Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK 2

BOTANI BRYOPHYTA
PADA SUB DIVISI HEPATICOPSIDA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Botani Cryptogamae”

Dosen Pengampu : Syarifah Widya Ulfa, M.Pd

Disusun oleh:

Anggrian El Ritli 0310183118

Dewi Safitri 0310182055

Atala Anjani Sembiring 0310182156

Miftahul Jannah Tanjung 0310183101

Dinda Astri Pradira 0310182077

Najihan Arizka 0310183148

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala. atas limpahan
nikmat, rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah tentang “Botani Bryophyta Pada Sub Divisi Hepaticopsida.” Mata Kuliah Botani
Cryptogamae. Dengan dosen pengampu Syarifah Widya Ulfa, M.Pd. Meskipun masih kurang
dari kesempurnaan. Sholawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad shallallahu a’alaihi
wa sallam. Semoga kita diberi syafaat di akhirat kelak Aamiin yaa rabbal ‘alamiinn.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan dibantu oleh anggota
kelompok kami sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan, kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan
kritik dari semua pihak terutama guru pembimbing yang membaca makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat
bermanfaat terhadap para pembaca.

Medan, 14 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1. Latar Belakang...................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
3. Tujuan ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

1. Divisi Bryophyta.................................................................................................3
2. Lumut Hati (Hepaticae)......................................................................................4
3. Morfologi Lumut Hati (Hepaticae)....................................................................5
4. Klasifikasi Lumut Hati (Hepaticae)....................................................................6
5. Perkembangbiakan Lumut..................................................................................12
6. Peranan Lumut....................................................................................................12
7. Integrasi Ayat AlQur’an.....................................................................................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................15


1. Kesimpulan.........................................................................................................15
2. Saran...................................................................................................................15

Daftar Pustaka..............................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun
fauna. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya
variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu
cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. 
Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang
sesuai dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya,
kingdom plantae digolongkan menjadi dua yaitu : Kormophyta berbiji (Spermatophyta),
Kormophyta berspora (Cryptogamae),
Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta
(tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak
divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Bryophyta yang khususnya
pada subdivisi Hepaticopsida akan dibahas dalam makalah ini.
Salah satu keanekaragman flora yang ada ialah tumbuhan lumut. Lumut merupakan
tumbuhan tingkat rendah yang hidup di darat yang pada umumnya berwarna hijau dan
berukuran kecil. Lumut yang berukuran kecil ini hidup dengan membentuk koloni dan dapat
menjangkau area yang cukup luas.
Pada divisi Bryophyta jenis-jenis pada lumut cukuplah banyak. Salah satunya ialah
lumut hati atau (Hepaticae). Lumut hati biasa tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah, dan
daun-daun pepohonan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bryophyta?
2. Apakah yang dimaksud dengan Lumut Hati (Hepaticae)?
3. Bagaimanakah morfologi dari Lumut Hati (Hepaticae)?
4. Bagaimanakah anatomi dari Lumut Hati (Hepaticae)?
5. Bagaimanakah perkembangbiakan dari Lumut?
6. Bagaimanakah peranan dari lumut ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Divisi Bryophyta.
2. Untuk mengetahui apa itu Lumut Hati (Hepaticae).
3. Untuk mengetahui morfologi dari Lumut Hati (Hepaticae).
4. Untuk mengetahui anatomi dari Lumut Hati (Hepaticae).
5. Untuk mengetahui perkembangbiakan dari lumut.
6. Untuk mengetahui peranan dari lumut
7.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Divisi Bryophyta
Divisi Bryophyta merupakan divisi tumbuhan yang hidup di darat, yang umumnya
berwarna hijau dan berukuran kecil (dan tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran
lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.1 Lumut ini hidup pada batu, kayu gelndongan,
pepohonan, dan ditanah.
Lumut mempuunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B,
sehingga sapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Kelompok tumbuhan ini
penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta
tahun yang lalu. Dalam skala evolusi lumut berada di antara ganggang hijau dan tumbuan
berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga tumbuhan
tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofill A dan B, dan patii
sebagai cadangan makanan utama.
Bryophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm.
2. Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang kecil.
3. Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
4. Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang.
5. Batang dan daunnya memiliki susunan yang berbeda.
a. Selapis sel kulit yang beberapa diantaranya berbeda membentuk rizoid
epidermis.
b. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat, tidak mengandung
Xilem dan Floem.
c. Silender pusat yang terdiri atas parenkim.
6. Sporofit terdiri atas seta atau tangki, vaginula. Apofisis, kaliptra dan kolumela.
7. Sistem reproduksi bersifat metagenesis.
Divisi Bryophyta terbagi atas dua kelas yaitu Kelas Lumut Hati (Hepaticae) dan
Kelas Lumut Daun (Musci) .

