Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

RINGKASAN KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE


Dosen Pengampu : Ibu Lussana Rosita Dewi

Di susun oleh :
NADIVA RAHMA DEWI

14320091

5C
PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMAETIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN


TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEPTEMBER 2016

Kingdom Plantae
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai
jenis tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri
umum yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik multiseluler
dan sel-selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. Sel-sel tumbuhan memiliki
dinding sel yang terbuat dari selulosa. Tumbuhan juga memiliki klorofi l, yaitu klorofi k a
dan klorofi l b, sehingga mampu melakukan fotosintesis untuk memenuhi kebutuhan
makanannya. Karena dapat memenuhi kebutuhan makanannya secara mandiri, maka
tumbuhan disebut organisme autotrof. Tumbuhan menyimpan cadangan makanannya dalam
bentuk tepung atau pati. Alga hijau, alga cokelat, dan beberapa jenis alga lainnya memiliki
sifat yang mirip dengan tumbuhan. Tapi apakah mereka termasuk anggota Kingdom Plantae?
Jawabannya adalah bukan. Beberapa jenis alga memang memiliki klorofi l dan mampu
melakukan fotosintesis. Namun, mereka tidak termasuk anggota Kingdom Plantae karena
beberapa alasan, misalnya karena tubuh alga masih berupa talus (belum bisa dibedakan antara
akar, batanng, dan daun). Karena sifat tersebut, maka alga tidak termasuk ke dalam Kingdom
Plantae, akan tetapi termasuk Kingdom Protista. Walaupun demikian, alga dan tumbuhan
memiliki kekerabatan yang dekat. Tumbuhan dan alga hijau memiliki klorofi l b sebagai
suatu pigmen aksesoris fotosintetik. Disebut aksesoris tambahan karena klorofi l tersebut
tidak dimiliki oleh organisme fotosintetik lainnya. Semua eukariotik fotosintetik
menggunakan klorofi l a sebagai pigmen yang terlibat secara langsung dalam konversi energi
cahaya menjadi energi kimia. Hampir semua jenis tumbuhan adalah tumbuhan darat
(teresterial). Namun, ada juga tumbuhan yang hidup di air (akuatik). Beberapa contoh
tumbuhan akuatik adalah enceng gondok, teratai, dan kangkung air. Perbedaan karakter
habitat darat dan air akan mendorong tibulnya perbedaan adaptasi struktural, kimiawi, dan
reproduksi.
Gambar 0.1. Pergiliran generasi tumbuhan

Reproduksi tumbuhan berlangsung secara generatif dan vegetatif. Tumbuhan


mempunyai daur atau siklus hidup yang disebut pergiliran generasi atau metagenesis,
meliputi generasi haploid (gametofi t) dan generasi diploid (sporofi t). Perhatikan Gambar
0.1. Kedua generasi tersebut saling bergiliran dan masing-masing saling menghasilkan.
Gametofi t membentuk gamet dengan cara pembelahan mitosis dan sporofi t membentuk
spora melalui pembelahan meiosis. Spora didefi nisikan sebagai suatu sel reproduktif yang
berkembang secara langsung menjadi suatu organisme tanpa harus menyatu dengan sel-sel
lainnya. Sedangkan gamet adalah sebaliknya, tidak dapat berkembang secara langsung
menjadi organisme tetapi harus melalui penggabungan terlebih dahulu. Sel sperma (gamet
jantan) membuahi sel telur (gamet betina) membentuk zigot dan zigot akan berkembang
menjadi organisme, yaitu suatu sporofit baru. Dalam siklus hidup semua tumbuhan sprorofi t
dan gametofi t adalah heteromorfi k, artinya sporofi t dan gametofi t berbeda dalam hal
morfologi atau bentuknya. Pada lumut dan kerabat dekatnya, gametofi t (generasi haploid)
adalah tumbuhan yang lebih besar dan rumit dan merupakan suatu tahapan yang umumnya
dapat kita lihat secara langsung misalnya hamparan lumut daun. Akan tetapi, pada kelompok
tumbuhan selain lumut (paku-pakuan, konifer seperti Pinus, dan tumbuhan berbunga)
sporofi t (generasi diploid) adalah tahapan dominan, yang dapat kita amati sebagai semak,
rumput, herba, maupun pohon.
Berdasarkan bentuk sporofi tnya (ada tidaknya biji), tumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi kelompok tumbuhan tidak berbiji dan kelompok tumbuhan berbiji. Tumbuhan
tidak berbiji terdiri dari lumut dan paku-pakuan. Kedua tumbuhan tersebut berkembang biak
secara generatif dengan benih yang disebut spora sehingga disebut kelompok tumbuhan
tingkat rendah. Sedangkan tumbuhan yang berkembang biak dengan dengan benih yang
berupa biji disebut tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari tumbuhan
berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki struktur
yang disebut strobilus dan tumbuhan berbiji tertutup memiliki struktur yang disebut bunga.
Keduanya berperan dalam pembentukan biji sebagai alat perkembangbiakan.
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae (tumbuhan ) dibagi ke
dalam beberapa filum yakni Lumut ( Bryophita ), Paku-pakuan (Pteridhophyta), serta
tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Bakteri dan ganggang (Algae) dimasukkan dalam

kingdom Protista.Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari


masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya.
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua
jenis kelompok besar yakni :
1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi Lumut (Bryophyta)
2. Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta ) yang meliputi Paku-pakuan
(Pteridophyta ) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
NON TRACHEOPHYTA (Tumbuhan Tidak Berpembuluh )
1. Bryophyta ( Lumut )
Ciri-ciri
Berklorofil, belum memiliki (floem, xilem)
Tumbuh di tempat yang lembab
Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun
Peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta
Autotrof
Reproduksi sexual dan asexual
Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran)
Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun

Siklus Hidup
Siklus hidup lumut berbeda dengan siklus hidup
tumbuhan yang lain karena siklus hidup lumut
didominasi oleh gametofi t. Gametofi t menghasilkan
organ kelamin jantan atau anteredium dan organ
kelamin betina atau arkegonium. Apabila anteredium
dan arkegonium dihasilkan oleh satu gametofi t (satu
individu lumut) maka jenis tersebut disebut lumut
berumah satu atau homotalus, sedangkan apabila
keduanya dihasilkan oleh gametofi t yang berbeda maka
jenis tersebut disebut lumut berumah dua atau
heterotalus.

Perhatikan

Gambar

1.1.

Dalam

pembahasan ini kita akan menggunakan contoh siklus


hidup pada lumut daun. Perhatikan Gambar 1.2.
Sebagian besar spesies lumut daun bersifat heterotalus.
Gametofi t jantan membentuk anteredium dan gametofi
t betina membentuk arkegonium. Sperma dari anteredium

Gambar 1.1 Lumut


homotalus dan
lumut heterotalus (a) Lumut
homotalus (b) Lumut

dengan perantaraan air berenang menuju sel telur di dalam arkegonium kemudian terjadi
pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot yang bersifat diploid kemudian akan mengalami
mitosis dan bekembang menjadi sporofi t embrionik di dalam arkegonium. Pada ujung batang
sporofi t yang memanjang terdapat sporangium, yaitu kapsul tempat spora haploid
berkembang. Sporangium juga berfungsi sebagai tempat terjadinya pembelahan mitosis.
Setelah masak, kapsul spora pecah dan spora terpencar keluar. Spora-spora tersebut apabila
menemukan tempat yang memiliki kelembaban yang sesuai akan berkecambah membentuk
protonemata (jamak dari protonema) kecil yang berwarna hijau. Protonemata haploid tersebut
terus tumbuh dan berdiferensiasi sehingga membentuk gametofi t. Gametofi t dewasa akan
membentuk gametgamet yang akan berkembang dan kembali menjalani siklus serupa.

Gambar 1.2 Siklus Hidup Lumut Daun

Klasifikasi tumbuhan Lumut


Tumbuhan lumut terdiri beberapa kelas :
1. Lumut Hati ( Hepaticeae )
a. Ciri-ciri
tubuhnya berbentuk lembaran,
menempel di atas permukaan tanah,pohon atau tebing
terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan
tidak memiliki batang dan daun
reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara
generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina
5

b. Contoh: Marchantia, Ricciocarpus dan Lunularia.


2. Lumut tanduk (Anthoceratopsida)
a. Ciri-ciri
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya
berupa kapsul memanjang.
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan
Reproduksi seperti lumut hati
b. Contoh: Anthocerros sp.
3. Lumut daun ( Bryopsida )
a. Ciri-ciri
Lumut daun juga disebut lumut sejati
Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar
(rizoid), batang dan daun.
Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang
batang.
Kuncup akan membentuk lumut barutubuhnya berbentuk lembaran,
b. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
TRACHEOPHYTA ( Tumbuhan Berpembuluh )
1.

Pterydhophyta ( Paku )

Ciri-ciri
Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
6

Berkembang biak dengan spora


Spora dihasilkan di dalam sporangium
Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus,sinangium
Sperma berflagel, perluair untuk fertilisasi
Siklus hidup : generasi sporofit dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, hidup bebas
Siklus hidup

Seperti pada tumbuhan lumut, pada tumbuhan paku juga terjadi siklus hidup atau pergiliran
dua keturunan, yaitu keturunan gametofi t dan sporofi t. Perhatikan Gambar diatas, contoh
yang akan kita bahas adalah siklus hidup paku pakis. Gametofi t pada tumbuhan paku
dinamakan protalium atau protalus. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu. Bentuk
protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada tempat tumbuhnya dengan
rizoid. Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium yang masing-masing
merupakan penghasil sel jantan dan sel betina yang dalam perkembangan selanjutnya akan
bertemu dan melebur menghasilkan zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku.
Tumbuhan paku inilah yang merupakan keturunan yang diploid, yaitu sporofi t. Jadi di dalam
siklus hidup tumbuhan paku sporofi t adalah generasi yang dominan. Selanjutnya, pada
keturunan sporofi t, tumbuhan paku akan menghasilkan spora. Dan kemudian spora tersebut
akan tumbuh menjadi protlium, demikian seterusnya siklus hidup berlanjut. Sebagian besar
7

paku adalah homospora, yang berarti menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Pada
jenis paku lain ditemukan tipe heterospor, yaitu jenis paku yang mengasilkan dua macam
spora yang ukurannya tidak sama. Terdapat pula tumbuhan paku yang menghasilkan spora
yang bentuk luarnya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya. Tumbuhan ini dinamakan paku
peralihan antara homospor dan heterospor.
Klasifikasi
Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas :
1. Kelas Psilopsida (paku purba)
a) Ciri-ciri
Daun mikrofil
Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis
Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium
Spora dihasilkan oleh sporangium
b) Contoh : Psilotum nodum
2. Kelas Sphenopsida (paku ekor kuda )
a) Ciri-ciri
Hidup di daerah sub tropis, terutama di rawa
Memiliki daun mikrofil
Spora dihasilkan oleh strobilus
Batang keras dan berongga, mengandung silika
b) Contoh : Equisetum debile, Equisetum palustre
3. Kelas Lycopsida (paku kawat)
a) Ciri-ciri
Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil)
8

Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk


kerucut)
Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2 macam, yaitu
mikrospora dan megaspora
Mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedang
megaspora akan berkembang menjadi gametofit betina
b) Contoh :Lycopodium cernuum, Lcopodium clavatum,Selaginella
4. Kelas Filicinae (paku sejati)
a) Ciri-ciri
Telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnya
Daun mudanya tumbuh menggulung (circinatus)
b) Contoh : Adiatum cuneatum (suplir), Alsophila glauca, Marselia
crenata(semanggi), Dryopteris felix-mas
Spermatophyta ( Tumbuhan Berbiji )
1) Gymnospermae ( Tumbuhan Berbiji Terbuka )
Ciri-ciri
Berkembang biak dengan biji
Biji tidak dilindungi jaringan buah
Struktur reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus)
Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebasgenerasi gametofit
tereduksi, tidak hidup bebas

Siklus Hidup
Pinus
daur

hidup

Pembuahan

memiliki
yang
sel

khas.

telurnya

terjadi di dalam jaringan


sporofi t induknya. Seperti
Gymnospermae

pada

umumnya,

pinus

mempunyai

tajuk

berbentuk

kerucut

(strobilus).

Strobilus

tersebut

merupakan

tempat

sporangium

(mikrosporangium dan makrosporangium) yang menghasilkan mikrospora dan makrospora.


