Disusun Oleh :
Kelompok IV
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Taksonomi Hewan
Invertebrarta ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
Pengawetan pada specimen kepiting.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Khairiza Lubis, S.Si.,M.Sc selaku
dosen mata kuliah Taksonomi Hewan Inertebrata yang telah memberikan tugas
kepada kami. Besar harapan saya terhadap makalah ini, semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai struktur komunitas kepiting
yang tepat pada ekosistem berdasarkan tingkat perbedaan aktivitas manusia.
Menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis, untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu penetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu jenis spesimen yaitu spesimen basah, pembuatan spesimen ini
biasanya menggunakan larutan tertentu seperti FAA atau larutan yang terdiri dari
formalin, alcohol, asam glasial dengan formula tertentu, Misalnya Alkohol 70 %
dan formalin 4%
1
Berikut klasifikasi kepiting :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Malascostraca
Ordo : Decapoda
Family : Portunidae
Genus : Scylla
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pratikum kali ini adalah :
1. Mahasiswa mampu membuat larutan spesimen basah hewan
2. Mengetahui apa fungsi dari larutan pengawet
3. Mengetahui manfaat pengawetan basah hewan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB III
3.2 Solusi
3.2.1 Indetifikasi Ciri Morfologi
Setelah kami membaca beberapa referensi yang kami
dapatkan dari sumber online, kami menemukan beberapa literasi
yang dapat kami paparkan disini. Berikut solusi yang kami dapat
sampaikan mengenai pengindentifikasian ciri morfologi kepiting
bakau besar.
4
Kepiting memiliki bentuk tubuh yang lebar melintang. Ciri
khas yang dimiliki bangsa kepiting adalah karapas berbentuk pipih
atau agak cembung dan berbentuk heksagonal atau agak persegi
(Afrianto dan Liviawaty, 1992).
Kasry (1996) menjelaskan bahwa ciri kepiting bakau adalah
karapas berwarna sedikit kehijauan, pada kiri dan kanan karapas
terdapat 9 buah duri tajam, bagian depan diantara kedua tangkai
matanya terdapat 6 buah duri. Capit kanan lebih besar daripada
capit kiri dengan warna kemerahan pada kedua ujung capit,
mempunyai 3 pasang kaki jalan dan 1 pasang kaki renang yang
terdapat pada ujung abdomen. Sulistiono dkk (1992) menyatakan
bahwa karapas berbentuk cembung dan halus, lebar karapas satu
setengah dari panjangnya, bentuk alur H antara gastric dan cardiac
jelas, 4 gigi triangular pada lengan bagian depan mempunyai
ukuran sama, ruas-ruas abdomen pada kepiting bakau jantan
berbentuk segitiga sedangkan pada betina bentuknya sedikit
membulat. Morfologi kepiting bakau tersebut lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar.
Source: Blogspot.com.
5
Keterangan:
a = betina
b = jantan
6
Dari sumber bacaan yang telah kami baca, kami dapat
mengetahui tempat mana yang cocok untuk dilakukan survey
mengenai kepiting bakau merah. Tempat yang akan kami tuju
adalah Pantai Pakau Merbau dimana daeerah tersebut memiliki
daerah rawa mangrove yang berlumpur. Tempat tersebut kami pilih
karena sesuai dengan habitat kepiting bakau merah.
b. Proses peneguhan
Proses ini disebut juga proses mematikan dimana dalam
melakukan hal ini dibutuhkan perlakukan dan bahan khusus.
Biasanya akan dilakukan pembiusan agar tubuh hewan yang
diawetkan tidak rusak, pembiusan bisa dilakukan dengan kapur
barus ke permukan air dimana objek terendam, apabila objek
tampak lemas dan terlihatdiam tidak berekasi terhadap
rangsangan, barulah hewan dapat dipindahkan ke dalam larutan
pengawet pada toples yang telah diberikan tabel. Untuk
beberapa saat, spesimen dapaat didtunggu untuk diamati.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alfawwaz, dzaky. (2015). Pengawetan Hewan dengan Larutan Formaldehyde
Acetic Acid. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2022. Dari
https://www.academia.edu/12278086/Lap_pengawetan_hewan_dgn_FAA
Hasanuddin, M. (2012). Klasifikasi Kepiting Bakau Dalam ADLN. Jawa Timur:
Universitas Airlangga.