1
Syarifah Widya Ulfa. 2017. Botani Cryptogamae. Medan. Perdana Publishing. Hlm 105
B. Lumut Hati (Hepaticae)
Lumut mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati
dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Lumut hati tidak memiliki akar, batang,
dan daun yang sebenarnya sehingga mereka disebut juga tumbuhan talus. Struktur talus pada
lumut hati dikenal dengan istilah lobus. Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang
basah oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf. 2 Lumut ini tumbuh dan
menempel di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika dan
dinding pada bangunan tua yang lembab. Lumut hati bersifat autotrof.

Gambar 1. Lumut Hati

Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya, yaitu lumut
hati bertalus dan lumut hati berdaun. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal (belakang)
talus pada jenis terletak pada bagian terminal.(ujung). 3 Diantara lumut hati ada yang tidak
mempunyai klorofil yaitu ynag tergolong dalam marga Cryptothallus dan hidup sebagai
saprofit.
Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan fragmentasi
tunas secara vegetatif. Di dalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan dan disebut
dengan eletra, eletra ini akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga akan membantu
memancarkan spora. Lumut ini juga bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel
yang disebut dengan gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak di permukaan sporofit.

C. Morfologi Lumut Hati (Hepaticae)


2
Tjitrosoepomo, Gembong. 2018. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Hlm.186
3
Syarifah Widya Ulfa. 2017. Botani Cryptogamae. Medan. Perdana Publishing. Hlm 108
Morfologi dari kelas Lumut Hati (Hepaticae) yaitu gametofit masih sangat sederhana
dan berdasrkan bentuk tubuhnya lumut dari kelas Lumut Hati (Hepaticae) dibedakan menjadi
dua tipe yaitu :
1. Tipe frondose / lumut hati bertalus (thalloid liverwort). Dalam golongan ni
merupakan golongan yang talusnya berupa lembaran. Golongan ini meliputi
tubuh bagian dorsal (punggung) dan ventral (perut).
Pada sisi dorsal atau punggung dari lumut hati yaitu terletak pada
a. Pada jenis tertentu terdapat alur di tengah di mana pada bagian ujungnya
terdapat penonjolan yang berfungsi sebagai gametangiofor (pendukung
gametangium).
b. Terdapat sel – sel asimilasi yang membatasi ruang – ruang udara.
c. Terdapat lapisan epidermis yang merupakan lapisan yang berbatasan dengan
udara luar.
d. Terdapat porus yang menghubungkan ruang udara dengan udara luar.
Pada sisi ventral dari lumut hati yaitu meliputi:
a. Ada yang namanya rusuk tengah yang merupakan penebalan dari talus.
b. Terdapat risoid dengan karakteristik unisel, tidak ada cabang, tekstur halus,
serta licin dan berjendol.
c. Terdapat sisik  dengan hanya 1 lapis sel meskipun ini bersifat multisel.
d. Terdapat jaringan parenkim tak berwarna sebagai sel penimbun cadangan
makanan.
Dari tipe penampang melintang talus pada lumut hati terbagi menjadi 3 tipe yaitu:
a. Tipe Marchantia
Pada tipe ini daerah ventral melebar hingga ke tepi kanan kiri talus. Daerah
rusuk tengah merupakan bagian yang paling tebal dan semakin ke tepi
semakin berkurang penebalannya. Daerah dorsal terdiri atas 1 lapis ruang
udara yang di batasi oleh 1 lapis sel asimilasi di mana pada dasar ruang udara
tersebut terdapat benang – benang asimilasi yang berfungsi untuk membantu
dalam proses pengikatan CO2.
b. Tipe Plagiochasma
Daerah ventral sedikit melebar tetapi tidak sampai ke tepi talus. Daerah
dorsal terdiri dari beberapa lapis ruang udara yang kosong. Lapisan atas dan
tengah pada lapisan udara berukuran lebih kecil dibandingkan dengan lapisan
di bawahnya. Contoh pada Plagiocasma appendiculatum, P. articulatum, dan
masih terdapat contoh yang lain.
c. Tipe Stepensoniella
Daerah ventral khususnya pada rusuk tengah, tebal. Daerah dorsal terdiri dari
1 lapis ruang udara yang besar dan kosong. Contoh pada Stepensoniella
brevipedunculata, Sauchia spongiosa,  dan masih banyak lagi.
2. Tipe foliose / lumut hati berdaun (leafy liverworts), merupakan golongan yang
talusnya menyerupai batang dengan daun – daun.
pada bagian daun dalam tipe foliose meliputi:
a. Bersifat dorsiventral (dapat dibedakan antara sisi dorsal dan sisi ventral)
dengan karakteristik tubuh yang lunak.
b. Terdapat 2 – 3 baris daun
c. Di tepi talus terdapat yang namanya daun lateral yang dibagi menjadi : daun
tunggal dan daun bilobus. Daun bilobus dibagi lagi menjadi 2, yaitu lobus
postical  (atas) dan lobus antical (bawah).
d. Daun ke 3 pada garis tengah di sisi ventral dinamai
dengan amfigastrium yang bercirikan ukuran lebih kecil dari daun lateral.
e. Daun umumnya terdiri atas 1 lapis sel.
f. Terdapat kloroplas.
g. Terdapat trigome (penebalan berbentuk segitiga pada sudut – sudut sel).
Pada bagian batang dalam tipe foliose meliputi 3 macam jaringan yaitu:
a. Epidermis, yaitu sel – selnya berdinding tebal dengan lapisan kutikula
b. Korteks, sel – selnya berdinding tebal namun berukuran kecil. Sifat jaringan
korteks parenkimatis, berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, dan juga sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan.
c. Medula, dindingnya tipis akan tetapi lebar.

D. Klasifikasi Lumut Hati (Hepaticae)


Klasifikasi Lumut hati dibedakan dalam 3 bangsa yaitu :
1. Bangsa Lumut Tanduk (Anthoceratales)
Gambar 2. Lumut tanduk

Klasifikasi lumut tanduk


Regnum : Plantae
Division : Antheceroptophyta
Kelas : Antheceroptopsida
Ordo : Antheceroptoceales
Family : Antheceroptoceae
Genus : Antheceroptopsida
Spesies : Antheceroptopsida.sp
Bryophyta memiliki klasifikasi yang jelas berdasarkan bentuk tubuhnya. Lumut
tanduk (anthoceratoles) selalu memiliki struktur yang dicirikan dengan adanya sporofit yang
berbentuk tanduk, dengan organ seksual yang tertanam dalam bentuk tubuh yang disebut
dengan talus. Dalam perkembangbiakannya lumut tanduk mengeluarkan spora terus menerus
dari sporangiumnya untuk kemudian berkembang menjadi lumut tanduk yang baru. 4
Pada lumut tanduk, struktur talus, terutama anatomi internal dan isis sel merupakan
hal penting yang dapat diamati untuk klasifikasi. Begitu juga sporofit (yang mengandung
dinding sporangial, spora dan ornamentasinya, dan sel steril (jika ada) di sporangium.
Bagian-bagian tersebut merupakan bentuk spesifik yang ada pada lumut tanduk sehingga
memudahkan untuk klasifikasi.5
2. Bangsa Marchantiales
4
Marheny Lukitasari. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi, Potensi, Dan Cara
Memepelajarinya, h. 14
5
Ibid, h. 15
Gambar 3. Marchantiales

Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Marchantiophyta
Kelas : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
spesies : Marchantia polymorpha

Kelompok lumut hati bertalus lebih mudah ditemukan daripada lumut hati berdaun
dan strukturnya berbentuk talus. Gametofitnya pipih, berwarna hijau dan berbentuk seperti
rajutan berpilin. Pada saat gametofitnya tumbuh subur dan siap menghasilkan generasi
sporofitnya, tumbuhan ini dapat tumbuh seperti struktur berbentuk payung berwarna hijau
yang disebut carpocephalum. Sporofit tumbuh di bawah struktur payung tersebut dan sering
sekali terlindung dari penglihatan. 

Ada dua struktur payung, yaitu payung yang tepinya rata yang menunjukkan
anteridium dan payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya yang menunjukkan
arkegonium. tahap ini merupakan tahap reproduksi generatif. Sementara itu, reproduksi
vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup. Salah satu contoh jenis lumut hati bertalus
adalah Asterella Californica dan Marchantia polymorpha.
Sebagian lumut hati yang tergolong dalam bangsa ini mempunyai susunan talus yang
agak rumit. Pada sisi bawah talus terdapat selapis sel-sel yang menyerupai daun yang
dinamakan sisik-sisik perut atau sisik-sisik ventral. Selain itu pada sisi bawah talus terdapat
rhizoid-rhizoid, yang bersifat fototrof negative dan dinding selnya mempunyai penebalan ke
dalam yang bentuknya seperti sekat-sekat yang tidak sempurna. Permukaan atas talus
mempunyai lapisan kutikula, oleh sebab itu hampir tak mungkin dilalui oleh air. Jika dilihat
dari atas talus kelihatan berpetak-petak. Dibawah tiap-tiap petak didalam talus terdapat suatu
ruang udara, dan ditengah petak terdapat suatu liang udara yang menghubungkan ruang udara
tadi dengan dunia luar.contoh: Marchantia stremanii, Marchantia polymorpha, Ricardia
multifida (L).S. Gray, Riccia fluitans dan Riccia nutants s.6
Pembagian Ordo dari Kelas Marchantiopsida
a. Ordo :Sphaerocarpales (2 suku, 3 genus, sekitar 30 spesies)
b. Ordo: Marchantiales (12 suku, 28 genus, sekitar 200 spesies)
c. Ordo: Monocleales (1 suku, 1 genus, 4 spesies)
d. Ordo: Ricciales (2 suku, 3 genus, 150-300 spesies) 7
Ordo Marchantiales terdiri 12 famili, beberapa diantaranya yaitu
a. Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitans dan Riccia nutans
b. Famili Corsiania contohnya Corsinia
c. Famili Targoniaceae contohnya Targonia
d. Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia polymorpha dan Marchantia
geminata
e. Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
f. Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Morfologi pada bagian tumbuhan ini adalah
a. Apotisis = batas antara seta dan sporogonium
b. Sporangium = alat penghasil spora
c. Kaliptra = tudung sporangium
d. Seta = tangkai sporogonium
e. Vaginula = selaput pangkal tangkai sporogonium
f. Anteridium adalah alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet jantan
atau spermatozoid.
6
Ulfa, Ibid. h. 110
7
“Lumut Hati Kelas Marchantiopsida”
(https://www.academia.edu/30218560/LUMUT_HATI_KELAS_MARCHANTIOPSIDA,
tanggal diakses 18 November 2019)
g. Anteridiofor adalah cabang gametofit jantan pada lumut hati yang berbentuk
payung dan mengandung anteridium pada bagian atas cakramnya.
h. Arkegoniofor adalah cabang gametofit betina pada lumut hati yang berbentuk
jejari dan mengandung arkegonium pada bagian bawah cakramnya.
i. Arkegonium alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet betina.
j. Rhizoid, berfungsi untuk menyerap zat makanan yg dibutuhkan oleh lumut8
Anatomi Golongan ini meliputi tubuh bagian dorsal (punggung) dan ventral (perut).
Pada sisi dorsal :
a. Pada jenis tertentu terdapat alur di tengah di mana pada bagian ujungnya
terdapat penonjolan yang berfungsi sebagai gametangiofor (pendukung
gametangium)
b. Terdapat sel – sel asimilasi yang membatasi ruang – ruang udara.
c. Terdapat lapisan epidermis yang merupakan lapisan yang berbatasan dengan
udara luar.
d. Terdapat porus yang menghubungkan ruang udara dengan udara luar.9
Pada sisi ventral :
a. Terdapat rusuk tengah yang merupakan penebalan dari talus
b. Terdapat risoid dengan karakteristik unisel, tidak ada cabang, tekstur halus,
serta licin dan berjendol.
c. Terdapat sisik dengan hanya 1 lapis sel meskipun ini bersifat multisel.
d. Terdapat jaringan parenkim tak berwarna sebagai sel penimbun cadangan
makanan.
Habitat pada lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding
tua yang lembab.Ciri-ciri Filoid berupa lembaran menyerupai daun. Thallus seperti pita.
Mempunyai utikula pada permukaan atas thallus berumah satu Kaliptra berbentuk bulat.

3. Bangsa Jungermaniales

8
Ibid
9
Ibid
Gambar 4. Jungermaniales

klasifkasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Hepaticopsida (Liverworts)
Classis : Jungermannidae
Ordo : Calobryales
Famila : Haplomitriaceae
Genus : Haplomitria
Spesies : Haplomitrium sp10
Lumut hati yang kebanyak kecil, hidup diatas tanah atau batang-batang pohon, di
daerah tropica juga sebaga epifit pada daun pohon-pohonan dalam hutan. Bangsa ini meliputi
lebih kurang 900 jenis dan merupakan 90% dari semua Hepaticeae. Bentuk-bentuk tubuh
yang masih sederhana sangat menyerupai marchantia, talus berbentuk pita, sempit dan
bercabang-cabang menggarpu. Sebaliknya ada pula yang rusuk tengah talusnya telah
emmeberi kesan seperti batang dengan bagian-bagian talus kesamping yang telah menyerupai
daun-daunan.
Kebanyak jungerminales telah memepunyai semacam batang yang bercabang-cabang
banyak dan tumuh dorsifentral. Pada bagian seperti abtang itu terdapat dua baris semacam
daun-daun kecil yang letaknya agak miring. Bagian-bagian serupa daun kecil itu telah
memepunyai ibu tulang, tetapi bagian yang serupa bantang belum mempunyai berkas
pengangkut. Contoh: Calobryum mnioides, Calobryum blumei dan Haplomirium. 11

E. Perkembangbiakan Lumut
10
Najmi Indah, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (Scyzophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta), h.
51
11
Ibid, h. 111
Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran
keturunan atau metagenesis. Metagenesis merupakan pergantian antara fase vegetatif
(penghasil spora) dan fase generatif (penghasil gamet).
1. Reproduksi Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi dengan banyak cara, antara lain
yaitu:
a. Membentuk tunas pada pangkal batang dan selanjutnya tunas terlepas dan
berkembang biak menjadi individu baru.
b. Membentuk stolon.
c. Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu cabangnya tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru.
d. Protonema primer membentuk individu baru.
e. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema.
f. Membentuk kuncup

Gambar 5. Reproduksi Vegetatif

2. Reproduksi Generatif
Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang
menghasilkan zigot. Dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit yang berkromosom haploid
dengan generasi sporofit yang berkromosom diploid. 12