Pada reproduksi seksual, mikrospora (gamet jantan) membelah menghasilkan serbuk sari
(bersel 4) yang akan dilepaskan ke udara. Sementara itu, sel telur yang berasal dari
pembelahan megaspora juga terbentuk pada strobilus betina. Setelah serbuk sari menempel
pada strobilus betina maka terjadi perkecambahan serbuk sari. Serbuk sari membentuk buluh
atau tabung serbuk sari yang tipis, dengan membawa inti sperma menuju sel telur (dapat
memakan waktu 1 tahun). Selanjutnya, inti sperma bersatu dan melebur dengan sel telur
membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio dengan mengambil makanan dari
endosperm. Pada saat itu, biji membentuk struktur tambahan berupa sayap tipis. Satu tahun
kemudian, kerucut betina melepaskan bijinya satu persatu. Biji-biji yang bersayap tersebut
menyebar ke tempat-tempat lain (terbang) dengan bantuan angin. Jika biji sampai pada
tempat yang sesuai maka terjadi perkecambahan biji, sehingga akan terbentuk tumbuhan yang
baru.
2) Angiospermae ( Tumbuhan Berbiji Tertutup )
Ciri Ciri
Berkembang biak dengan biji
Biji dilindungi jaringan buah
Struktur reproduksi terdapat pada bunga
Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebasgenerasi gametofit
tereduksi, tidak hidup bebas
10

Siklus Hidup

Sebelum terjadi penyerbukan (polinasi), kepala sari yang telah masak akan membuka.
Selanjutnya, serbuk sari yang terdapat pada kepala sari tersebut akan keluar atau jatuh dan
menempel pada kepala putik. Bagian yang berperan dalam fertilisasi adalah putik (stigma)
dan benang sari (stamen). Putik terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala putik, tangkai putik, dan
ovulum. Sementara itu, benang sari terdiri dari kepala sari dan tangkai sari. Di dalam ovulum,
terdapat megasporofi t yang membelah menjadi empat megaspora. Satu megaspora yang
hidup membelah tiga kali berturut- turut. Hasilnya berupa sebuah sel besar, disebut kandung
lembaga muda yang mengandung delapan inti. Di ujung ovulum terdapat sebuah lubang
(mikropil), sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua dari tiga inti
disebut sel sinergid. Sementara itu, inti yang ketiga disebut sel telur. Tiga buah inti lainnya
(antipoda) bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan mikropil (kutub kalaza). Sisanya,
dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti
diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Inti kandung lembaga yang telah
masak, disebut megagametofi t dan siap untuk dibuahi. Serbuk sari yang jatuh pada kepala
putik yang sesuai, akan berkecambah atau memunculkan suatu saluran kecil (buluh serbuk
sari). Buluh serbuk sari semakin tumbuh memanjang di dalam tangkai putik (stilus). Selama
perjalanan buluh menuju ovulum, inti serbuk sari semakin tumbuh memanjang di dalam
11

tangkai

putik

(stilus).

Selama

perjalanan buluh menuju ovulum, inti


serbuk sari membelah menjadi inti
vegetatif

dan

inti

generatif.

Inti

vegetatif berfungsi sebagai penunjuk


arah inti generatif dan akan melebur
sebelum sampai ke bakal biji (ovulum).
Inti generatif membelah menjadi dua
inti sperma yang akan menembus
ovarium (bakal buah) dan sampai. ke
ovulum (bakal biji). Di dalam ovulum,
inti serbuk sari (inti sperma) bertemu
dengan inti sel telur, sehingga terjadi
peleburan antara kedua inti tersebut. Proses peleburan kedua inti ini, disebut pembuahan atau
fertilisasi. Inti sperma yang satu akan membuahi inti sel telur membentuk zigot, sedangkan
inti sperma lainnya membuahi inti kandun lembaga sekunder membentuk endosperma.
Peristiwa pembuaha ini disebut pembuahan ganda.
Pada perkembangan selanjutnya, bakal biji akan tumbuh menjadi biji dan bakal buah akan
menjadi buah yang membungkus biji (pada beberapa spesies tumbuhan). Jika biji
ditumbuhkan di tempat yang sesuai, biji akan berkecambah dan akan membentuk tumbuhan
yang baru.

12

Anda mungkin juga menyukai