Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, yaitu struktur, fungsi
dan organel-orgnanel didalamnya, proses kehidupan dalam sel serta hubungan
antara satu sel dengan sel lainnya. Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan
fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap
kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup. Penemuan
Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam kegiatan
penyelidikan. Robert Hooke adalah orang pertama yang melihat ruang-ruang kecil
yang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-tumbuhan. Ruang-ruang kecil
inilah yang dinamakan sel.

Morfologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bentuk


luar organisme, terutama hewan dan tumbuhan serta mencakup bagian-bagiannya.
Morologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari bentuk
luar suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata secara langsung. Adapun
morfologi tumbuhan terdiri atas bagian-bagian tubuh tumbuhan yaitu akar,
batang, daun, bunga, buah dan biji.

Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia dari anatemnein yang


berarti memotong. Anatomi adalah cabang dari ilmu biologi yang berhubungan
dengan stuktur dan organisasi makhluk hidup. Adapun anatomi tumbuhan adalah
kajian tentang letak dan fungsi organ dalam pada tumbuhan. Dimana anatomi
tumbuhan mengkaji tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-
organ tumbuhan. Anatomi membahas fungsi tumbuhan yang dinamis dan disertai
pemahaman tentang sel dan jaringan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
melalui pengamatan anatomi organ seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji akan dijumpai banyak bentuk-bentuk kelompok sel yang berbeda-beda.
Masing-masing kelompok umumnya mempunyai bentuk dan fungsi yang sama,
kelompok sel ini disebut jaringan.

1
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi
adalah ordo Teleostei. Dalam hal ini yang dipandang secara penting yakni
morfologi dan juga anatomi daripada pisces. Dan yang mewakili spesies teleostei
ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Morfologi pada pisces ini mencakup 3
bagian yakni caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya
mencakup organ-organ daripada pisces itu serta bagiannya. Ikan adalah hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah
tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan
mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan
bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang
memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk melihat


struktur sel hidup dan sel mati pada tumbuhan, melihat plastida, melihat stuktur
pati tumbuhan, mengenal benntuk umum rumput, mengenal bentuk leguminosa,
membedakan dan mengenal bunga rumput dan leguminosa, melihat susunan
anatomi tubuh, mempelajari anatomi batang tumbuhan monokotil, mempelajari
anatomi batang tumbuhan dikotil, melihat susunan anatomi akar, melihat bentuk
morfologi ikan mas, melihat bentuk sisik secara mikroskopis, melihat linea
lateralis, melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut, melihat
sistem musculus tubuh ikan mas dan melihat apparatus respiratorius ikan mas.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat melihat struktur
sel hidup dan sel mati pada tumbuhan, dapat melihat plastida, dapat melihat
stuktur pati tumbuhan, dapat mengenal benntuk umum rumput, dapat mengenal
bentuk leguminosa, dapat membedakan dan mengenal bunga rumput dan
leguminosa, serta dapat menggambarkan dan menjelaskan ciri-ciri, klasifikasi dan
perbeaan dari berbagai objek yang telah diamati. Dari praktikum ini, praktikan
juga dapat melihat, menggambarkan dan mengetahui perbedaan anatomi daun

i
dikotil dan monokotil, dapat mengetahui anatomi batang tumbuhan dikotil dan
monokotil dan menggambarkan bagian-bagiannya, dapat melihat susunan anatomi
akar tumbuhan dikotil dan monokotil dan mengetahui perbedaan dan klasifikasi
dari berbagai objek yang diamati. Dapat melihat, mengetahui, dan
menggambarkan hal-hal dari ikan mas yang diamati seperti bentuk morfologi ikan
mas, bentuk sisik, bentuk linea lateralis, organ-organ dalam dari ikan, dan melihat
sistem musculus serta apparatus respiratorius ( insang ) pada ikan.

i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sitologi

Menurut (cailliau, 2006) Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat


dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tunbuhan berbiji keping
satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdevisi
angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Menurut (Chandra, 2001) Sel umbi allium cepa terdapat dinding yang
sangat jelas, sitoplasma serta butir-butir alaeron yang berwarna merah keunguan,
sel selapaut umbi allium cepa adalah dinding sel dan inti sel, didalam bawang
merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel jaringan yang berwrna merah. Ada
yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikeoritin, hal tersebut masih
kurang jelas karena pigmen fikoiritin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen
yang lain, fikosati, fikobilin, mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan
karotonoid.
Menurut (Hanung, 2004: 196) Teori sel yang dikemukakan Scheiden dan
Schwan berbunyi sebagai berikut ‘Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar
makhluk hidup baik secara structural maupun fungsional.
Menurut (Indra, 2002) Di dalam capsicum annum terdapat kromoplas
mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi, kromoplas berwarna kuning jika
mengandung xantofil, berwarna merah jika mengandung likopeni, atau berwarna
jingga jika mengandung karotenoid. Kromoplas memberi warna pada berbagai
bagian alat tumbuhan.Namun, tidak seluruh warna pada tumbuhan disebabkan
oleh pigmen dalam plastisida, sebab dlam cairan vakuola juga dapat ditentukan
zat warna .
Menurut (Trijoko, 2005) Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang
hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan
spermatophyta.

i
Menurut (Trijoko, 2005: 6) Struktur sel dibagi menjadi struktur sel
prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe struktur
sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada
kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia eubacteria.
Sementara itu , dunia plantae, animali, dan dunia protista mempunyai struktur sel
eukariotik.
Menurut (Zeny, 2003) Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai
faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel
tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara
genetik.

