Anda di halaman 1dari 42

TUGAS INDIVIDU

ILMU BIOMEDIK DASAR

DOSEN PEMBIMBING

Herwati, SKM.M.Biomed

DISUSUN OLEH

ANASTASYA SYAPUTRI

193110164

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN D-III KEPERAWATAN PADANG

2019
1. Klasifikasi Mikroorganisme : Plant dan Animals

Klasifikasi Plantae :
Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom
Plantae. Penggunaan istilah regnum untuk dunia tumbuhan lebih umum digunakan
dibandingkan istilah kingdom.
Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara lain :
1. merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel),
2. merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti)
3. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang berperan dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan karbon dioksida (CO 2) dan air
(H2O) melalui bantuan matahari untuk membentuk senyawa
karbohidrat/glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi
ini. Dengan demikian tumbuhan merupakan organisme yang mampu
mensintesis/membuat makanan sendiri (autotrof).
4. dinding sel yang tersusun atas selulosa.
5. Reproduksi secara generatif (gametofit/seksual) maupun vegetatif
(sporofit/aseksual)

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang
termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut (Briophyta),
tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh
(Non Tracheophyta / Atracheophyta) dan kelompok tumbuhan yang
berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-
sari makanan ke seluruh tubuh.
Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat diklasifikasikan ke
dalam 12 divisio, yaitu:

1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta)

 Hepatophyta
 Briophyta
 Anthocerophyta

2. Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan Spermatophyta)

 Psilophyta
 Cycadophyta
 Equisetophyta (Sphenophyta)
 Lycophyta
 Pterophyta
 Ginkgophyta
 Pinophyta (Coniferophyta)
 Gnetophyta
 Anthophyta
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan yang hidup di darat, biasanya


tumbuhan ini berwarna hijau dan berukuran kecil dengan ukuran terbesar
mencapai 50 cm. Pada umumnya lumut hidup di atas permukaan batu, kayu,
pohon, dan tanah. Lumut menghasilkan makanan sendiri karena mengandung
klorofil sehingga mampu berfotosintesis.

Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta) ciri-cirinya adalah tidak mempunyai akar,


batang, dan daun sejati. Ciri lainnya adalah ukurannya kecil dan jarang mencapai
15 cm, berbentuk pipih seperti pita dan ada juga yang berbentuk seperti batang dan
daun kecil, dan dinding sel tersusun atas selulosa.

Sekarang ini sudah terdapat 16.000 spesies lumut yang sudah ditemukan dan
diklasifikasikan. Lumut dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit
dan sporofitnya menjadi lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan yang mempunyai daun,
batang, dan akar sejati. Akan tetapi tidak memiliki bunga. Ciri khasnya adalah
daun mudanya menggulung. Kemudian di permukaan bagian bawah daun dewasa
terdapat bintik-bintik coklat kehitaman yang disebut sorus, di dalamnya terdapat
kotak spora (sporangium) yang berisi banyak spora.

Tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:

1. Paku purba (Psilophytinae)


2. Paku kawat (Lycopsida)
3. Paku ekor kuda (Equisetinae)
4. Paku sejati (Filicinae)

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta).


Spermatophyta berasal dari bahasa yunani yang artinya sperma = biji dan phyton =
tumbuhan, jika digabungkan menjadi tumbuhan berbiji. Biji merupakan salah satu
alat berkembang biak yang dimiliki oleh tumbuhan, didalamnya terdapat calon
individu baru yang biasa disebut lembaga.

Pada umumnya tumbuhan berbiji  hidup di daratan, tapi juga adayang hidup
mengapung diatas permukaan air seperti teratai. Tumbuhan berbiji juga termasuk
tumbuhan yang bersifat fotoautotrof yang memiliki kemampuan menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Tumbuhan biji dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan ada


tidaknya penutup atau pelindung biji. Sehingga Spermatophyta dibagi menjadi
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae). Selanjutnya tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi tumbuhan
biji berkeping satu (Monokotil) dan berkeping dua (Dikotil).
Kingdom Animalia (Hewan)

Dalam klasifikasi makhluk hidup, hewan termasuk ke dalam kingdom animalia.


Hewan merupakan kelompok makhluk hidup yang hidup dengan cara memakan
makhluk hidup lain. Perbedaan utama antara hewan dan tumbuhan adalah pada
dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan
sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.

Kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan ada


tidaknya tulang belakang. Berdasarkan hal itu, hewan dapat dibagi menjadi
kelompok hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata).

Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)

Avertebrata adalah jenis hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau
tulang punggung. Struktur pembentuk atau morfologi seperti sistem pernapasan,
sistem peredaran darah pada hewan avertebrata biasanya lebih sederhana
dibandingkan hewan vertebrata.

Terdapat 5 kelompok makhluk hidup yang termasuk ke dalam hewan avertebrata


yaitu:

1. Porifera (Hewan Berpori)


Porifera merupakanhewan yang memiliki pori-pori dengan bentuk tubuh
seperti spons. Hewan jenis ini biasanya hidup di perairan, warna tubuhnya juga
bermacam-macam seperti merah, kuning,dan hijau. Contoh: Spongilla,
Euspongia, Poerion, dan Scypha.
2. Coelenterata (Hewan Berongga)
Coeloenterata merupakan hewan berongga, memiliki tentakel untuk
menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang
menyengat. Bentuk tubuh colenterata ada yang berbentuk polip yang melekat
di tempat hidupnya dan ada yang berbentuk medusa yang dapat bergerak aktif
di dalam air. Contoh: ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra dan anemon.
3. Vermes (Cacing)
Vermes merupakan hewan yang bertubuh lunak, tak bercabang, dan tubuhnya
simetris bilateral. Vermes dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan
bentuk tubuhnya yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes) tubuhnya bulat, panjang dan tidak bersegmen, Annelida
tubuhnya beruas-ruas seperti cincin. Contoh: cacing hati, cacing perut, dan
lintah.
4. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Hewan ini memiliki tubuh yang lunak,
banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada juga yang memiliki
cangkang untuk menutup dan melindungi tubuh. Contoh: cumi-cumi, gurita,
siput, kerang, tiram, dan remis
5. Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Hewan jenis ini bagian tubuhnya bisa
dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh arthropoda
diselubungi oleh zat kitin yang keras, mempunyai indera yang peka terhadap
bau dan sentuhan, dan memiliki mta faset (beribu-ribu mata kecil).
Contoh: serangga (insecta) seperti belalang, udang-udangan (Crustacea) seperti
kepiting, laba-laba (Arachnoidea) seperti kalajengking, dan lipan (Myriapoda)
seperti kelabang.

Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Hewan bertulang belakang (Vertebrata) adalah kelompok hewan yang


memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Dari segi keragaman hewan
vertebrata lebih sedikit jenisnya dibandingkan hewan avertebrata. Tubuh
hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan
ekor.
Hewan vertebrata dapat dibagi menjadi 5 kelompok antara lain:

1. Pisces (Ikan), contohnya ikan mas, ikan pari, dan lain-lain.


2. Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan air, contohnya
katak.
3. Reptilia, hewan merayap, contohnya kura-kura, ular, dan buaya.
4. Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung merpati dan ayam
5. Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan memiliki kelenjar susu,
contohnya sapi, kambing, kera, dan orang utan

2. Jelaskan : Nomen klatur / taksonomi


Nomenklatur
Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak
manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi
telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang
dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu
menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar
dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau
Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama
setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih
sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus atau Carl von Linne yang disebut
"Bapak Taksonomi" dalam buku yang ditulisnya, Systema Naturae (Sistematika
Alamiah).

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu
daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam
pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata
(nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

 Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
 Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil
 Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
 Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring,
garis bawah, atau lainnya)
 Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
 Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama
species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
species
 Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya
jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

Taksonomi

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-
ciri khusus yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada
beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan dan
perbedaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi makhluk hidup.   Ilmu tentang
pengelompokkan makhluk hidup ini disebut TAKSONOMI. Dasar
pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-
ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain. Prinsip dan cara
mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan
membentuk takson. TAKSON adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan
mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri
maupun perbedaan yang dapat diamati.

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok


besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih
kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang
beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan
pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh
dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :
1. Kingdom
2. Divisio
3. Clasis
4. Order
5. Familia
6. Genus
7. Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis

Keterangan :  
1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969).
Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan
Animalia
2.  FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia
hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri
atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum
tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki
akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari
filum atau divisio
4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia
tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family
tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi
nama idea.
6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan
seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf
lainnya.
7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang
fertile (subur).

3. Spesies

Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk
menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan
dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi
gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota
dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil
tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam suatu spesies
tidak saling berkawin karena hambatan geografis namun bila dipertemukan dan
dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika
saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila
menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul. Definisi
ini pada beberapa kasus tidak dipenuhi, sehingga muncul masalah spesies. Dalam
kasus-kasus tersebut, ukuran yang sering digunakan untuk menentukan spesies
berbeda-beda, seperti kesamaan DNA, morfologi, atau relung ekologi. Lebih jauh
lagi, munculnya ciri-ciri khas tertentu dapat membagi spesies menjadi takson yang
lebih kecil, seperti upaspesies (dalam botani, disebut juga varietas, subvarietas,
dan formae).

