Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TAKSONOMI ORGANISME TINGKAT RENDAH

Protozoa

Dosen Pengampu :

Dra. Cicik Suryani, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nama Anggota : 1. Cyndi Clodia 4223220003

2. Dhifa Umairoh Putri 4221220014

3. Dinda Syahfitri 4223220002

4. Gita Hartati 4221220012

5. Putri Naomi Siregar 4223220007

Kelas : PSB 22 B

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023/2024
A. Judul Praktikum : Protozoa
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui protista yang dapat ditemukan didalam air selokan, dan air laut
2. Untuk mengetahui struktur tubuh dari protista tersebut

C. Tinjauan Teoritis
 Klasifikasi Protista
1. Protozoa ( Protista mirip hewan )
2. Algae ( Protista mirip tumbuhan )
3. Fungi ( Protista mirip jamur )
Protozoa artinya hewan pertama (protos = pertama; zoon = hewan), digambarkan
sebagai organisme mirip hewan karena dapat bergerak dan mengambil makanan dari
organisme lain.

 Ciri-ciri Umum Protozoa


1. Kebanyakan berukuran mikroskopis
2. Tidak/mempunyai lapisan tubuh
3. Hidup bebas, daapt bersifat mutualisme, komensalisme, parasitisme
4. Terdiri dari satu sel, beberapa berkoloni
5. Bergerak dengan kaki semu, flagel, silia
6. Bergerak bebas, beberapa menetap
7. Dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.

 Kalsifikasi Protozoa
1. Zoomastigophora (Zooflagellata)
2. Rhizophoda (Amoeba)
3. Actinopoda (Heliozoa dan Radiozoa)
4. Apicomplexa (Sporozoa)
5. Ciliophora (Ciliata)
6. Foraminifera
 Reproduksi Protozoa
1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membelah diri menjadi
dua atau banyak, dan pertunasan (budding), eksternal atau internal. Pembelahan
menjadi dua dapat terjadi secara melintang atau membujur, sedangkan
pembelahan menjadi banyak biasanya dimulai dari inti sel, kemudian diikuti
pembelahan individu.
2. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada protozoa bisa terjadi dengan cara konjugasi.
Konjugasi terjadi dengan menggabungkan berbagai materi genetik yang diambil
dari bagian sel satu ke bagian sel lainnya. Dapat juga dilakukan dengan proses
perkawinan yakni menyatukan sel gamet jantan dan betina yang akan
menghasilkan zigot.

 Peranan Menguntungkan Protozoa


1. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut
membentuk tanah globigerina, yang berguna globigerina sebagai petunjuk adanya
minyak bumi.
2. Radiolaria, hidup di dasar perairan akan membentuk tanah radiolarian. Tanah ini
mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
3. Entamoeba coli, hidup dalam usus besar manusia dan membantu proses
pembusukan sisa-sisa makanan dan mensintesis vitamin K.
4. Tricomonas homini, hidup di dalam alat pencernaan tetapi tidak patogen (tidak
menyebabkan penyakit).
5. Paramecium caudatum, merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar yang
banyak digunakan untuk penelitian. Selain itu, sebagian besar jenis Paramecium
dapat digunakan sebagai indikator air tawar yang tercemar.
 Peranan Merugikan Protozoa
1. Entamoeba ginggivalis, merupakan Rhizopoda parasit dalam tubuh manusia.
Organisme ini menyebabkan kerusakan gigi dan gusi (penyakit ginggivitis).
2. Entamoeba hystolitica, juga merupakan kelompok Rhizopoda yang menyebabkan
penyakit disentri atau dikenal dengan penyakit amebiasis.
3. Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di benua
Afrika. Hospes perantaranya adalah lalat Tse tse jenis Glosina palpalis.
4. Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita
(keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria.
5. Trychomonas foetus, menyebabkan abortus (keguguran) spontan pada ternak.