2.2. Morfologi

Menurut (Dombafarum, 2002) Brachiaria decumbens merupakan rumput


gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolan.
Menurut (Neni Iriany, 2004) Menurut batasannya , morfologi tumbuhan
tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh saja , melainkan juga
bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam
kehidupan tumbuhan yang bertujuan untuk menginterpretasi bentuk dan struktur
dari pandangan historic.
Menurut (sarwono,2001) Rumput merupakan tumbuhan monokotil,
mempunyai sifat tumbuh, yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang
merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi tumbuh ke
atsa dan rumpun membelit.
Menurut (Supoyo, 2002) Stylosantes humilis merupakan tanaman tahunan
yang tumbuh tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm dan
cenderung berkay, tahan pada daerah kering atau basah tetapi tidak tahan terhadap
hujan, memperbanyak dengan menggunakan biji atau stek.
Menurut (Supriyono, 2007) Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu
botani yang khusus mengkaji dan mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan
yang dapat dilihat dengan mata.

i
Menurut (Sutopo, 2005) Panicum maximum disebut juga rumput benggala
berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang
tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku
dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah
dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut.
Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam
bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2005) Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian
lain pada tanaman. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun disebut
buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara
batang dan ketiak (axilla). Daun biasanya berwarna hijau yang disebut klorofil.

2.3. Anatomi

Menurut (agus purwanto , 2005) Akar tersusun dari jaringan-jaringan


epidermis, parenkim, endodermis, kayu, pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh
tapis), dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung
oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu
tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut
misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara dan memperkokoh
tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
Menurut (Atinirmala, 2006) Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil,
di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan
monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium
merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk
batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan
batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan
sebaliknya pada batang tua.

i
Menurut (Aryuliana, 2004) Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang
mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas
pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas
pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.
Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan
untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh
tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Menurut (Fried dan Hademenos, 2007) Floem mengangkut zat-zat
makanan yang disintesis di daun menuju seluruh bagian tumbuhan. Berbagai zat
bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi yang paling banyak biasanya adalah
sukrosa. Sel-sel floem tetap hidup saat melaksanakan fungsi transpornya. Sukrosa,
fruktosa, dan asam amino biasanya bergerak dari daun menuju batang dan akar
tumbuhan melalui tabung tapis floem dalam suatu proses yang dikenal sebagai
translokasi. Konsentrasi yang tinggi dari gula atau zat terlarut lainnya dalam suatu
kompartemen sumber menyebabkan pergerakan air menuju kompartemen tersebut
melalui osmosis. Terdapat suatu gradien sukrosa di sepanjang floem, dan air
menggerakkan zat-zat terlarut sepanjang tabung tapis yang sambung-
menyambung.
Menurut (josei_ne, 2007) Stuktur daun bisa terlihat dengan mikroskop.
Pada daun banyak terdapat chlorophyl ("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan
melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas empat lapis. Jaringan epidermis atas
dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan spons, Pada daun juga terdapat tulang
daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang paling
banyak mengandung chlorophyl adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu
kalau kamu perhatikan daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan
permukaan bawah,lebih tua yang atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu
namanya stomata (mulut daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap
air.
Menurut (Nugroho dkk, 2005) Susunan penampang melintang batang
monokotil terdiri atas epidermis, korteks, berkas pembuluh (vascular bundle)
yang terdiri dari xylem dan floem, endodermis yang berupa sklerenkim yang

i
terdiri dari sel-sel yang mati, dan empelur. Pada tumbuhan monokotil, korteks
kadang terdiferensiasi secara baik atau kadang-kadang sempit bahkan tidak dapat
dibedakan dengan stele. Pada tumbuhan monocotyledoneae dan beberapa jenis
lainnya, sel penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi jaringan berkas
pengangkut primer.
Menurut (Starscientist, 2009) Jaringan pengangkutan pada daun
membentuk suatu sistem pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang
daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun
dari xylem dan floem.
Menurut (Sutrian, 2004) Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga
diantara sel-sel tidak terdapat ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun
sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis
itu masih hidup.
Menurut (Zaenal, arif. 2011) Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang
berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun
monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan
dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak
demikian halnya pada monokotil khususnya famili graminae. Sistem berkas
pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

2.4. Pisces

Menurut (Aninomous, 2010) Ikan adalah hewan bertulang belakang


(vertebrata) yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan
suhu lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan keseimbangan
tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain
menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang
fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat
dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis,
sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan
dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal).

i
Menurut (Dhamadi, 2009) Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27,000 di seluruh dunia.
Menurut (Riki, 2010) Ikan mempunyai sirip yang penting untuk
pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan
bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan
forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform.
Menurut (Sossie, 2001) Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang berhubungan dengan kapiler-
kapiler darah.
Menurut (Sukarsi.2004) Linea lateralis (LL) adalah garis yang dibentuk
oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun ikan yang
tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis LL. LL ini
berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air yang
berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.
Menurut (Sukiya, 2001) Umumnya struktur alat gerak pada cyprinus
carpio lebih rumit bagian depan lebih rumit daripada balakang, alat gerak pada
ikan berupa sirip. Tulang bagian ventral dari pusat sirip ikan disebut korakoid,
sedangkan yang memanjang kea rah dorsal dibagian tepi sirip disebut scapula.
Tulang gigi berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari
beberapa tulang gigi yang hilang.
Menurut (Sumantadinata, 2001) Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan
memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis
(babels), ukuran dan warna badan sangat beragam.

i
BAB III
MATERI DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan setiap hari Sabtu, tanggal 23 September – 07


Oktober 2017 pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di gedung C
Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

3.2. Materi

Adapun alat dan bahan yang digunakan selama pratikum berlangsung


adalah mikroskop, objek glass, cover glass, pisau silet 2 buah , Manihot utilisima,
Allium cepa, Capsicum annum, Hydrilla verticillata, Solanum tuberosum, tepung
jagung, Musa paradisiaca, tepung kacang kedelai, Panicum maximum, Brachiaria
decumbens, Brachiaria mutica, Pennisetum purpureum, Stylosantes humilis,
Callopogonium muconoides, Leucaena leucocephala, Arachis hypogaea, Zea
mays, Ricinus communis, Phaseolus radiates, Cyprinus carpio, pisau cutter 3
buah, plastik/terpal ukuran 1 meter dan telenan.

