Anda di halaman 1dari 22

TUGAS BIOLOGI PLANTAE

X5

YULIA GRACEAMORINE WANGGA

MARIA NOVITA KAPI


I. PENGERTIAN KINGDOM PLANTAE

Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme
eukariotik multiseluler dengan dinding sel dan klorofil. Klorofil adalah zat hijau daun
yang berfungsi dalam proses fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu membuat
makanannya sendiri (autotroph).

A. CIRI-CIRI PLANTAE

1. Multiseluler atau mempunyai banyak sel

2. Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri

3. Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel.

4. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa

5. Hidup di daratan yang lembab atau perairan

6. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)

7. Memperoleh makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya


matahari

8. Bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok,
tunas, setek dan lainya)

9. Memiliki akar yang berguna untuk menyerap air dan memperkokoh tumbuhan

10. Memiliki daun untuk mengumpulkan sinar matahari yang digunakan untuk
menghasilkan glukosa. Memiliki organ dan sistem organ Memiliki bunga
sebagai alat reproduksi seksual.

11. Memiliki pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya yang disebut metagenesis.
Metagenesis pada kingdom plantae adalah siklus hidup suatu tumbuhan yang
menampilkan suatu pergiliran generasi. Siklus tersebut tersusun dari generasi
gametofit yang merupakan individu multiseluler menghasilkan gamet haploid
serta generasi sporofit yang merupakan individu multiseluler yang
menghasilkan spora yang dihasilkan oleh sel penghasil spora (sel sporogenik).

12. Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa


B. KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE

Kingdom plantae terbagi menjadi 3 divisi yaitu pterydophyta (tumbuhan paku),


bryophyta (tumbuhan lumut), dan spermatophyta (tumbuhan berbiji).

1. FILUM PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)


Pteridophyta atau tumbuhan paku telah mempunyai jaringan pengangkut (kormus)
dan organ sejati. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora.
Tumbuhan ini mengalami metagenesis. Pada umumnya tumbuhan paku hidup di
darat terutama di daerah hutan hujan tropis. Tetapi, ada beberapa jenis paku yang
hidup mengapung di air.

Pteridophyta adalah tumbuhan yang telah memiliki batang, akar, dan daun sejati,
berkembang biak dengan spora (kormofita berspora) dan mengalami suatu
pergiliran keturunan. Selain itu, tumbuhan paku juga memiliki klorofil, pembuluh
angkut xilem dan floem, serta berakar serabut.

a) CIRI CIRI FILUM PTERIDOPHYTA

Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah :

 Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa


xilem dan floem.

 Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada


tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan
sampah-sampah sebagai saprofit.

 Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat


di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut
terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di
permukaan bawah dari helaian daun.

 Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).

 Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit.

 Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang
khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak
menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.

 Tidak berbunga.

 Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Jenis tanaman paku sangatlah banyak. Mengutip dari zenius.net, ada


beberapa klasifikasi tumbuhan paku seperti paku sejati, paku purba, paku
ekor kuda, dan paku kawat.
a. Paku Sejati

Paku ini dikenal dengan nama ilmiah Pteropsida, jenis yang memiliki akar,
batang, hingga daun sejati. Banyak orang mengenal tanaman ini sebagai
tumbuhan pakis. Jenis paku inilah yang memiliki spesies paling banyak
dan biasanya tumbuh tegal diatas tanah walaupun ada juga yang terbenam
di bawah tanah. Nama tumbuhan paku jenis ini antara lain Suplir dan Paku
Sarang Kuda.

b. Paku Purba

Paku purba atau Psiplosida ternyata jenis paku yang cukup langka.
Tumbuhan ini diketahui sudah ada sejak zaman purbakala karena
ditemukan dalam bentuk fosil. Paku ini memiliki daun yang kecil bahkan
ada juga yang tidak memiliki daun.

Sporangium dari tanaman paku ini terbuka sehingga sering juga yang
menyebutnya sebagai paku telanjang. Paku purba tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati namun memiliki jaringan angkut xylem dan floem.
Nama tumbuhan paku purba diantaranya Psilotum nudum dan Rhynia
major.
c. Paku Ekor Kuda

Dinamakan paku ekor kuda karena tanaman ini memiliki panjang seperti
ekor kuda. Paku ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Ciri utamanya pada
warnanya yang hijau, memiliki ruang, ada lubang di bagian tengah, dan
ada juga yang memiliki cabang. Lubang di tengah berfungsi untuk
fotosintesis pengganti daun. Contoh tanaman paku ini yaitu Equisetum
arvense.
d. Paku Kawat

Tanaman paku kawat ini masuk ke dalam kelompok heterospora dengan


dua jenis spora yang dimiliki yakni mikrospora dan makrospora. Ciri dari
tanaman ini yaitu bentuk daunnya kecil dan memiliki susunan spiral serta
batang yang berbentuk seperti kawat. Sporangium berada di ketiak daun
dan berkumpul sehingga membentuk strobilus. Contoh dari jenis paku ini
yaitu Lycopodium clavatum.
SKEMA METAGENESIS TUMBUHAN PAKU
Peranan Pteridophyta

Beberapa peran tumbuhan paku bagi manusia:

a. Tumbuhan paku sebagai bahan pangan, misalnya semanggi (Marsilea crenata)

b. Tumbuhan paku sebagai tanaman hias, misalnya suplir (Adiantum cuneatum),


paku tanduk rusa (Platycerum bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium sp.)

c. Tumbuhan paku sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata bersimbiosis


dengan ganggang biru Anabaena azollae sehingga mampu mengikat nitrogen bebas

d. paku sebagai bahan obat-obatan, misalnya Equisetum, Dryopteris filix-mas dan


Lycopodium clavatum.

e. Tumbuhan paku sebagai bahan penggosok (ampelas), misalnya Equisetum sp.

2. FILUM BRYOPHYTA

Lumut hidup di tempat yang lembab dan terlindung dari cahaya. Lumut bisa
ditemukan pada batang pohon yang rindang, atau di dinding yang lembab dan pada
bebatuan.

Lumut berwarna hijau, kebanyakan berukuran kecil dan mengalami pergiliran


keturunan.
Lumut bisa dibagi lagi menjadi tiga kelas, yaitu:

 lumut hati (Hepaticopsida)

 lumut tanduk (Anthocerotopsida)

 lumut sejati atau lumut daun (Bryopsida)

Lumut memiliki struktur yang menyerupai akar semu yang disebut rizoid. Ada juga
gametofit yang terdiri atas batang dan daun.

Ciri Ciri FILUM BRYOPHYTA

1. Tanaman yang tumbuh Subur di daerah lembap dan teduh.

2. Tubuh tumbuhan berbentuk tahllus, yaitu berbentuk tegak.

3. Melekat pada substrat oleh rizoid, yang uniseluler atau multiseluler.

4. Memiliki struktur seperti akar, seperti batang serta daun dan tak memiliki
struktur vegetatif yang sebenarnya.

5. Tumbuhan tak memiliki sistem vaskular (xilem, floem).

6. Bagian tubuh tumbuhan yang dominan adalah gametofit yang bersifat haploid.

7. Gametofit thaloid dibagi emnajdi rizoid, sumbu,serta daun.

8. Gametofit mengandung organ seks multiseluler dan fotosintesis.

9. Antheridium hasilkan antherozoids yang dapat ditandai.

10. Zigot berkembang menjadi sporofit multiseluler.

11. Sporofit bersifat semi-parasit dan bergantung pada gametofit untuk nutrisinya.

12. Gametofit remaja dikenal sebagai protonema.

13. Sporofit dibedakan menjadi foot seta dan kapsul.

Selanjutnya, berikut ini beberapa karakteristik dari bryophyta atau tumbuhan lumut:

1. Lumut adalah tumbuhan darat non-vaskular. Meskipun mereka menunjukkan


struktur khusus untuk transportasi air, mereka tidak memiliki jaringan pembuluh
darah.
2. Lumut tumbuh terutama di lingkungan yang lembab tetapi dapat ditemukan
tumbuh di habitat yang beragam mulai dari gurun, artik, dan dataran tinggi.
Karena lumut tidak bergantung pada struktur akar untuk serapan hara seperti
tumbuhan berpembuluh, mereka mampu bertahan hidup di lingkungan yang
tidak dapat dilakukan tumbuhan vaskular (misalnya, di permukaan batuan).

3. Sporofit (bentuk diploid tanaman) lumut tidak bercabang, menghasilkan kapsul


penghasil spora tunggal ( sporangium ). Selain itu, sporofit bergantung pada
gametofit untuk nutrisi dan berkembang di dalam organ seks wanita
(archegonia).

Skema METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT

Skema METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT HATI


Klasifikasi Tumbuhan Lumut

1. LUMUT DAUN (Bryopsida)

Lumut daun adalah jenis tumbuhan yang sering dijumpai di daerah yang lembab. Pada
umumnya, satu individu lumut daun menghasilkan jenis gamet yang berbeda sehingga
dapat dibedakan mana individu jantan, mana individu betina.

Berikut ini ciri-ciri lumut daun:

1) Talus gametofit tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang

2) Talus gametofit mempunyai bentuk simetri radial

3) Arkegonium dan anteredium terbentuk pada ujung gametofit di antara daun, dan
kemudian tumbuh sporangium

4) Talus sporofitnya merupakan sporangium yang menumpang pada ujung batang


dari talus gametofit

5) Gametofit tumbuh tegak atau merayap

6) Berkembang dari protonema

7) Mempunyai daun, batang, dan rizoid multiseluler

8) Daunnya hanya terdiri atas satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun
melingkaran batang atau spiral

9) Arkegonium melekat di atas kapsul dan membentuk kalipra

10) Kapsul bagian bawah mempunyai stomata dan bersifat fotosintetik

11) Tidak ditemukan adanya elater, kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-
gigi peristome

12) Selama perkembangan kapsul, tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan.
2. LUMUT HATI (HEPATICOPHYTA)

Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuh seperti lembaran banyak
lekukan dan menyerupai bentuk hati. Oleh karena bentuknya ini, lumut hati pernah
dianggap bisa membantu menangani penyakit hati. Lumut hati memiliki tubuh dengan
struktur akar, batang, dan daun, sehingga sering dianggap sebagai kelompok peralihan
dari tumbuhan Thallophyta ke Cormophyta. Habitat Lumut Hati ialah pada tanah
mineral yang lembab di lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini juga dapat tumbuh
pada dasar hutan yang lebat.

Berikut ini Ciri-Ciri Lumut Hati :

1. Talus gametofitnya tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang,
sementara akarnya berupa rizoid

2. Talus gametofitnya mempunyai bentuk pipih dorsiventral

3. Pada permukaan dorsal gametofit dibentuk arkegonium dan anteridium yang


berbentuk seperti paying
4. Talus sporofitnya mempunyai ukuran sangat kecil, sehingga nyaris tidak nampak.

3. LUMUT TANDUK (Anthoceropsida)

Lumut tanduk atau Anthoceropsida mempunyai bentuk sporofit yang panjang dan
runcing, yang dapat tumbuh setinggi 5 cm. Sporofit lumut tanduk hanya terdiri dari
sporangium dan tidak memiliki seta. Spora matang akan dilepaskan oleh sporangium
yang pecah atau terbuka, dimulai dari ujung tanduk. Gametofit, yang umumnya
memiliki diameter 1-2 cm tumbuh secara mendatar dan kadang ditempeli oleh sporofit
majemuk.

Ciri-ciri Lumut Tanduk:

1. Akar masih berupa rizoid, talus gametofit tidak dapat dibedakan antara struktur
daun dan batang

2. Talus gametofit mempunyai bentuk pipih dorsiventral

3. Terciptanya gametangium (anteridium dan arkegonium) di permukaan dorsal talus


gametofit

4. Talus sporofitnya menyerupai bentuk tanduk atau jarum yang ramping (kecil), dan
pertumbuhannya terjadi sebab pembelahan sel-sel dasar pada daerah kaki.

5. Struktur Tubuh Lumut Tanduk berupa talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul
memanjang. Lumut tanduk mempunyai sel yang hanya terdiri dari satu kloroplas.
Peranan FILUM BRYOPHYTA

1. Menahan erosi tanah: Pengikisan tanah juga bisa di cegah dengan kehadiran lumut.
Sifat penyerap air dengan baik yang dimiliki lumut membantu tanah terjaga
kepadatannya dan tidak mudah mengalami erosi.

2. Mengurangi bahaya banjir: Lumut juga berperan dalam mencegah bencana banjir,
karena air hujan yang turun diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut.

3. Meningkatkan sumber air: Manfaat tumbuhan lumut juga dirasakan saat musim
kemarau datang. Musim yang berpotensi mendatang kekeringan ini memberikan
ancaman minimnya ketersediaan air bagi manusia. Lumut membantu mengatasinya,
karena lumut mempercepat proses penyerapan air saat kemarau sehingga mampu
menjaga ketersediaan air tanah atau air sumur.

4. Mensuplai oksigen: Lumut juga bagian dari tumbuhan yang memiliki zat hijau.
Layaknya tumbuhan lain, lumut juga melakukan fotosintesis. Hasil dari fotosintesis
ini salah satunya adalah menghasilakan manfaat oksigen bagi manusia.

5. Sebagai bahan pembuatan obat kulit Hal ini pertama kali di lakukan negara China,
dimana pada zaman dahulu lumut di jadikan masyarakat china untuk membuat
ramuan tradisional untuk mengatasi penyakit kulit.
6. Bahan pembuatan obat mata; Lumut memiliki sifat yang baik yaitu bisa dijadikan
sebagai antibakteri. Sifat inilah yang digunakan oleh dunia medis untuk mengobati
beberapa penyakit mata

7. Sebagai obat hepatitis: Tidak hanya bagi mata, penyakit yang menyerang hati
seperti hepatitis juga bisa diobati dengan obat yang tebuat dari lumut jenis
marchantia polymorpha.

8. Sebagai obat antiseptic: Lumut juga di gunakan sebagai zat antiseptik yang
membantu membunuh kuman-kuman. Zat antiseptik sering jumpai dalam
pembuatan sabun-sabun kesehatan dan juga obat kumur pembersih mulut. Untuk
membuat zat antiseptik di butuhkan lumut berjenis frullania tamaricis.

9. Obat penyakit jantung: Lumut cratoneuron dapat diproses menjadi obat yang dapat
menormalkan detak jantung.

10. Obat pneumonia: Lumut memang berperan penting dalam dunia medis. Tidak
hanya mata, kulit, hati, hingga jantung. Lumut juga bermanfaat dalam pembuatan
obat untuk penyakit pneumonia.

11. Mengobati luka bakar dan luka luar: Pernah mengalami luka bakar atau luka luar
akibat terjatuh atau tergores benda tajam. Bagi orang china dahulu ketika
mengalami hal serupa, mereka menggunakan lumut untuk mengatasinya. Kini dunia
medis menciptakannya lebih steril, sifat antiseptik pada lumut jenis canocphalum di
gunakan untuk mengatasi obat luka bakar dan luka luar.

12. Obat bius sangat dibutuhkan dalam dunia medis, terutama untuk kepentingan
operasi. Obat bius yang digunakan oleh medis terbuat juga dari lumut dengan jenis
rhodobryum giganteum.

13. Obat Hipertensi: Jenis lumut hati selain digunakan untuk obat bius juga digunakan
sebagai pembuatan obat darah tinggi. Sifat penenang pada lumut bisa di jadikan
obat untuk mengontrol tekanan darah.

14. Mengatasi bisa ular: Lumut juga dapat menghilangkan racun ular. Lumut yang
digunakan adalah lumut jenis marchantia polymorpha.

3. FILUM SPERMATOPHYTA

Spermatophyta adalah anggota kingdom Plantae yang memiliki pembuluh dan juga biji.
Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma yang berarti biji dan phyton
yang berarti tumbuhan.

Itulah mengapa Spermatophyta sering juga disebut sebagai tumbuhan berbiji. Mereka
menggunakan biji tersebut sebagai cadangan makanan dan embrionya.
Ciri ciri FILUM SPERMATOPHYTA

Secara umum, ciri-ciri tumbuhan berbiji adalah sebagai berikut:

1. Organisme multiseluler

2. Selnya bersifat eukariotik (memiliki inti)

3. Dinding sel tersusun atas selulosa

4. Memiliki klorofil

5. Organisme autotrof, mampu menghasilkan makanan sendiri dengan fotosintesis

6. Sudah memiliki akar, batan, dan daun sejati.

7. Sudah memiliki berkas pengangkut berupa xylem dan floem

8. Pada umumnya juga telah memiliki bunga sebagai organ reproduksi

9. Tidak mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)

10. Berkembang biak dengan biji

11. Ada yang memiliki biji terbuka (tidak dibungkus daun buah), ada yang berbiji
tertutup

12. Habitatnya sebagian besar di darat, tapi ada juga yang hidup di air.
Skema METAGENESIS TUMBUHAN TUMBUHAN BERBIJI

Klasifikasi FILUM SPERMATOPHYTA

Klasifikasi tumbuhan berbiji Tumbuhan berbiji dibagi dua klasifikasi, yakni tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).

1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)


Pada tumbuhan berbiji terbuka biji biji muncul secara individu terpapar di ujung tangkai.
Tumbuhan berbiji terbuka merupakan tumbuhan berkayu dengan bentuk bervariasi. Di mana
sistem perakaran berbentuk serabut atau tunggang, batang tumbuh membesar, ada juga yang
bercabang.

Umumnya tumbuhan berbiji terbuka memiliki saluran resin kecuali gnetinae. Sistem akar
tunggang, batang tegak lurus, bercabang-cabang, daun berbentukan kecil, tebal dan ada yang
berbentuk jarum. Jarang berdaun lebar bersifat majemuk. Bunga sebenarnay belum ada,
sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina.

Ciri utama tumbuhan berbiji terbuka, di mana bakal biji yang tumbuh terletak di daun buah.
Sporofil jantan dan sporofil betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri-ciri fisiknya.

Tumbuhan berbiji terbuka berumah dua jika hanya memiliki strobilus jantan atau strobilus
betina saja. Sementara tumbuhan berbiji terbuka berumah satu jika memiliki strobilus jantan
maupun strobilus betina.

Tumbuhan berbiji terbuka dibagai menjadi beberapa kelas, yakni:

a. Cycacidanae Cycadinae disebut juga palem sagu.

Di mana bentuk tubuhnya mirip dengan palem tapi bukan palem sejati. Cycadinae
memiliki daun muda menggulung seperti tumbuhan paku. Daun yang dimiliki
majemuk dengan helaian daun menyirip, susunan daun spiral rapat dikelilingi batang.

b. Coniferae Coniferae merupakan kelompok tumbuhan konifer. Umumnya berupa


pohon tinggi dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut. Daun konifer kecil,
tebal, seperti jarum atau sisik. Selalu berwarna hijau.

c. Gnetinae Gnetinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan batang bercabang


atau tidak bercabang.

d. Kayu sekunder memiliki trakea dan berbeda dengan gymnospermae lainnya. Saluran
resin tidak ada, daun tunggal, berhadapan. Strobilus tidak berbentuk kerucut dan
merupakan berumah dua atau tumbuhan berjenis kelamin tunggal.

D. Ginkgoinae

Ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon tinggi, batangnya bercabang tunas yang
panjang dan pendek. Pada ginkgoinae memiliki daun dengan bentuk seperti kipas yang
tangkainya panjang, tulang daun bercabang. Daun mudah gugur.
2. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae)
Tumbuhan berbiji tertutup merupakan tumbuhan yang memiliki bunga sebagai alat
perkembangbiakan generatif. Bakal biji pada tumbuhan tersebut dilindungi oleh suatu badan
yang berasal dari daun-daun buah dan disebut bakal buah. Pada umumnya daun buah
berdaging tebal. Daun buah memiliki fungsi melindungi biji agar tidak kekeringan saat
mengalami dormansi.

Tubuh tumbuhan tersebut terdiri bagian akar, batang, daun, dan bunga. Akar berupa akar
serabut atau tunggang. Batang ada yang berkambium atau tidak berkambium. Daun
kebanyakan lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam.

Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi sejumlah kelas, yakni:

1. Biji berkeping satu (monocotyledonae)

Tumbuhan biji berkeping satu umumnya beruapa herba semusim dengan berkeping satu,
batang bercabang dan tidak bercabang. Tidak memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun tidak teratur. Dalam mengalami pertumbuhan sekunder. Contohnya jagung,
kunyit, jahe, anggrek pisang, nanas, kelapa, pacing hingga padi.

Biji berkeping dua (dikotiledonae)


Umumnya tumbuhan biji berkeping dua berupa tumbuhan berkayu, memiliki kotiledon
ganda. Berakar tunggang yang bercabang-cabang. Batangnya bercabang, memiliki
kambium, berkas pengangkut tersusun secara teratur. Berdaun tunggal atau majemuk
dengan urat daun menyirip. Jumlah bagian bunga dua, empat, lima atau kelipatannya.
Contohnya mangga, pepaya, cempedak, sirih, belimbing, tanaman karet, pohon jarak,
tumbuhan kacang-kacangan, cabai, hingga tomat.

Peranan SPERMATOPHYTA

1. Sebagai makanan pokok, contoh : gandum, padi, jagung dan sagu.

2. Sayuran, sebagai sumber serat dan protein, contoh : kacang, tomat, kol, wortel,
kentang.

3. Sebagai bahan sandang, contoh : kapas dan rami.

4. Sebagai bahan bangunan dan perabotan, contoh : jati, meranti, dan sana keling.

5. Sebagai bahan obat-obatan, contoh : kumis kucing, mengkudu, daun dewa dan adas.

6. Sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida dan sumber oksigen,
contoh : angsana, jati, mahoni, dan pinus.

7. Untuk dekorasi, upacara adat, keagamaan serat kosmetik. contoh : berbagai bunga.

Anda mungkin juga menyukai