Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia tumbuh tmbuhan dikenal sebagai Kingdom plantae. Anggota kingdom plantae meliputi
Kormophyta , yaitu kelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas akar , batang, dan
daunnya. Kormophyta dibedakan menjadi dua berdasarkan cara perkembangbiakannya, Yaitu
Kormophyta Berspora dan Kormophyta Berbiji. Lumut Bryophyta Dan Paku Pakuan (Pteridophyta)
termasuk Kormophyta Berspora. Pada tumbuhan lumut , fase gametofit lebih dominan, sedangkan
pada tumbuhan paku, fase sporofitnya yang dominan.
Bryophyta (tumbuhan lumut) Tumbuhan nonvaskuler lumut daun, lumut hati, dan lumut tandukdikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Bryophtya(Bahasa Yunani

bryon, lumut).

Bryophyta kebanyakan hidup di darat dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas
selulosa. Pteridophyta merupakan suatu golongan tumbuhan yang mempunyai daur perkembangan
dengan pergiliran keturunan yang beraturan. Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di darat, biasanya
juga menempel pada substrat.

1. 2 Tujuan
Tujuan dari pembahasan Makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.
2.
3.
4.
5.

Ciri Ciri Bryophyta


Reproduksi Bryophyta
Daur Hidup Bryophyta
Klarifikasi Bryophyta
Manfaat Bryophyta

1.3 Manfaat
Setelah mempelajari tentang Bryophyta ( Tumbuhan Lumut ) ini diharapkan para mahasiswa maasiswi mendapat pengertian yang lebih mendalam bahkan mampu menambah wawasan tentang
tumbuhan lumut.

BAB II
1

PEMBAHASAN
2.1 Devinisi
Tumbuhan Lumut ( Bryophyta ) , berasal dari Bahasa Yunani (Bryon) merupakan tumbuhan pertama
yang hidup didarat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana diantara semua
tanaman darat. Lumut dapat ditemukan diberbagai tempat , mulai dari kutub utara (arktika) melintasi
daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan.
Meskipun lumut menyukai tempat yang lembab , tumbuhan tersebut dapat juga hidup didaerah
gurun, lumpur, dan sungai. Hal ini dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat tinggi
terhadap air, karena air ini memiliki peran peting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya
seperti sperma alga hijau, memiliki flagela dan harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk
membuahi sel telur. Bryophyta penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi
semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu.
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan
darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan
bentuk thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan dibandingkan
dengan thalophyta, antara lain :
a.

Sekalipun ada yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof

b.

Adanya fase gametofit yang menyolok atau jelas tampak.


Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum

mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran
keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan
generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang
menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang
menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang
menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu
dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
2.2 Ciri ciri Bryophyta
Adapun ciri ciri Bryophyta yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Pada umumnya bekuran kecil dengan tinggi kurang dari 2 cm


Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun.
Lumut memiliki Rizoid
Dinding sel tersusun atas sellulose
Hidup dirawa rawa atau ditempat yang lembap
2

6. Gametangium terdiri atas anteredium dan arkegonium.


7. jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian bagian sebagai berikut:
Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid rizoid

epidermis.
Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
Silinder pusat terdiri dari sel sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk

mengangkut air dan garam garam mineral (makanan).


Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada
pertumbuhan membesar.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:


1. Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
2. Seta atau tangki.
3. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak
spora.
4. Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak
spora.
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
2.3

Reproduksi Briophyta
Lumut dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (Vegetatif) dapat

dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pembentukan tunas (gemma) , penyebaran spora,
dan fragmentasi.
Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan cara peleburan antar sel gamet jantan (spermatozoid)
dan gamet betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh alat kelamin jantan (anteridium), sedangkan
ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina (arkegonium). Reproduksi seksualnya dengan membentuk
gamet gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2
macam gametangium , yaitu sebagai berikut :
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar
2.

yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.


Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel
induk spermatozoid

Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium , lumut dapat dibedakan atas dua kelompok berikut :
1. Lumut Homotalus , merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium
pada satu tubuh (talus). Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.

2.

Lumut Heterotalus , merupakan kelompok lumut yang masing masing talusnya memiliki
anteridium dan arkegonium saja. Lumut demikian disebut juga dengan lumut berumah dua.

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan
yang disebut metagenesis.
2.4

Daur Hidup Briophyta


Tumbuhan mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase

sporofit. Fase gametofit lebih dominan dibangdingkan fase sporofit. Struktur yang sering kita lihat
berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit yang haploid (n).
Daur hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh ditempat lembap dan tumbuh menjadi
Protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan
anteridium (Penghasil Spermatozoid) dan arkegonium (Penghasil Sel Telur). Fase ini disebut sebagai
fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian, penyatuan sel telur
dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersidat diploid. Zigot akan tumbuh menjadi
sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui meiosis dalam sporogonium , akan dihasilkan
spora yang haploid. Fase ini disebut sebagai fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh
ditempat yang lembap akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya daur
hidup terulang lagi.
2. 5 Klasifikasi Briophyta
Bryophyta terdiri atas beberapa kelas. Yaitu kelas Hepaticae (Lumut Hati) dan kelas Musci (Lumut
Daun). Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembagan gametangium (lumut hati) serta
sporogoniumnya. Klasifikasi Bryophyta adalah sebagai berikut :
1. Kelas: Hepaticae (lumut Hati)
Talusnya pipih dorsiventral , berwarna hijau , agak berdaging, bercabang menggarpu, bagian
ventral terdapat rizoid, dan sisik sisik ventral. Hidup ditanah lembab, bebatuan dan batang pohon
. kelas ini mencakup 3 ordo yaitu Anthocerotales, Marchantiales, Jungermaniels.
a.

Ordo Anthocerotales
Terdiri satu familia saja, yakni famili Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus berbentuk

cakram dengan tepih teroreh, bisanya melekat pada tanah dengan rizoid. Lumut ini memiliki
talus sederhana, sel selnya memiliki satu kloroplas seperti pada alga. Disisi bawah talus
terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium terkumpul dalam suatu lekukan disisi

atas talus, demikian pila arkegoniumnya. Sporangium tidak terangkat, berbentuk seperti tanduk
dengan panjang 10 sampai 15 cm.
Contoh spesies : Anthoceros laevis, Anthoceros fusiformis
b.

Ordo Marchantiales
Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang menggarpu

dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Disisi bawah talus terdapat rizoid dan sel sel yang
menyerupai daun yang dinamakan sisik vntral. Disisi atas talus terdapat kuncup, sebagai alat
pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh tangkai yang tumbuh tegak, berumah dua, jadi
arkegonium dan anteredium terdapat pada talus terpisah.

Tangkai pendukung arkegonium

dinamakan arkegoniofor dan tangkai pendukung anteridium dinamakan

anteridiofor.

Arkegonium menghasilkan sel telur, sedangkan anteridium menghasilkan spermatozoid. Dengan


perantara air sprematozoid membuahi ovum membentuk zigot jadi pembuahan lumut
kebanyakan terjadi saat musim penghujan. Ordo Marchantiales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:
1.

Familia
Contoh Spesies
2. Familia
Contoh Spesies
c.

: Marchantiaceae,
: Marchantia polymorpha, Marchantia geminata
: Ricciaceae
: Riccia Fluintans, Riccia Nutans

Ordo Jungermaniels

Umumnya talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan berbentuk percabangan menggarpu
menyerupai Marchantia. Hidup diatas tanah, menempel ( epifit) pada batang pohon atau pada
daun pohon pohon dihutan. Kebanyakan telah memiliki bagian seperti batang dengan dua baris
semacam daun daun kecil yang letaknya agak miring.
Ordo Jungermaniels terbagi menjadi 2 famili, yaitu :
1. Familia
: Acrogynaceae
Contoh Spesies : Plagiochila Asplenoides
2. Familia
: Anacrogynaceae
Contoh Spesies : Pnellia Epiphylla, Blasic Pusilla
2. kelas : Musci (Lumut Daun)
Alat kelamin terkumpul pada ujung batang dan pada ujung cabang. Ada yang berumah satu
(monoesis) dan berumah dua (diesis). Talus lumut jantan biasanya berukuan kecil, setelah
membentuk beberapa daun segera menghasilkan anteridium. Talus lumut betina mempunyai
banyak daun dan menghaslkan arkegonium. spora yang dihasilkan lumut jantan lebih kecil
daripada spora yang dihasilkan lumut betina. Jadi, pada msci mulai tampak gejala heterospori.

Didaerah Musci lebih maju dibandingkan dengan Hepaticae karena telah memiliki batang dan
daun sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid. Tumbuh diatas tanah yang lembab, batu
cadas, batang pohon, dan air. gambut lumut dapat menutupi areal yang sangat luas.
Kelas musci meliputi 3 ordo, yaitu Andreales, Sphagnales, dan Bryales.
a.

Ordo Andreales

Ordo Andreales hanya terdiri satu famili , yakni familia Andreaceae, dengan satu marga
Andreaeae. Protenema berbentuk seperti pita bercabang cabang . kapsul spora mula - mula
diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela diselubungi jaringan sporogen.
Contoh spesies : Andreaea Petrophila, Andreaaea Rupestris
b.

Ordo Sphagnales

Ordo Sphagnales hanya terdiri satu famili , yakni familia Sphagnaceae dengan satu marga
Sphagnum. Kebanyakan hidup dirawa rawa membentuk rumpun atau bantalan. Lumut yang telah
mati akan membentuk tanah gambt. Protenema berbentuk seperti daun kecil, tepinya bertoreh,
terdiri atas selapis sel.
Contoh Spesies : Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum Spuarrosum, Sphagnum Autifolium
c.

Ordo Bryales

Ordo bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami diferensiasi yang
maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta dimana pangkalnya tertanam dalam jaringan
tumbuhan gametofitnya. Bagian atas seta dimanakan apofisis. Didalam kapsul spora terdapat
ruang ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan kolumela. Bagian atas dinding kapsul spora
erdapat tutup (operculum), yang tepinya terdapat lingkaran sempit disebut Cincin. Sel sel cincin
ini mengandung lendir sehingga dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum.
Ordo Bryales meliputi beberapa famili diantaranya famili Polytritrichaceae.
Contoh Spesies : Polytrichum Communae, Pogonatum Cirrhatum

2.6

Manfaat Briophyta

Berikut ini adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia yaitu :
1. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagaii
bahan bakar.

2. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
3. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir
bagi tempat yang gersang.
4. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga
mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
5. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
7

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Bryophyta (Lumut) adalah tumbuhan yang
sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami
metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan
tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit
merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan)
berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk
seperti botol yang menghasilkan ovum.

3.2 Saran

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2015.Bryophyta.Lumut.(Online). http:// WWW.Sentra


Edukasi.Com/2015/06/Bryophytalumut.html.
Syarief.2009. Botani Tumbuhan Rendah.Jakarta : PPATK
Vahishta.P.C.1980.Botani Bryophyta.Newdelhi : Lpd
Bransfield, P. 2002. A2 Level Biology. London : Longman
Campbell. 2002. Biologi . Jiilid 1 . JAKARTA : penerbit Erlangga
Henny Riandari. 2006. Biology Billigual : penerbit Tiga serangkai
www. Biologi.lipigo.id
www.google.com
Www.wikipedia.com
http://fenihutabarat.blogspot.com/2015/10/makalah-bhryophyta-botani-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai