Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SEJARAH P

NAMA : AISAH
KELAS : XI IIS 3
MAPEL : SEJARAH P

SMA NEGERI 8 MERANGIN


TAHUN AJARAN 2019 / 2020
REVOLUSI AMERIKA
Latar Belakang Terjadinya Revolusi Amerika
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah
Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi,
setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis,
Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah
Inggris mulai menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan
kepentingan negara induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang
kopi, dan sebagainya. Semuanya itu jelas merupakan usaha pemerintah Inggris untuk
memperkuat kekuasaannya di tanah koloni. Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang
merasakan tindakan yang negatif tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan
daerah koloni dan negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi.
Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
 Adanya paham kebebasan dalam politik
 Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
 Adanya Berbagai Macam Pajak

Dampak Revolusi Terhadap Negara Lain


Dampak Revolusi Amerika memberikan pengaruh besar pada pergerakan kebangsaan dan
sistem politik di dunia. pertama, Revolusi Amerika memberi contoh bagi koloni-koloni lain
bahwa mereka juga bisa memerdekakan diri dari negara penjajahnya. Nasionalisme yang
terbentuk dari masyarakat yang terjajah menjadi kekuatan besar untuk berusaha berdiri
menjadi negara sendiri dan menentukan nasib sendiri.Kedua, negara yang berbentuk republik
dan demokratis menjadi alternative baru yang popular. pemerintahan yang legitimasinya
berasal dari rakyat dan memberikan suaranya lewat badan perwakilan merupakan pilihan
rasional yang disukai rakyat yang tertindas. Banyak negara-negara baru yang bebas dari
kolonialisme di kemudian hari menerapkan bentuk ini. Kini bentuk republic di anut oleh
sebagan besar negara di dunia. Ketiga, frase “ all men are created equal” (semua mansusia
diciptakan setara) yang tercantum dalam deklarasi kemerdekaan menjadi frase yang kuat dan
terkenal di seluruh dunia. Frase ini digunakan oleh berbagai pergerakan prsamaan hak di
kemudian hari, sampai sekarang. Penghapusan kolonialisme, penghapusan perbudakan,
gerakan feminisme yang menyuarakan kesetaraan laki-laki dan perempuan, serta gerakan hak
asasi manusia berakar dari pernyataan ini.

REVOLUSI PRANCIS
Ditengah-tengah krisis keuangan yang melanda Perancis, Raja Louis XVI naik tahta pada
tahun 1774, pemerintahan Raja Louis XVI yang tidak kompeten semakin menambah
kebencian rakyat terhadap monarki.

Didorong oleh sedang berkembangnya ide pencerahan dan sentimen radikan, Revolusi
Perancis pun dimulai pada tahuan 1789 dengan diadakannya pertemua Etats-Generaux pada
bulai Mei, sementara itu tahun-tahun pertama Revolusi Perancis diawali dengan:
Diproklamirkannya “sumpah lapangan tenis” pada tahun bulan Juni oleh Etats Ketiga.
Serangan terhadap Istana Bastille pada bulan Juli.
Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara pada bulan Agustus.
Mars kaum perempuan di Istana Versailles yang memaksa Istana kerajaan pindah kembali ke
Paris pada bulan Oktober.
Beberapa tahun ke depannya, Revolusi Perancis didominasi oleh perjuangan kaum liberal,
serta munculnya golongan sayap kiri pendukung monarki yang berupaya menggagalkan
reformasi. Kemudian pada Desember 1792, sebuah negara didirikan dan Raja Louis XVI
dieksekusi setahun kemudian. Perang Revolusi Perancis akhirnya dimulai pada tahun 1792
dan berakhir dengan kemenangan Perancis secara spektakuler.

Perancis berhasil menaklukan Semenanjung Itali, Negara-negara Rendah dan sebagian besar
wilayah di sebelah barat Rhine. Tentu saja ini menjadi prestasi terbesar Perancis selama
berabad-abad.

Dampak revolusi prancis


Dampak terjadinya revolusi Perancis
Revolusi Perancis memiliki banyak dampak terhadap keberlangsungan pemerintahan
Perancis sendiri maupun terhadap negara lain seperti Indonesia sekalipun belum memiliki
bentuk negara. Adapaun dampak terjadinya revolusi Perancis dapat dibagi menjadi beberapa
bidang seperti dibawah ini:
 Bidang Politik
Dengan membaca ulasan di atas tentunya kita dapat memahami dampak apa yang terjadi di
bidang politik dengan adanya revolusi Perancis. Namun tidak ada salahnya jika kita singgung
sedikit mengenai dampak politi tersebut.
Dampa utama yang ditimbulkan revolusi perancis terhadap sistem politik jelas berupa
kekuasaan absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Lebih dari itu, paham liberal yang muncul
dengan adanya revolusi Perancis sangat pesat menyebar hingga ke penjuru dunia seperti
Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia. Dengan adanya revolusi Perancis tumbuh pula
paham demokrasi, parlementer, republik, dan lain sebagainya yang tentunya juga mulai
tumbuh di negara lain.
 Bidang Sosial
Dalam perjuangan revolusi Perancis jelas dapat kita ketahui bahwa stratifikasi sosial di
negara tersebut dihapuskan, memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh
rakyat serta memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan.
 Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya
sistem ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Perancis
pasca revolusi Perancis.

Disisi lain kehidupan petani juga memiliki peningkatan, hal ini tidak lain karena dihapusnya
pajak feodal dan selain sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk memiliki
tanah. Dengan demikian pendapatan dan taraf hidup petani perlahan semakin meningkat.
Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Indonesia
Salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Perancis adalah
Indonesia. Meskipun pada saat itu kedaulatan NKRI dan kemerdekaan Indonesia belum
menemu jalannya, namun peristiwa revolusi Perancis memberikan inspirasi bagi para tokoh
di Indonesia. Beberapa paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari
jalan Indonesia dalam kebabasan dan kemerdekaan adalah sebagai berikut:
 Paham Nasionalisme
Sebagaimana catatan sejarah yang ada, paham nasionalisme muncul dan berkembang di
daratan Eropa. Setelah adanya revolusi Perancis paham ini menyebar dengan cepat di daratan
Asia dan Afrika, tidak terkecuali Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yang
telah lama berkongko di Indonesia.
Adalah Boedi Oetomo salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham
nasionalisme dan berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Dari organisasi nasional pertama di
Indonesia ini kemudian paham nasionalisme semakin terkenal dan menyebar di Indonesia
sehingga bermunculan pergerakan nasional di negara kita tercinta.
 Paham Demokrasi
Meskipun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya revolusi Perancis, namun
secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di Indonesia pada Abad ke-20
merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini
dibuktikan pada saat pemerintah Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia
memutuskan kaum bumi putera wajib militer guna memperkuat keamanan. Mendengar
keputusan tersebut yang terjadi pada tahun 1916 ini maka Boedi Oetomo mengirimkan
wakilnya yakni Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para
pemimpin Belanda di Indonesia. Dari hasil negosiasi tersebut pemerintah Belanda tidak jadi
memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan diganti dengan pendirian
Volksraad yakni Dewan Perwakilan Rakyat Hindia-Belanda yang diresmikan pada tanggal 16
bulan Desember tahun 1916.
Selain hal tersebut diatas, bukti paham demokrasi muncul di Indonesia setelah adanya
revolusi Perancis ialah adanya tuntutan Indonesia Ber-parlemen. Bentuk perjuangan dan asas
yang dianut dalam sistem parlemen tetunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat
Perancis pada masa revolusi Perancis. Dengan adanya paham ini kemudian partai-partai
politik di Indonesia bergabung membentuk wadah baru yang disebut dengan Gabungan
Politik Indonesia atau yang sering disingkat GAPI. Dalam perjuangannya GAPI menyerukan
bahwa Indonesia Berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme yang
pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa perang dunia II.
 Persatuan
ebagaimana kita ketahui bahwa revolusi Perancis dapat berjalan dengan lancar karena
adanya persatuan dari rakyat-nya. Hal itu pula menginspirasi Indonesia untuk menumbuhkan
sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya
persatuan di Indonesia setelah adanya revolusi Perancis adalah digunakannya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia yang
kemudian kita kenal dengan “Sumpah Pemuda”.
REVOLUSI RUSIA
Lahirnya Revolusi Rusia di mulai dari kekalahan tentara Rusia (Soviet) pada Perang Dunia II.
Hal tersebut membawa Rusia ke dalam masa yang suram. Masa dimana Rusia banyak
melakukan pembenahan di sektor apapun. Sedangkan Tsar (Raja) memilih untuk bersenang-
senang tanpa menghiraukan rakyat. Setelah tahun 1918, masyarakat Rusia mengalami
kekurangan makanan dan konflik tanah yang di sengketakan merupakan hal yang sulit untuk
diatasi.

Serta kesenjangan yang mencolok antara pemerintah dan rakyat bawah. Pemerintahan bisa
hidup enak-enakan, sedangkan rakyat banyak yang sakit, kelaparan dan kemiskinan. Pada
saat itu Tsar Nicholas II lebih mementingkan keluarga-keluarganya dari pada mementingkan
rakyat. Keluarganyalah yang banyak menghambur-hamburkan harta atau pajak yang di tarik
dari rakyat. Di sinilah rakyat menganggap ada sebuah kesenjangan sosial.

Pemerintahan juga dinilai terlalu lemah oleh kaum Bolsheviks. Rakyat Rusia juga menilai
bahwasannya Tsar terlalu pilih kasih terhadap suatu kebijakan dan mementigkan kepentingan
keluarganya dan kerabat-kerabat dekat. Karena pada saat pemerintahan Tsar Nicholas II,
banyak pekerja yang jam kerjanya di tambah dari ketentuan dan gajinya di potong, bahkan
ada juga yang gajinya tidak terbayarkan, Memang perbuatan yang dilakukan oleh Tsar
tersebut sangat tidak pantas, karena pada saat itu Rusia mengalami kekalahan dalam Perang
Dunia ke II, yang mengakibatkan kas Negara berkurang dan buruknya ekonomi Rusia pada
masa itu.

Tetapi hal tersebut di tanggapi oleh para buruh dan pekerja dengan sebaliknya, karena mereka
tidak ingin pemerintahan Tsar Nicholas II tersebut yang reaksioner dan sewenang-wenang
semakin memperkeruh derita rakyat Rusia pada masa itu. Para pekerja dan buruh
menginginkan haknya dapat terpenuhi, karena mereka mengalami kemiskinan dan kelaparan.
Akhirnya para buruh bereaksi melawan pemerintah.

Dalam kaitannya dengan Revolusi Rusia, pada saat itu Rusia terbagi menjadi dua golongan.
Yaitu golongan merah dan golongan putih. Golongan merah adalah golongan yang
menginginkan kebebasan hak-haknya secara mutlak seperti halnya gaji mereka yang tidak
lagi di potong secara besar-besaran, mereka juga tidak menginginkan penambahan jam kerja
yang bukan semestinya, walaupun penambahan jam kerja itu baik buat perindustrian di Rusia.

Golongan merah tersebut di antaranya rakyat, pekerja dan rakyat yang tertertindas.
Sedangkan golongan putih adalah golongan yang menginginkan atau mendukung Tsar
Nicholas II agar tetap menjadi Tsar (Raja). Kedua golongan tersebut saling bertentangan,
bahkan ada diantara mereka terjadi pertentangan. Hal tersebut membuat pertengkaran antar
saudara. Maka dari itu para rakyat dan pekerja yang menginginkan Tsar Nicholas II turun
tahta juga mendapat tentangan dari golongan putih, yang tidak menginginkan perubahan.

Dalam gerakan sosialis Rusia yang di bentuk oleh para pekerja dan kaum buruh (golongan
merah), mereka mengalami kesulitan dalam melakukan kudeta terhadap pemerintah ataupun
penggulingan Tsar Nicholas II secara langsung. Karena para pekerja tidak memikirkan
statrategi apa yang harus di lakukan. Mereka hanya menggunakan fisik dalam melakukan
penggulingan Tsar Nicholas II (Vernadsky, 1951:252). Lagi-lagi para pekerja dan buruh
gagal dalam menggulingkan pemerintahan Tsar. Banyak para pekerja yang meninggal akibat
dari tuntutan terhadap pemerintah tersebut.

Setelah para rakyat dan buruh bertindak dengan pikiran, terbentuklah sebuah partai. Partai
yang di bentuk oleh para buruh adalah Partai Demokratik Sosialis Rusia yang di dirikan oleh
George Plekhanov (1898). Program rencananya adalah persamaan dalam hukum,
kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, dan perbaikan nasib buruh dan tani. Dari partai
itulah rakyat dan parah buruh yang tertindas meluapkan aspirainya dalam wadah partai
tersebut. Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis (Menshevik)
yang dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan oleh Kerensky.

Partai lainnya adalah Partai Komunis (Bolshevik) yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov
(Lenin), kemudian beralih kepada Josef Dschugaschvili. Dalam perkembangannya Lenin lah
yang berhasil menggulingkan pemerintahan Tsar Nicholas II. Lenin menggunakan strategi
kudeta terhadap Tsar. Mereka terus berjuang untuk revolusi para buruh dan pekerja. Mereka
bekerja keras dan bekerjasama satu sama lain untuk menggulingkan Tsar Nicholas II. Pada
akhirnya Bolshevik (Golongan Merah) berhasil mengkudeta dan menggulingkan
pemerintahan Tsar Nicholas II dengan kebanggaan dan kerja keras (Heyman, 1993:269).

Dampak dari Revolusi Rusia


Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada
meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih
dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk
dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah
menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi
yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di
kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah
Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.

REVOLUSI INDUSTRI
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh system feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan
perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup
setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai
abad ke 14.

Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup
kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula
menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home
industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis
yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi
jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda
sepatu, gilda senjata dan lain-lain.

Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara
yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi
usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.

Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru atau tanah jajahan di
Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan
lewat laut yang kemudian mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat
berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.
Kemunculan golongan menegah ini, yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan
kapitalisme, akhirnya berhadapan dan melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah
mendominasi sebelumnya.

Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya –
karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan
memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka
bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin.
Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama
di Inggris.

Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah kecenderungan
untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya, maka perdagangan yang
ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme
yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari
perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan
Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada
dunia produksi.

Faktor Ekstern
Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti
Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
 The Royal Society for Improving Natural Knowledge
 The Royal Society of England (1662)

Faktor Intern:
 Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
 Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
 Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
 Inggris, memiliki jajahan yang luas
 Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi
mutunya.
 Munculnya paham ekonomi liberal
 Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah
dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan:
1.pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
2.pemupukan
3.irigasi
Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak
berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets
Bay Co.
Dengan demikian hukuman pidana bukan merupakan suatu hal yang mengadakan
norma hukum sendiri, namun sudah terletak pda norma lain serta sanksi pidana.
Diadakan untuk menguatkan ditaatinya sebuah norma-norma lainya itu. Sebagai
contoh norma agama dan kesusilaan.

Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi
agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya
perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian,
perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan
tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi
Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut.

 Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan
hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
 Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping
itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
 Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan
sebagainya.
 Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga
tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan
yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
 Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak
paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya
lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan
teknologi dan industri bertambah maju.
 Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Dampak Revolusi Industri
1. Munculnya industri secara besar-besaran.
2. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan
berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos
produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-
alat tradisional!
4. Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
5. Berkembangnya kapitalisme modern.
6. Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.

Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah
menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan
kejahatan.

Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran
sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan
dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya
berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai
negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke
Amerika.
2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan
Inggris.
Factory Act (1833) yang menetapkan:
a) Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh
perusahaan dan tambang.
b) Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam
mendapat pendidikan dari majikan.
3. Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak
untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang
menyedihkan seperti pada gambar 1.6, mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan
yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari
dengan gaji rendah.
4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar
tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur
dan pengemis yang cacat atau sakit.

Adapun Dampak Bidang Ekonomi, Politik dan Sosial dengan adanya Revolusi Industri antara
alain
1. Bidang ekonomi. Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi adalah munculnya
pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga harga barang
semakin rendah, upah buruh menjadi rendah, perdagangan dunia semakin maju,
tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat pada perseorangan, dan matinya industri
rumah tangga.
 Bidang politik Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai berikut.
 Munculnya kaum borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru
yang merupakan penguasa industri.
 Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.
 Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya mengembangkan imperialisme yang
berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, bahan mentah serta
mengembangkan pasar bagi industrinya.
 Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di Inggris ketika
berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam menentukan kebijakan
politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.

2. Bidang sosial. Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota.


Terjadilah urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi
buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup
berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan,
mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jamdalam sehari,
namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat langsung pada meningkatnya kejahatan dan
ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain adalah pengangguran, wanita dan anak
ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai