Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan ’Laporan Prakitkum”
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kesehatan
Lingkungan semester 7 Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi serta mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen mata kuliah Pencemaran Lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita nantinya. Dalam penulisan
makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para
pembaca sekalian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3.1. Hasil............................................................................................................. 14
3
BAB 5. PENUTUP ................................................................................................... 19
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB 1. PENDAHULUAN
6
sehingga Nampak seperti perisai tubuh. Otak kecoa bukanlah organ tunggal,
melainkan seperti simpul saraf tunggal yang memanjang sepanjang tubuhnya (system
sarag tangga tali). kecoa bernafas melalui sepuluh pasang lubang yang terdapat di
bagian atas toraks. Kecoa memiliki sifat scavenger (pemakan bangkai) dan omnifora
(pemakan hewan dan tumbuhan).
7
BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecoa
Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral.
Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata
majemuk dan satu matatunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang
kaki. Pronotum dan sayap licin,tidak berambut dan tidak bersisik,berwarna coklat
sampai coklat tua. Panjang tubuhnya bervariasi, berkisar antara 0,6 sampai 7,6 mm.
Kecoa merupakan salah satu insekta yang termasuk ordo Orthoptera (bersayap
dua) dengan sayap yang di depan menutupi sayap yang dibelakang dan melipat
seperti kipas. Kecoa terdiri dari beberapa genus yaitu Blatella, Periplaneta, Blatta,
Supella, dan Blaberus. Beberapa spesies dari kecoa adalah Blatella Germanica,
Periplaneta Americana, Periplaneta Australasiae, Perilaneta Fuliginosa, Blatta
Orientalis, dan Supella Longiplapa.
2.2 Jenis Kecoa
Lebih dari 3500 jenis kecoa dikenali dan hanya sedikit yang menjadi arti
penting karena mereka dapat menyesuaikan diri dengan tempat tinggal. Jenis yang
paling umum adalah :
a. Periplaneta americana
Kecoa jenis ini tersebar di seluruh Dunia. Panjangnya 35-40 mm dan
berwarna kemerah-merahan berkilau sampai coklat. Kulit telur mempunyai
ukuran 8-10 mm dan berisi 16 telur.
b. Periplaneta australasiae
Kecoa jenis ini terdapat di daerah tropis dan sub tropis. Panjangnya 31-37
mm, menyerupai Periplaneta Americanatetapi lebih gelap. Mempunyai belang
kuning pucat, masing-masing sayap berkembang sekitar sepertiga lengan. Kulit
telurnya berisi sekitar 22-24 telur.
c. Blatta orientalis
Kecoa jenis ini terdapat di wilayah dengan suhu dingin. Berwarna
kehitam-hitaman dan panjangnya 20-27 mm. Kulit telurnya berukuran 10-12
mm dan berisi 16-18 telur.
d. Supellalongipalpa
Terdapat di seluru Dunia. Panjangnya adalah 10-14 mm, dan
mempunyaiwarna coklat dan kuning yang menyambung.Ukuran kulit telur
adalah 4-5 mm dan berisi sekitar 16 telur.
e. Blatellagermanica
8
Di temukan di sebagian belahanDunia. Berwarna coklat kekuning-kuningan
mengkilat dan panjangnya 10-15 mm. Panjang kulit telur sekitar 7-9 mm dan
berisi sekitar 40 telur
2.3 Morfologi Kecoa
a. Caput (kepala)
Pada bagian kepala terdapat mulut yang digunakan untuk
mengunyah/memamah makanan. Ada sepasang mata majemuk yang dapat
membedakan gelap dan terang. Di kepala terdapat sepasang antena yang panjang,
alat indera yang dapat mendeteksi bau-bauan dan vibrasi di udara. Dalam keadaan
istirahat kepalanya ditundukkan ke bawah pronotum yang berbentuk seperti perisai.
b. Thoraks (dada)
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sepasang sayap yang
menyebabkan kecoa dapat terbang dan berlari dengan cepat. Terdapat stuktur seperti
lempengan besar yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap di belakang kepala
disebut pronotum.
c. Abdomen (perut)
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem reproduksi. Kecoa
akan mengandung telur-telurnya sampai telur-telur tersebut siap untuk menetas. Dari
ujung abdomen terdapat sepasang cerci yang berperan sebagai alat indera. Cerci
berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak sekunder)
yang penting dalam adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya gangguan
pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak menerima tanda atau
sinyal.