3.3. Metoda

Sitologi Tumbuhan

Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat struktur sel hidup dan sel mati. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek
glass dan cover glass yang akan digunakan serta pisau silet. Kemudian buat
sayatan tipis pada kulit allium cepa dan empulur ubi kayu, letakkan pada objek
glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan perbedaan
dari kedua objek. Pada kegiatan dua, melihat plastida. Prosedurnya, siapkan
mikroskop, objek glass, cover glass dan pisau silet. Kemudian, buat sayatan tipis
pada daun Hydrilla verticillata, Capsicum annum dan Solanum tuberosum,

i
letakkan diatas objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass.
Amati pada mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan ,buat klasifikasi dan
perbedaan plastid dari ketiga objek tersebut. Pada kegiatan tiga, melihat struktur
pati. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass dan pisau silet.
Kemudian, letakkan tepung kacang kedele, tepung jagung dan sayatan pisang
pada objek glass, tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati pada
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan buat klasifikasi dari ketiga
objek.

Morfologi Tumbuhan

Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah Pada kegiatan satu,
mengamati bentuk umum rumput. Prosedurnya, siapkan objek yang akan di amati
yaitu, panicum maximum, brachiaria decumbens, brachiaria mutica dan
pennisetum purpureum. Amati objek dengan seksama secara morfologis, lalu
gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan ciri objek secara lengkap. Pada
kegiatan dua, mengenal bentuk dari leguminosa. Prosedurnya, siapkan objek
yang akan di amati yaitu, stylosantes humillis, callopogonium muconoides,
leucaena leucocephala dan arachia hypogeal. Amati keempat objek dengan
seksama secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan
ciri objek. Pada kegiatan tiga, mengenal dan membedakan bunga rumput dan
leguminosa. Prosedurnya, amati objek panicum maximum dan callopogonium
mucunoides dengan seksama secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan,
buat klasifikasi dan perbedaan dari kedua objek yang telah di amati.

Anatomi Tumbuhan

Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat susunan anatomi daun. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass,
cover glass, pisau silet, daun pannisetum purpureum dan daun arachia hypogeal.
Kemudian, buat sayatan tipis pada kedua objek, letakkan diatas objek glass, tetesi
dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop. Setelah itu,
gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan perbedaan anatomi daun dari kedua
objek. Pada kegiatan kedua, mempelajari anatomi batang tumbuhan monokotil.

i
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, pisau silet, batang
pennisetum purpureum, batang panicum maximum dan batang zea mays.
Kemudian, buat sayatan tipis pada masing-masing batang, letakkan di atas objek
glass ,lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan kesimpulan
umum tentang batang monokotil. Pada kegiatan ketiga, mempelajari anatomi
batang tumbuhan dikotil. Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover
glass, silet, batang kacang tanah, batang kacang hijau dan batang ricinus
communis. Kemudian, buat sayatan tipis pada masing-masing batang, letakkan
diatas objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati
dibawah mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi,
perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, serta kesimpulan umum tentang
anatomi batang dikotil. Pada kegiatan empat, melihat susunan anatomi akar.
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, silet, akar mays dan
akar ricinus communis. Kemudian, buat sayatan tipis pada objek, letakkan diatas
objek glass, lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah
mikroskop. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan buat klasifikasi dari kedua
objek.

Pisces

Adapun yang dilakukan pada praktikum ini adalah pada kegiatan satu,
melihat bentuk morfologi ikan mas. Prosedurnya, siapkan seekor ikan mas segar.
Kemudian, letakkan objek diatas papan praktikum lalu amati morfologi objek.
Setelah itu, gambar hasil pengamatan morfologi ikan dan beri keterangan bagian-
bagiannya. Pada kegiatan kedua, melihat bentuk sisik secara mikroskopis.
Prosedurnya, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass dan 1 buah sisik
cyprinus carpio. Kemudian, letakkan 1 buah sisik ikan mas itu diatas objek glass,
lalu tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop.
Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian dari
sisik. Pada kegiatan tiga, melihat linea lateralis. Prosedurnya, siapkan mikroskop,
objek glass, cover glass dan 1 buah sisik yang terletak pada linea lateralis.
Kemudian, letakkan 1 buah sisik ikan mas itu diatas objek glass, lalu tetesi dengan

i
air dan tutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop. Setelah itu, gambar
hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian dari sisik itu. Pada kegiatan
empat, melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut.
Prosedurnya, siapkan seekor ikan mas. Lalu bedah ikan tersebut sehingga
apparatus viscerum abdominalis et thoracalis dapat terlihat dengan jelas. Amati
bagian-bagian organnya. Setelah itu, gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan pada gambar dengan jelas. Pada kegiatan lima, melihat system
musculus tubuh ikan mas. Prosedurnya, buat potongan melintang tubuh ikan
dibelakang anus. Lalu amati system muscularnya. Setelah itu, gambar hasil
pengamatan dan beri keterangan pada gambar dengan jelas. Pada kegiatan enam,
mengamati apparatus respiratorius ikan mas. Prosedurnya, keluarkan bagian
insang ikan mas dari kepala. Lalu amati dengan jelas. Setelah itu, gambar hasil
pengamatan insang itu dan buat keterangan pada gambar dengan jelas.

i
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sitologi Tumbuhan

Melihat Struktur Sel Hidup dan Sel Mati

Empelur Ubi Kayu ( Manihot Utilisima )

Gambar 1.1. Empelur Ubi Kayu gambar literatur

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilisima
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat terlihat warna
sebenarnya dari sel empulur ubi kayu ini adalah keabuan. Berbentuk bulat agak
lonjong. Empelur ubi kayu ini merupakan contoh sel mati, karena tidak adanya
inti sel pada sel nya. Perbesaran yang digunakan 10 m. Menurut (Zeny, 2003) Sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel
mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai
umur yang memang telah ditentukan secara genetik.

i
Allium cepa ( bawang merah )

Gambar 1.2. epidermis umbi gambar litratur


lapis bawang merah

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa warna
sebenarnya dari epidermis umbi lais bawang merah ini adalah berwarna keunguan.
Berbentuk persegi enam. Dinding selnya terlihat jelas. Umbi bawang merah ini
merupakan contoh sel hidup, karena pada selnya terdapat inti sel. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Chandra, 2001) yang menyatakan bahwa Sel umbi allium cepa
terdapat dinding yang sangat jelas, sitoplasma serta butir-butir alaeron yang
berwarna merah keunguan, sel selapaut umbi allium cepa adalah dinding sel dan
inti sel, didalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel jaringan
yang berwrna merah. Ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah
fikeoritin, hal tersebut masih kurang jelas karena pigmen fikoiritin biasanya
terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain, fikosati, fikobilin, mungkin saja
pigmen tersebut adalah golongan karotonoid.

i
Melihat Plastida

Capsicum annum ( cabai merah )

Gambar 1.3. kulit cabai merah gambar literatur

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum annum
Spesies : Capsicum annum
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa warna
sebenarnya dari sel kulit cabai merah ini berwarna kecoklatan. Berbentuk persegi
enam dan sedikit memanjang. Plastidanya berbentuk kromoplast, yaitu plastida
yang menyebabkan warna kuning, merah atau orange pada sel. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Indra, 2002) yang menyatakan bahwa Di dalam capsicum
annum terdapat kromoplas mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi,
kromoplas berwarna kuning jika mengandung xantofil, berwarna merah jika
mengandung likopeni, atau berwarna jingga jika mengandung karotenoid.
Kromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun, tidak
seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastisida, sebab
dalam cairan vakuola juga dapat ditentukan zat warna.

i
Daun Hydrilla verticillata

Gambar 1.4. daun hydrilla gambar literatur


Verticillata

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata L.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, warna sel dari daun
hydrilla vericillata ini adalah hijau agak kekuningan. Selnya berbentuk persegi
panjang. Plastidanya berbentuk kloroplast, yaitu plastida yang umumnya terdapat
pada daun. Plastida ini memiliki klorofil yang berguna pada proses fotosintesis
yang terjadi di tilakoid. Hal ini sesuai dengan pendapat (Trijoko, 2005) yang
menyatakan bahwa Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air,
sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta.

Solanum Tuberosum ( Kentang )

Gambar 1.5. kentang gambar literatur

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat warna sel pada
kentang berwarna putih, sedangkan pada gambar literatur berwarna kekuningan.
Selnya berbentuk seperti kristal. Plastidanya berbentuk leukoplast, yaitu plastida
yang tidak berpigmen.

Melihat Struktur Pati

Tepung Kacang Kedelai

Gambar 1.6. tepung kacang kedelai


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa sel dari tepung kacang
kedelai ini berwarna putih kecokelatan. Selnya berbentuk seperti gumpalan. Pada

i
sel kacang ini terdapat bintik hitam, semakin jelas bintik tersebut maka sel
tersebut sangatlah baik dan bereproduksi sangat cepat. Sel ini terdiri dari dinding
sel, inti dan terdapat pula sitoplasma. Dinding sel berfungsi sebagai peindung bagi
inti sel dan tempat transport elektron.

Tepung Jagung

Gambar 1.7. tepung jagung


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa sel dari
tepung jagung ini berwarna putih berkilau. Selnya berbentuk seperti butiran pasir
dan terlihat menyebar.

Pisang ( Musa paradisiaca )

Gambar 1.8. pisang

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa sel dari
pisang ini berwarna putih kehitaman. Selnya berbentuk bulat-bulat. Butir pati
merupakan sarana bagi tanaman untuk menyimpan energi mereka yang diproduksi
oleh berbagai macam tanaman dan campuran amilase dan alfa amilopektin. Pati
pisang memiliki bentuk sel yang unik karena hampir menyerupai gelembung air
yang sedang terbang dan terdapat inti sel, disetiap gelembung juga terdapat
membran sel.

4.2. Morfologi Tumbuhan

Mengenal Bentuk Umum Rumput

Panicum maximum (rumput benggala)

Gambar 1.9. panicum Maximum gambar literatur

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae

i
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Rumput benggala merupakan suku rumput-rumputan yang
hidupnya menahun. Akarnya berbentuk serabut dan termasuk golongan dikotil,
berwarna putih kecoklatan. Batangnya memiliki ruas berwarna hijau dan
tingginya mencapai 9,5 meter. Mempunyai empulur berwarna putih dan seperti
gabus.Daunnya agak lurus dan memita, jika di pegang ke arah atas akan terasa
halus dan jika dipegang ke arah bawah akan terasa kasar dan tajam. Memiliki
tulang daun tunggal yang memanjang ditengah. Bunganya berbentuk lancip dan
melebar. Letaknya bercabang dari perbungaan yang dibawah, berselang seling dan
paling ujungnya menyendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Sutopo, 2005) yang menyatakan
bahwa Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika
tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan
membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun
berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum
maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen
pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman.

Brachiaria Decumbens (rumput bede)

gambar 1.10. brachiaria decumbens gambar literatur

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Graminales

i
Famili : Graminaceae
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria decumbens
Daun rumput bede memiliki bulu-bulu yang didepannya agak kasar
dan belakangnya agak halus. Memiliki tulang daun satu yang memanjang
ditengah. Batangnya tegak lurus dan panjang sekitar 30-45 cm. Memiliki bulu-
bulu halus dibatangnya dan bernas-nas. Tumbuh secara berumpun dan menjalar.
Akarnya berumpun atau serabut. Hal ini sesuai dengan pendapat (Dombafarum,
2002) yang menyatakan bahwa Brachiaria decumbens merupakan rumput
gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolan.

Brachiaria Mutica (rumput malela)

Gambar 1.11. brachiaria mutica gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Graminales
Famili : Graminaceae
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria mutica
Akar rumput malela ini serabut. Jumlahnya banyak dan hampir sama
besar. Memiliki banyak rambut halus disetiap akarnya. Salah satu akarnya sangat
panjang diantara akar lainnya. Batangnya bernas-nas, panjang dan memiliki bulu-
bulu halus. Batangnya berongga dan berlapis, berwarna hijau pucat. Disetiap helai
daunnya tertutupi oleh bulu-bulu halus. Daunnya panjang dan memiliki tulang

i
daun satu ditengah yang memanjang. Bulu-bulu halus pada batang dan daun
rumput ini lebih kasar dibandingkan dengan rumput bede.

Pennisetum Purpureum ( rumput gajah )

Gambar 1.12. pennisetum purpureum gambar literatur

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Batang rumput ini sangat mirip dengan batang tebu yang bernas-
nas dan mempunyai empulur berwarna putih. Akarnya serabut dan tumbuh pada
buku-buku dan dibatang yang tumbuh di permukaan tanah. Akarnya berumpun
dan sangat lekat sehingga mampu mengikat tanah dengan baik. Daunnya
berbentuk lurrus memanjang dan berbulu. Memiliki satu tulang daun ditengah.
Daunnya biasa panjang hingga 30-120 cm dan dengan lebar kurang dari 30 cm.

Mengenal Bentuk dari Leguminosa

Stylosantes Humilis

gambar 1.13. stylosantes humilis gambar literatur

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminaceae
Genus : Stylosantes
Spesies : Stylosantes humilis
Batang stylosantes tegak lurus dan bercabang. Daunnya behelai
tiga dan berbentuk elips yang ujungnya meruncing dan agak berbulu. Tangkai
daunnya panjang, sekitar 1-10 mm. Bunganya berbentuk seperti kupu-kupu kecil
dan berwarna kuning. Akarnya termasuk akar tunggang dan memanjang kedalam
tanah.

Callopogonium Muconoides (kacang asu)

Gambar 1.14. Callopogonium M. gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatohyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminaceae
Genus : Callopogonium
Spesies : Callopogonium muconoides
Akar callopogonium serabut, tumbuh di sela-sela batang yang
menjalar ditanah. Batangnya mejalar, disetiap batang tumbuh daun dan juga ada
buahnya (kacang). Daunnya terdiri dari 3 helai disetiap ruas atau sisi dan

i
berbentuk agak bundar, bagian lateral menyorong. Buahnya seperti kacang-
kacangan dan diselimuti bulu-bulu atau rambut halus.

Leucaena Leucocephala ( petai cina )

gambar 1.15. Leucaena L. gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala
Petai cina adalah tanaman perdu dari suku polong-polongan.
Daunnya berbentuk menyirip rangkap dengan siripnya yang berjumlah 3-10
pasang. Daunnya kecil. Bunganya berbentuk bola yang berwarna putih
kekuningan. Buahnya mengandung 5-30 biji yang terletak melintang dengan
warna cokelat tua. Bijinya mirip petai, namun berukuran lebih kecil. Batangnya
mempunyai tinggi yang mencapai 20 meter.

Arachis Hypogaea (kacang tanah)

Gambar 1.16. arachis hypogaea gambar literatur

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Bentuk daun kacang tanah ialah majemuk bersirip geanp, terdiri
dari 4 anak daun berbentuk bulat, oval atau agak lancip dan berbulu. Batangnya
berukuran pendek dan berbuku-buku. Tingginya kira-kira tunggang dengan akar
cabang yang tumbuh di akar tunggang tersebut. Bunganya berwarna kuning
dengan garis kemerahan dan bergerombol dalam kelompok 2-6 bunga masing-
masing. Polongnya (buah) mempunyai cangkang keras dan berwarna putih
kecokelatan, setiap polong mempunyai 1-4 biji. Biji kacang tanah mempunyai
bentuk yang agak bulat atau lonjong.

Mengenal dan Membedakan Bunga Rumput dan Leguminosa

Bunga Panicum maximum

Gambar 1.17. bunga panicum gambar literatur


maximum
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae

i
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Bunganya berbentuk seperti bulat telur tumbuh, banyak diruas-
ruas, tangkai batangagak keras, mempunyai bulu-bulutidak mempunyai mahkota.

Bunga Callopogonium Muconoides

Gambar 1.18. bunga callopogonium M. Gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatohyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminaceae
Genus : Callopogonium
Spesies : Callopogonium muconoides
Bunganya mempunyai kelopak, dibawah tangkai daun ada bulu-
bulu lebat yang panjang, berbentuk seperti kupu-kupu, tidak mempunyai benang
sari, tidak memiliki putik, mempunyai kelopak yang lentur.

4.3. Anatomi Tumbuhan

Melihat Susunan Anatomi Daun

Daun Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Gambar 1.19. daun rumput gajah gambar literatur

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Dari hasil yang telah diamati, jaringan epidermisnya berwarna
kehijauan. Jaringan dasarnya berupa jaringan pagar yang berbentuk bulat serta
mengandung banyak klorofil atau kloroplast. Ikatan pembuluhnya terdapat dalam
tulang daun yang bercabang-cabang dan berbentuk jala. Perbesaran yang
digunakan sebesar 4x0,10 m 160/0,17. Hal ini sesuai dengan pernyataan
(Starscientist, 2009) yang menyatakan bahwa Jaringan pengangkutan pada daun
membentuk suatu sistem pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang
daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun
dari xylem dan floem.

Daun Kacang Tanah

Gambar 1.20. daun kacang tanah gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae

i
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Dari hasil yang telah diamati, dapat terlihat jaringan epidermis
daun yang berwarna kehijauan. Jaringan dasarnya terdiri dari jaringan dasar
berbentuk pagar atau batang yang selnya memanjang dan rapat dan jaringan bunga
karang yang mengandung sedikit kloroplast. Ikatan pemuluhnnya terdapat dalam
tulang daun yang terdiri dari xylem dan floem yang tersusun rapat. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Zaenal, arif. 2011) yang menyatakan bahwa Daun tumbuhan
tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan
pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili
graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang terdapat
pada tulang daun. (josei_ne, 2007) Stuktur daun bisa terlihat dengan mikroskop.
Pada daun banyak terdapat chlorophyl ("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan
melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas empat lapis. Jaringan epidermis atas
dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan spons, Pada daun juga terdapat tulang
daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang paling
banyak mengandung chlorophyl adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu
kalau kamu perhatikan daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan
permukaan bawah,lebih tua yang atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu
namanya stomata (mulut daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap
air.

Mempelajari Anatomi Batang Tumbuhan Monokotil

Batang Pennisetum Purpureum

Gambar 1.21. batang pennisetum gambar literatur

i
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jaringan epidermis yang
terletak paling luar, tersusun rapat dan berfungsi melindungi batang dari
kekeringan. Terdapat korteks yang beraada setelah epidermis. Ikatan
pembuluhnya tersebar karena tumbuhan ini termasuk kedalam tumbuhan
monokotil. Hal ini sesuai dengan pendapat (Aryuliana, 2004) yang menyatakan
bahwa Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil
terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat
lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat
berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau
suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur
hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi
sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

Batang Panicum Maximum

Gambar 1.22. batang panicum gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae

i
Ordo : Giumiflora
Famili : Poaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Dari hasil yang diamati tampak jaringan epidermis yang berwarna
kehijauan. Terdapat korteks yang berada diantara epidermis dan ikatan pembuluh
yang tersebar atau terletak tak beraturan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Nugroho dkk, 2005) yang menyatakan bahwa Susunan penampang melintang
batang monokotil terdiri atas epidermis, korteks, berkas pembuluh (vascular
bundle) yang terdiri dari xylem dan floem, endodermis yang berupa sklerenkim
yang terdiri dari sel-sel yang mati, dan empelur. Pada tumbuhan monokotil,
korteks kadang terdiferensiasi secara baik atau kadang-kadang sempit bahkan
tidak dapat dibedakan dengan stele. Pada tumbuhan monocotyledoneae dan
beberapa jenis lainnya, sel penyusun prokambium berdiferensiasi menjadi
jaringan berkas pengangkut primer.

Batang Zea Mays

Gambar 1.23. batang zea mays gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Dari hasil yang telah di amati, terlihat jaringan epidermis dan juga
korteks yang dikelilingi xylem floem yang terletak tidak teratur, dimana semua
i
jaringan ini mempunyai fungsi masing-masing. Berdasarkan pengamatan yang
terlihat, tampak anatomi batang zea mays ini berwarna keabuan. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Fried dan Hademenos, 2007) yang menyatakan bahwa Floem
mengangkut zat-zat makanan yang disintesis di daun menuju seluruh bagian
tumbuhan. Berbagai zat bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi yang paling
banyak biasanya adalah sukrosa. Sel-sel floem tetap hidup saat melaksanakan
fungsi transpornya. Sukrosa, fruktosa, dan asam amino biasanya bergerak dari
daun menuju batang dan akar tumbuhan melalui tabung tapis floem dalam suatu
proses yang dikenal sebagai translokasi. Konsentrasi yang tinggi dari gula atau zat
terlarut lainnya dalam suatu kompartemen sumber menyebabkan pergerakan air
menuju kompartemen tersebut melalui osmosis. Terdapat suatu gradien sukrosa di
sepanjang floem, dan air menggerakkan zat-zat terlarut sepanjang tabung tapis
yang sambung-menyambung.

Mempelajari Anatomi Batang Tumbuhan Dikotil

Batang Kacang Tanah

Gambar 1.24. batang gambar literatur


Kacang tanah

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.

i
Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jaringan epidermis disisi luar
dengan warna kehijauan dan terdapat korteks setelahnya yang berdinding tipis.
Ikatan pembuluhnya terletak teratur dengan warna floem lebih gelap dari xylem,
serta terdapat empulur dibagian tengah sel batangnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Aryuliana, 2004) yang menyatakan bahwa Dapat di ketahui bahwa
perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh,
berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas
pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.
Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan
untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh
tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

Batang Kacang Hijau

Gambar 1.25. batang gambar literatur


Kacang hijau
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiates
Dari hasil pengamatan, tampak jaringan epidermis pada bagian
terluar dan jaringan korteks yang berdinding tipis. Ikatan pembuluhnya tersusun
rapi dan teratur. Warna yang tampak pada hasil pengamatan ialah berwarna hijau

i
pudar, sedangkan pada gambar literatur berwarna coklat kemerahan serta letak
sel-sel epidermisnya sangat rapat. Sesuai dengan pendapat (Sutrian, 2004) yang
menyatakan bahwa Letak dari sel-sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-
sel tidak terdapat ruang antar sel. Adanya protoplasma walaupun sedikit yang
melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih
hidup.

Batang Ricinus Communis

Gambar 1.26. batang gambar literatur


Ricinus communis

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Dari hasil pengamatan, tampak jaringan epidermis dibagian terluar
dengan sel-sel yang rapat. Tampak korteks yang berdinding tipis dan katan
pembuluh yang tersusun teratur yang terdiri dari xylem dan floem. Dibagian
tengahnya terdapat empulur seperti pada tanaman dikotil lain pada umumnya.
Sesuai dengan pendapat (Sutrian, 2004) yang menyatakan bahwa Letak dari sel-
sel epidermis begitu rapat sehingga diantara sel-sel tidak terdapat ruang antar sel.
Adanya protoplasma walaupun sedikit yang melekat pada dinding selnya,
menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup.

i
Melihat Susunan Anatomi Akar

Akar Zea Mays

Gambar 1.27. akar zea mays gambar literatur


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat terlihat jaringan epidermis
yang tidak punya ruang antar sel. Tampak korteks yang berdinding tipis dan
terdapat endodermis di lapisan bagian dalamnya. Terdapat stele yang terdiri dari
xylem dan floem yang terletak berselang-seling. Dibagian tengah terdapat
empulur, yang biasanya berwarna putih. Hal ini sesuai dengan pendapat (agus
purwanto , 2005) yang menyatakan bahwa Akar tersusun dari jaringan-jaringan
epidermis, parenkim, endodermis, kayu, pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh
tapis), dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung
oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu
tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut
misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara dan memperkokoh
tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.

