Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOLOGI
“ PLANTEA “

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1) RITA KUSMALA DEWI
2) SRI RAHMI MAULINDA
3) MAWADDAH MUHAJIR
4) M. RIKO
5) RENDI
6) SHERLY WILANTARNI

MADRASAH ALIYAH PAMENANG


TAHUN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Plantae.” Makalah ini saya susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI,
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan
terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.

Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pamenang, Januari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan
manusia. Hewanpun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi,
makhluk hidup yang tergolong tumbuhan adalah semua organisme eukaryotik multi seluler
fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung,
dan embryonya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.

Pada awalnya, semua organisme dibagi menjadi dua kingdom yaitu tumbuhan dan hewan.
Aristoteles (384 SM – 322 SM) memberikan pengertian bahwa tumbuhan adalah organisme
yang tidak bergerak, sedangkan hewan bergerak untuk mencari makanan.Kemudian Linnaeus
(1707-1778) membuat sistem klasifikasi modern yang membagi dua seluruh organisme
menjadi kingdom vegetabilia (yang kemudian disebut plantae) dan animalia.

Kemudian, fungi (jamur) dan beberapa grup alga dikeluarkan dari kingdom plantae.
Walaupun mereka mirip dengan tumbuhan, namun mereka tidak memiliki beberapa ciri khas
tumbuhan. Tidak memiliki klorofil, misalnya.

Diluar konteks formal, kata “tumbuhan” mengacu pada organisme yang memiliki ciri-ciri
tertentu seperti multiseluler, menghasilkan selulosa, dan mampu melakukan fotosintesis.
Banyak kritik yang muncul karena fungi termasuk ke dalam kingdom plantae. Karena fungi
mendapatkan makanan dari sisa-sisa bahan organik, bukannya melalui proses fotosintesis.
Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan justru
lebih mirip hewan. Akhirnya, fungi dipisahkan dari tumbuhan dan membuat kingdom
tersendiri yaitu kingdom fungi. Sebagian besar alga juga dipisahkan dari kingdom plantae
karena tidak memiliki klorofil. Tumbuhan dalam arti sempit dianggap sebagai keturunan dari
alga hijau.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non-


traecheophyta dibagi dalam dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (yunani, trachoia
= Saluran Kecil, phyton = Tumbuhan). Tumbuhan non-tracheophyta adalah kelompok lumut
sedangkan kelompok tracheophyta adalah tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Dengan
mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang
termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi.

Bentuk dan jenis tumbuhan sangat beraneka ragam. Dasar pengelompokkannya adalah:
 Struktur organ tubuh
 Keberadaan fasis (jaringan pengangkut)
 Type silinder pusat (stele)
 Kedudukan, bentuk, ukuran dan pertulangan daun
 Struktur alat reproduksi dan cara reproduksi

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa itu kingdom plantae dan klasifikasi kingdom plantae?
2. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?
3. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan paku (Pterydophyta?
4. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?
5. Apa peranan kingdom manfaat bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae dan klasifikasinya
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan paku (Pterydhophyta)
4. Untuk mengetahu apa saja ciri-ciri dan klafikasi tumbuhan berbiji (Spermathophyta)
5. Untuk mengetahui manfaat kingdom plantae bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bryophyta (Lumut)
Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak memiliki pembuluh pengangkut serta akar, batang, dan
daun sejati. Lumut adalah peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan
berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Sebagian bentuknya
masih berupa talus. Lumut merupakan tumbuhan makroskopis. Lumut mengalami pergantian
generasi dengan siklus hidup, yaitu gametofit dan sporofit, disebut metagenesis.

Tumbuhan lumut sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di berbagai


tempat yang lembab seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan menempel di kulit pohon.
Tumbuhan lumut menyukai tempat yang lembab. Ini dikarenakan saat bereproduksi
tumbuhan lumut membutuhkan air untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air, meyebabkan
sel kelamin jantan tidak bisa membuahi sel kelamin betina. Bagian tubuh pada lumut yang
memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi untuk menyerap air
dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada habitatnya.
1. Ciri-ciri tumbuhan lumut :
a. Tidak memiliki jaringan pengangkut
b. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)
c. Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit)
d. Reproduksi seksual dan aseksual ( spora)
e. Habitat yang di tempat yang lembab
f. Berukuran hidup kecil dan berkoloni

2. Siklus Hidup Lumut


Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik.
Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan sporofit yang
secara morfologi berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit, sementara
sporofitnya secara permanen melekat dan tergantung pada gametofit. Generasi sporofit
selama hidupnya mendapat makanan dari gametofit.
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang akan berkecambah
menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema akan muncul gametofit. Generasi
gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex
(gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan
antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan
spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut
bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya. Gametangium jantan
(antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan gametogonium betinanya
(arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang
sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang
sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).

