Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

“ KETERKAITAN REVOLUSI INDUSTRI DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-


HARI “

NAMA :

YULISTIANI

KELAS : XI IIS 3

SMA NEGERI 8 MERANGIN

TAHUN AJARAN 2019 / 2020


KETERKAITAN REVOLUSI INDUSTRI DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan
secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan
teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa
Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap
aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal
peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum
pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan
perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan
oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam
sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku
ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".

Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk
merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi
Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris
dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3)
aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang
memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar
bebas (kapitalisme).

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam
penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia,
yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal
dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik
pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut
dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya
peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota,
dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.

Awal mula Revolusi Industri tidak jelas, tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830.
Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan
teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel,
dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan
perkembangan pembangkit tenaga listrik.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René
Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian
lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The
French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri,
perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan
Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara
bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto (PDB) per
kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem
ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan
pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai
peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi
hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.

Revolusi industri merupakan tantangan terbesar manusia abad ini dan masa depan. Untuk bisa
memahami nya kita harus menelisik sejenak sejarah revolusi industri yang pernah terjadi.
Revolusi industri ke-1 terjadi pada abad 17 di saat manusia menciptakan teknologi mesin uap
yang meningkatkan hasil produksi pabrik-pabrik di Eropa zaman dahulu.

Revolusi ke-2 terjadi pada abad 18 ketika diciptakannya teknologi listrik dan spesialisasi
produksi yang membuat produk-produk sehari-hari kita lebih murah (adanya spesialisai orang
yang memproduksi karet ban, kaca spion, yang kemudian dirakit bersama). Revolusi ke-3
terjadi pada tahun 1969 ketika diciptakannya komputer yang dan alat elektronik membuat
kerja manusia lebih efektif melalui produksi alat yang lebih kecil seperti handphone.

Dan sekarang pada tahun 2019 kita telah menapaki revolusi ke-4. Revolusi ketika internet
mampu memberikan anda kabar trending topic yang terjadi di dunia, secara REAL TIME. Jika
hasil ciptaan revolusi industri pertama membutuhkan waktu 120 tahun untuk tersebar di
seluruh Eropa, revolusi industri ke-4 dalam bentuk internet hanya butuh waktu 20 tahun saja
untuk tersebar ke seluruh pelosok bumi.

Revolusi Industri 4.0 menekankan konsep digital dalam memenuhi kebutuhan industri dan
perekonomian. Revolusi ini akan membawa banyak perubahan industri yang akan semakin
kompak dan efisien. Dampak yang diberikan karena revolusi industri 4.0 akan signifikan seperti
berkurangnya sumber daya manusia karena digantikan dengan mesin. Beberapa dampak
lainnya dengan mengutip owlcation, ialah:

1. Mesin Menggantikan Orang

Mesin sudah ada dan menggantikan pekerjaan manusia sejak awal revolusi industri pertama.
Adanya mesin menciptakan pabrik-pabrik baru untuk menampung mesin-mesin manufaktur.
Mesin akan bekerja dengan waktu dan upaya yang diawasi untuk efisiensi dalam menciptakan
produk baru.

2. Orang Banyak Tinggal di Kota

Pada pola kehidupan manusia zaman dulu, sebagian besar masyarakat akan tinggal di pedesaan
dan melakukan pekerjaannya di rumah. Setelah adanya revolusi industri, masyarakat banyak
memilih untuk tinggal di kota sebab barang diproduksi di pabrik menggunakan mesin secara
massal. Tidak hanya pindah ke kota, beberapa bagian orang akan pindah ke daerah lain karena
beberapa faktor seperti upah yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik di daerah yang
baru.
3. Cara Produksi Pakaian dan Kain Berubah

Sebelum era revolusi, manusia akan membuat sebuah pakaian sendiri di rumah. Munculnya
revolusi industri dan mesin, menyebabkan adanya kemudahan dalam membuat pakaian.
Produk tekstil menjadi salah satu hal yang sepenuhnya diubah oleh revolusi industri.

Mereka akan membeli bahan baku dan peralatan untuk membuat pakaian untuk kemudian
diproduksi dengan menggunakan mesin jahit dan mesin lainnya. Hal ini berdampak pada
jumlah produksi yang dilakukan secara massal, dengan artian produk akan lebih murah karena
diproduksi dengan mudah dan banyak.

4. Sistem Ekonomi Baru Tercipta

Seperti yang telah disebutkan bahwa revolusi industri memenuhi kebutuhan perekonomian.
Tidak hanya memenuhi, Revolusi Industri 4.0 menciptakan sistem ekonomi baru yang dikenal
sebagai Kapitalisme Industri.

Kapitalisme Industri adalah dimana terjadi perubahan dalam alur industri sebelum dan sesudah
revolusi. Sebelum adanya revolusi, para pedagang merupakan orang-orang yang penting dalam
perdagangan dan ekonomi.

Setelah industrialisasi, orang terpenting berubah menjadi pemilik pribadi dari pabrik-pabrik
yang menghasilkan laba dan kekayaan yang terbesar. Adanya revolusi dalam teknologi juga
memudahkan adanya transaksi jual beli seperti dengan menggunakan aplikasi atau via daring.

5. Industrialisasi Menyebabkan Masalah Baru

Salah satu dampak negatif dari revolusi industri 4.0 adalah polusi dan limbah yang dihasilkan
karena efek samping pabrik, mesin, dan bahan kimia yang digunakan dalam proses industri.
Limbah ini menyebabkan banyak masalah baru karena mencemari lingkungan. Tidak hanya itu,
perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan hal lain yang merubah proses produksi dan
transportasi ini disebabkan oleh revolusi industri.

Setiap perkembangan industri yang terjadi selama ini selalu ada dampak baik dan buruk di
dalamnya. Manusia harus ikut berkembang dan berevolusi untuk dapat bertahan hidup.
Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, namun sebaliknya manusia harus ikut memajukan
pribadi diri agar dapat bersaing dengan negara lain.

Revolusi akan terus terjadi dan sulit untuk diprediksi. Sebagai manusia dan masyarakat
Indonesia, kita harus siap untuk menyikapi setiap perubahan yang terjadi di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai