BIOLOGI
“ PLANTEA “
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1) RITA KUSMALA DEWI
2) SRI RAHMI MAULINDA
3) MAWADDAH MUHAJIR
4) M. RIKO
5) RENDI
6) SHERLY WILANTARNI
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Plantae.” Makalah ini saya susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI,
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan
terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan
manusia. Hewanpun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi,
makhluk hidup yang tergolong tumbuhan adalah semua organisme eukaryotik multi seluler
fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung,
dan embryonya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Pada awalnya, semua organisme dibagi menjadi dua kingdom yaitu tumbuhan dan hewan.
Aristoteles (384 SM – 322 SM) memberikan pengertian bahwa tumbuhan adalah organisme
yang tidak bergerak, sedangkan hewan bergerak untuk mencari makanan.Kemudian Linnaeus
(1707-1778) membuat sistem klasifikasi modern yang membagi dua seluruh organisme
menjadi kingdom vegetabilia (yang kemudian disebut plantae) dan animalia.
Kemudian, fungi (jamur) dan beberapa grup alga dikeluarkan dari kingdom plantae.
Walaupun mereka mirip dengan tumbuhan, namun mereka tidak memiliki beberapa ciri khas
tumbuhan. Tidak memiliki klorofil, misalnya.
Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang memiliki ciri-ciri
tertentu seperti multiseluler, menghasilkan selulosa, dan mampu melakukan fotosintesis.
Banyak kritik yang muncul karena fungi termasuk ke dalam kingdom plantae. Karena fungi
mendapatkan makanan dari sisa-sisa bahan organik, bukannya melalui proses fotosintesis.
Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan justru
lebih mirip hewan. Akhirnya, fungi dipisahkan dari tumbuhan dan membuat kingdom
tersendiri yaitu kingdom fungi. Sebagian besar alga juga dipisahkan dari kingdom plantae
karena tidak memiliki klorofil. Tumbuhan dalam arti sempit dianggap sebagai keturunan dari
alga hijau.
Bentuk dan jenis tumbuhan sangat beraneka ragam. Dasar pengelompokkannya adalah:
Struktur organ tubuh
Keberadaan fasis (jaringan pengangkut)
Type silinder pusat (stele)
Kedudukan, bentuk, ukuran dan pertulangan daun
Struktur alat reproduksi dan cara reproduksi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa itu kingdom plantae dan klasifikasi kingdom plantae?
2. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
3. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan paku (Pterydophyta?
4. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
5. Apa peranan kingdom manfaat bagi kehidupan manusia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae dan klasifikasinya
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan paku (Pterydhophyta)
4. Untuk mengetahu apa saja ciri-ciri dan klafikasi tumbuhan berbiji (Spermathophyta)
5. Untuk mengetahui manfaat kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bryophyta (Lumut)
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki pembuluh pengangkut serta akar, batang, dan
daun sejati. Lumut adalah peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan
berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya
masih berupa talus. Lumut merupakan tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian
generasi dengan siklus hidup, yaitu gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.
3. Klafikasi Lumut
Jenis lumut yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
1) Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun
terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat,
sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan ini
memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air. Contoh lumut
daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan yang
lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai epifit di hutan)..
2) Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila dibandingkan
dengan lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas beberapa
lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena itu, lumut ini
dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella sp.
3) Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati, yakni pada gametofitnya.
Bedanya, lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa kapsul yang memanjang dan
tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros
laevis dan Notothylus indica.
Susunan daun tumbuhan paku menyirip seperti bulu.. Selain itu tumbuhan paku juga dapat
hidup dimana saja terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan batu, tanah,
hutan hujan tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki bentuk yang
bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti tanduk rusa. nama lain dari
tumbuhan paku yaitu Pakis.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting, yaitu sebagai
berikut :
Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
Alat reproduksi aseksual berupa spora.
Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2. Daur hidup Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh menjalar ke
segala arah membentuk koloni-koloni tumbuhan paku. Tumbuhan paku mengalami
pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan
generasi gametofit.
1) Generasi Saprofit
Generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora adalah tumbuhan paku itu sendiri.
Jadi, tumbuhan paku yang biasa kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam fase
sporofit. Sporofit paku berumur lebih lama di dapat banding gametofit. Sporofit dapat
tumbuh lalu bertunas sehingga jumlahnya bertambah banyak.
2) Generasi Gametofit
Merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi gametofit ditandai dengan adanya
protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk seperti jantung, berwarna hijau,
dan melekat pada substrat dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung
lama karena biasanya protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang.
Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga dapat membentuk anteridium yaitu
alat kelamin jantan yang akan menghasilkan sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin
betina yang akan menghasilkan sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel
telur maka akan terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki:
No Perbedaan cirri Monokotil Dikotil
1 Bentuk akar Memiliki system akar Memiliki system akar
serabut tunggang
2 Bentuk sumsum Melengkung atau sejajar Menyirip atau menjari
dan pola tulang
daun
3 Kaliptrogen/tudung Ada tudung akar / Tidak terdapat tudung
akar kaliptra akar
4 Jumlah keping Satu buah keping biji saja Ada dua buah keping
biji/kotiledon biji
5 Kandungan akar Tidak terdapat cambium Ada cambium
dan batang
6 Jumlah kelopak Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan
bunga empat atau lima
7 Pelindung akar dan Ditemukan batang Tidak ada pelindung
batang tembaga lembaga/koleoptil dan kelorhiza maupun
akar lembaga/kelorhiza keleoptil
8 Pertumbuhan akar Tidak dapat tubuh Bias tumbuh
dan batang berkembang menjadi berkembang menjadi
membesar mebesar
B. Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang dari pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.