Disusun
Oleh kelompok 3
FAKULTAS PETERNAKAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat TYM yang sampai saat ini
masih memberi kita nikmat iman dan kesehaatan, sehingga penulis diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan ini tentang “BEKICOT,
MANFAAT LENDIRNYA, DAN PERGERAKANNYA”. Adapun penulisan
laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah biologi umum.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun
amat penulis nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya meningkatkan dan
merevisi kembali pembuatan laporan di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.
Penulis
Kelom
pok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
1.4 Manfaat..................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2
2.1 Klasifikasi bekicot..................................................................................................2
2.2 Struktur tubuh bekicot............................................................................................4
2.3 Cangkang Bekicot...................................................................................................4
2.4 Kepala Bekicot........................................................................................................4
2.5 Kaki Bekicot...........................................................................................................5
2.6 Alat pencernaan Bekicot.........................................................................................5
2.7 Alat Reproduksi Bekicot.........................................................................................5
2.8 Kandungan lendir bekicot........................................................................................6
2.9 Manfaat lendir bekicot.............................................................................................7
1 Sebagai penyembuh luka....................................................................................7
2. Untuk kecantikan................................................................................................7
3 Untuk memgobati jerawat..................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................9
3.1 PRATIKUM...........................................................................................................9
3.2 PEMBAHASAN KERJA.......................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10
4.1. HASIL PRATIKUM............................................................................................10
1. Pergerakan keong dari pukul 22.00 - 24.00......................................................10
2. Pergerakan keong dari pukul 24.00 – 02.00.....................................................10
3. Pergerakan keong dari Pukul 02.00 – 04.00.....................................................11
4. Pergerakan keong dari Pukul 04.00 – 06.00.....................................................11
BAB V PENUTUP..........................................................................................................12
5.1 SIMPULAN.........................................................................................................12
5.2 SARAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
ii
LAMPIRAN..................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi bekicot
2. Mengetahui struktur tubuh bekicot
3. Mengetahui kandungan zat dalam lendir bekicot
4. Mengetahui kegunaan lendir bekicot
5. Mengetahui pergerakan bekicot waktu malam hari
1.4 Manfaat
1. Untuk menjelaskan klasifikasi bekicot
2. Untuk menjelaskan struktur tubuh bekicot
3. Untuk menjelaskan kandungan zat dalam lendir bekicot
4. Untuk menjelaskan kegunaan lendir bekicot khususnya bagi manusia
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Kerajaan (Kingdom) : Animalia
Filum (Phylum): Mollusca
Kelas: Gastropoda
Bangsa (Ordo): Pulmonata
Suku (Familia): Achatinidae
Marga (Genus): Achatina
Subgenus: Lissachatina
Jenis (Spesies):Achatina fulic
Bekicot sering ditemukan pada tanaman baik tanaman pertanian, tanaman
pekarangan maupun rumput, disamping itu juga sering ditemukan dalam
bahan-bahan busuk diantaranya pada timbunan sampah. Menurut Handojo
(1989), bekicot menyukai tempat yang berhawa dingin atau daerah yang
lembab, tetapi tidak becek atau berair sebagai habitatnya. Makin rendah
temperaturmaka makin baik bagi kehidupan bekicot.Bekicot juga tidak
menyukai tempat yang terang atau tempat-tempat yang kena sinar matahari
secara langsung, aktif mencari makan pada malam hari sedangkan siang hari
lebih banyak istirahat.Bekicot mulai bertelur sekitar berumur 5 –6
bulan.Jumlah telur yang dihasilkan seekor bekicot setiap bertelur sekitar 100
–300 butir, dengan tiga sampai empat kali bertelur dalam satu
tahun(Santoso,1989). Proses penetasan tidak dierami tetapi menetas secara
alamiah setelah 7 –9 hari keluar dari tubuh induknya dan berkembang
menjadi bekicot muda. Pada musim penghujan daya tetas telur bekicot sangat
tinggi bisa mencapai 90%, sedangkan pada musim kemarau hanya sekitar 60–
70%.
3
2.2 Struktur tubuh bekicot
4
lubang kelamin (porus genital). Separuh bagian atas lubang berlaku
sebagai vagina sedangkan separuhnya lagi adalah tempat penis keluar.
2.5 Kaki Bekicot
Bekicot bergerak menggunakan kaki yang melebar yang terdapat di
bawah badan. Gerakan ini berupa kontraksi berurutan yang dilakukan
oleh otot tubuh. Pada bagian bawah kaki terdapat kelenjar yang dapat
mengeluarkan lendir pada saat berjalan. Berkat lendir tersebut bekicot
dapat berjalan di atas pisau cukur yang tajam tanpa menderita luka pada
tubuhnya. Namun lendir tersebut menjadi bumerang baginya karena di
sepanjang tempat yang ia lewati akan terlihat bekas lendir yang
mengering berwarna putih mengkilat yang bisa menjadi pertanda bagi
musuhnya. Pada tanah yang basah dan lembap lendir tidak akan keluar.
2.6 Alat pencernaan Bekicot
Alat pencernaan meliputi mulut dengan bibir lebar yang diikuti oleh
faring yang berotot. Rahangnya bertanduk di bagian atas dan pada rongga
mulut di belakang rahang terdapat gigi parut (radula) yang berbentuk pita
melebar dengan 120 baris gigi. Gigi-gigi tersebut tampak menonjol
keluar saat bekicot hendak makan. Gerakan gigi ini melintang
(transvalis) sehingga menyebabkan gigi selalu siap untuk mengunyah.
Melalui kerongkongan makanan yang telah siap dikunyah masuk ke
tembolok untuk disimpan sementara. Selanjutnya makanan mengalami
proses pencernaan di lambung. Selesai dicerna makanan masuk ke usus.
Di sini terjadi proses penyerapan. Sedangkan sisa-sisa makanan yang
tidak tercerna dikeluarkan melalui dubur.
2.7 Alat Reproduksi Bekicot
Seperti keong berparu-paru pada umumnya, bekicot juga merupakan
hewan hermafrodit. Setiap individu mempunyai alat kelamin jantan dan
betina yang disebut ovotestis. Warnanya putih atau kekuning-kuningan
dan menghasilkan telur atau sperma. Ovotestis ini menempel di samping
jaringan hati.
5
Spermaviduct bercabang menjadi dua saluran yang hampir sama.
Bagian pertama adalah vas deferens yang berlubang sempit dan tidak rata
untuk membawa sperma ke penis. Bagian kedua adalah saluran kelamin
betina yang ujungnya berakhir pada vagina. Kandung sperma
(spermateca) juga berfungsi untuk memberi makan pada sperma dengan
cara pergantian kulit ari dindingnya. Lanjutan dari vas deferens adalah
penis yang diselubungi oleh sarung penis. Penis bekicot mempunyai
panjang 2,5-4 cm yang bersama-sama vagina berakhir pada serambi
genetalis dan berakhirnya berupa suatu lubang alat kelamin yang terletak
di sebelah kanan bagian belakang tentakel. Bibir lubang ini berwarna
putih kekuning-kuningan.
6
2.9 Manfaat lendir bekicot
1. Sebagai penyembuh luka
Penyembuhan luka merupakan proses normalisasi integritas kulit dan
jaringan dibawahnya melalui berbagai tahap peradangan akut.
Penyembuhan erat kaitannya dengan peradangan. Peradangan merupakan
proses yang sangat awal dari penyembuhan luka. Sebelum
terjadipenyembuhan, produk dari inflamasi seperti eksudat dan sel mati
telah bergerak dari wilayah tersebutdisertai dengan meleburnya jaringan
mati. Peristiwa ini terjadi karena enzim autolitik dari jaringan mati itu
sendiri (autolisis) dan juga karena enzim yang dikirim dari leukosit
peradangan (heterolisis). Perbaikan dengan regenerasi ditunjukkan
dengan tergantinya sel dan jaringan yang rusak dengan yang baru.
Perbaikan dengan jaringan ikat terjadi melalui empat tahap yaitu migrasi
dan proliferasi fibroblast, dekomposisi ekstraseluler matriks,
pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis), dan pematangan
jaringan parut.Penyembuhan luka terdiri atas fase peradangan,fase
fibroblastik, dan fase pematangan serta fase retraksi jaringan.
Penyembuhan dengan lendir bekicot bisa menjadi salah satu alternatif
karena mudah dalam penggunaan, daya sebarnya pada kulit baik, tidak
menyumbat pori-pori kulit, juga memiliki efek antibakteri. Lendir
bekicot memberikan reaksi positif terhadap pengujian kandungan protein
yang berperan regenerasi sel dan pertumbuhan, diantaranya adalah asam
amino dan enzim. Protein dapat berfungsi dan berperan dalam
pertumbuhan, pertahanan, fungsi tubuh dan sebagai fungsi protektif yaitu
pengganti jaringan dan selsel yang rusak. Berdasarkan dari fungsi protein
ini diperkirakan kandungan protein hewani pada lendir bekicot
mempunyai nilai biologis yang tinggi, yaitu dalam penyembuhan dan
penghambatan proses inflamasi.
