PENDAHULUAN
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, yaitu struktur, fungsi
dan organel-orgnanel didalamnya, proses kehidupan dalam sel serta hubungan
antara satu sel dengan sel lainnya. Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan
fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap
kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup. Penemuan
Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam kegiatan
penyelidikan. Robert Hooke adalah orang pertama yang melihat ruang-ruang kecil
yang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-tumbuhan. Ruang-ruang kecil
inilah yang dinamakan sel.
1
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi
adalah ordo Teleostei. Dalam hal ini yang dipandang secara penting yakni
morfologi dan juga anatomi daripada pisces. Dan yang mewakili spesies teleostei
ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Morfologi pada pisces ini mencakup 3
bagian yakni caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya
mencakup organ-organ daripada pisces itu serta bagiannya. Ikan adalah hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah
tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan
mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan
bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang
memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat melihat struktur
sel hidup dan sel mati pada tumbuhan, dapat melihat plastida, dapat melihat
stuktur pati tumbuhan, dapat mengenal benntuk umum rumput, dapat mengenal
bentuk leguminosa, dapat membedakan dan mengenal bunga rumput dan
leguminosa, serta dapat menggambarkan dan menjelaskan ciri-ciri, klasifikasi dan
perbeaan dari berbagai objek yang telah diamati. Dari praktikum ini, praktikan
juga dapat melihat, menggambarkan dan mengetahui perbedaan anatomi daun
i
dikotil dan monokotil, dapat mengetahui anatomi batang tumbuhan dikotil dan
monokotil dan menggambarkan bagian-bagiannya, dapat melihat susunan anatomi
akar tumbuhan dikotil dan monokotil dan mengetahui perbedaan dan klasifikasi
dari berbagai objek yang diamati. Dapat melihat, mengetahui, dan
menggambarkan hal-hal dari ikan mas yang diamati seperti bentuk morfologi ikan
mas, bentuk sisik, bentuk linea lateralis, organ-organ dalam dari ikan, dan melihat
sistem musculus serta apparatus respiratorius ( insang ) pada ikan.
i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sitologi
i
Menurut (Trijoko, 2005: 6) Struktur sel dibagi menjadi struktur sel
prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe struktur
sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada
kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia eubacteria.
Sementara itu , dunia plantae, animali, dan dunia protista mempunyai struktur sel
eukariotik.
Menurut (Zeny, 2003) Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai
faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel
tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara
genetik.
2.2. Morfologi
i
Menurut (Sutopo, 2005) Panicum maximum disebut juga rumput benggala
berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang
tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku
dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah
dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut.
Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam
bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2005) Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian
lain pada tanaman. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun disebut
buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara
batang dan ketiak (axilla). Daun biasanya berwarna hijau yang disebut klorofil.
2.3. Anatomi
i
Menurut (Aryuliana, 2004) Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang
mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas
pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas
pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.
Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan
untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh
tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Menurut (Fried dan Hademenos, 2007) Floem mengangkut zat-zat
makanan yang disintesis di daun menuju seluruh bagian tumbuhan. Berbagai zat
bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi yang paling banyak biasanya adalah
sukrosa. Sel-sel floem tetap hidup saat melaksanakan fungsi transpornya. Sukrosa,
fruktosa, dan asam amino biasanya bergerak dari daun menuju batang dan akar
tumbuhan melalui tabung tapis floem dalam suatu proses yang dikenal sebagai
translokasi. Konsentrasi yang tinggi dari gula atau zat terlarut lainnya dalam suatu
kompartemen sumber menyebabkan pergerakan air menuju kompartemen tersebut
melalui osmosis. Terdapat suatu gradien sukrosa di sepanjang floem, dan air
menggerakkan zat-zat terlarut sepanjang tabung tapis yang sambung-
menyambung.
Menurut (josei_ne, 2007) Stuktur daun bisa terlihat dengan mikroskop.
Pada daun banyak terdapat chlorophyl ("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan
melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas empat lapis. Jaringan epidermis atas
dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan spons, Pada daun juga terdapat tulang
daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang paling
banyak mengandung chlorophyl adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu
kalau kamu perhatikan daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan
permukaan bawah,lebih tua yang atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu
namanya stomata (mulut daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap
air.
Menurut (Nugroho dkk, 2005) Susunan penampang melintang batang
monokotil terdiri atas epidermis, korteks, berkas pembuluh (vascular bundle)
yang terdiri dari xylem dan floem, endodermis yang berupa sklerenkim yang
i
terdiri dari sel-sel yang mati, dan empelur. Pada tumbuhan monokotil, korteks
kadang terdiferensiasi secara baik atau kadang-kadang sempit bahkan tidak dapat
dibedakan dengan stele. Pada tumbuhan monocotyledoneae dan beberapa jenis
lainnya, sel penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi jaringan berkas
pengangkut primer.
Menurut (Starscientist, 2009) Jaringan pengangkutan pada daun
membentuk suatu sistem pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang
daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun
dari xylem dan floem.
Menurut (Sutrian, 2004) Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga
diantara sel-sel tidak terdapat ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun
sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis
itu masih hidup.
Menurut (Zaenal, arif. 2011) Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang
berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun
monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan
dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak
demikian halnya pada monokotil khususnya famili graminae. Sistem berkas
pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
2.4. Pisces
i
Menurut (Dhamadi, 2009) Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27,000 di seluruh dunia.
Menurut (Riki, 2010) Ikan mempunyai sirip yang penting untuk
pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan
bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan
forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform.
Menurut (Sossie, 2001) Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang berhubungan dengan kapiler-
kapiler darah.
Menurut (Sukarsi.2004) Linea lateralis (LL) adalah garis yang dibentuk
oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun ikan yang
tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis LL. LL ini
berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air yang
berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.
Menurut (Sukiya, 2001) Umumnya struktur alat gerak pada cyprinus
carpio lebih rumit bagian depan lebih rumit daripada balakang, alat gerak pada
ikan berupa sirip. Tulang bagian ventral dari pusat sirip ikan disebut korakoid,
sedangkan yang memanjang kea rah dorsal dibagian tepi sirip disebut scapula.
Tulang gigi berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari
beberapa tulang gigi yang hilang.
Menurut (Sumantadinata, 2001) Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan
memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis
(babels), ukuran dan warna badan sangat beragam.
i
BAB III
MATERI DAN METODA
3.2. Materi
3.3. Metoda
Sitologi Tumbuhan
Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat struktur sel hidup dan sel mati. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek
glass dan cover glass yang akan digunakan serta pisau silet. Kemudian buat
sayatan tipis pada kulit allium cepa dan empulur ubi kayu, letakkan pada objek
glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan perbedaan
dari kedua objek. Pada kegiatan dua, melihat plastida. Prosedurnya, siapkan
mikroskop, objek glass, cover glass dan pisau silet. Kemudian, buat sayatan tipis
pada daun Hydrilla verticillata, Capsicum annum dan Solanum tuberosum,
i
letakkan diatas objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass.
Amati pada mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan ,buat klasifikasi dan
perbedaan plastid dari ketiga objek tersebut. Pada kegiatan tiga, melihat struktur
pati. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass dan pisau silet.
Kemudian, letakkan tepung kacang kedele, tepung jagung dan sayatan pisang
pada objek glass, tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati pada
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan buat klasifikasi dari ketiga
objek.
Morfologi Tumbuhan
Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah Pada kegiatan satu,
mengamati bentuk umum rumput. Prosedurnya, siapkan objek yang akan di amati
yaitu, panicum maximum, brachiaria decumbens, brachiaria mutica dan
pennisetum purpureum. Amati objek dengan seksama secara morfologis, lalu
gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan ciri objek secara lengkap. Pada
kegiatan dua, mengenal bentuk dari leguminosa. Prosedurnya, siapkan objek
yang akan di amati yaitu, stylosantes humillis, callopogonium muconoides,
leucaena leucocephala dan arachia hypogeal. Amati keempat objek dengan
seksama secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan
ciri objek. Pada kegiatan tiga, mengenal dan membedakan bunga rumput dan
leguminosa. Prosedurnya, amati objek panicum maximum dan callopogonium
mucunoides dengan seksama secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan,
buat klasifikasi dan perbedaan dari kedua objek yang telah di amati.