i
Akar Ricinus Communis

Gambar 1.28. akar gambar literatur


Ricinus communis

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Dari hasil pengamatan, terlihat jaringan epidermis dibagian terluar
dan korteks yang berdinding tipis. Lalu ada endodermis yang tidak begitu jelas.
Berkas pembuluhnya terletak rapi dan terdapat kambium diantara xylem dan
floem. Sesuai dengan pendapat (Atinirmala, 2006) yang menyatakan bahwa
Menurut literatur pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat
kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem
tidak di jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan
pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang
muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh
angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya
empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua.

i
4.4. Pisces

Melihat Bentuk Morfologi Ikan Mas

Gambar 1.29. morfologi ikan gambar literatur


Tubuh ikan mas pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian
kepala (caput), bagian badan (truncus) dan bagian ekor (cauda). Pada agian kepala
(caput) tediri dari, hidung (nares externa), rongga mulut (cavum oris), organon
visus (mata) beserta bagian-bagiannya, tutup insang (apparatus operculare) beserta
bagian-bagiannya dan barbulae (kumis). Bagian badan (truncus) terdiri dari, sisik
(squama) dengan tipe-tipe ctenoid, cycloid, ganoid dan sebagainya. Bentuk sisik
ikan mas adalah bulat tipis. Lalu sirip (pinnae), yang berguna dalam membantu
pergerakan ikan di dalam air yang terdiri dari pinnae tunggal dan pinnae sepasang
yaitu, sirip punggung (Pinnae dorsalis) berjumlah tunggal, sirip perut (Pinnae
abdominalis) berjumlah sepasang, sirip dada (Pinnae thoracalis) berjumlah
sepasang, sirip belakang (Pinnae analis) berjumlah tunggal. Terdapat pula linea
lateralis atau gurat sisi, yang membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai
ekor. Pada bagian ekor (cauda), terdapat sirip ekor (Pinnae caudalis).
Hal ini sesuai dengan pendapat (Aninomous, 2010) yang menyatakan
bahwa Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu
tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm).
Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan
sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga
ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-
paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian
yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri
lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu
kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal). Menurut (Sumantadinata,

i
2001) Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut
dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna badan
sangat beragam. (Riki, 2010) Ikan mempunyai sirip yang penting untuk
pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan
bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan
forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform.

Melihat bentuk sisik secara mikroskopis

Gambar 1.30. sisik ikan mas


Sisik berfungsi sebagai pelindung kulit, dan tutup insang berfungsi sebagai
alat pelindung atau yang menutupi insang serta sebagai tempat untuk pertukaran
oksigen dan keluar masuknya air saat ikan bernafas. Sisik-sisik berada pada
corium yang tetrdiri dari jaringan pengikat yang meupakan exoskeleton bagi ikan.
Sisik tebuat dari tulang. Bentuk sisik ganoid. Sisik ikan mas bebentuk pipih dan
bulat, maka termasuk Cyeloid. Pada sisik terdapat garis-garis yang menjari
(radial) dan garis-gaaris yang melingkar (cicular). Hal ini sesuai dengan pendapat
(Riki, 2010) yang menyatakan bahwa Ikan mempunyai sirip yang penting untuk
pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan
bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan
forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform.

Melihat Linea Lateralis

i
Gambar 1.31. linea lateralis
Linea lateralis berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air,
sehingga ikan mengenal kedudukannya didalam air, dan juga berperan dalam
proses osmoregulasi. Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang
dapat dilihat secara langsung sebagai garis membujur di sepanjang kedua sisi
tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada
linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan
kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan
pembuluh syaraf. Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ
sensori ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain
itu, linea lateralis juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan
untuk mengidentifikasi lingkungan sekitarnnya. Sesuai dengan pendapat
(Sukarsi.2004) yang menyatakan bahwa Linea lateralis (LL) adalah garis yang
dibentuk oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun
ikan yang tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis
LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air
yang berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.

Melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut

Setelah proses pembedahan selesai, maka akan tampak bagian organ


dalam pada ikan, dimana organ tersebut mempunyai struktur dan fungsinya
masing – masing. Didalam organ tubuh ikan mas ini, yang paling terdapat banyak
adalah endapan lemak yang menutupi organ bagian dalam tubuh ikan khususnya
menutupi usus ikan.
Organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut:

i
Oesopagus (kerongkongan)

Gambar 1.32. oesopagus

Ventriculus (lambung)

Gambar 1.33. venticulus

Intestinum (usus)

Gambar 1.34. intestinum


Usus ikan berfungsi sebagai alat untuk menyerap sari – sari makanan yang
diperlukan oleh tubuh.

Hepar (hati)

Gambar 1.35. hepar


Hepar berwarna kemerahan.

i
Vesica Falea (empedu)

Gambar 1.36.vesica falea


Vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua terletak di sebelah
ventral dari lobus dekster hepar.

Vesica Natatoria (gelembung renang)

Gambar 1.37. vesica natatoria


Terdiri dari 2 bagian, yaitu anterior dan posterior. Warnanya putih
mengkilap, letaknya berdekatan dan sejajar dengan cavum vertebralis, berguna
untuk timbul tenggelamnya ikan. Saluran untuk memasukkan dan mengeluarkan
udara yang terentang dari oesophagus (batang tenggorok) ke vesica natatoria
bagian posterior disebut ductus pneumaticus (pneumatocysticus).

Cor (jantung)

Gambar 1.38. cor


Terletak di bagian ventral, perhatikan bagian sinus venosus, atrium,
ventrikel, bulbus arteriosus dan truncus arteriosus. Cor terdiri dari sinus venosus

i
berdinding tipi, Atrium merah coklat, Ventrikel merah coklat, Bulbus arteriosus
warna putih, Arteria (pembuluh nadi ) dan Vena (pembuluh balik).

Ren (ginjal)

Gambar 1.39. ren

Urether (saluran urine)

Gambar 1.40. urether


Ureter adalah saluran urin dari mesonephros, menuju vesica urinaria.

Gonad (telur)

Gambar 1.41. gonad


Gonad berwarna kuning atau putih. Pada yang betina berisi telur, pada
yang jantan berisi sperma. Letak gonad biasanya di sebelah ventral dari
pneumatocyst.

i
Costae (tulang rusuk)

Gambar 1.42. costae

Musculus (sistem otot)

Gambar 1.43. musculus

Melihat System Musculus Ikan Mas

Gambar 1.44. sistem musculus

Sistem musculus diambil dari potongan melintang tubuh ikan dibelakang


anus. sistem musculus pada tubuh ikan mas terdiri dari myomore (gundukan
daging), myocomote (penyekat daging), septum horizontal (garis tengah/pembatas
antara musculi apexialis dan musculi hipaxialis), musculi hipaxialis, musculi

i
apexialis, red lateral, supra carinalis, inter carinalis dan vertebrae (tulang
ditengah).

Melihat Apparatus Respiratorius Ikan Mas

Gambar 1.45. apparatus respiratorius


Insang merupakan alat pernapasan pada ikan yang berwarna kemerahan
berupa lembaran-lembaran yang tipis. Insang terdiri dari saingan insang (gigi-gigi
insang), arcus branchialis (lengkungan berwarna putih) dan filamentum
branchialis (lembaran-lembaran insang berwarna kemerahan). Hal ini sesuai
dengan pendapat (Sossie, 2001) yang menyatakan bahwa Insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar
dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang
berhubungan dengan kapiler-kapiler darah.

i
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, yaitu struktur, fungsi
dan organel-orgnanel didalamnya, proses kehidupan dalam sel serta hubungan
antara satu sel dengan sel lainnya. Terdapat dua macam struktur sel tumbuhan,
yaitu sel hidup dan sel mati. Dimana yang dimaksud sel hidup ialah sel yang
mempunyai inti sel dan sel mati ialah sel yang tidak punya inti sel. Terdapat tiga
bentuk plastida, yaitu kloroplast, kromoplast dan leukoplast. Perbedaan dari ketiga
plastida itu terletak pada pigmen yang dikandung dan jenis pigmennya. Dapat
dietahui pula, bahwa warna umum pati ialah berwarna putih.
Morologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
bentuk luar suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata secara langsung. Dari
praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa golongan rumput-rumputan
termasuk tumbuhan monokotil dan angiospermae. Pada umumnya, rerumputan
lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena rumput merupakan
penghasil hijauan yang baik. Golongan kacang-kacangan termasuk tumbuhan
dikotil dan juga angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Struktur morfologi yang diamati adalah organ-organ pada tumbuhan seperti akar,
batang, daun, bunga, buah maupun bijinya.
Anatomi tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam
pada tumbuhan. Dimana anatomi tumbuhan mengkaji tentang susunan dan
bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan seperti akar, batang dan daun.
Dari organ tumbuhan yang telah diamati, dapat disimpulkan bahwa pada daun
terdapat tiga jaringan tumbuhan yaitu epidermis, parenchyma (parenkim) dan
ikatan pembuluh (berkas pembuluh). Pada organ batang terdapat tiga jaringan
pula yaitu epidermis, korteks dan ikatan pembuluh. Pada akar terdapat empat
jaringan tumbuhan yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (jaringan
pengangkut). Dimana jaringan/berkas pengangkut ini terdiri dari xylem dan
floem. Semua jaringan pada organ-organ tumbuhan ini memiliki tempat/posisi dan
fungsinya masing-masing.

i
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Susunan tubuh ikan berbeda-beda
sesuai dengan fungsinya. Tubuh ikan mas pada umumnya dibagi menjadi 3
bagian, yaitu bagian kepala (caput), bagian badan (truncus) dan bagian ekor
(cauda). Tubuh ikan ini pendek, bentuknya pipih ke arah bilateral dan melebar ke
arah dorsoventral. Ikan memiliki organ-organ tubuh yang memiliki fungsi masing-
masing. Pada umumnya ikan bernapas menggunakan insang, namun pada
beberapa ikan tedapat alat pernapasan lain untuk membantu kerja insang.

5.2. Saran

Selama praktikum, hendaknya praktikan memperhatikan hal-hal yang


dijelaskan mengenai praktikum agar tidak terjadi kesalahan, dan melakukan
praktikum dengan baik sehingga apa yang di praktikumkan dapat dimengerti. Saat
sedang meneliti menggunakan miskroskop, sebaiknya dilakukan dengan benar,
sabar dan teliti serta berhati-hati, terutama pada saat mengiris objek yang akan
diamati. Tanyakanlah hal-hal yang tidak diketahui atau yang kurang dimengerti
kepada pembimbing agar tidak terjadi kesalahan dan jagalah kebersihan
laboratorium.

i
DAFTAR PUSTAKA

Cailliau.2006.Morfologi Tumbuhan. http://ekaabimayu.blogspot.co.id/2015/04/


morfologi-tumbuhan.html?m=1.Diakses tanggal 29 september 2017.
Chandra.2001.LaporanMingguan.http://gufranamir96.blogspot.co.id/2015/05/lapo
ran-semester-praktikum-biologi.html?m=1.Diakses tanggal 29 september
2017.
Hanung.2004.LaporanMingguan.http://gufranamir96.blogspot.co.id/2015/05/lapo
ran-semester-praktikum-biologi.html?m=1.Diakses tanggal 28 september
2017.
Indra.2002.LaporanMingguan.http://gufranamir96.blogspot.co.id/2015/05/lapo
ran-semester-praktikum-biologi.html?m=1.Diakses tanggal 11 oktober
2017.
Trijoko.2005. LaporanMingguan.http://gufranamir96.blogspot.co.id/2015/05/lapo
ran-semester-praktikum-biologi.html?m=1.Diakses tanggal 11 oktober
2017.
Trijoko.2005. LaporanMingguan.http://gufranamir96.blogspot.co.id/2015/05/lapo
ran-semester-praktikum-biologi.html?m=1.Diakses tanggal 11 oktober
2017.
Zeny.2003.SitologiTumbuhan.http://niningkhusnulhafifah95.blogspot.co.id/2013/
10/laporan-mingguan-praktikum-biologi-umum.html?m=1.Diakses tanggal
28 september 2017.

Anda mungkin juga menyukai