3. Klafikasi Lumut
Jenis lumut yang teridentifikasi ada 16.000 spesies yang terdiri dari 3 kelas, yaitu :
1) Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun
terdiri dari satu tumbuhan lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat,
sehingga satu sama lainnya bisa saling menyokong dan menguatkan. Hamparan ini
memiliki sifat seperti karet busa yang bisa menyerap dan menahan air. Contoh lumut
daun adalah Sphagnum sp. (lumut gambut), Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan yang
lembab), dan Aerobrysis longissima (hidup sebagai epifit di hutan)..
2) Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati merupakan lumut yang kurang menyolok penampilannya bila dibandingkan
dengan lumut daun. Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas beberapa
lobus. Bentuknya akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena itu, lumut ini
dinamakan lumut hati. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella sp.
3) Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati, yakni pada gametofitnya.
Bedanya, lumut tanduk memiliki sporofit yang berupa kapsul yang memanjang dan
tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros
laevis dan Notothylus indica.

4. Manfaat Bryophyta (Lumut)


Tumbuhan lumut jenis tertentu dapat dimanfaatkan untuk dekorasi ruangan (ornamen tata
ruang). jenis lumut lainnya dapat dijadikan bahan obat, sedangkan manfaat tumbuhan
lumut yang hidup di hutan dapat menyerap air di musim kemarau dan membantu
menahan erosi sehingga dapat mencegah banjir. Selain manfaat tadi, tumbuhan lumut
juga dapat dijadikan indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkungan di
sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di negera China, terbukti lebih
dari 40 jenis lumut telah digunakan masyarakat China sebagai bahan obat-obatan seperti
untuk mengobati gatal-gatal dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Beberapa tumbuhan lumut tersebut antara lain:
 Marchantia polymorpha dikenal juga dengan lumut hati, jenis tersebut dapat
digunakan sebagai obat hepatitis, menghilangkan racun akibat gigitan ular.
 Conocephalum conicum, juga termasuk lumut hati, berfungsi sebagai antibakteri,
antifungi, mengobati luka bakar dan luka luar.
 Frullania tamarisci, merupakan lumut hati yang dapat digunakan sebagai obat
antiseptik.

C. Pterydhophyta (Tumbuhan Paku)


Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan
kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang lebih 550 juta tahun yang
lalu (Zaman karbon), hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.

Susunan daun tumbuhan paku menyirip seperti bulu.. Selain itu tumbuhan paku juga dapat
hidup dimana saja terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan batu, tanah,
hutan hujan tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki bentuk yang
bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti tanduk rusa. nama lain dari
tumbuhan paku yaitu Pakis.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat strukur penting, yaitu sebagai
berikut :
 Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
 Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
 Alat reproduksi aseksual berupa spora.
 Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil).
 Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
2. Daur hidup Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh menjalar ke
segala arah membentuk koloni-koloni tumbuhan paku. Tumbuhan paku mengalami
pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan
generasi gametofit.
1) Generasi Saprofit
Generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora adalah tumbuhan paku itu sendiri.
Jadi, tumbuhan paku yang biasa kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam fase
sporofit. Sporofit paku berumur lebih lama di dapat banding gametofit. Sporofit dapat
tumbuh lalu bertunas sehingga jumlahnya bertambah banyak.
2) Generasi Gametofit
Merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi gametofit ditandai dengan adanya
protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk seperti jantung, berwarna hijau,
dan melekat pada substrat dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung
lama karena biasanya protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang.
Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga dapat membentuk anteridium yaitu
alat kelamin jantan yang akan menghasilkan sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin
betina yang akan menghasilkan sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel
telur maka akan terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

3. Klafikasi tumbuhan paku


Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan
hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu :
1) Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar,
batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan
sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Sporofil menghasilkan satu jenis spora
(homospora).
Contoh : Rhynia major dan Psilotum sp
2) Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam
strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat.
Contoh: Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias, Lycopodium sp.(paku
kawat), sebagai tanaman hias, Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.
3) Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu
lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini
disebut paku ekor kuda.
Contoh : Equisetum debile, memiliki batang yang keras karena mengandung silika.
Sporangium terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus
4) Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau
disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma)
ataupun batangnya tumbuh di atas tanah.
Contoh Contoh Tumbuhan Paku.pngContoh : Adiantum cuneatum (suplir), Adiantum
farleyense (ekor merak), Asplenium nidus (paku sarang burung), Platycerium
bifurcatum (paku tanduk rusa), Marsilea crenata (semanggi), Azolla pinnata (paku
air), Salvinia natans (paku sampan), Alsophilla glauca (paku tiang).
4. Manfaat Tumbuhan paku (pteridophyta)
Manfaat dari tumbuhan paku antara lain :
1) tanaman hiasan : Platycerium nidus (paku tanduk rusa) yang bentuknya seperti tanduk
rusa dan sering ditanam dengan ditempelkan pada pohon, Asplenium nidus (paku
sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), danSelaginella wildenowii (paku rane).
2) Sebagai bahan penghasil obat-obatan : Asipidium filix-mas dan Lycopodium
clavatum.
3) Sebagai sayuran : Marsilea crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan =
kiambang). Beberapa tumbuhan paku ada yang diambil daunnya yang masih muda
untuk sayur.

D. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)


Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phytaberarti
tumbuhan. Setelah mempelajari tumbuhan yang memiliki spora meliputi Thallophyta,
Bryophyta, dan Pteridophyta, selanjutnya Anda akan mempelajari tentang tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Lihatlah beraneka ragam tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan Anda,
seperti rumput, mangga, jagung, anggrek, mawar, dan sebagainya.
1. Ciri-ciri tumbuhan berbiji
1) Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun
rujung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh
suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas, embrio ini tumbuh menjadi
tumbuhan yang dewasa.
2) Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui
tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan biji.
3) Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluhan yang rumit. Jaringan ini merupakan
saluran untuk mengangkut air, mineral, makanan,dan bahan – bahan lain.
4) Tumbuhan biji mempunyai pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis,
yaitu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuh – tumbuhan.

2. Klafikasi tumbuhan berbiji


Spermathophyta di bedakan menjadi 2 golongan (sub divisi), yaitu :
1) Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal
dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji,
sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
 Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
 Bentuk perakaran tunggang.
 Daun sempit, tebal dan kaku.
 Tulang daun tidak beraneka ragam.
 Tidak memiliki bunga sejati.
 Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
terdapat dalam strobilus betina.
Reproduksi Gymnospermae
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji
terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan
betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan, Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari
jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif
panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti
generatif melebur dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada
gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel
telur.
Gymnospermae dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a. Kelas cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis.
Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya
bersimbiosis dengan ganggang biru(Anabaena) yang dapat mengikat nitrogenPerkembangan
dari Pteridophyta. Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem : Cycas rumphii, zamia
floridiana, dan dion edule
b. Kelas ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang ada ginko biloba. Ginkgo(gingko biloba) merupakan
spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar
luas di dunia.
c. Kelas peniphyta
Memiliki daun berbentuk jarum dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh : taxus
baccata, agathis alba, arau caria cunninghamii.
d. Kelas Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga
majemuk. Contoh : Melinjo dan ephedra altissima
Manfaat Gymnospermae
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai
berikut.
a) Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
b) Bahan industri, cat, dan obat – obatan, misalnya damar. Penghasil minyak cat
(terpentin), misalnya pinus/tusam.
c) Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan
melinjo.
d) Sayur – mayur, misalnya melinjo.
e) Sumber makanan, misalnya melinjo.
f) Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba

2) Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga
dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan
berbiji yang tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya
selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut
dengan bakal buah.
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut
:
a. Memiliki bungan yang sesungguhnya.
b. Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
c. Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan
yang berasal dari daun buah yaitu putik.
d. Mengalami pembuahan ganda.
e. Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek

Daur Hidup Angiospermae


Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,
a. Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n)
b. Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan
mikrospora yang haploid (n)
c. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa
butir serbuk sari yang haploid (n)
d. Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara
meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang
hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
e. Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan
bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji.

Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan


Dicotyledoneae (berkeping dua).
a. Tumbuhan Berkeping Biji Satu atau monokotil (Monocotyledonae)
Monokotil disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang
berkecambah dengan satu daun lembaga.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan graminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat
spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan
berkas pembuluh terbesar, daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar
serabut.
b. Tumbuhan Berkeping Biji Dua / Dikotil (Dicotyledonae)
Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies dari tumbuhan dikotil.
Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan yang
penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan
daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4,
5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya: Suku getah-getahan
(Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring, Suku polong-polongan
(Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai,
kacang tanah, Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat,
cabai, kecubung, Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali, Suku
kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas. Suku jambu-jambuan
(Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang. Suku
komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki:
No Perbedaan cirri Monokotil Dikotil
1 Bentuk akar Memiliki system akar Memiliki system akar
serabut tunggang
2 Bentuk sumsum Melengkung atau sejajar Menyirip atau menjari
dan pola tulang
daun
3 Kaliptrogen/tudung Ada tudung akar / Tidak terdapat tudung
akar kaliptra akar
4 Jumlah keping Satu buah keping biji saja Ada dua buah keping
biji/kotiledon biji
5 Kandungan akar Tidak terdapat cambium Ada cambium
dan batang
6 Jumlah kelopak Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan
bunga empat atau lima
7 Pelindung akar dan Ditemukan batang Tidak ada pelindung
batang tembaga lembaga/koleoptil dan kelorhiza maupun
akar lembaga/kelorhiza keleoptil
8 Pertumbuhan akar Tidak dapat tubuh Bias tumbuh
dan batang berkembang menjadi berkembang menjadi
membesar mebesar

E. Manfaat Kingdom Plantae


Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi
manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan papan
serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom plantae (Dunia tumbuhan)
berikut.:
1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan
sumber karbohidrat.
2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan
bangunan dan perabotan.
3. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
4. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
5. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
6. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.
Kegiatan pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan atau Etnobotani sebagai salah satu penunjang
kehidupan masyarakat dalam suatu komunitas masih saja dipertahankan. Masyarakat di
sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) sejak turun temurun telah
mengenal pemanfaatan tumbuhan untuk kehidupan sehari-hari. Tumbuhan-tumbuhan di
sekitar TNGH dijadikan sebagai obat, makanan, dan barang-barang konsumsi lainnya.
Sebuah tradisi yang patut di teladani.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lumut (bryophyte)
1) Ciri-ciri tumbuhan lumut :
a) Tidak memiliki jaringan pengangkut
b) Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)
c) Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit)
2) Klafikasi tumbuhan lumut, yaitu:
a) Lumut daun (Bryopsida)
b) Lumut Hati (Hepaticopsida)
c) Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
2. Tumbuhan Paku (pterhydophyta)
1) Ciri-ciri tumbuhan paku:
a) Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
b) Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
c) Alat reproduksi aseksual berupa spora.
2) Klafikasi tumbuhan paku:
a) Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
b) Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
c) Equisetophyta / Sphenophyta
d) Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
3. Tunbuhan berbiji (Spemrathophyta)
1) Ciri-ciri Tumbuhan biji
a) Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga
ataupun rujung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan ,
b) Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui
tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan biji.
c) Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluhan yang rumit. Jaringan ini
merupakan saluran untuk mengangkut air, mineral, makanan,dan bahan – bahan
lain.
2) Klafikasi tumbuhan berbiji:
a) Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah. Mempunyai akar, batang, dan daun
sejati. Bentuk perakaran tunggang. Daun sempit, tebal dan kaku. Tulang daun
tidak beraneka ragam. Tidak memiliki bunga sejati. Alat kelamin terpisah.
Gymnospermae dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
 Kelas cycadophyta
 Kelas ginkgophyta
 Kelas peniphyta
 Kelas Gnetophyta
b) Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Ciri-ciri Angiospermae
 Memiliki bungan yang sesungguhnya.
 Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
 Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan
yang berasal dari daun buah yaitu putik.
4. Manfaat kingdom plantae (Dunia tumbuhan) berikut.:
1) Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan
sumber karbohidrat.
2) Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan
bangunan dan perabotan.
3) Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.

B. Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang dari pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Anda mungkin juga menyukai