Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE)

Disusun oleh kelompok 3:


1. Allifah Ayu Rosalin
2. Bagus Wijaya Kusuma
3. Fatma Putri Maharani
4. M. Dimas Risky R
5. Najlah Syarwa Mumtaz
6. Navvaro Azis Omarra
7. Jeni Syafitri

Mata Pelajaran : Biologi


Guru Pembimbing : Heni Kurniyasari, S.pd

SMA NEGERI 14 PALEMBANG


Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai
dunia tumbuhan (plantae) , tumbuhan lumut, dan tumbuhan paku ini.
Adapun makalah biologi tentang dunia tumbuhan (plantae), tumbuhan lumut, dan
tumbuhan paku telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat
mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................2
C. TUJUAN ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3

A. Pengertian Kingom Plantae ........................................................................3


B. Bryophyta (tumbuhan lumut) .....................................................................4
C. Pterydhophyta (tumbuhan paku) ................................................................9
D. Manfaat Kingom Plantae ..........................................................................15

BAB III PENUTUP ............................................................................................17

A. KESIMPULAN .......................................................................................17
B. SARAN ....................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan
manusia. Hewan pun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi,
makhluk hidup yang tergolong tumbuhan adalah semua organisme eukariotik multiseluler
fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung,
dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non-
traecheophyta dibagi dalam dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (yunani, trachoia
Saluran Kecil, phyton = Tumbuhan). Tumbuhan non-tracheophyta adalah kelompok lumut
sedangkan kelompok tracheophyta adalah tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis
tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Hal ini
karena Kingdom Plantae atau dunia tumbuhan mempunyai ciri-ciri umum :
1) Organisme eukalot multiseluler
2) Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
3) Mempunyai klorofil a dan b, sehingga dapat berfotosintesis
4) Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
5) Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Apa itu kingdom plantae?
2. Apa saja ciri–ciri, klasifikasi, habitat, silkus hidup dan reproduksi Tumbuhan Lumut
(Bryophyta)?
3. Apa saja ciri–ciri, klasifikasi, habitat, silkus hidup dan reproduksi Tumbuhan paku
(Pterydophyta)?
4. Apa peranan kingdom manfaat bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri–ciri, klasifikasi, habitat, silkus hidup dan reproduksi
Tumbuhan lumut (Bryophyta).
3. Untuk mengetahui apa saja ciri–ciri, klasifikasi, habitat, silkus hidup dan reproduksi
tumbuhan paku (Pterydhophyta).
4. Untuk mengetahui manfaat kingdom plantae bagi kehidupan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Plantae


Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan
organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil
diferensiasi jaringan.
Plantae adalah organisme multiseluler yang menghasilkan makanan dengan proses
fotosintesis. Kerajaan ini meliputi organisme yang berkisar dari lumut yang kecil hingga
pohon raksasa. Semua tumbuhan multiseluler dan eukariotik.
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai
jenis tumbuhan yang mempunyai ciri umum sebagia berikut :
1. Organisme Eukariotik Multiseluler.
2. Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
3. Mempunyai klorofil a dan b sehingga mampu berfotosintesis.
4. Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum).
5. Embrionya dilindungi oleh jaringan parental.
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua
jenis kelompok, yakni :
1. Thallophyta
Thallophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas.
2. Cormophyta / Kormopita / Kormophita
Cormophita adalah tumbuhan yang batang, akar dan daun sudah jelas yang meliputi
dua divisi yaitu pteridophita dan spermatophita.
Dan tumbuhan juga dapat dibagi menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (non-
tracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Tumbuhan tidak
berpembuluh hidup di antara habitat air dan darat. Adapun tumbuhan berpembuluh
memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna dengan habitat darat. Menurut
Campbell ( 1998 : 550 ), anggota kingdom Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12
divisio, yaitu :
1. Tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta)
a. Hepatophyta
b. Bryophyta (lumut)

3
c. Anthocerophyta
2. Tumbuhan berpembuluh (tracheophyta)
a. Psilophyta
b. Lycophyta
c. Equisetophyta (Sphenophyta)
d. Pterydophyta (tumbuhan paku)
e. Pinophyta (Coniferophyta)
f. Cycadophyta
g. Ginkgophyta
h. Gnetophyta
i. Anthophyta
j. Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

B. Bryophyta ( Lumut )
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki pembuluh pengangkut serta akar,
batang, dan daun sejati. Lumut adalah peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta)
dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Sebagian bentuknya masih berupa talus. Lumut merupakan tumbuhan makroskopis.
Lumut mengalami pergantian generasi dengan siklus hidup, yaitu gametofit dan sporofit,
disebut metagenesis.
1. Ciri - ciri tumbuhan lumut :
1) Tidak memiliki jaringan pengangkut.
2) Memiliki banyak sel yang tidak berdinding selulosa dan berklorofil
3) Tidak memiliki akar , batang , dan daun sejati (talus).
4) Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit).
5) Reproduksi seksual dan aseksual (spora).
6) Habitat yang di tempat yang lembab.
7) berukuran hidup kecil dan berkoloni.

4
2. Struktur tubuh tumbuhan lumut

 Rizoid adalah struktur tubuh lumut yang mirip akar.


 Gametofit adalah bentuk tumbuhan yang tampak berwarna hijau, berbentuk
lembaran, dan membentuk alat kelamin yang menghasilkan gamet.
 Sporofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora.
 Seta disebut juga sebagai tangkai.
 Sporangium atau disebut kotak spora, berbentuk kapsul yang dilindungi kaliptra.

3. Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara


reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan
menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini
punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini
5
menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada
jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).
Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium
berbentuk seperti botol yang memiliki bagian lebar disebut perut, dan ada bagian
sempitnya yang disebut dengan leher. Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid
membuahkan zigot dengan dua sel kromosom atau disebut dengan diploid (2n).
Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan
pembelahan menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat pada
gametofit, seta, dan kapsul di bagian ujungnya.
4. Habitat lumut
Tumbuhan lumut menempati berbagai habitat. Banyak yang tianggal di daerah
lembab, lokasi yang teduh, dan berkembang di lantai hutan dan sekitar pangkal pohon.
Lainnya berkembang dengan baik dalam cahaya, dan tumbuh sebagai epifit pada
cabang-cabang pohon, atau di daerah terbuka seperti tanah liat dan tepi jalan.
5. Cara hidup tumbuhan lumut
Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Sebagian besar lumut
merupakan tumbuhan terestrial atau hidup di daratan. Lumut mudah ditemukan,
terutama di tempat yang lembap (higrofit), di tanah, tembok, bebatuan lapuk, dan
menempel (epifit) di kulit pohon. Namun, ada pula lumut yang hidup di air (hidrofit),
misalnya Ricciocarpus natans.
6. Klafikasi Lumut
Jenis lumut yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
a) Lumut daun (Bryopsida)

Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan


lumut daun terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok

6
yang padat, sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan.
Hamparan ini memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan
air. Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di
tembok atau batuan yang lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai
epifit di hutan).
Lumut daun/Musci memiliki ciri-ciri, yaitu :
1) Berklorofil
2) sering disebut dengan lumut sejati, karena memiliki bagian-bagian utama
tumbuhan yang lengkap, yaitu akar (rizoid), batang, dan daun.
3) Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, yang terdiri atas akar
(rhizoid), batang, dan daun kecil
4) Habitat umumnya ditempat lembab, dan sering ditemukan di daerah bebatuan
ataupun tembok rumah
5) Kehidupannya bergantung pada gametofitnya .

b) Lumut Hati (Hepaticopsida)

Lumut hati merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila


dibandingkan dengan lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang
terbagi atas beberapa lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada
hewan. Karena itu, lumut ini dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah
Marchantia polymorpha dan Porella sp.
Lumut hati memiliki cirri - ciri sebagai berikut :
1) Tubuh berupa terbagi atas dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati
2) Reproduksi secara aseksual menggunakan gemma cups (sel gemma)
3) Dalam sporangium terdapat elatera

7
4) Gametofit membentuk anteridium dan arkegonium menyerupai payung
c) Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati, yakni pada


gametofitnya. Bedanya, lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa kapsul yang
memanjang dan tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh lumut
tanduk adalah Anthoceros laevis dan Notothylus indica.
Lumut tanduk memiliki ciri–ciri, sebagai berikut :
1) Bentuk tubuh berupa talus.
2) Memiliki bentuk sporofit dengan kapsul yang tumbuh memanjang seperti
tanduk.
3) Selnya hanya memiliki satu kloroplas (berkloroplas tunggal).
4) Bentuk tubuh bagian bawah menyerupai lumut hati.
Berdasarkan keberadaan alat kelaminnya dibedakan menjad dua, yaitu:
1) Tumbuhan lumut berumah satu (homotalus), jika anteredium dan arkegonium
terdapat pada individu yang sama.
2) Tumbuhan lumut berumah dua (heterotalus), jika anteredium dan arkegonium
terdapat pada individu yang berbeda.
7. Peranan tumbuhan lumut
Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem. Tumbuhan lumut memiliki peran
dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air, dan sebagai penyerap
polutan. Beberapa manfaat bagi kehidupan:
1) Membantu pertumbuan rambut, yaitu lumut Fissidens japonicum.
2) Obat hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha.
3) Bahan pembuat pembalut, yaitu Sphagnum sp.

8
C. Pterydhophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan
merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang lebih 550
juta tahun yang lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.
Habitat dari tumbuhan ini yaitu didarat. Ada beberapa yang teradaptasi hidup
dilingkungan yang berair. Tumbuhan paku terutama tumbuh di lapisan bawah di dataran
rendah, tepi pantai, lereng gunung, dan 350 meter di atas permukaan laut teruatam di
daerah yang lembah. Namun ada tumbuhan paku bersifat epifit yaitu menempel pada
tumbuhan lain.
1. Ciri – ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting, yaitu
sebagai berikut :
a. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem).
b. Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c. Alat reproduksi aseksual berupa spora .
d. Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil) .
e. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit).
2. Struktur tubuh tumbuhan paku

Tumbuhan paku pada umumnya berdaun, dan daunnya memiliki urat-urat


daun. Daun tumbuhan paku ada yang berukuran besar, disebut makrofil, sedangkan
daun yang berukuran kecil, disebut mikrofil.
9
Daun dewasa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1) Tropofil, daun yang berfungsi khusus untuk fotosintesis dan tidak
mengandung spora.
2) Sporofil, daun yang menghasilkan spora.

Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:


1) Paku heterofil, memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran ban
bentuknya. Contoh paku sisik naga yang memiliki sporofil dengan ukuran
lebih panjang daripada tropofil
2) Paku homofil, memiliki daun dngan ukuran dan bentuk yang sama.
Contoh Adiantum cunninghammi (suplir).
3. Reproduksi tumbuhan paku (Pterydhophyta)

Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan


stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun
atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif)
melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin
(gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid

10
dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum) seperti halnya tumbuhan
lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).

 Metagenesis paku homospora


 Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku


heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang
jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang
merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit,
yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid
dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum.

4. Habiat tumbukan paku


Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di
dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut
terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada
tumbuhan lain.
Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air (misalnya Azolla pinnata
dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan
terestrial (tumbuhan darat). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Tumbuhan Paku
 Kadar air dalam tana
 Kadar air dalam udara
 Kandungan hara mineral dalam tanah
 Kadar cahaya untuk fotosintesis
 Suhu yang optimal
 Perlindungan dari angina
 Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat
Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan
pakunya.  Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari
ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya

11
atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya
masing-masing (biasanya tempat lembab).
Beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti
lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun.
Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan  nitchenya, tanah yang
lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan
paku hidup diluar nitchenya.
5. Cara hidup tumbuhan paku
Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautorof, yang dapat membuat
makanan seniri dengan cara berfotosintesis.
6. Klafikasi tumbuhan paku
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh .
Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu :
a) Psilophyta (paku purba/paku telanjang)

Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun
dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut. bercabang cabang
menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang cabangnya. Sporofil
menghasilkan satu jenis spora (homospora) Contoh : Rhynia major dan
Psilotum sp.

12
b) Lycophyta (Paku kawat/paku rambat)

Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun
dalam satu lingkaran, berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul
dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat. Contoh :
1) Selaginella sp ( paku rane ), sebagai tanaman hias.
2) Lycopodium sp. ( paku kawat ), sebagai tanaman hias.
3) Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat – obatan.
c) Equisetum atau Sphenopsida (paku ekor kuda)

Sphenopsida disebut paku ekor kuda karena memiliki percabangan batang


yang khas berbentuk kulit atau lingkaran menyerupai ekor kuda. Aku ekor kuda
sering tumbuh di tempat berpasir. Memiliki batang yang keras karena
mengandung silika. Sporangium terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut
13
yang disebut strobilus. Sphenopsida tumbuh di tepian sungai yang lembap dan
daerah subtropis belahan bumi utara. Contoh antara lain:
1. Equisetum ramosissimum
2. Equisetum arvense
3. Calamites (sudah punah)
d) Pterophyta/Felicinae ( paku sejati )

Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran
besar atau disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti
rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini
adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus dan di
bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus. Contoh :
1. Adiantum cuneatum ( suplir )
2. Adiantum farleyense ( ekor merak )
3. Asplenium nidus ( paku sarang burung )
4. Platycerium bifurcatum ( paku tanduk rusa )
5. Marsilea crenata ( semanggi )
6. Azolla pinnata ( paku air )
7. Salvinia natans ( paku sampan )
8. Alsophilla glauca ( paku tiang )
Berdasrkan jenis-jenis spora yang dihasilkan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Paku homospora, jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora
betina saja. Contoh Lycopodium atau paku kawat
2) Paku heterospora, jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan
ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Contoh Marsilea
crenata (semanggi)

14
3) Paku peralihan, jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu
spora jantan dan spora betina. Namun, spora yang dihasilkan tersebut memiliki
bentuk dan ukuran yang sama. Contoh Equisetum debile.
7. Peranan tumbuhan paku
1) Sebagai sayuran, Contoh Marselia crenata (semanggi).
2) Sebagai pupuk hijau
3) Sebagai tanaman obat, missal rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang
mampu mengobati cacingan.
4) Sebagai tanaman hias, Adiantum ceneatum (suplir), dan Asplenium nius (paku
sarang burung).
5) Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
D. Manfaat Kingdom Plantae
Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup
lainnya. Bagi manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang,
pangan dan papan serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom
plantae ( Dunia tumbuhan ) berikut :
1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan
sumber karbohidrat.
2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan
bangunan dan perabotan.
3. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
4. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
5. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
6. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.
Manfaat lainnya dari kingdom Plantae yang sangat penting adalah tumbuhan
mampu menyerap air serta menjaga kestabilan tanah yang berada di lereng-lereng
gunung, sehingga tumbuhan ini bermanfaat dalam menjaga lingkungan dari banjir serta
bahaya longsor. Melihat begitu besarnya manfaat kingdom Plantae bagi manusia, upaya
pelestarian dari kingdom Plantae ini harus di mulai dari sekarang juga.
Namun yang terjadi sekarang adalah banyak terjadi penebangan pohon secara
sembarangan, penggundulan hutan dan masi banyak lagi tindakan–tindakan yang di
lakukan oleh manusia yang semuanya itu dapat membuat terjdinya bencana. Padahal kita

15
semua tau bahwa peran kingdom plantae ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita
sehari–hari .
Kegiatan pemanfaatan tumbuhan–tumbuhan atau Etnobotani sebagai salah satu
penunjang kehidupan masyarakat dalam suatu komunitas masih saja dipertahankan.
Masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun ( TNGH ) sejak turun
temurun telah mengenal pemanfaatan tumbuhan untuk kehidupan sehari–hari.
Tumbuhan–tumbuhan di sekitar TNGH dijadikan sebagai obat, makanan, dan barang–
barang konsumsi lainnya. Sebuah tradisi yang patut di teladani.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan
organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ
hasil diferensiasi jaringan.
2. Lumut ( bryophyta )
Ciri - ciri tumbuhan lumut :
a. Tidak memiliki jaringan pengangkut.
b. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus).
c. Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit).
d. Reproduksi seksual dan aseksual (spora).
e. Habitat yang di tempat yang lembab.
f. berukuran hidup kecil dan berkoloni.
Klafikasi tumbuhan lumut, yaitu :
a. Lumut daun (Bryopsida).
b. Lumut Hati (Hepaticopsida).
c. Lumut Tanduk ( Anthocerotopsida ).
3. Habitat tumbuhan lumut tianggal di daerah lembab, lokasi yang teduh, dan
berkembang di lantai hutan dan sekitar pangkal pohon.
4. Tumbuhan lumut hidup dengan fotoautotrof
5. Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara
reproduksi seksual dan aseksual
6. Tumbuhan Paku (pterhydophyta)
Ciri - ciri tumbuhan paku :
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting,
yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem).
b. Secara umum telah dapat dibedakan akar , batang dan daunnya.
c. Alat reproduksi aseksual berupa spora.
d. Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
e. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit).
7. Klafikasi tumbuhan paku :
a. Psilophyta (paku purba/paku telanjang).

15
b. Lycophyta (Paku kawat / paku rambat).
c. Equisetophyta/Sphenophyta.
d. Pterophyta/Felicinae (paku sejati).
8. Tumbuham paku berreproduksi dengan cara aseksual (vegetatif),yakni dengan
stolon yang menghasilkan tunas dan seksual (generative) memalui pembentukan
gamet.
9. Tumbuhan paku berhabitat di daratan rendah,tepi pantai, lereng gunung, dan 350
meter diatas permukaan laut.
10. Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof.

B. Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san saran
yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://biologigonz.blogspot.com/2010/04/catatan-lumut-paku.html
http://budisma.net/2014/11/pengertian-kingdom-plantae-dan-ciri-ciri-tumbuhan.html
http://dedyaristyanto.blogdetik.com/category/materi-biologi-sma/klasifikasi–reproduksi–
struktur.html
http://dpengertian.blogspot.com/2012/05/kingdom-plantae-pengertian-klasifikasi.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/04/kingdom-plantae-artikel-lengkap.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/tumbuhan-lumut-bryophyta-ciri-ciri
http://www.sridianti.com/ciri-ciri-tumbuhan-lumut-bryophyta.html
http://www.sridianti.com/reproduksi-lumut.html spermatophyta / Tumbuhan Paku
(Pterydophyta): Pengertian, Ciri, Metagenesis, Reproduksi, Klasifikasi, Contoh dan
Manfaatnya (gramedia.com)

19

Anda mungkin juga menyukai