2. Untuk kecantikan
Lendir bekicot (Achatinidae) bening keruh ini mengandung beberapa
senyawa diantaranya adalah allantoin yang berfungsi sebagai pelembab.
Selain itu, terdapat pula senyawa Glycosaminoglycan (GAG), yang
7
merupakan komponen penyusun hyalorunat sejenis karbohidrat yang
memegang peran penting dalam menjaga jaringan penghubung antar sel
sehingga kulit selalu tampak lebih kencang. Berdasarkan banyaknya jenis
kosmetika dengan berbagai masalah kulit yang melatarbelakanginya,
maka penelitian ini bertujuan untuk memformulasi masker gel peel -
offyang berbahan dasar lendir bekicot (Achatinidae) dan memenuhi
persyaratan serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi bahan
pembentuk gel terhadap kestabilan formulasi sediaan yang akan dibuat.
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberi informasi
ilmiah dalam pemanfaatan lendir bekicot (Achatinidae) sebagai bahan
dasar alami untuk pembuatan kosmetik yang berasal dari hewan, dengan
ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah sehingga diperoleh biaya
produksi yang lebih murah.
3. Untuk mengatasi jerawat
Jerawat adalah suatu kondisi kulit yang tidak normal dimana terjadi
infeksi dan radang pada kelenjar minyak pada kulit manusia. Jerawat
dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan
Staphylococcus epidermidis.Sekresi kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea yang menghasilkan air, asam amino, urea, garam dan asam
lemak merupakan sumber nutrisi bagi bakteri. Kondisi ini dapat
menyebabkan inflamasi. Asam lemak dan minyak kulit tersumbat dan
mengeras. Jika jerawat disentuh maka inflamasi akan meluas sehingga
padatan antimikroba dan minyak kulit yang mengeras akan membesar.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 PRATIKUM
Dalam hal hal ini kami melakukan pratikum dengan melakukan tahap
awal. Dalam pengopersian harus dilakukan secara teratur dan harus memiliki
kesabarn dalam melakukan untuk mencapai hasil yg bagus, karna Bekicot ini
merupakan hewan yang sangat lambat dalam pergerakan,jadi kita harus
menunggu untuk melihat pergerakan hingga berjam jam.
langkah langkah yang dilakukan yaitu:
Langkah pertama kami Menyiapkan bahannya seperti bambu dan
mencari tempat untuk melakukan identifikasi terhadap pergerakan
bekicot dari jam 22.00 – 06.00.
Langkah kedua membuat patok sebagai awal pergerakannya bekicot
Langkah ketiga meletakkan bekicot di patok awal
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil identifikasi kami tentang pergerakan keong dari pukul 22.00 -
24.00,keong yang paling cepat pergerakannya adalah keong nomor 23.
10
Keong 28 : 102 cm
Keong 29 : 70 cm
Keong 30 : 100 cm
Dari hasil identifikasi kami pergerakan keong dari pukul 24.00 – 02.00,
keong yang paling cepat pergerakannya adalah keong nomor 23.
11
Dari hasil identifikasi kami pergerakan keong pada pukul 02.00 – 04.00
keong yang paling cepat pergerakannya adalah keong nomor 23.
Dari hasil identifikasi kami pergerakan keong pada pukul 04.00 – 06.00,
keong yang paling cepat pergerakannya adalah keong nomor 28.
Jadi kesimpulan yang kami dapat dari pergerakan bekicot adalah semakin
malam hari semakin cepat pergerakan bekicot( keong).
12
13
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Bekicot adalah salahsatu hewan invertebrata dari phylum mollusca dan
kelas gastropoda, yang banyak memiliki manfaat bagi manusia. Meskipun
terlihat menjijikan, tapi manfaatnya amat sangat dibutuhkan. Beberapa
diantara manfaat dari bekicot adalah lendirnya yang dapat dimanfaatkan
untuk pemulih luka, juga dapat digunakan untuk kecantikan dan sebagai obat
jerawat.
5.2 SARAN
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, pemanfaatan lendir
bekicot akan lebih termaksimalkan lagi sehingga akan lebih banyak manfaat
yang akan didapat, namun hal itu dilakukan juga dengan memperhatikan
kelestarian ekosistem. Sehingga pemanfaatkan secara optimum dan
kelestarian keanekaragaman hayati bisa tercapai dua duanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Perez, P.W, dkk. 2012. Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap
Jumlah Sel
15
LAMPIRAN
16