2.4 Periplaneta Americana
Kecoa (periplaneta americana) dikenal sebagai hama rumah yang paling utama
di asia tenggara dan negara tropis lainya. Kecoa juga merupakan vektor dari
bermacam-macam virus partogen, bakteri, protozoa dan heliminthes. Beberapa jenis
penyakit yang diperantarai oleh kecoa antara lain: TBC, Cholera, Amuibiasis,
Disentri dan typhoid. Metode yang paling umum digunakan dalam memberantas
kecoa adalah dengan menggunakan pestisida kimia (insektisida). Penggunaan
pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan dampak yang negatif terhadap
lingkungan, manusia, hewan lain, juga dapat mengakibatkan resistensi patogen.
Dalam mendukung terciptanya kelestarian alam dan lingkungan, perlu
diupayakan suatu cara pengendalian yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan, yaitu dengan menerapkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Salah satu komponen dalam PHT ini adalah dengan menggunakan agensia hayati
dari jamur entomopatogenik seperti jamur metarrhizium anisopliae yang telah
9
berhasil dalam menekan populasi hama kumbang kelapa (oryctes rhinoceros). Oleh
karena itu, dilakukan penelitian bagaimanakah pengaruh pemberian metarrhizum
anisopliae dengan konsentrasi yang berbeda terhadap mortalitas kecoa.
Pada penelitian ini dipakai kecoa yang telah dewasa dan telah dialkimatisasi
selama 1 hari. Dalam penelitian ini terdapat 7 perlakuan, yaitu larutan jamur
metarrhizum anisopliae dengan konsentrasi 0%; 0.2%; 0.5%; 0.7%; 1%; 3%; dan 5%
dalam gram/volume. Pelarut yang dipakai adalah minyak kelapa. Larutan tersebut
diberikan dengan cara penyemprotan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pemberian larutan jamur metrrhizium anisopliae pada konsentrasi 5% mengakibatkan
mortalitas paling tinggi yaitu sebesar 60%. Secara keseluruhan dapat diambil
kesimpulan bahwa pemberian larutan jamur metarrhizium anisopliae dengan
konsentrasi yang berbeda berpengaruh secara signifikan terhadap mortalitas
pariplaneta americana.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Blattodea
Family : Blattellidae
Genus : Periplanet
Species : P.Americana
10
artinya memiliki ukuran dan bentuk yang sama dimana type alat kaki ini berfungsi untuk berlari.
Tipe alat mulut kecoa adalah menggigit mengunyah. Di Indonesia terdapat 2 spesies kecoa,
yaitu Blatella germanica (Kecoa Jerman) dan Periplaneta americana(KecoaAmerika).
Kecoa Jerman memiliki ciri-ciri panjang tubuhnya berkisar antara 12 – 15 mm, warnanya kuning
kecoklatan dengandua garis gelap pada bagian pro-thorax, panjang sayap sama dengan panjang
tubuh dan menutupi tubuhnya.
Kecoa Amerika Periplaneta Americana memiliki ciri-ciri panjang tubuhnya 28
- 44 mm, warnanya merah kecoklatan, pada kecoa jantan sayap lebih panjang dibandingkan
tubuhnya dan pada serangga betina sayap menutupi bagian abdomennya. Kecoa memiliki
siklus hidup paurometabola yaitu melalui fase telur – nimfa – imago.
Pada fase nympa terjadi pergantian kulit (moulting). Kecoa Jerman mengalami
pergantian kulit sebanyak 5 – 7 kali dan periode nimfa berlangsungselama 1,5 – 6 bulan.
Seperti halnya kecoa Jerman Blatella germanica, kecoa Amerika Periplaneta
Americana memiliki periode nymfa dan pada fase tersebut terjadi moulting
(pergantian kulit). Kecoa Amerika P americana mengalami moulting sebanyak 7 – 13
kalidan periode nimfa berlangsung selama 5 – 15 bulan.
.