12
“Tumbuhan Lumut” (https://www.eduspensa.id/tumbuhan-lumut/ tanggal diakses 18 November 2019)
Gambar 6. Metagenesis lumut

F. Peranan Lumut
Peranan dan Manfaat Tumbuhan Lumut Lumut mempunyai peranan dan manfaat
sebagai berikut13 :
1. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas
dan sebagai bahan bakar.
2. Lumut hati (Marchantia) sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai
obat penyakit hati (hepatitis).
3. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan
tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
4. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair,
sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim
panas.
5. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

G. Integrasi Ayat Al-Qur’an


Timbulnya keanekaragaman hayati di alam raya ini merupakan suatu bukti dari
kekuasaan yang Maha Pencipta alam raya Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dan
Al-Qur’an surat Thaahaa ayat 53.
‫شت َّٰى‬ ً ‫س َما ِء َما ًء فَأ َ ْخ َر ْجنَا ِب ِه أَ ْز َو‬
ٍ ‫اجا ِمنْ نَبَا‬
َ ‫ت‬ َّ ‫سبُاًل َوأَ ْن َز َل ِمنَ ال‬
ُ ‫سلَكَ لَ ُك ْم فِي َها‬ َ ‫الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اأْل َ ْر‬
َ ‫ض َم ْهدًا َو‬

Artinya : “Dia yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami

13
Najmi Indah, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (Scyzophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta), h.
51.
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-
macam” (QS. Thaahaa 20:53).
ٍ ‫ )فَأ َ ْخ َرجْ نَا بِ ِه أَ ْز َواجًا ِم ْن نَبَا‬yang bermakna Maka Kami tumbuhkan
Menurut Shihab (‫ت َشتَّ ٰى‬
dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam yang
َ ْ‫ َل لَ ُك ُم اأْل َر‬i‫ )الَّ ِذي َج َع‬yang bermakna Dia yang telah
berkaitan erat dengan firmanNya. (‫دًا‬i‫ض َم ْه‬
menjadikan bagimu bumi sebgai hamparan.
Kedua makna tersebut menunjukkan adanya penumbuhan suatu jenis-jenis tumbuhan
yang beranekaragam disuatu kawasan luas yaitu hamparan bumi seperti komunitas tumbuhan
di hutan. Pada kata (‫ )أَ ْز َواجًا‬bermakna menguraikan aneka tumbuhan sehingga di pahamii
sebagai jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam seperti tumbuhan tingkat rendah yaitu
lumut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta.
Mempunyai sel-sel plastida yang mengandung klorofil a dan b. Kebanyakan hidup di darat,
dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa. Susunan tubuh sebenarnya
merupakan gametofit.
Bentuk tubuh hepaticopsida berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan,
tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan
banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari
tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
Rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan.
Karakteristik lumut hati diantaranya : tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai
rhizoid, gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti
payung, sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik,
berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi,
tunas, dan kuncup eram. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi  dua
kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini terdapa banyak kesalahan
dalam segi penulisan. Kami meneria segala kritik dengan tangan terbuka agar kami dapat
memerbaiki kesalaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ashar Hasairin.2012. Taksonomi Tumbuhan Rendah.Medan. Penerbit: Unimed Press.

Gembong, Tjitrosoepomi.2012.Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,


Bryophyta.Yogyakarta. Penerbit: Gajah Mada University Press.

Academia (2019 November 2019) Lumut Hati Kelas Marchantiopsida


https://www.academia.edu/30218560/LUMUT_HATI_KELAS_MARCHANTIOPSI
DA

Eduspensa (2019 November 2019) Tumbuhan Lumut https://www.eduspensa.id/tumbuhan-


lumut/

Lukitasari, Marheny. 2018. Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi,


Potensi, Dan Cara Memepelajarinya. Magetan: CV. AE Media Grafika.

Widya Syarifah Ulfa, M.pd.2017. Botani Cryptogamae.Medan. Penerbit: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai