Disusun Oleh :
1. Ajeng Alifah Rizky
2. Desi Puji Fitriyani
3. Nazwa Nabila
4. Risky Setiawan
Kelas : X IPA 5
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan,
dorongan dan arahan dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
belajar dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hormat kami
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Pengertian Porifera.............................................................................. 2
B. Ciri-ciri Porifera.................................................................................. 2
C. Struktur dan Fungsi Tubuh.................................................................. 3
D. Cara Hidup dan Habitat....................................................................... 3
E. Reproduksi........................................................................................... 3
F. Klasifikasi Filum Porifera................................................................... 4
G. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia.......................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
1. Apa ciri-ciri hewan Porifera ?
2. Ada berapa kelompokkah Klasifikasi Filum Porifera ?
3. Bagaimanakah Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Porifera
Porifera dalam bahasa latin, kata Porus berarti Pori dan Fer berarti
membawa. Porifera adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana.
Hewan ini memiliki ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons
sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons.
B. Ciri-ciri Porifera
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan
bersel banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi
jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
b. Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel)
karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah
mempunyai sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
b. Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle
dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar)
terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau
Mesenchym.
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
- Kapur (Ca CO3)
- Silicat (H9 Si3O2)
- Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)
6. Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang
membawa makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada koanosit, zat-zat
makanan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau sel leher.
Setelah makanan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari makanan akan
diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang
sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum. Di
antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut
mesenkim atau mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang
merupakan penyusun rangka atau spikula berada. Porifera tidak mempunyai
sel saraf. Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain
choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt
tergantung pada keadaan lingkungan.
2
C. Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera
dikelompokkan dalam protozoa.Tubuh memiliki banyak pori-pori (ostium) yang
merupakan celah masuknya air ke rongga dalam tubuh yang berukuran lebih
lebar yang disebut spongocoel. Dari spongocoel, air kemudian keluar melalui
oskulum, yang terdapat dipermukaan oral (atas) tubuh.
Struktur anatomi porifera :
1. Lapisan luar tubuh (epidermis) terdiri dari selapis sel yang membentuk celah-
celah kecil yang disebut ostium. Sel yang membentuk dan menggerakkan
ostium disebut porosit.
2. Lapisan dalam (endodermis) terdiri atas sel berbentuk leher yang disebut
koanosit. Koanosit memiliki inti, vakuola dan flagela yang berkaitan dengan
fungsi sel ini sebagai ‘alat’ pencernaan. Pencernaan terjadi di dalam koanosit,
oleh karena itu disebut memiliki pencernaan interseluler.
Antara tubuh bagian luar dan dalam terdapat lapisan tengah
(mesoglea/mesenkim) yang terdiri dari 3 model sel, yaitu amubosit dan
skleroblast dan arkeosit. Dinamakan amubosit merujuk kepada bentuk dan sifat
selnya yang menyerupai bentuk dan sifat amuba, yang mudah berubah bentuk.
Skleroblast menghasilkan rangka yang disebut spikula. Spikula umumnya terbuat
dari mineral kalsium karbonat dan silika, sedangkan yang lain terbuat dari bahan
organik spongin. Sedangkan arkeosit berfungsi dalam reproduksi sel secara
seksual.
Porifera belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.Pencernaan
dilakukan secara sederhana dengan cara menyaring makanan, berupa plankton
dan bakteri, yang terlarut dalam air. Sel yang berperan dalam proses ini adalah
koanosit. Setelah itu, maka tugas selanjutnya, yaitu mengedarkan makanan
dilakukan oleh amubosit. Amubosit pula yang berperan mengangkut zat sisa
pencernaan untuk dibuang.
E. Reproduksi
Porifera melakukan Reproduksi Aseksual maupun Reproduksi Seksual.
1. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.
Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang
musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat
membentuk individu baru dengan regenerasi.
3
2. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma
dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar
Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama
sehingga porifera bersifat Hermafrodit.
2. Demospongiae
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Halichondrida
4
1) Ordo Homosclerophorida
Porifera dalam ordo ini merupakan Tetractinomorpha primitive yang
memiliki struktur Leuconoid homogen dengan sedikit dareah
terdeferensiasi . Larva menetas berupa amphiblastula. Spikulanya
berupa teract berukuran kecil. Beberapa spesies tidak memiliki
rangka seperti pada Oscarella.
2) Ordo Choristida
Porifera yang termasuk ordo Choristida paling tidak memiliki
beberapa megaskleres tetraxons, biasanya berupa triaenes,
mikroskleres berupa aster, sterptaster atau sigmasprae yang khas.
Bentuk tubuhnya seringkali rumit. Spons ini memiki korteks yang
dapat dibedakan secara jelas dan seringkali tersusun atasnlapisan
fibrosa di sebelah dalam dan lapisan gelatin di bagian luar. Contoh
Geodia dan Aciculites.
5
3. Calcarea
Kerajaan : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Calcarea merupakan spons yang hidup di laut. Spons ini memiki kerangka
spikula dari zat kapur yang tidak terdeferensiasi menjadi megaskleres dan
mikroskleres. Bentuk spons ini bervariasi dari bentuk yang menyerupai vas
dengan simetri radial hingga bentuk bentuk koloni yang membentuk
bangunan serupa anyaman dari pembuluh-pembuluh yang kecil hingga
lembaran dan bahkan ada yang mencapai bentuk raksasa.
a. Sub kelas Calcaronea
Ciri khas dari sub kelas ini adalah larvanya yang berupa larva
amphibalstulae. Koanosit terletak pada posisi apical. Flagela dari tiap
koanosit muncul dari nucleus. Spikula triradiate biasanya satu helai yang
terpanjang dari yang lain . Struktur tipe saluran air yang ada pada sub
kelas ini berupa tipe leuconoid yang berasal dari tipe syconoid.
1) Ordo Leucosolenida
Tipe ini memiliki struktur Asconoid. Contoh Leucosolenia
2) Ordo Sycettida
Tipe saluran air yang ada pada ordo ini ada yang berupa Syconoid
atau Leuconoid. Contoh Sycon.
6
G. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
1. Sebagai makanan hewan laut lainnya
2. Sebagai sarana kamuflase bagi beberapa hewan laut
3. Sebagai hiasan akuarium
4. Sebagai alat penggosok untuk mandi dan mencuci jenis hippospongia
5. Porifera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB)
6. Sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya
7. Sebagai campuran bahan industri (kosmetik)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta
tahun yang lalu, berdasarkan cacatan fosil.Asal usul hewan porifera
mengisyaratkan hewan ini merupakan turunan dari koloni protozoa jenis
'choanoflagellata'.
'Hewan spons' itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh
permukaan tubuh hewan ini lobang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan
hewan yang paling sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar
hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 - 10.000 species, dan hanya 150
species yang hidup di air tawar, umumnya hewan ini sebagai bentik di perairan.
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun
secara vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang
dihasilkan oleh sel amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius atau
hermafrodit karena dalam satu tubuh bisa menghasilkan dua sel kelamin
sekaligus. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan tunas ataupun kuncup.
Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh menjadi individu
baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang kering, maka akan
membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh
menjadi individu baru.
Tubuh Porifera yang sudah mati dapat dimanfaatkan sebagai penggosok
ketika mandi ataupun mencuci. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai
hiasan yang ada pada akuarium.
B. Saran
Dari pembahasan tentang filum porifera ini semoga memberikan manfaat
dan menambah wawasan para pembaca. Jika dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan kami mohon maaf dan diharapkan kritik dan saran
sebagai pembelajaran untuk pembuatan makalah yang akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina Diah, Ph.D. 2004. BIOLOGI SMA KELAS 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
0016%20Bio%201-4b.html
http://makalahporifera.blogspot.com/
http://www.gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylum-
porifera/