Anatomi Tumbuhan
Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat susunan anatomi daun. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass,
cover glass, pisau silet, daun pannisetum purpureum dan daun arachia hypogeal.
Kemudian, buat sayatan tipis pada kedua objek, letakkan diatas objek glass, tetesi
dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop. Setelah itu,
gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan perbedaan anatomi daun dari kedua
objek. Pada kegiatan kedua, mempelajari anatomi batang tumbuhan monokotil.
i
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, pisau silet, batang
pennisetum purpureum, batang panicum maximum dan batang zea mays.
Kemudian, buat sayatan tipis pada masing-masing batang, letakkan di atas objek
glass ,lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan kesimpulan
umum tentang batang monokotil. Pada kegiatan ketiga, mempelajari anatomi
batang tumbuhan dikotil. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover
glass, silet, batang kacang tanah, batang kacang hijau dan batang ricinus
communis. Kemudian, buat sayatan tipis pada masing-masing batang, letakkan
diatas objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati
dibawah mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi,
perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, serta kesimpulan umum tentang
anatomi batang dikotil. Pada kegiatan empat, melihat susunan anatomi akar.
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, silet, akar mays dan
akar ricinus communis. Kemudian, buat sayatan tipis pada objek, letakkan diatas
objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan buat klasifikasi dari kedua
objek.
Pisces
Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat bentuk morfologi ikan mas. Prosedurnya, siapkan seekor ikan mas segar.
Kemudian, letakkan objek diatas papan praktikum lalu amati morfologi objek.
Setelah itu, gambar hasil pengamatan morfologi ikan dan beri keterangan bagian-
bagiannya. Pada kegiatan kedua, melihat bentuk sisik secara mikroskopis.
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass dan 1 buah sisik
cyprinus carpio. Kemudian, letakkan 1 buah sisik ikan mas itu diatas objek glass,
lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop.
Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian dari
sisik. Pada kegiatan tiga, melihat linea lateralis. Prosedurnya, siapkan mikroskop,
objek glass, cover glass dan 1 buah sisik yang terletak pada linea lateralis.
Kemudian, letakkan 1 buah sisik ikan mas itu diatas objek glass, lalu tetesi dengan
i
air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop. Setelah itu, gambar
hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian dari sisik itu. Pada kegiatan
empat, melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut.
Prosedurnya, siapkan seekor ikan mas. Lalu bedah ikan tersebut sehingga
apparatus viscerum abdominalis et thoracalis dapat terlihat dengan jelas. Amati
bagian-bagian organnya. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan pada gambar dengan jelas. Pada kegiatan lima, melihat system
musculus tubuh ikan mas. Prosedurnya, buat potongan melintang tubuh ikan
dibelakang anus. Lalu amati system muscularnya. Setelah itu, gambar hasil
pengamatan dan beri keterangan pada gambar dengan jelas. Pada kegiatan enam,
mengamati apparatus respiratorius ikan mas. Prosedurnya, keluarkan bagian
insang ikan mas dari kepala. Lalu amati dengan jelas. Setelah itu, gambar hasil
pengamatan insang itu dan buat keterangan pada gambar dengan jelas.
i
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilisima
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat terlihat warna
sebenarnya dari sel empulur ubi kayu ini adalah keabuan. Berbentuk bulat agak
lonjong. Empelur ubi kayu ini merupakan contoh sel mati, karena tidak adanya
inti sel pada sel nya. Perbesaran yang digunakan 10 m. Menurut (Zeny, 2003) Sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel
mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai
umur yang memang telah ditentukan secara genetik.
i
Allium cepa ( bawang merah )
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa warna
sebenarnya dari epidermis umbi lais bawang merah ini adalah berwarna keunguan.
Berbentuk persegi enam. Dinding selnya terlihat jelas. Umbi bawang merah ini
merupakan contoh sel hidup, karena pada selnya terdapat inti sel. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Chandra, 2001) yang menyatakan bahwa Sel umbi allium cepa
terdapat dinding yang sangat jelas, sitoplasma serta butir-butir alaeron yang
berwarna merah keunguan, sel selapaut umbi allium cepa adalah dinding sel dan
inti sel, didalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel jaringan
yang berwrna merah. Ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah
fikeoritin, hal tersebut masih kurang jelas karena pigmen fikoiritin biasanya
terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain, fikosati, fikobilin, mungkin saja
pigmen tersebut adalah golongan karotonoid.
i
Melihat Plastida
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum annum
Spesies : Capsicum annum
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa warna
sebenarnya dari sel kulit cabai merah ini berwarna kecoklatan. Berbentuk persegi
enam dan sedikit memanjang. Plastidanya berbentuk kromoplast, yaitu plastida
yang menyebabkan warna kuning, merah atau orange pada sel. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Indra, 2002) yang menyatakan bahwa Di dalam capsicum
annum terdapat kromoplas mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi,
kromoplas berwarna kuning jika mengandung xantofil, berwarna merah jika
mengandung likopeni, atau berwarna jingga jika mengandung karotenoid.
Kromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun, tidak
seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastisida, sebab
dalam cairan vakuola juga dapat ditentukan zat warna.
i
Daun Hydrilla verticillata
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata L.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, warna sel dari daun
hydrilla vericillata ini adalah hijau agak kekuningan. Selnya berbentuk persegi
panjang. Plastidanya berbentuk kloroplast, yaitu plastida yang umumnya terdapat
pada daun. Plastida ini memiliki klorofil yang berguna pada proses fotosintesis
yang terjadi di tilakoid. Hal ini sesuai dengan pendapat (Trijoko, 2005) yang
menyatakan bahwa Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air,
sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta.
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat warna sel pada
kentang berwarna putih, sedangkan pada gambar literatur berwarna kekuningan.
Selnya berbentuk seperti kristal. Plastidanya berbentuk leukoplast, yaitu plastida
yang tidak berpigmen.
i
sel kacang ini terdapat bintik hitam, semakin jelas bintik tersebut maka sel
tersebut sangatlah baik dan bereproduksi sangat cepat. Sel ini terdiri dari dinding
sel, inti dan terdapat pula sitoplasma. Dinding sel berfungsi sebagai peindung bagi
inti sel dan tempat transport elektron.
Tepung Jagung
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa sel dari
pisang ini berwarna putih kehitaman. Selnya berbentuk bulat-bulat. Butir pati
merupakan sarana bagi tanaman untuk menyimpan energi mereka yang diproduksi
oleh berbagai macam tanaman dan campuran amilase dan alfa amilopektin. Pati
pisang memiliki bentuk sel yang unik karena hampir menyerupai gelembung air
yang sedang terbang dan terdapat inti sel, disetiap gelembung juga terdapat
membran sel.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae
i
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Rumput benggala merupakan suku rumput-rumputan yang
hidupnya menahun. Akarnya berbentuk serabut dan termasuk golongan dikotil,
berwarna putih kecoklatan. Batangnya memiliki ruas berwarna hijau dan
tingginya mencapai 9,5 meter. Mempunyai empulur berwarna putih dan seperti
gabus.Daunnya agak lurus dan memita, jika di pegang ke arah atas akan terasa
halus dan jika dipegang ke arah bawah akan terasa kasar dan tajam. Memiliki
tulang daun tunggal yang memanjang ditengah. Bunganya berbentuk lancip dan
melebar. Letaknya bercabang dari perbungaan yang dibawah, berselang seling dan
paling ujungnya menyendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Sutopo, 2005) yang menyatakan
bahwa Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika
tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan
membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun
berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum
maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen
pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Graminales
i
Famili : Graminaceae
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria decumbens
Daun rumput bede memiliki bulu-bulu yang didepannya agak kasar
dan belakangnya agak halus. Memiliki tulang daun satu yang memanjang
ditengah. Batangnya tegak lurus dan panjang sekitar 30-45 cm. Memiliki bulu-
bulu halus dibatangnya dan bernas-nas. Tumbuh secara berumpun dan menjalar.
Akarnya berumpun atau serabut. Hal ini sesuai dengan pendapat (Dombafarum,
2002) yang menyatakan bahwa Brachiaria decumbens merupakan rumput
gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolan.
i
daun satu ditengah yang memanjang. Bulu-bulu halus pada batang dan daun
rumput ini lebih kasar dibandingkan dengan rumput bede.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Batang rumput ini sangat mirip dengan batang tebu yang bernas-
nas dan mempunyai empulur berwarna putih. Akarnya serabut dan tumbuh pada
buku-buku dan dibatang yang tumbuh di permukaan tanah. Akarnya berumpun
dan sangat lekat sehingga mampu mengikat tanah dengan baik. Daunnya
berbentuk lurrus memanjang dan berbulu. Memiliki satu tulang daun ditengah.
Daunnya biasa panjang hingga 30-120 cm dan dengan lebar kurang dari 30 cm.
Stylosantes Humilis
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminaceae
Genus : Stylosantes
Spesies : Stylosantes humilis
Batang stylosantes tegak lurus dan bercabang. Daunnya behelai
tiga dan berbentuk elips yang ujungnya meruncing dan agak berbulu. Tangkai
daunnya panjang, sekitar 1-10 mm. Bunganya berbentuk seperti kupu-kupu kecil
dan berwarna kuning. Akarnya termasuk akar tunggang dan memanjang kedalam
tanah.
i
berbentuk agak bundar, bagian lateral menyorong. Buahnya seperti kacang-
kacangan dan diselimuti bulu-bulu atau rambut halus.
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Bentuk daun kacang tanah ialah majemuk bersirip geanp, terdiri
dari 4 anak daun berbentuk bulat, oval atau agak lancip dan berbulu. Batangnya
berukuran pendek dan berbuku-buku. Tingginya kira-kira tunggang dengan akar
cabang yang tumbuh di akar tunggang tersebut. Bunganya berwarna kuning
dengan garis kemerahan dan bergerombol dalam kelompok 2-6 bunga masing-
masing. Polongnya (buah) mempunyai cangkang keras dan berwarna putih
kecokelatan, setiap polong mempunyai 1-4 biji. Biji kacang tanah mempunyai
bentuk yang agak bulat atau lonjong.
i
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Bunganya berbentuk seperti bulat telur tumbuh, banyak diruas-
ruas, tangkai batangagak keras, mempunyai bulu-bulutidak mempunyai mahkota.
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Dari hasil yang telah diamati, jaringan epidermisnya berwarna
kehijauan. Jaringan dasarnya berupa jaringan pagar yang berbentuk bulat serta
mengandung banyak klorofil atau kloroplast. Ikatan pembuluhnya terdapat dalam
tulang daun yang bercabang-cabang dan berbentuk jala. Perbesaran yang
digunakan sebesar 4x0,10 m 160/0,17. Hal ini sesuai dengan pernyataan
(Starscientist, 2009) yang menyatakan bahwa Jaringan pengangkutan pada daun
membentuk suatu sistem pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang
daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun
dari xylem dan floem.
i
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Dari hasil yang telah diamati, dapat terlihat jaringan epidermis
daun yang berwarna kehijauan. Jaringan dasarnya terdiri dari jaringan dasar
berbentuk pagar atau batang yang selnya memanjang dan rapat dan jaringan bunga
karang yang mengandung sedikit kloroplast. Ikatan pemuluhnnya terdapat dalam
tulang daun yang terdiri dari xylem dan floem yang tersusun rapat. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Zaenal, arif. 2011) yang menyatakan bahwa Daun tumbuhan
tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan
pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili
graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang terdapat
pada tulang daun. (josei_ne, 2007) Stuktur daun bisa terlihat dengan mikroskop.
Pada daun banyak terdapat chlorophyl ("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan
melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas empat lapis. Jaringan epidermis atas
dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan spons, Pada daun juga terdapat tulang
daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang paling
banyak mengandung chlorophyl adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu
kalau kamu perhatikan daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan
permukaan bawah,lebih tua yang atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu
namanya stomata (mulut daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap
air.
i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jaringan epidermis yang
terletak paling luar, tersusun rapat dan berfungsi melindungi batang dari
kekeringan. Terdapat korteks yang beraada setelah epidermis. Ikatan
pembuluhnya tersebar karena tumbuhan ini termasuk kedalam tumbuhan
monokotil. Hal ini sesuai dengan pendapat (Aryuliana, 2004) yang menyatakan
bahwa Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil
terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat
lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat
berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau
suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur
hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi
sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
i
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Dari hasil yang diamati tampak jaringan epidermis yang berwarna
kehijauan. Terdapat korteks yang berada diantara epidermis dan ikatan pembuluh
yang tersebar atau terletak tak beraturan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Nugroho dkk, 2005) yang menyatakan bahwa Susunan penampang melintang
batang monokotil terdiri atas epidermis, korteks, berkas pembuluh (vascular
bundle) yang terdiri dari xylem dan floem, endodermis yang berupa sklerenkim
yang terdiri dari sel-sel yang mati, dan empelur. Pada tumbuhan monokotil,
korteks kadang terdiferensiasi secara baik atau kadang-kadang sempit bahkan
tidak dapat dibedakan dengan stele. Pada tumbuhan monocotyledoneae dan
beberapa jenis lainnya, sel penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi
jaringan berkas pengangkut primer.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
i
Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jaringan epidermis disisi luar
dengan warna kehijauan dan terdapat korteks setelahnya yang berdinding tipis.
Ikatan pembuluhnya terletak teratur dengan warna floem lebih gelap dari xylem,
serta terdapat empulur dibagian tengah sel batangnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Aryuliana, 2004) yang menyatakan bahwa Dapat di ketahui bahwa
perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh,
berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas
pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.
Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan
untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh
tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
i
pudar, sedangkan pada gambar literatur berwarna coklat kemerahan serta letak
sel-sel epidermisnya sangat rapat. Sesuai dengan pendapat (Sutrian, 2004) yang
menyatakan bahwa Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-
sel tidak terdapat ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang
melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih
hidup.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Dari hasil pengamatan, tampak jaringan epidermis dibagian terluar
dengan sel-sel yang rapat. Tampak korteks yang berdinding tipis dan katan
pembuluh yang tersusun teratur yang terdiri dari xylem dan floem. Dibagian
tengahnya terdapat empulur seperti pada tanaman dikotil lain pada umumnya.
Sesuai dengan pendapat (Sutrian, 2004) yang menyatakan bahwa Letak dari sel-
sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak terdapat ruang antar sel.
Adanya protoplasma walaupun sedikit yang melekat pada dinding selnya,
menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup.
i
Melihat Susunan Anatomi Akar
i
Akar Ricinus Communis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Dari hasil pengamatan, terlihat jaringan epidermis dibagian terluar
dan korteks yang berdinding tipis. Lalu ada endodermis yang tidak begitu jelas.
Berkas pembuluhnya terletak rapi dan terdapat kambium diantara xylem dan
floem. Sesuai dengan pendapat (Atinirmala, 2006) yang menyatakan bahwa
Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat
kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem
tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan
pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang
muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh
angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya
empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua.
i
4.4. Pisces
i
2001) Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut
dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna badan
sangat beragam. (Riki, 2010) Ikan mempunyai sirip yang penting untuk
pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan
bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan
forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform.
i
Gambar 1.31. linea lateralis
Linea lateralis berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air,
sehingga ikan mengenal kedudukannya didalam air, dan juga berperan dalam
proses osmoregulasi. Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang
dapat dilihat secara langsung sebagai garis membujur di sepanjang kedua sisi
tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada
linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan
kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan
pembuluh syaraf. Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ
sensori ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain
itu, linea lateralis juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan
untuk mengidentifikasi lingkungan sekitarnnya. Sesuai dengan pendapat
(Sukarsi.2004) yang menyatakan bahwa Linea lateralis (LL) adalah garis yang
dibentuk oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun
ikan yang tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis
LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air
yang berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.
i
Oesopagus (kerongkongan)
Ventriculus (lambung)
Intestinum (usus)
Hepar (hati)
i
Vesica Falea (empedu)
Cor (jantung)
i
berdinding tipi, Atrium merah coklat, Ventrikel merah coklat, Bulbus arteriosus
warna putih, Arteria (pembuluh nadi ) dan Vena (pembuluh balik).
Ren (ginjal)
Gonad (telur)
i
Costae (tulang rusuk)
i
apexialis, red lateral, supra carinalis, inter carinalis dan vertebrae (tulang
ditengah).
i
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, yaitu struktur, fungsi
dan organel-orgnanel didalamnya, proses kehidupan dalam sel serta hubungan
antara satu sel dengan sel lainnya. Terdapat dua macam struktur sel tumbuhan,
yaitu sel hidup dan sel mati. Dimana yang dimaksud sel hidup ialah sel yang
mempunyai inti sel dan sel mati ialah sel yang tidak punya inti sel. Terdapat tiga
bentuk plastida, yaitu kloroplast, kromoplast dan leukoplast. Perbedaan dari ketiga
plastida itu terletak pada pigmen yang dikandung dan jenis pigmennya. Dapat
dietahui pula, bahwa warna umum pati ialah berwarna putih.
Morologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
bentuk luar suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata secara langsung. Dari
praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa golongan rumput-rumputan
termasuk tumbuhan monokotil dan angiospermae. Pada umumnya, rerumputan
lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena rumput merupakan
penghasil hijauan yang baik. Golongan kacang-kacangan termasuk tumbuhan
dikotil dan juga angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Struktur morfologi yang diamati adalah organ-organ pada tumbuhan seperti akar,
batang, daun, bunga, buah maupun bijinya.
Anatomi tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam
pada tumbuhan. Dimana anatomi tumbuhan mengkaji tentang susunan dan
bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan seperti akar, batang dan daun.
Dari organ tumbuhan yang telah diamati, dapat disimpulkan bahwa pada daun
terdapat tiga jaringan tumbuhan yaitu epidermis, parenchyma (parenkim) dan
ikatan pembuluh (berkas pembuluh). Pada organ batang terdapat tiga jaringan
pula yaitu epidermis, korteks dan ikatan pembuluh. Pada akar terdapat empat
jaringan tumbuhan yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (jaringan
pengangkut). Dimana jaringan/berkas pengangkut ini terdiri dari xylem dan
floem. Semua jaringan pada organ-organ tumbuhan ini memiliki tempat/posisi dan
fungsinya masing-masing.
i
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Susunan tubuh ikan berbeda-beda
sesuai dengan fungsinya. Tubuh ikan mas pada umumnya dibagi menjadi 3
bagian, yaitu bagian kepala (caput), bagian badan (truncus) dan bagian ekor
(cauda). Tubuh ikan ini pendek, bentuknya pipih ke arah bilateral dan melebar ke
arah dorsoventral. Ikan memiliki organ-organ tubuh yang memiliki fungsi masing-
masing. Pada umumnya ikan bernapas menggunakan insang, namun pada
beberapa ikan tedapat alat pernapasan lain untuk membantu kerja insang.
5.2. Saran
i
DAFTAR PUSTAKA