Prodi:D3 Kesling
NIM:218.0001
2019
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga terus tercurah
limpah kepada Nabi Besar kita, Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya hingga
pada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini berjudul “Kecoa”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas yang telah diberikan oleh salah satu dosen dari mata kuliah Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun mahasiswa jurusan
kesehatan lingkungan lainnya, terutama bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapakn terima kasih bagi semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini. Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan rahmat serta
lindungan-Nya untuk kami. Amin.
Mataram,19 Desember
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2 Tujuan................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
2.1 Klasifikasi.......................................................................................................... 4
2.2 6
Gambar Kecoa...................................................................................................
2.3 7
Morfologi Kecoa................................................................................................
2.4 9
Siklus Hidup.......................................................................................................
2.5 Sifat 11
dan Perilaku...............................................................................................
2.6 Peranan............................................................................................................... 13
2.7 Pengendalian...................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 17
3.2 Saran................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 18
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara kecoa Periplaneta americana, Blattella
germanica, Blatta orientalis, dan Supella Longipalpa serta untuk mengetahui klasifikasi,
siklus hidup, morfologi, sifat dan perilaku, peranan san pengendalian kecoa.
BAB II
PEMBAHASAN
5|Page
Class:Insecta
Subclass:Pterygota
Infraclass:Neoptera
Order:Dictyoptera
Suborder:Blattaria
Superfamily:Blattoidea
Family:Blattidae
Subfamily:Blattinae
Genus:Blatta
Spesies : Blatta orientalis
6|Page
Infraclass: Neoptera
Order: Dictyoptera
Suborder: Blattaria
Superfamily: Blaberoidea
Family: Blattellidae
Subfamily: Pseudophyllodromiinae
Genus: Supella
Species: Supella longipalpa
7|Page
Kok
Kecoa adalah serangga yang tubuhnya berbentuk oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya
tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata
tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin,
tidak berambut dan tidak bersisik,berwarna coklat sampai coklat tua.
Secara umum Kecoa memiliki morfologi sebagai berikut :
Tubuh bulat telur dan pipih dorsoventral (gepeng)
Kepala agak tersembunyi dilengkapi : sepasang antenna panjang yang berbentuk
filiform yang bersegmen,dan mulut tipe pengunyah (chewing).
Bagian dada terdapat 3 kaki,2 pasang sayap,bagian luar tebal,bagian dalam
berbentuk membran.
Caput melengkung ke ventro caudal di bawah sehingga mulut menjol diantara dasar
kaki pertama.
Biasanya bersayap 2 pasang jenis blatta orientialis betina memiliki sayap yang lebih
pendek daripada jantan (tidak menutup abdomen).
Kaki disesuaikan untuk berlari
Metamorfosis tidak sempurna (telur-nimpha-dewasa),telur terbungkus ooteca 6-30
butir telur dan menetas 26-69 hari sedangkan nimpha menjadi dewasa mengalami
molting sebanyak 13 kali,siklus hidup secara keseluruhan 2-21 bulan dan kecoa
dewasa dapat hidup selama 3 tahun.
8|Page
Kebiasaan hidupnya,kecoa termasuk binatang malam (nocturnal) yang dapat
bergerak cepat dan selalu menghindari cahaya. Bersifat omnivora memakan
buku,kotoran,tinja dan dahak atau makanan dari kanji.
4. Supella longipalpa
Supella longipalpa atau brown banded cockroach, tergolong famili Blattellidae, Ordo
Dyctioptera atau Blattodea. Ia satu famili dengan lipas jerman dan termasuk lipas berukuran
kecil, dengan panjang tubuh 10-14 mm. Habitat lipas ini serupa dengan lipas jerman yaitu
tempat-tempat yang lembab, kotor, dan gelap di sekitar permukiman. Aktifitasnya nokturnal
atau di malam hari.
Ciri morfologi yang khas adalah pada sayapnya. Sayap lipas betina berwarna sama
yaitu dari coklat kemerahan sampai coklat gelap, sedang yang jantan berwarna coklat gelap
pada bagian dasar, secara bertahap menjadi coklat terang ke arah ujung. Baik jantan maupun
betina terdapat bagian sayap yang terlihat terang tembus seakan akan mempunyai pita coklat
pucat atau kuning terang yang menyilang dari dasar sayap dan pita lainnya pada sepertiga
bagian atas sayap. Sayap jantan menutupi abdomen secara sempurna, sedangkan sayap betina
lebih pendek, tidak menutupi seluruh bagian abdomen. Abdomen atau perut lipas betina lebih
lebar dan lebih membulat dari pada yang jantan. Nimfa lipas ini mudah dikenali dengan
adanya dua buah pita kuning yang menyilang di bagian atas abdomen.
9|Page
No Species Ukuran Warna Ciri-ciri
1 Periplaneta 30-40 mm merah atau Punya 2 sayap yang depan mirip
americana kuning kulit,lentur dengan venasi yang
kecoklatan jelas,sayap belakang seperti selaput
menutupi abdomen.antero lateral
sayap atas nampak jelas
2 Blattella germanica 12-16 mm coklat muda ada dua pita gelap longitudinal
coklat gelap pada thorax.
10 | P a g e
2.4 Siklus Hidup Kecoa
11 | P a g e
Badan jantan lebih panjang dan lebih ramping dibanding badan betina.
Umur kecoa dewasa dapat mencapai 200 hari.
12 | P a g e
Anakan memerlukan 5 - 9 bulan untuk berkembang menjadi dewasa.
Periplaneta Americana
Kebiasaan-kebiasaan
Senang bersarang pada tempat yang gelap dan lembab, ruang bawah tanah, parit,
tumpukan lemak, sekitar pipa ledeng dan saluran pembuangan.
13 | P a g e
Memakan semua jenis makanan, termasuk bahan-bahan organik yang membusuk,
tepung, sirup, gula. Kecoa dewasa dapat bertahan hidup selama 2-3 bulan tanpa
makan dan 1 bulan tanpa air.
Habitat
Kecoa Amerika (American cockroach), tidak bersarang di dalam rumah, banyak
dijumpai pada saluran-saluran air kotor, bak kontrol, bahkan kadang-kadang ditemukan pada
tempat-tempat sampah. Jenis kecoa ini akan memasuki rumah pada malam hari untuk
mencari makan. Daerah operasinya adalah dapur, ruang makan, gudang-gudang bahan
makanan, dan tempat-tempat pembuangan sisa makanan.
Blattella Germanica
Kebiasaan-kebiasaan
Kecoa Jerman (German cockroach) umumnya hidup bergerombol.
Menyukai tempat-tempat yang gelap, hangat, lembab, dan aman (celah-celah dan
retakan).
Aktif pada malam hari dan selalu berada pada tempat yang tersembunyi.
Suka memakan sisa daging, sayuran, tepung, gula, atau lemak.
Sangat membutuhkan air, sehingga sarangnya pada umunya berdekatan dengan area
basah dan lembab.
Lebih menyukai area yang bebas dari insektisida.
Habitat
Kecoa Jerman hidup di dalam rumah, sering ditemukan pada area yang dekat dengan
sumber makanan misalnya dapur, sumber air, tempat yang hangat dan lembab, di celah meja,
tumpukan kertas dan retakan-retakan pada lantai dan dinding. Hidup bergerombol dan tidak
suka berkelana kecuali saat mencari makan pada malam hari. Tidak mudah menyebar dari
satu gedung ke gedung lain, kecuali ikut terbawa pada barang-barang.
Blatta Orientalis
Pola hidup
Terdapat di bangunan. Dapat menerima suhu yang lebih rendah daripada kecoa lain,
sehingga dapat ditemukan juga di luar ruangan, pada tempat sampah, dll.
14 | P a g e
Aktif pada malam hari.
Omnivora
Supella Longipalpa
Lipas ini sangat aktif dan yang dewasa akan loncat apabila terganggu. Hanya lipas
jantan yang dapat terbang. Lipas dewasa bisa hidup selama 90 hari untuk yang betina, sedang
yang jantan 115 hari.
Lipas dewasa lebih sering ditemukan di tempat hunian manusia daripada gedung-
gedung komersil. Lipas dewasa dan muda lebih menyukai bersembunyi di tempat yang
hangat, daerah yang tinggi nekat atap, di belakang dekorasi dinding dan wallpaper yang
longgar, di kloset, di bawah atau bagian dalam perabot rumah tangga, dan peralatan listrik
seperti televisi, stereo dan alat pemanggang roti. Lipas ini bisa memasuki ruangan-ruangan
sempit di dalam rumah. Akibatnya lipas ini seringkali lebih sulit dikendalikan daripada lipas
lainnya.
15 | P a g e
kecoa sebagai salah satu kontributor terbesar global warming. Kontributor besar lainnya
adalah rayap dan sapi.
16 | P a g e
Selanjutnya kebersihan merupakan kunci utama dalam pemberantasan kecoa yang
dapat dilakukan dengan cara-cara seperti sanitasi lingkungan, menyimpan makanan dengan
baik dan intervensi kimiawi (insektisida, repellent, attractan).
Strategi pengendalian kecoa ada 4 cara (Depkes RI, 2002):
Pencegahan
Cara ini termasuk melakukan pemeriksaan secara teliti barang-barang atau bahan
makanan yang akan dinaikkan ke atas kapal, serta menutup semua celah-celah, lobang atau
tempat-tempat tersembunyi yang bisa menjadi tempat hidup kecoa dalam dapur, kamar
mandi, pintu dan jendela, serta menutup atau memodifikasi instalasi pipa sanitasi.
Sanitasi
Cara yang kedua ini termasuk memusnahkan makanan dan tempat tinggal kecoa
antara lain, membersihkan remah-remah atau sisa-sisa makanan di lantai atau rak, segera
mencuci peralatan makan setelah dipakai, membersihkan secara rutin tempat-tempat yang
menjadi persembunyian kecoa seperti tempat sampah, di bawah kulkas, kompor, furniture,
dan tempat tersembunyi lainnya. Jalan masuk dan tempat hidup kecoa harus ditutup, dengan
cara memperbaiki pipa yang bocor, membersihkan saluran air (drainase), bak cuci piring dan
washtafel. Pemusnahan tempat hidup kecoa dapat dilakukan juga dengan membersihkan
lemari pakaian atau tempat penyimpanan kain, tidak menggantung atau segera mencuci
pakaian kotor dan kain lap kotor.
Trapping
Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk
menangkap kecoa dan dapat digunakan untuk alat monitoring. Penempatan perangkap kecoa
yang efektif adalah pada sudut-sudut ruangan, di bawah washtafel dan bak cuci piring, di
dalam lemari, di dalam basement dan pada lantai di bawah pipa saluran air.
17 | P a g e
Disamping itu bisa juga diindikasikan bahwa pemakaian insektisida dapat dilakukan
jika ketiga cara tersebut di atas (pencegahan, sanitasi, trapping) dilakukan dengan cara yang
salah atau tidak pernah melakukan sama sekali. Celah-celah atau lobanglobang dinding,
lantai dan lain-lain merupakan tempat persembunyian yang baik. Lobang-lobang yang
demikian hendaknya ditutup/ditiadakan atau diberi insektisida seperti Natrium Fluoride
(beracun bagi manusia), serbuk Pyrethrum dan Rotenone, Chlordane 2,5 %, efeknya baik dan
tahan lama sehingga kecoa akan keluar dari tempat-tempat persembunyiannya. Tempat-
tempat tersebut kemudian diberi serbuk insektisida dan apabila infestasinya sudah sangat
banyak maka pemberantasan yang paling efektif adalah dengan fumigasi.
Fumigasi
Teknik lain yang lebih praktis untuk pengendalian kecoa ini, adalah dengan teknik
fumigasi menggunakan gas Metil Bromida, Phostoxin dan Sulfuril Fluorida. Fumigasi dapat
membunuh secara merata pada stadium larva dan dewasa. Untuk selanjutnya, ketika
dilakukan pelepasan gas tidak ada lagi efek residunya sehingga re-infestasi dapat terjadi.
Dengan demikian, fumigasi ini dapat dilakukan secara crash program di awal treatment, dan
selanjutnya dilakukan dengan teknik pengendalian biasa (chemical), tetapi sekarang sudah
jarang dipakai oleh jasa pest control.
Seluruh chemical yang dipakai telah mendapat ijin dari Komisi Pestisida dan Dinas
Kesehatan Indonesia, memiliki MSDS yang jelas, bersifat ramah llingkungan serta
diaplikasikan oleh tenaga Pest Control yang sudah berpengalaman.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kecoa adalah serangga yang tubuhnya berbentuk oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya
tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata
tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin,
tidak berambut dan tidak bersisik,berwarna coklat sampai coklat tua.
18 | P a g e
Di antara spesies kecoa yang lain yang paling terkenal adalah kecoa Amerika,
Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica,
dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½
cm.
Kecoa dalam perkembangbiakannya mengalami metamorfosa sederhana (gradual
metamorphose) yang siklus hidupnya mengalami 3 fase yaitu fase telur, nimfa, dan dewasa.
Kecoa memiliki beberapa peranan diantaranya:
- Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.
- Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.
- Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi.
Kebersihan merupakan kunci utama dalam pemberantasan kecoa yang dapat
dilakukan dengan cara-cara seperti sanitasi lingkungan, menyimpan makanan dengan baik
dan intervensi kimiawi (insektisida, repellent, attractan).
3.2 Saran
Untuk menghindari adanya kecoa di rumah atau lingkungan ada baiknya kita
mencegah atau mengantisipasi dengan cara menjaga hygiene sanitasi, lingkungan,
menyimpan makanan dengan baik dsb. Jika dirumah atau lingkungan sudah ada kecoa
apalagi bila kepadatannya tinggi maka perlu dilakukan pemberantasan, ada beberapa cara
pemberantasan salah satunya adalah dengan menggunakan insektisida, bila sudah dilakukan
pemberantasan maka langkah selanjutnya adalah menjaga dan memlihara hygiene sanitasi
lingkungan.
19 | P a g e
Daftar pustaka
20 | P a g e
http://semuabaca-semuabaca.blogspot.com/2010/07/tentang-kecoa.html. diakses tanggal 2
Juni 2013
http://upikke.staff.ipb.ac.id/2011/05/16/lipas-atau-kecoak-berpita-coklat-supella-longipalpa/.
Diakses tanggal 4 Juni 2013
Oktarina, Rini. 2002. Efektivitas Serbuk Biji Lada (Piper nigrum) Sebagai Repellent
Terhadap Kecoa (Periplaneta americana). Universitas Sumatera Utara. Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34085/4/Chapter%20II.pdf.diakses
tanggal 2 Juni 2013.
21 | P a g e