Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOLOGI

PLANTAE

DISUSUN OLEH:
Nama: Tegar Dharma Yudha
Amanda Putri Septriani
Nisrina Khansa Nabila Ashshofi
Dian Amalia
Kelas: X MIPA 1

Guru Pembimbing: Arindra Julistyowatie, SP,M.SI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13


PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Kingdom Plantae.” Makalah ini saya susun
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih
juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
makalah ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.

Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan
fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di
daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini,
Ari. 2009)

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk
dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang
berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
(Sulistyorini, Ari. 2009)

Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda, ada yang secara vegetatif maupun secara
generatif. Dilihat dari kelengkapan organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
merupakan golongan tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan
daun telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan dengan
akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Atas dasar ciri-ciri
itulah maka tumbuhan berbiji disebut (kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan
paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati,
terutama golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok
kormophyta. (Subardi, 2009)

Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dan
dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi anggota kingdom Plantae hidup di
daratan walaupun beberapa tumbuhan hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi
semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara
autotrof. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya.
Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh
(nonvaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). (Riana Yani, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan? Selain banyak macamnya,
sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan protein nabati dan buah-buahan yang tidak
terdapat pada daging. Tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya
bahan pangan dan obat-obatan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan
sebagai obat alternatif penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan
dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. (Fictor Ferdinand, 2009)

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kingdom plantae?

2. Bagaimana Ciri dan Struktur Regnum Plantae?

3. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?

4. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan paku (Pterydophyta?

5. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?

6. Apa peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.

2. Untuk Mengetahui Ciri dan Struktur Regnum Plantae.

3. Untuk Mengetahui klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan lumut (Bryophyta).

4. Untuk mengetahui klasifikasi dan daur hidup tumbuhan paku (Pterydhophyta).

5. Untuk mengetahu klafikasi dan daur hidup tumbuhan berbiji (Spermathophyta).

6. Untuk mengetahui peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Plantae

1. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung
selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi
sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)
2. Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota
cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di
perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
3. Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis
tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri
umum yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik
multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. (Widayati Sri,
2009)
4. Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop,
fotosintetik. (Moch Anshori, 2009)
5. Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuhtumbuhan tersusun oleh
banyak sel, baik sel yang telah mengalami diferensiasi maupun belum mengalaminya.
(Subardi dkk, 2009).
6. Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat
melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara
seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa.
Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi
atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)
7. Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain
itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)
8. Semua organisme dalam Regnum Plantae atau tumbuhan selnya bersifat eukariotik,
multiseluler yang mempunyai cirri khusus yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh
makanan dengan fotosintesis yang memanfaatkan sumber energi dari matahari), tumbuh
secara tak terbatas (mempunyai bagian yang sel-selnya selalu aktif membelah yaitu
daerah meristem), selnya mempunyai dinding yang kaku terbuat dari selulosa, tidak
mempunyai organ gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf dan indra, serta
menunjukkan pergantian generasi antara haploid dan diploid dalam daur hidupnya.
(Herni Budiarti, 2009)

B. Ciri dan Struktur Regnum Plantae

Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota
cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan.
Jumlah tumbuhan yang telah dikenal jumlahnya kurang lebih 260.000 spesies yang meliputi
lumut, tumbuhan herba, tumbuhan kayu, semak, dan pepohonan. Regnum Plantae memiliki
ukuran tubuh yang bervariasi dari yang berukuran kecil hingga berukuran sangat besar dan dapat
mencapai tinggi 100 m. Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular
eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot lainnya, karena Plantae memiliki dinding
sel yang tersusun atas selulosa. (Rikky Firmansyah, 2009)

Hal lain yang membedakan dengan organisme lainnya adalah Plantae dapat membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis serta struktur tubuh plantae telah dapat
dibedakan antara akar, batang, dan daun. Proses fotosintesis dapat terjadi karena Plantae
memiliki kloroplas yang mengandung klorofil sebagai bahan yang diperlukan untuk fotosintesis.
Fotosintesis sendiri terjadi pada kloroplas. (Rikky Firmansyah, 2009)

Struktur dasar tubuh Plantae terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar merupakan bagian
yang berfungsi menyerap air dan nutrient di dalam tanah serta sebagai penopang tubuhnya untuk
tumbuhan yang hidup di daratan. Adapun tumbuhan yang hidup di air, akar memiliki fungsi
hanya untuk menyerap air dan nutrient tidak untuk menopang tubuhnya. Contoh tumbuhan
adalah teratai. Batang berfungsi sebagai pemberi bentuk serta tempat transportasi bahan mineral
dan air. Batang menyangga daun, bunga, dan buah. Adapun daun berfungsi sebagai tempat
terjadinya fotosintesis dan pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida melalui stomata
pada daun. Tumbuhan memiliki jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xilem. Floem
merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut makanan dari daun ke seluruh tubuh. Adapun
xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju seluruh tubuh. (Rikky
Firmansyah, 2009)
C. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

1. Klasifikasi Lumut

Ketika kalian berada di daerah pegunungan atau batu-batuan yang ada di sungai atau di
tembok-tembok di dekat sumur rumah kalian sering kalian temukan tumbuhan yang berwarna
hijau, hidup menempel. Tumbuhan tersebut adalah Bryophyta (tumbuhan lumut). (Suwarno,
2009)

Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a. Musci (lumut daun)

Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun
ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga
paling banyak dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria,

b. Hepaticae (lumut hati)

Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet
jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia
polymorpha.

c. Anthocerotaceae (lumut tanduk)

Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan.
Contohnya adalah Anthoceros leavis. (Suwarno, 2009)
2. Daur Hidup Lumut

Dalam hidupnya lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan
generasi sporofit. Generasi gametofit (bersifat haploid) lebih menonjol dibandingkan generasi
sporofit. Lumut yang sehari-hari kamu lihat adalah generasi gametofitnya. (Herni Budiarti, 2009)

Pada fase ini lumut membentuk struktur batang dan daun, melakukan fotosintesis,
membentuk organ reproduksi/ gametangia (anteridium dan arkegonium), gamet, dan spora. Jika
kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (monoisous atau autoisous)
dan jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (dioisous) sehingga terdapat lumut
jantan dan betina. Generasi sporofit memperoleh makanan dari generasi gametofit, sehingga
hidupnya tergantung pada generasi gametofit.

Siklus hidup lumut dimulai ketika spora berkecambah menghasilkan protonema.


Protonema kemudian tumbuh dan berdiferensiasi membentuk rizoid, batang, dan mikrofil. Dari
ujung batang berkembang organ reproduksi. Organ reproduksi betina disebut arkegonia yang
dilindungi oleh modifikasi daun yang disebut perisaeta. Organ reproduksi jantan disebut
anteridium yang ditutupi oleh modifikasi daun yang disebut perigonium. Arkegonium
menghasilkan sel telur atau ovum dan anteridium menghasilkan sperma yang berflagela dua.
Sperma kemudian berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan ini hanya dapat berlangsung
bila lingkungannya basah atau berair. (Herni Budiarti, 2009)
Gerakan sperma ke arah sel telur berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan
zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur. Hasil pembuahan membentuk zigot yang
kemudian tumbuh memjadi sporofit yang bersifat haploid. Ketika sporofit masak (menjadi
dewasa, yaitu berumur antara ¼ – ½ tahun) akan membentuk tangkai panjang (disebut seta) yang
ujungnya berupa kapsul yang disebut sporogonium. Di dalam kapsul, setiap sel induk spora
membelah menghasilkan empat spora yang berkumpul membentuk tetrad. Ketika spora telah
masak, kapsul pelindungnya pecah dan spora dibebaskan. Spora kemudian dilepaskan yang dapat
berkecambah dan memulai siklus hidup lumut lagi.

D. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)

1. Klasifikasi Tumbuhan Paku

Dahulu semua kormofita berspora dimasukkan dalam Pteridophyta. Jadi Pterydophyta


meliputi berbagai jenis pakis (kelas Filicinae), paku ekor kuda (Equisetinae), paku rane dan paku
kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Namun pengujian secara
molekular menunjukkan bahwa kelompok-kelompok paku tersebut mempunyai banyak
perbedaan atau berkerabat jauh, sehingga setiap kelompok kemudian dimasukkan dalam divisi
yang berbeda. Tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut. (Herni Budiarti, 2009)

a. Divisi Psilophyta

Merupakan kelompok paku yang paling primitif, yaitu belum mempunyai struktur akar
(berupa rizoma) dan sebagian besar belum mempunyai daun. Sporangium terletak di ketiak daun.
Contohnya adalah Psilotum nudum.

b. Divisi Lycopodophyta

Mempunyai daun kecil-kecil atau berbentuk jarum atau sisik. Batangnya seperti kawat
yang bercabang-cabang. Contohnya Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai obat-obatan,
Lycopodium cernuum yang digunakan sebagai karangan bunga, dan Selaginella.
c. Divisi Equisetophyta

Hidup di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizome yang menjalar. Batangnya


mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam. Daunnya menyerupai
jarum dan tersusun dalam suatu lingkaran. Contohnya adalah rumput betung (Equisetum debile).

d. Divisi Pteridophyta

Pteridophyta dianggap paku sejati atau paku benar. Ada yang hidup di darat dan ada pula
yang hidup di air. Bentuk daun lebar, kedudukan daun menyirip, dan tulang daunnya jelas
terlihat. Daun muda menggulung dan sorus terletak di bawah permukaan daun. Contohnya
adalah paku pohon (Cyanthea) paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), suplir (Adiantum
cuneatum), semanggi (Marsilea crenata), dan paku air (Azolla pinnata). (Herni Budiarti, 2009)

2. Daur Hidup Paku

Daur hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan yang terdiri dari dua fase
utama yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang kamu amati sehari-hari merupakan
fase sporofit yang menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalium,
yaitu tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, akar berupa rizoid, tidak
berbatang, dan tidak berdaun.
Protalium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Protalium menghasilkan
anteridium yaitu organ penghasil sperma atau sel kelamin jantan dan arkegonium yaitu organ
penghasil ovum atau sel telur. Agar terjadi pembuahan, lingkungan harus berair sebagai media
sperma berpindah menuju ovum. Ovum yang dibuahi berkembang menjadi zigot, kemudian
tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu sebagai berikut.

a. Paku homospor atau isospor, menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).
b. Paku heterospor, menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya. Spora yang
kecil disebut mikrospora yang berjenis jantan, dan spora yang besar disebut makrospora
yang berjenis betina. Hasil fertilisasi ovum oleh sperma menghasilkan zigot yang dapat
tumbuh menghasilkan tumbuhan paku. Misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan
semanggi (Marsilea crenata).
c. Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi
sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum
debile). (Herni Budiarti, 2009)

E. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)

Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan
berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan
suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik.

1. Klasifikasi Spermathophyta

Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

a. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya
tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat cambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun
kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti
pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun
menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki
mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. (Suwarno, 2009)
Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:

1) Coniferales

Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut.
Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus
jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh
seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.

2) Ginkgoales

Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah
dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya
adalah Ginkgo biloba.

3) Cycadales

Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun
majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang.
Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada
sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah
berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang
berlainan.

4) Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan
melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembang-
biakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. (Suwarno, 2009)

b. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan
ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya,
memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit,
ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun
sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generative berupa bunga. (Suwarno, 2009)

Macam-macam bunga:

1) Bunga lengkap

Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai
bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar,
melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.

2) Bunga tidak lengkap

Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah
bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

3) Bunga sempurna

Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4) Bunga tidak sempurna

Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja,
selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga
kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai
bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.
(Suwarno, 2009)
Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi
dua kelas, yaitu:

1) Monokotil

Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya
keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau
daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak
bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian
bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun
akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami
pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang
tersebar dan tidak teratur.

Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.


b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
d) Musaceae, contohnya pisang.
e) Orchidaceae, contohnya anggrek.
f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.

2) Dikotil

Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari
tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang,
serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun
menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang
memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga
mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas
pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. (Suwarno, 2009)
Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

a) Euphorbiaceae, contohnya karet.


b) Moraceae, contohnya beringin.
c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
d) Labiatae, contohnya kentang.
e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.
f) Apocynaceae, contohnya kamboja.
g) Rubiaceae, contohnya kopi.
h) Verbenaceae, contohnya jati.
i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.
j) Rutaceae, contohnya jeruk.
k) Bombacaceae, contohnya durian.
l) Malvaceae, contohnya waru.
m) Mimosaceae, contohnya putri malu.
n) Caesalpiniaceae, contohnya asam. (Suwarno, 2009)

2. Daur Hidup Spermatophyta

a. Reproduksi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat


reproduksinya berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae
mengalami pembuahan tunggal. Berikut ini adalah gambar daur hidup gymnospermae (pinus)

b. Reproduksi Angiospermae Tumbuhan Berbiji Tertutup

Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada


Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada
kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji
dengan inti yang berasal dari serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan
kemudian menjadi buah. Berikut adalah gambar siklus hidup Angiospermae
F. Peranan Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi

1. Peranan Tumbuhan Lumut

Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah:

a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat
melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
b. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
c. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
d. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil.
(Suwarno, 2009)

2. Peranan Tumbuhan Paku

Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam,kehidupan, antara


lain:

a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku
sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang
mampu mengobati cacingan.
c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d. Sebagai pupuk hijau.
e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi). (Suwarno, 2009)

3. Peranan Tumbuhan Berbiji

Beberapa manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan dimanfaatkan untuk kepentingan


manusia sebagai berikut.

a. Kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.


b. Pohon-pohon sebagai penyimpan air, sumber oksigen, dan peneduh.
c. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
d. Padi, jagung, gandum, sagu sebagai makanan pokok.
e. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
f. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
g. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan. (Idun Kistinnah,
2009).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kingdom plantae ialah tingkatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan


organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil
diferensiasi jaringan.
2. Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular eukariot. Selain
itu, Plantae berbeda dengan eukariot lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel
yang tersusun atas selulosa.
3. Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: Musci (lumut daun),
Hepaticae (lumut hati), dan Anthocerotaceae (lumut tanduk).
4. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta) dapat dikelompokkan menjadi: Divisi Psilophyta,
Divisi Lycopodophyta, Divisi Equisetophyta, dan Divisi Pteridophyta.
5. Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan
berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji. Spermathophyta dapat dibagi
menjadi 2 kelas, yaitu: Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) dan
Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup).
6. Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi
kelangsungan ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah
sangat maju, walaupun manusia sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat,
peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.

B. Saran

Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://nanangadress.blogspot.com/2017/12/makalah-kingdom-plantae-2_20.html

https://www.papermakalah.com/2018/01/makalah-kingdom-plantae.html

https://www.google.com/search?
q=tumbuhan+lumut&safe=strict&sxsrf=ACYBGNQqneBlw6kzxG1uM4UPoebin39RwQ:15796565
77729&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj01Lqph5bnAhV773MBHa60CAwQ_AUoA
XoECBMQAw#imgrc=peZhZTcoebqLEM:

https://www.google.com/search?
safe=strict&tbm=isch&sxsrf=ACYBGNTfhc4HsgRrRJJprn2hlg6aYwhaxA
%3A1579656581518&sa=1&ei=haUnXsamH8TCz7sPypW0gA0&q=siklus+hidup+bryophyta&oq=
siklus+hidup+bry&gs_l=img.1.0.0l2j0i24l2.392503.399577..401637...2.0..5.439.4869.2j13j9j0j2..
....0....1..gws-wiz-
img.....10..35i39j0i67j0i7i30j0i5i30j35i362i39j0i131i67j0i131j0i10i24j0i8i30.JjuMCtxkHfk#imgrc
=7JgHgQSvQiCslM:

https://www.google.com/search?
q=tumbuhan+paku&safe=strict&sxsrf=ACYBGNRK0KkTrKVjMCoyJc9ZLJLjGf2t_A:157965735915
1&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=jueW7rI_ayjAHM%253A%252C9ngw7UlgKTmnzM
%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kSmoFjNBxIWKG2R5uL5jB7VfRBBEg&sa=X&ved=2ahUKEwiw9YieipbnAhWFfH0KHZn5DRQQ9QE
wAHoECAcQAw#imgrc=jueW7rI_ayjAHM:

https://www.google.com/search?
q=contoh+tumbuhan+gymnospermae&safe=strict&sxsrf=ACYBGNSLab_RVm7hpc9xpip2JNZe5b
-ATg:1579658017245&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwik5-
_XjJbnAhV2ILcAHXKqDmwQ_AUoAXoECBAQAw&biw=1093&bih=486#imgrc=1GUJ8a7WgY_zzM
: https://www.google.com/search?
q=tumbuhan+dikotil+dan+monokotil&safe=strict&sxsrf=ACYBGNQU-
su8NqpDkDWhaifK8fFxj1KFcg:1579658541010&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj
q8c_RjpbnAhUFU30KHah2Ar4Q_AUoAXoECBAQAw&biw=1093&bih=486&dpr=1.25#imgrc=FHC
zLlrfHavhKM:

Anda mungkin juga menyukai