D. Prosedur Kerja
1. Sebelum mulai pengamatan, terlebih dahulu Anda ambil sampel air dari kolam dan
sawah yang ada di lingkungan sekitar menggunakan botol bekas yang sudah
dibersihkan.
2. Pisahkan setiap jenis air sampel pada botol berbeda, dan beri label.
3. Kemudian siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengamati sampel air
yang sudah Anda ambil.
4. Buatlah tabel pada buku catatanmu untuk merekam data hasil pengamatan seperti
pada Tabel 1.1 Jumlah disesuaikan dengan jumlah spesies yang Anda temukan.
Untukm memudahkanmu dalam mengenali dan mengidentifikasi jenis-jenis
mikroorganisme yang umumnya terdapat pada air parit dan air laut, pelajari ilustrasi
jenis-jenis protista pada Gambar 1.1
5. Setelah semua alat dan bahan siap, aduklah air dalam botol sampel menggunakan pipet
kemudian ambil dan teteskan satu tetes air sampel pada gelas objek. Tutup dengan gelas
penutup secara hati-hati agar tidak ada gelembung udara. Amati menggunakan
mikroskop perbesaran 5x10. Jika organisme bergerak terlalu cepat, teteskan larutan
methyl selulosa untuk melambatkannya. Pilih satu jenis spesies dan amatilah dengan
seksama, kemudian tingkatkan perbesaran lensa mikroskop jika diperlukan.
6. Bandingkan spesies yang Anda amati dengan ilustrasi pada gambar 3.2, dan catatlah
hasil pengamatanmu seperti dalam tabel berikut. Kembalikan pada perbesaran rendah
dan ulangi langkah diatas dengan spesies lain.
7. Amati sebanyak mungkin spesies yang berbeda. amati semua spesies pada sampel
tersebut, siapkanlah sampel air parit, air laut dan lakukan sesuai prosedur di atas.

E. Hasil dan Pembahasan


Gambar Sampel air Deskripsi objek jenis
Air parit sei Protista ini Spirostomum
mencirim berbentuk lonjong
memanjang seperti
pipa, tetapi di ke dua
ujung tumpul.
Spirostomum adalah
genus dari protista
ciliata, kelas
Heterotrichea.

Air parit sei Genus ganggang Pandorina


mencirim hijau yang terdiri
dari 8, 16 atau kadng
32 sel.

Air parit patumbak Genus mikroalga Chlorella


atau ganggang hijau
yang hidup di air
tawar, laut dan
tempat basah.
Ganggang ini
memiliki tubuh
seperti bola di dalam
tubuhnya terdapat
kloroplas berbentuk
mangkuk.
Air parit Biro, Memiliki banyak inti Actinosphaerium
Unimed yang tersebar di
pinggiran
endoplasma, besar,
flamen aksial timbul
dari zona sempit
sitoplasma padat. Di
garis perbatasan
antara endoplasma
dan ektoplasma
antara tumbuhan di
dalam air tawar.
Air sumur patumbak Memiliki banyak inti Actinosphaerium
yang tersebar di
pinggiran
endoplasma, besar,
flamen aksial timbul
dari zona sempit
sitoplasma padat. Di
garis perbatasan
antara endoplasma
dan ektoplasma
antara tumbuhan di
dalam air tawar.
Air sumur mencirim Memiliki ciri ciri Peranema
berwarna hijau
karena mengandung
klorofil, sel
berbentuk oval
memanjang di salah
satu ujungnya
terdpat mulut sel.
Pembahasan :
Dalam percobaan ini terdapat beberapa langkah untuk dapat mengamati protista yang
hidup diair (air sumur dan air selokan ). Kami menemukan ada beberapa jenis protista
yaitu spirostomum, pandorina, chlorella, actinosphaerium, dan peranema. Pada
pengamatan tersebut terdapat organisme protista yang sudah mati sehingga tidak bergerak
lagi. Didalam ekosistem perairan protista memiliki peranan yang sangat penting sebagai
dasar kehidupan. Tingkat kecerahan berhubungan erat dengan intensitas cahaya matahari
yang masuk kedalam suatu perairan, kecerahan yang rendah daya penetrasi rendah
sehingga dapat mengganggu fotosintesis pada protista. Faktor keberadaan protista dalam
perairan dipengaruhi oleh oksigen terlarut karena oksigen ini merupakan faktor yang sangat
penting terutama untuk proses respirasi sebagian organisme air ( Devi, dkk. 2017).
F. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Anggunsari, P. (2023). Pendampingan Studi Kualitas Air Hasil dari Proses Pengolahan IPAL Balai
Pialam Yogyakarta. Jurnal Pelita Pengabdian, 1(1) 109-115.

Ariewibowo, F. F. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.

Bachrun, H. F. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran 3D Klasifikasi Makhluk Hidup


Kingdom Monera dan Protista Berbasis Desktop untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Jurnal Politeknik Caltex Riau, 36-44.

Dicky Setiawan, dkk. (2022). Physical Water Quality and Intestinal Protozoa Contamination on
Household Water in Ajung District, Jember Regency. Jember Medical Journal, 1(1) 17-
28.

Siagian, G. (2020). Taksonomi Hewan. Jawa Barat: Widina Bhakti Persada Bandung.

Yulitasari, N. (2020). Taksonomi Invertebrata. Lampung: UIN Raden Intan.

Anda mungkin juga menyukai