MAKALAH
yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Protista yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu,
S.Pd.,M.Si dan Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd
oleh :
Kelompok 3 / Offering C
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2019
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Phyrrophyta dan Chrysophyta” dengan lancar
dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd., M.Si dan
Ibu Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd selaku dosen pembina mata kuliah protista. Semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga sumber belajar mengajar di dalam
perkuliahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah kami. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang konstruktif dan logis untuk
membangun kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .....……………………………………………. 1
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian ..........................................................................… ]2
2.1 Ciri-ciri Phyrrophyta dan
Chrysophyta.................................................. 3
2.5 Reproduksi
Reproduksi pada Dynoflagellata pada umumnya yang utama adalah secara aseksual,
namun ada beberapa spesies bereproduksi secara seksual. Nukleus Dynoflagellata merupakan
nukleus yang tidak biasa karena kromosom mengalami kondensasi dan selalu terlihat jelas.
Pembelahan meosis dan mitosis pada Dynoflagellata sangat unik karena sisa membran inti
seluruhnya membelah dan benang spindle berada di luar nukleus (Berg, 2008).
Kebanyakan Dynoflagellata memperlihatkan reproduksi secara aseksual atau pembelahan
sel mitosis. Proses ini membagi organismee menjadi kembaran identik, theca mereka
mungkin pecah, terbagi pada tiap-tiap kembarannya, jadi tiap kembaran menerima separuh
dan meregenerasi separuhnya. Beberapa generasi tumbuh sebagai filament ketika sel mereka
tidak terpisah setelah pembelahan. Dinoflgellata dewasa bersifat haploid, jadi ketika
reproduksi seksual dimulai, gamet mengalami mitosis, mungkin tumbuh dengan atau tanpa
dinding, terlihat sebagai individu tua dalam versi kecil. Gamet jantan dan betina tidak jelas
dibedakan, tetapi dapat berenang bebas. Setelah penggabungan dua gamet, lalu menjadi zigot
yang aktif berenang, pada kondisi yang tidak menguntungkan, sel akan membentuk
hystrichosphere, ini adalah dorman kapsul yang melindungi dinoflagelata sampai keadaan
menguntungkan kembali (Alia,dkk, 2013).
Dynoflagellata
- Desmophyceae memiliki dinding sel yang terdiri dari dua bagian seperti jam gelas.
Ganggang keemasan
Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan
adayang hidup di air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga
inidigolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu :a.Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae) b.Kelas
alga keemasan (Chrysophyceae)c.Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena
ituwarnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak
sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamenmempunyai banyak inti
dan disebut Coenocytic.Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi
peleburanspermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan
oogoniummembentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.Reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dariinduknya mengembara dan jatuh di
tempat yang cocok menjadi filamen baru. Vaucheria sessilis menunjukkan struktur
reproduktif (antheridium di antara dua oogonia). Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu :
1. Uniseluler dan koloni dengan dinding silikat
2.Susunan tubuh :
•Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis
•Berbentuk filament, contoh: tribonema
•Berbentuk tubular, contoh: vaucheria
3. Susunan sel: Umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel,
terdiri dari pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti
pada tribonema sp.
4. Alat gerak : berupa dua buah flagel
5. Isi sel : Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pirenoi.
6. Habitat : Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
7. Cadangan makanan : Chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak.
8. Perkembangbiakan : Secara vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi.
Secara sporik,dengan pembentukan zoospore, contoh: botrydiopsis, tribonema.
Dengan pembentukan aplanospora, contoh: botrydium. Secara gametik, dengan
oogamet(oogami), contoh: vaucheria. Dengan isogamete (isogami), contoh: botrydium.
2.
Susunan tubuh :
•
Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis
•
Berbentuk filament, contoh: tribonema
•
Berbentuk tubular, contoh: vaucheria2.
Susunan sel:
Umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pectin
dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada tribonema
sp.3.
Alat gerak :
berupa dua buah flagel4.
Isi sel :
Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk
cakram tanpa pirenoi.5.
Habitat :
Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.6.
cadangan makanan :
Chrysolaminarin (dimodifikasi laminarin) dan minyak.7.
perkembangbiakan :
Secara vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi. Secara sporik,dengan
pembentukan zoospore, contoh: botrydiopsis, tribonema. Dengan pembentukan aplanospora,
contoh: botrydium. Secara gametik, dengan oogamet(oogami), contoh: vaucheria. Dengan
isogamete (isogami), contoh: botrydium.
b.Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Ochromonas sp
Synura sp.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang
berselsatu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
Ciri-ciri kelas chrysophyceae, yaitu :
1. Chrysophytes
dengan kloroplas emas-coklat, berisi chlorophylls a dan c, danmayoritas carotenes dan
xanthophylls, termasuk fucoxanthin.
2. Susunan tubuh : Berbentuk sel tunggal dan berbenruk koloni
3. Susunan sel : umumnya tidak mempunyai dinding sel, terdiri dari: lorika, contoh:
sinura danmallomonas atau bisa juga tersusun dari cakram kalsiumkarbonat,
contoh:spyracospaera.
4. Alat gerak : terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga, contoh:
synura, dansyracosphaera, mempunyai dua flagel yang sama panjangnya. Dinobryon
danocromonas, mempunyai dua flagel yang tidak sama panjangnya. Chrysamoeba,memiliki
satu flagel.
5. Isi sel : berinti tunggal, plastida terdiri dari satu atau dua, pigmen berupa klorofil a,
b,dan c. Beta karotin, xantofil, berupa lutein, diadinixantin, fukoxantin, dandinoxantin.
6. Habitat : terutama pada air tawr yang dingin
7. Cadangan makanan : Cadangan makanan termasuk chrysolaminarin, yang
dimodifikasi laminarin(leucosin) dan minyak.
8. Perkembangbiakan dilakukan secara :
Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasiada 2
macam, yaitu :
1.Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari
koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
2.Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memilikiflagel) dan
statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada
chrysophyta,khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis dan bulat.
Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang tindih,mempunyai
lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin. Beberapa spesies
bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu: Ada yang berdinding halus, Berornamen dan
Berdiri, ketiga bentuk tersebut dapatdiketemukan pada genus yang nonmotil, contoh:
chysomonadales. Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada
faseistirahat, yaitu flagel tertarik kedalam dan membentuk bagian yang sporik atau bulat,
selanjutnya flagel mengalami deferensiasi internal dari protoplasma yangsporik. Yang
terpisah hanya bagian membrane plasma dari bagian poroferi protoplasma asli. Kemudian
sekresi dari dinding antara dua membrane plasmayang baru terbentuk, kecuali daerah
sirkuler, nantinya akan membentuk lubangatau pori.
Pinnularia sp
Cyclotella sp
Gambar . Bermacam-macam
bentuk kerangka Diatom
Melosira
Klasifikasi :
• Divisi :Bacillariophyta
• Kelas :Bacillariophyceae
• Bangsa:Centrales
• Suku :Melosiraceae
• Marga :Melosira
• Jenis :Melosira moniliformis
Nitzchia
Klasifikasi :
Divisi :Bacillariophyta
Kelas :Bacillariophyceae
Bangsa :Pennales
Suku :Nitzschiaceae
Marga :Nitzschia
Jenis :Nitzschia mediocris
Cocconeis
Kasifikasi :
Divisi :Bacillariophyta
Kelas :Bacillariophyceae
Bangsa :Pennales
Suku :Achnanthaceae
Marga :Cocconeis
Jenis :Cocconeis disculus
Synedra filiformis
Klasifikasi:
Divisi : Chrysophyta
Class : Fragilariophyceae
Ordo : Fragilariales
Family : Flagilariaceae
Genus : Synedra
Species : Synedra filiformis
Diatoma vulgare
Klasifikasi:
Divisi : Chrysophyta
Class : Fragilariophyceae
Ordo : Fragilariales
Family : Flagilariaceae
Genus : Diatoma
Species : Diatoma vulgare
BAB III
PENUTUP
1. Pyrophyta atau Dynoflagellata merupakan uniseluler, memiliki dinding sel dan dapat
bergerak aktif serta habitat di laut,bersifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang
memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut bioluminescent (dapat
menghasilkan cahaya sendiri).
2. Pyrophyta atau Dynoflagellata memilki dua flagella yang digunakan sebagai alat
gerak.
3. Cadangan makanan pada Pyrophyta atau Dynoflagellata biasanya disimpan dalam
bentuk minyak atau polisakarida
4. Pyrophyta atau Dynoflagellata memiliki habitat di air laut dan beberapa jenis hidup di
air tawar.
5. Pyrophyta atau Dynoflagellata berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Vegetatif (aseksual), yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki
panser, maka selubung akan pecah. Seksual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang
masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain
Sporik.
6. Ciri umum dari Chrysophyta adalah berwarna keemasan karena kloroplasnya
mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan dengan
klorofil.
7. Struktur sel dari Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel, isi selnya terdiri dari
Xantophyceae, Chrysophyceae, Bacillariophyceae. Kloroplas pada Chrysophyta
berwarna coklat keemasan, Ribosom, alat gerak berupa flagel, vakuola kontraktil,
badan golgi, dan nukleus.
8. Habitat dari Chrysophyta adalah ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar dan di
tanah yang lembab.
9. Reproduksi dari Chrysophyta terjadi secara generatif (seksual) dengan konjugasi,
isogami, anisogami, dan oogami. Dan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel,
fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora.
10. Kelas-kelas yang termasuk dalam Chrysophyta, kelas alga hijau-kuning
(Xanthophyceae), kelas alga coklat-keemasan (Chrysophyceae), kelas diatom
(Bacillariophyceae).
11. Manfaat dari Chrysophyta sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat
dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis,
dan piringan hitam.
DAFTAR RUJUKAN
Haryati R. 2008. Pertumbuhan dan biomassa Spirulina sp. dalam skala laboratoris.
Laboratorium Ekologi dan Biosistematik, Jurnal Jurusan Biologi FMIPA.
UndipBIOMA, ISSN: 1410-8801 Vol. 10, No. 1, Hal. 19-22.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologi. Diterjemahkan oleh
Eidman, M. Koesoebiono dan D.G. Bengen, PT. Gramedia. Jakarta. 459 hlm.