2.3.3. Siklus Hidup Periplaneta Americana
Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya
melalui tiga stadium (tingkatan), yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium
dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya. Nimfa biasanya
menyerupai yang dewasa, kecuali ukurannya,sedangkan sayap dan alat genitalnya
dalam taraf perkembangan. Kecoa jenis Periplaneta Americana memiliki siklus
hidup sebagai berikut :
1) Kecoa betina menghasilkan hingga 14 ootheka (kantung telur), setiap kantung
telur memuat 14-18 telur.
2) Ooteka lipas ini berwarna coklat merah terang, panjangnya 4-5 mm dan biasanya
ootheca ditempel dibawah dan tersebar luas.
3) Menetas salam 1-2 bulan
4) Telur menetas menjadi lipas muda atau nimfa yang kemudian menyilih atau
molting sebanyak 6-8 kali (instar).
5) Nimfa membutuhkan waktu 55 hari untuk tumbuh menjadi dewasa.
6) Pada kondisi suhu ideal (30°c), kecoa dewasa hidup selama 90-115 hari
Perkembangan dari telur hingga dewasa adalah 90-276 hari dengan rata-rata
161 hari. Dalam setahun seekor betina dan keturunannya dapat menghasilkan lebih
dari 600 ekor lipas.
11
2.3.4. Kebiasaan Hidup Periplaneta Americana
Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropika yang kemudian menyebar ke
daerah sub tropikaatau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam
rumah-rumah makan segalamacam bahan, mengotori makanan manusia,berbau tidak
sedap. Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat
“cursorial“, dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak
lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi
adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan
kurang baik.
Kecoa dewasa lebih sering ditemukan di tempat hunian manusia dari pada
gedung-gedung komersil. Kecoa dewasa dan muda lebih menyukai bersembunyi
ditempat yang hangat dan lembab, daerah yang tinggi nekat atap, di belakang
dekorasi dinding dan wallpaper yang longgar, di kloset, di bawah atau bagian dalam
perabot rumah tangga, dan peralatan listrik seperti televisi, stereo dan alat
pemanggang roti. Kecoa ini bisa memasuki ruangan-ruangan sempit di dalam rumah.
Akibatnya kecoa ini seringkali lebih sulit dikendalikan daripada kecoa lainnya
(Kesumawati, 2011).
12
tetapi mereka dapat berlari dengan cepat. Baik dalambentuk dewasa maupun
dalambentuk nimfa.
Kecoa hidup secara berkelompok dan mencari makan di tempat yang sama.
Pada masa kawin kecoa jantan akan mengaluarkan cairan sperma yang cukup
untuk membuahi telur-telur betina selama hidup. Setelah itu telur-telur akan
dihasilkan dalambeberapa hari kemudian..
13
BAB 3.
HASIL DAN METODE KEGIATAN
3.1. Hasil
14
Waktu pengambilan : pukul 12.00-12.30
Langkah-langkah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu plastik.
2. Mencari gundukan tanah yang menjadi tempat perindukan kecoa Periplaneta
Americana.
3. Proses pencarian harus menggali gundukan tanah tersebut yang diindikasi
temapt perindukan.
4. Proses penangkapan kecoa Periplaneta Americana dengan cara manual
menggunakan tangan kemudian dimasukkan ke dalam plastik agar tidak
rusak.
5. Kemudian setelah dari plastik dipindah ke dalam botol.
b. Langkah-langkah identifikasi kecoa :
Tempat pengambilan : Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat
Tanggal pengambilan : 8 November 2016
Waktu pengambilan : pukul 08.50 - selesai
Langkah-langkah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu mikroskop, lup, kecoa,
kapas, coloform, dan formalin.
2. Berikan coloform pada kapas.
3. Masukan pada botol yang berisi kecoa.
4. Ambil kecoa yang mati/pingsan.
5. Identifikasi menggunakan mikroskop dan lup.
6. Dimasukkan di dalam botol yang berisi formalin untuk diawetkan.
3.2.3. Cara Penangkapan Kecoa Dewasa, Nimfa, dan Ooteca:
1. Mencari tempat perindukan kecoa Periplaneta Americana
2. Menangkap kecoa dengan cara manual, yaitu menggunakan tangan. Lebih
baik menggunakan sarung tangan (handskun) untuk menjaga higienitas.
3. Memasukkan ooteca, nimfa, kecoa dewasa ke dalam botol
3.2.4. Proses Identifikasi:
1. Menyiapkan alat dan bahan dan gunakan APD (handskun)
2. Menetesi kapas dengan kloroform secukupnya untuk dimasukkan ke dalam
botol. Hal tersebut bertujuan agar kecoa yang berada di dalam botol tidak
hidup sehingga mudah untuk diidentifikasi.
3. Mengeluarkan ooteca, nimfa, dan kecoa dewasa yang sudah tidak hidup dari
botol untuk dilakukan proses selanjutnya, yaitu identifikasi.
15
4. Ooteca, nimfa, dan kecoa dewasa yang sudah dikeluarkan dari botol
diidentifikasi menggunakan lup dan mikroskop untuk melihat struktur dan
bentuk ooteca, nimfa serta kecoa dewasa.
3.2.5. Proses pengawetan
Jika semua telah teridentifikasi, ooteca, nimfa, dan kecoa dewasa dimasukkan
kedalam botol yang telah terisi formalin selama 2 hari untuk proses pengawetan.
Setelah itu keluarkan dari botol untuk dikeringkan dan diawetkan di dalam bingkai.
3.2.6. Hasil Identifikasi
Berdasarkan identfifikasi yang dilakukan, diketahui sebagai berikut:
1. Panjang kecoa dewasa 14 mm
2. Terdapat sayap yang terlihat terang tembus.
3. Terdapat warana cokelat atau kuning terang
4. Ooteca berwarna cokelat dengan panjang 4-5 mm
16
BAB 4. PEMBAHASAN
17
lebih lebar dan lebih membulat daripada abdomen kecoa Periplaneta
Americanajantan. Nimfa kecoa Periplaneta Americanaini mudah dikenali, yakni
dengan adanya dua buah pita kuning yang menyilang di bagian atas abdomen.
Sementara ooteca kecoa Periplaneta Americanaini berwarna coklat merah terang,
dengan panjang 4-5 mm.
Setelah dilakukan identifikasi pada kecoa Periplaneta Americana, langkah
selanjutnya yakni pengawetan. Yakni setelah dilakukan proses identifikasi kecoa
Periplaneta Americanadewasa, nimfa dan ooteca di taruh pada wadah atau botol
yang terisi cairan formalin, diusahakan volume cairan tersebut merendam semua
organ kecoa dewasa, nimfa dan ooteca, lalu ditutup. Proses pengawetan ini dilakukan
selama 2 hari, agar jaringan kecoa Periplaneta Americanadewasa, nimfa dan ooteca
tidak mudah rusak saat dibingkai nantinya. Selanjutnya yakni proses pembingkaian
kecoa Periplaneta Americanadewasa, nimfa dan ooteca di wadah semenarik
mungkin. Pada proses ini disertai nama atau keterangan di bawah organ yang telah di
tusuk dengan jarum pentul.
18
BAB 5.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Panjang tubuh kecoa Periplaneta Americanadewasa 14 mm. Sayap kecoa
Periplaneta Americanadewasa betina berwarna coklat gelap, sedangkan
kecoa Periplaneta Americanajantan dewasa berwarna coklat gelap dan terang
yang dari bagian dasar secara bertahap menjadi coklat terang ke arah ujung.
Baik kecoa Periplaneta Americanajantan maupun betina terdapat bagian
sayap yang terlihat terang transparan seakan-akan memiliki pita coklat atau
kuning terang yang menyilang dari dasar sayap dan pita lainnya pada
sepertiga bagian atas sayap. Sayap kecoa Periplaneta Americanajantan
menutupi seluruh bagian abdomen. Abdomen atau perut kecoa Periplaneta
Americanabetina lebih lebar dan lebih membulat daripada abdomen kecoa
Periplaneta Americanajantan.
b. Nimfa kecoa Periplaneta Americanadikenali dengan adanya dua buah pita
kuning yang menyilang di bagian atas abdomen.
c. Ooteca kecoa Periplaneta Americanaini berwarna coklat merah terang,
dengan panjang 4-5 mm.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10/jtptunimus-gdl-s1-2008-diahdwitap-488-3-
bab2.pdf
20
21