4. Jelaskan : Plants, Animalia, Protozoa, Bakteri, Fungi, dan Alga

Bakteri

Bakteri berukuran mikroskopis sehingga kamu hanya dapat mengamatinya dengan


mikroskop. Selnya bersifat prokariotik (inti sel tidak diselubungi oleh membran
inti, sehingga hanya disebut daerah inti). Bakteri dapat hidup hampir di semua
lingkungan.
Perkembangbiakannya dengan membelah diri. Pada kondisi yang ideal setiap sel
bakteri akan membelah menjadi dua setiap 20 menit.
Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang (basil), berbentuk
bulat (kokus), dan ada yang berbentuk lengkung atau seperti spiral (spirilum).
Bakteri yang berbentuk basil dan kokus biasanya mempunyai flagella (rambut
cambuk) yang digunakan sebagai alat gerak.
Bakteri ada yang dapat hidup tanpa menggunakan oksigen yang disebut bakteri
anaerob, misalnya Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus.
Bakteri yang lain hanya dapat hidup dengan menggunakan oksigen bebas yang
disebut bakteri aerob, misalnya Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit
TBC. Beberapa contoh bakteri adalah sebagai berikut.

 Salmonella typosa, penyebab penyakit tipus.


 Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC.
 Escherichia coli, hidup di usus besar manusia yang membantu membusukkan
sisa makanan.
 Rhizobium radicicola, hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan
yang membantu menambat nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil
akar.
 Bacillus antrachis, penyebab penyakit antraks pada ternak.

Protozoa

Protozoa merupakan mikroorganisme yang mempunyai ciri-ciri seperti hewan,


yaitu dapat bergerak bebas dan tidak mempunyai klorofil.

Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, silia (rambut getar), dan flagela
(rambut cambuk), sehingga Protozoa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan
alat geraknya yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa. Beberapa contoh
protozoa :

 Amoeba proteus (Rhizopoda), bergerak dengan menjulurkan sebagian


protoplasma membentuk kaki semu atau pseudopodia.
 Trypanosoma gambiense (Flagellata), penyebab penyakit tidur di daerah
Afrika. Bergerak dengan flagela atau rambut cambuk.
 Paramecium caudatum (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia atau
rambut getar.
 Balantidium coli (Ciliata), penyebab penyakit diare berdarah pada manusia.
 Plasmodium sp. (Sporozoa) menyebabkan penyakit malaria pada manusia.
Contohnya Plasmodium malaria penyebab malaria kuartana, Plasmodium
vivax penyebab malaria tersiana takganas, dan Plasmodium falciparum
penyebab malaria tersiana ganas. Plasmodium tidak mempunyai alat gerak
aktif, tetapi dapat berpindah tempat dengan mengikuti aliran darah.

Fungi

Kingdom Fungi meliputi berbagai jamur yang mempunyai ciri-ciri tidak


berklorofil, selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin, dan semua bersifat
heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri). Jamur ada yang bersifat
mikroskopis dan ada yang makroskopis.
Jamur tersusun atas benang-benang hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk
miselium yang membentuk tubuh jamur. Jamur berkembang biak dengan
membentuk spora. Beberapa contoh jamur :

1. Rhizopus stolonifer (Phycomycetes), digunakan untuk membuat tempe dari


kedelai, sehingga dikenal sebagai jamur tempe.
2. Saccharomyces cerevisiae (Ascomycetes), dimanfaatkan untuk membuat bir
dan anggur sari buah.
3. Penicillium notatum (Ascomycetes), menghasilkan antibiotik penisilin.
4. Volvariella volvacea (Basidiomycetes), dikenal sebagai jamur merang yang
enak dimakan.
5. Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes), disebut pula jamur tiram yang enak dan
aman untuk dimakan.
6. Alternaria (Deuteromycetes), parasit pada tanaman kentang.
7. Helminthosporium (Deuteromycetes), parasit pada tanaman padi dan jagung.
Plantae

Kingdom Plantae meliputi berbagai jenis tumbuhan yaitu lumut, paku, dan
tumbuhan biji. Ciri khas plantae adalah mempunyai klorofil, eukariotik, selnya
berdinding dari selulosa, tidak mempunyai alat gerak aktif, dan tumbuh hampir tak
terbatas.
Plantae dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada atau
tidak adanya pembuluh pengangkut, yaitu tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan
tidak berpembuluh.

1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta)


Tumbuhan Atracheophyta tidak mempunyai pembuluh pengangkut xilem dan
floem serta belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah berbagai jenis lumut (Bryophyta).
Perkembangbiakan lumut secara vegetatif dengan membentuk spora yang
dihasilkan oleh sporogonium.
Perkembangbiakan generatifnya dengan peleburan gamet jantan yang dihasikan
anteridium dengan gamet betina yang dihasilkan arkegonium. Tumbuhan lumut
mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan dalam perkembangbiakannya.
Tumbuhan lumut dapat dibedakan menjadi lumut hati (Hepaticeae) dan lumut
daun (Musci). Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha, berbentuk
lembaran dengan daun berwarna hijau dan tepinya terbelah-belah. Hidup di tempat
basah pada pohon, tanah, atau batu cadas.
Contoh lumut daun adalah Polytricum commune, mempunyai batang dan

daun semu yang berdiri tegak. Pada ujung batang terdapat alat perkembangbiakan
generatif, yaitu anteridium dan arkegonium.

2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)


Tumbuhan Tracheophyta memiliki xilem dan floem sebagai alat pengangkutan.
Selain itu juga sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormus) sehingga
sering disebut sebagai tumbuhan berkormus.
Berdasarkan alat perkembangbiakannya, tumbuhan berpembuluh dapat
dikelompokan menjadi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).

a) Tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku mempunyai alat perkembangbiakan vegetatif berupa spora yang


dihasilkan oleh sporangium. Oleh karena itu sering disebut tumbuhan kormofita
berspora.
Sporangium terkumpul dalam bagian yang disebut sorus. Sorus biasanya terdapat
di permukaan bawah daun.

Perhatikan contoh tumbuhan paku berikut ini.

(1) Lycopodium clavatum, digunakan sebagai bahan obat.


(2) Lycopodium cernuum, sering digunakan dalam karangan bunga.
(3) Equisetum debile, dikenal sebagai rumput betung atau paku ekor kuda. Hidup
di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizoma yang menjalar. Batangnya
mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam.
(4) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan suplir (Adiantum cuneatum)
mempunyai daun yang indah, sehingga banyak dipelihara sebagai tanaman hias.
(5) Azolla pinnata, jenis paku yang hidup di perairan dan bersimbiosis dengan
ganggang hijau-biru Anabaena azolla. Ganggang ini dapat menambat nitrogen dari
udara bebas, sehingga membantu menyuburkan perairan.

b) Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji mempunyai alat perkembang-biakan generatif berupa biji. Oleh


karena itu sering disebut tumbuhan kormofita berbiji. Biji dihasilkan dari organ
bunga sehingga tumbuhan berbiji juga disebut tumbuhan berbunga (Anthophyta).
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan letak bakal
bijinya, yaitu Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae
(tumbuhan biji tertutup).
Contoh Gymnospermae adalah melinjo (Gnetum gnemon), pakis haji (Cycas
rumpii), damar (Agatis alba), dan balsam (Abies balsama).
Contoh Angiospermae adalah padi (Oryza sativa), kelapa (Cocos nucifera), jagung
(Zea mays), kacang tanah (Arachis hypogaea), asam (Tamarindus indica), dan
beringin (Ficus benjamina).
Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi
tumbuhan dikotil dan monokotil.

Animalia

Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan. Ciri khas hewan adalah tidak
mempunyai klorofil, mempunyai alat gerak aktif, eukariotik, dan bersel banyak.
Kingdom Animalia dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidak
adanya tulang belakang (vertebrae).

1) Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)

Ciri khas hewan Avertebrata adalah tidak mempunyai tulang belakang. Hewan
yang termasuk dalam kelompok Avertebrata merupakan hewan sederhana.
Kelompok hewan ini dibedakan menjadi enam filum yaitu sebagai berikut.

a) Hewan berpori (Porifera)


Kebanyakan Porifera hidup di laut, pada permukaan tubuhnya terdapat pori-pori
halus sebagai tempat masuknya air yang berhubungan dengan sistem saluran air
(spongosol).
Pada saluran ini terdapat selsel leher (koanosit) yang mempunyai flagella bertugas
meng-gerakkan air dan menangkap makanan. Contoh porifera adalah
Leucosolenia, Spongila, Euplectella, dan Euspongia.

b) Hewan berongga (Coelenterata)


Tubuh Coelenterata berongga dengan mulut umumnya terletak di bagian atas yang
dikelilingi oleh tentakel (lenganlengan peraba).
Bentuk tubuhnya ada yang melekat di dasar perairan (disebut polip) dan ada yang
hidup bebas berenang di perairan (disebut medusa).
Contoh Coelenterata antara lain Hydra, Obelia, Aurellia aurita, Acropora, berbagai
jenis binatang karang, dan anemon laut.

c) Hewan cacing (Vermes)


Tubuh Vermes berbentuk memanjang yang pipih, gilig, atau beruas-ruas. Cacing
ada yang hidup bebas dan ada yang parasit pada tubuh manusia dan hewan.
Perhatikan contoh hewan cacing berikut ini.
1. Taenia solium (cacing pita babi), hidup sebagai parasit di usus babi dan dapat
menular ke manusia.
2. Fasciola hepatica (cacing hati), hidup sebagai parasit pada hati domba.
3. Wuchereria bancrofti, penyebab penyakit kaki gajah.
4. Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup sebagai parasit di perut manusia.
5. Lumbricus terestris (cacing tanah), dapat membantu menggemburkan tanah
pertanian.
6. Eunice viridis (cacing wawo), hidup di laut Maluku yang dapat dimakan.
7. Hirudo medicinalis (lintah), sering menempel di kulit manusia atau hewan
untuk menghisap darah.

d) Hewan lunak (Mollusca)


Mollusca mempunyai tubuh yang lunak dan dapat  mensekresikan lendir.
Umumnya tubuh dilindungi oleh cangkang yang keras.
Mollusca dapat hidup di air laut, air tawar, dan di daratan. Contohnya Mollusca
adalah Achatina fulica (bekicot), Lymnea javanica (siput air tawar).
Loligo fulii (cumi-cumi), Sephia officinalis (sotong), Octopus (gurita), Ostrea
(kerang), Pinctada margaritifera (tiram mutiara), dan Tridacna gigas (kima).

e) Hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)


Tubuh dan kaki Arthropoda beruas-ruas. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan
perut. Pada beberapa jenis kelapa dan dada menyatu yang disebut sefalotoraks.
Pada kulit terdapat rangka luar dari zat kitin.
Arthropoda meliputi kelompok udang-udangan, serangga, laba-laba, dan lipan.
Coba kamu sebutkan contoh hewan yang termasuk Arthropoda!

f) Hewan berkulit duri (Echinodermata)


Echinodermata hidup di laut. Tubuhnya diliputi oleh kerangka luar dari lempengan
kapur yang membentuk duri-duri kecil. Hewan ini mempunyai sistem saluran air
yang berhubungan dengan alat geraknya yang disebut lima kelompok yaitu
bintang laut, landak laut, bintang luar, lilia laut, dan teripang.

2) Vertebrata (hewan bertulang belakang)

Ciri khas hewan Vertebrata adalah mempunyai tulang belakang sebagai sumbu
utama tubuh. Mempunyai kerangka dalam (endoskeleton) berupa tulang-tulang
rangka.
Sistem organ seperti sistem pernapasan, peredaran darah, koordinasi, dan
pencernaan berkembang lebih maju dibandingkan hewan Avertebrata.
Kelompok hewan ini dibedakan menjadi lima kelas, yaitu Pisces (berbagai jenis
ikan bertulang keras dan bertulang rawan), Ampibia (berbagai jenis katak dan
salamander), Reptilia (hewan melata yaitu berbagai jenis ular, kadal, buaya, dan
kurakura), Aves (unggas dan berbagai jenis burung), dan Mamalia (berbagai jenis
hewan menyusui).

Ganggang (Alga)

Kamu tentu pernah melihat air kolam atau sungai yang berwarna hijau. Warna
hijau itu disebabkan karena melimpahnya ganggang yang hidup di perairan itu.
Selain hidup di perairan air tawar, ganggang juga dapat ditemukan di air laut dan
di tempat-tempat lembab seperti tanah, tembok, dan kulit pepohonan.
Ganggang mempunyai ciri-ciri yang menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai
dinding sel dan berklorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, ganggang
mempunyai pigmen atau zat warna yang lain.
Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang
hijau, ganggang cokelat, ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.
Perhatikan contoh ganggang berikut ini.

 Chlorella, (ganggang hijau), dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan


makanan yang mengandung protein tinggi.
 Sargassum siliquosum (ganggang cokelat), hidup menempel di bebatuan
sepanjang pantai berbatu daerah tropis. Ukurannya beragam, dari yang kecil
hingga yang mencapai panjang puluhan meter.
 Eucheuma spinosum (ganggang merah), dikenal sebagai rumput laut yang
menghasilkan agar-agar.
 Diatom (ganggang pirang), umumnya hidup sebagai plankton di laut. Diatom
yang telah mati cangkangnya mengendap di dasar laut membentuk tanah
diatom (tanah kersik) yang dapat digunakan sebagai bahan penyaring, bahan
cat, dan bahan pelicin (amplas).

5. Virus

Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International
Commitee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk
hidup. Taksonomi virus terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan
spesies. Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya
secara berurut sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu
memberinya nama ilmiah.

Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV

 Ordo         :     Mononegavirales


 Famili       :     Filoviridae
 Genus       :     Filovirus
 Spesies     :     Ebola virus zaire

Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang


dimilikinya. Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang
dimilikinya.

1.    Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA.


Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus :

 virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);


 virus arena (penyebab meningitis);
 virus picorna (penyebab polio);
 virus orthomyxo (penyebab influenza);
 virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
 virus rhabdo (penyebab rabies);
 virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
 retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).

2.  Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.

Contoh virus jenis deoksiribovirus :

 virus herpes (penyebab herpes);


 virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS);
 virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau);
 virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).
6. Jelaskan siklus hidup mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil


sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut
juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun
tidak bersifat seluler.

Perkembangbiakan Mikroorganisme
1.      Perkembangbiakan Aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan
aseksual yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual
atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan pertukaran bahan
genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik, suatu kerugian karena
organisme tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam berespon dan
beradaptasi terhadap tekanan lingkungan. Macam-macam
perkembangbiakan aseksual adalah sebagai berikut :
a. Pembelahan biner (binary fission),

yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak. Kemudian
masing-masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan seterusnya.
Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner
suatu proses aseksual sederhana berupa pembelahan suatu sel bakteri
menjadi dua sel anak yang secara genetis identik. Kecepatan
pembelahan biner bergantung pada spesies yang bersangkutan dan
keadaan lingkungan. Dalam kondisi ideal (Mis. Bangsal rumah sakit
yang hangat dan lembab), basil negatif-gram tipikal misalnya E.coli
akan membelah diri setiap 20 menit. Kuman lain, misalnya M.
tuberculosis, membelah dengan sangat lambat. Hasil uji laboratorium
untul E.coli tersedia dalam 24 jam, tapi diagnosis pasti tuberculosis
mungkin belum selesai setelah beberapa minggu. Namun pengobatan
untuk tuberculosis dapat dimulai berdasarkan temuan klinis uji lain,
misalnya uji kulit, radiografi, dan adanya BTA di spesimen sputum.
b. Pembelahan ganda (multiple fission),
yakni satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua sel anak.
c. Perkuncupan (budding),
yakni pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan membesar
seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya,
sehingga akhirnya akan membentuk semacam mata rantai.
d. Pembelahan tunas,
yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. Biasanya terjadi
pada khamir, misalnya Saccharomyces cerevisiae. Sel induk akan
membentuk tunas. Jika ukuran tunas hampir sama besar dengan
inangnya inti sel induk membelah menjadi dua dan terbentuk dinding
penyekat. Sel anak lalu melepaskan diri dari induk atau menempel
pada induknya dan membentuk tunas baru. Pada khamir terdapat
berbagai bentuk pertunasan, yakni:
1)      Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal pada sel
yang berbentuk silinder dan oval (Saccharomyces).
2)      Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni terjadi
pada sel khamir berbentuk bulat, misal Debaryomyces.
3)      Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah satu
atau kedua ujung sel yang memanjang, misal sel berbentuk lemon
seperti Hanseniaspora dan Kloeckre.
4)      Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi pada ketiga
ujung sel yang memanjang seperti Trigonopsis.
5)      Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya.
e.       Pembentukan spora atau sporulasi
adalah perkembangbiakan dengan pembentukan spora. Spora ini
terbagi menjadi dua, yakni spora aseksual (reproduksi vegetatif) dan
spora seksual (reproduksi generatif).
2.      Perkembangbiakan Seksual
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikro
alga serta secara terbatas terjadi pada bakteri dapat terjadi secara:
a.      Oogami, bila sel betina berbentuk telur.
b.      Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan.
c.      Isogami, bila sel jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama.
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif  yaitu dengan pertukaran
materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut
rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.  Rekombinasi genetik dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan
diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.
b.Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage
(virus bakteri).
c. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen
saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
7. Jelaskan setiap perkembangbiakan Mikroorganisme
Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri merupakan perkembangbiakan bakteri. Bakteri mengadakan
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara
aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan
dengan cara transformasi, transduksi, dan konjugasi. Berikut uraian mengenai
reproduksi bakteri

A.    Aseksual
Bakteri merupakan mikroba prokariotik uniseluler, termasuk klas Schizomycetes,
pada sel bakteri terjadi pembelahan biner atau pembelahan sel menjadi dua sel
anak yang identik atau serupa. Perbanyakan sel dengan cara ini, kecepatan
pembelahan sel ditentukan dengan waktu generasi. Waktu generasi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, dimana dalam pembelahannya
bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan. Pembelahan biner
dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut :
1.      Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus
2.      Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang
3.      Fase Ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap
bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit
sekali.
B.     Seksual
Cara reproduksi seksual bakteri berbeda dengan perkembangbiakan organisme
eukariota, karenanya ada pula yang menyebut proses reproduksi bakteri ini sebagai
paraseksual. Yakni, bukan melalui proses peleburan gamet jantan dan gamet
betina, tetapi berupa pertukaran materi genetik yang disebut dengan rekombinasi
genetik.
1.      Transformasi
Merupakan proses pemindahan materi genetik berupa DNA dari Satu sel bakteri
ke sel bakeri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri
donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi
melalui kontak langsung.

2.      Transduksi
Merupakan pemindahan materi genetik dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri
yang lain dengan melalui perantara (berupa bakteriofag).
3.      Konjugasi
Merupakan pemindahan sebagian materi geneti dari satu bakteri ke Bakteri yang
lain melalui suatu kontak langsung. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada
sel penerima dan ADN dipindahkan melalui ujung pilus tersebut. Kemampuan sel
donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor =
faktor F)
Reproduksi Kapang
Secara umum fungi dikelompokkan menjadi kapang dan khamir. Kapang
merupakan fungi berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir
merupakan fungi bersel tunggal dan tak berfilamen. Reproduksi kapang dilakukan
secara aseksual dan seksual.
A.    Aseksual
Secara aseksual dilakukan dengan :
1.      Pembelahan ( Suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang
serupa)
2.      Penguncupan ( Suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inang)
3.      Pembentukan spora
Ada beberapa macam spora aseksual yaitu :
a.       Sporangiospora : Spora yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel
tertentu berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran
serta inti sendiri.
b.      Konidiospora: Spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah-belah
seperti tasbih disebut.
c.       Klamidiospora : Pada beberapa bagian-bagian miselium dapat membesar
serta berdinding tebal, bagian ini merupakan alat perkembangbiakan.
d.      Artospora/ Oidiospora : Bila bagian miselium tidak menjadi besar seperti
aslinya.
B.     Seksual
Secara umum reproduksi seksual dapat dilakukan dengan peleburan nukleus dari
kedua induknya. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan isogamet
atau heterogamet. Isogamet (bila perbedaan morfologi jenis kelamin belum
nampak) namun ada beberapa spesies yang nampak perbedaan gamet besar dan
kecil ( mikrogamet untuk sel jantan dan makrogamet untuk betina). Beberapa
macam tipe spora seksual yaitu :
a.       Askospora ( spora bersel satu terbentuk didalam Kantung yang disebut
askus. Biasanya terdapat 8 askospora didalam setiap askus).
b.      Basidiospora (spora bersel satu berbentuk gada yang dinamakan basidium).
c.       Zigospora ( spora besar dan berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung
dua hifa secara seksual serasi dinamakan gametangia.
d.      Oospora ( spora terbentuk didalam struktur betina khusus disebut oogonium.
Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan dianteridium menghasilkan
oospora. Dalam setiap oogonium terdapat satu atau lebih oosfer).
Reproduksi Khamir
Khamir dapat melakukan reproduksi atau perkembangbiakan dengan beberapa
cara yaitu:
a.       Pembelahan : Tipe pembelahan selnya ada yang seperti bakteri, yakni
dengan pembelahan biner.
b.      Pertunasan : Ada yang membentuk kuncup, dimana tiap kuncup akan
membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya,
sehingga akhirnya membentuk semacam mata rantai.
c.       Pembelahan tunas : Kombinasi antara pertunasan dan pembelahan.
d.      Sporulasi : Pembentukan spora yang dapat dibedakan atas dua macam yaitu
spora seksual dan aseksual.
Reproduksi dengan cara pembelahan, pertunasan, pembelahan tunas, dan
pembentukan spora aseksual disebut sebagai reproduksi secara aseksual
(vegetatif), sedangkan reproduksi dengan cara membentuk spora seksual disebut
sebagai reproduksi secara seksual (generatif). Perkembangbiakan secara seksual,
umumnya terjadi pada jamur dan
mikroalga, serta secara terbatas terjadi pada bakteri, dapat terjadi secara :
- Oogami : bila sel betina berbentuk telur
-          Anisogami : bila sel betina lebih besar dari sel jantan
-          Isogami : bila sel jantan dan sel betina mempunyai bentuk yang sama

Reproduksi Virus
Perkembangbiakan virus sering disebut dengan istilah replikasi. Untuk
berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu,
virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua
macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian,
virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah. Pada prinsipnya,cara
perkembangbiakan virus pada hewan maupun tumbuhan mirip dengan yang
berlangsung pada bakteriofag seperti yang diuraikan berikut ini.
1.      Infeksi secara litik
a.       Fase Absorpsi
Pada fase Absorpsi, fage melekat di bagian tertentu dari sel bakteri dengan
serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor, daerah ini khas
bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat ditempat tersebut.
b.      Fase Penetrasi
Meskipun tidak memiliki enzim metabolisme, bakteriofage memiliki enzim
lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri
terhidrolisi, maka DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.
c.       Fase Replikasi dan Sintesis
Pada fase ini, fage merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan
untuk replikasi dan sintesis. Pada fase replikasi, fage menyusun dan
memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk selubung-selubung
protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor, dan
serabut ekor telah terbentuk.
d.      Fase Perakitan
Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage baru yang lengkap
dengan molekul DNA dan kapsidnya.
e.       Fase Pembebasan atau lisis
Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru
akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukan
partikel bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan 20 menit.
2.      Infeksi secara lisogenik
a.       Fase absopsi dan infeksi
Pada fase absorbsi dan infeksi peristiwa yang terjadi sama halnya dengan fase
absorbsi pada infeksi secara litik. Fage menempel ditempat yang tepat yang
spesifik pada sel bakteri.
b.      Fase Penetrasi
Pada fase ini, fage melepas enzim lisozim sehingga dinding sel bakteri
berlubang. Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.
c.       Fase penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam
bentuk profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya
ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein
reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d.      Fase Replikasi
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi.
Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan
yang masing-masing mengandung profage . DNA fage (dalam profage) akan terus
bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Bakteri lisogenik
dapat diinduksi untuk mengatifkan profagenya. Pengaktifan ini mengakibatkan
terjadinya siklus litik

Reproduksi bakteri

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada ng
baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke
bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual.
Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi,
dan transduksi.

Gambar anatomi dan morfologi bakteri


8. Bakteri penyebab penyakit pada manusia

No. Nama Bakteri Gejala Penyakit Penyakit yang


Ditimbulkan
Menyebabkan penyakit
Cholera Asiatica. Keadaan
ini dapat menyebabkan
Nausea, muntah, diare, dan
1. Vibrio cholera kejang kematian dalam
kejang perut.
beberapa jam sampai
beberapa hari dari permulaan
sakit.
Demam yang mendadak,
Bakteri ini menyebabkan
sakit otot, ruam kemerahan
penyakit rat-bite-fever
2. Sprillium minus pada kulit, sakit kepala,
(demam karena gigitan
nausea, dan radang kelenjar
tikus)
getah bening regional.
 Terjadinya epidemic
penyakit-penyakit saluran
pencernaan makanan, seperti
Bibit penyakit ini berasal
kolera, tipus, disentri, diare,
dari feses manusia yang
dan penyakit cacing,
menderita penyakit-penyakit
pneumonia, endokarditis,
tersebut. indicator yang
infeksi pada luka dan abses
menunjukkan bahwa air
pada berbagai organ.bakteri
3. Escherichia coli rumah tangga sudah dikotori
ini juga merupakan
feses adalah dengan adanya
penyebab utama meningitis
E.coli dalam air tersebut,
pada bayi yang baru lahir
karena dalam feses manusia
dan penyebab infeksi tractor
baik sakit maupun sehat
urinarius (pyelonephritis
terdapat bakteri ini.
cysticis) pada manusia yang
dirawat di rumah sakit
(nosocomial infection).
4. Klebsiella  Demam akut, malaise  Meningitis, dan pneumonia
pada penderita diabetes
(lesu), dan batuk kering, mellitus atau pecandu
kemudian batuknya menjadi alcohol. Bila penyakitnya
pneumonia produktif dan menghasilkan berlanjut, akan terjadi abses,
sputum berdarah dan nekrosis jaringan paru,
purulent (nanah). bronchiectasi dan vibrosis
paru-paru.
Demam dengan suhu tinggi
(40oC), seringkali meracau
dan gelisah (delirium),
Salmonella lemah, apatis, anoreksia, dan
5.  Typhus Abdominalis
typhi sakit kepala, ada yang
mengalami diare tetapi
umumnya mengalami
konstipasi.
Demam, sakit perut bagian
bawah, diare, fesenya cair,
bercampur lendir dan darah.
Shigella
6. Pada penyakit yang berat Disentri Basiler
dysentriae
dapat disertai muntah,
dehidrasi, kolaps, bahkan
menyebabkan kematian.
Demam dan menggigil.
Penyakit yang menyerang
Bakteri akan ikut dengan
binatang pengerat, tetapi
aliran limfa sementara tubuh
Pasteurella dapat menular pada manusia
7. mengerahkan leukosit
pestis dengan perantaraan gigitan
sehinggA kelenjar limfa
kutu tikus yang disebut
regional akan membengkak
Xenopsylla cheopis
dan sakit.
8. Neisseria Kencing bernanah. Pada wanita penderita yang
kronis dapat menyebabkan
tertutpnya saluran telur. Bayi
yang dilahirkan oleh ibu
gonorrhoea penderita penyakit ini
matanya menjadi bengkak,
bernanah yang dan dapat
menyebabkan kebutaan.
Meningitis (radang selaput
Mirip flu, demam tidak
otak). bila daya tahan tubuh
Neisseria begitu tinggi, sakit kepala,
9. menurun, bakteri ini dapat
meningitides tenggorokan kering, kaku
menyebabkan pharyngitis
kuduk, dan lesu.
bahkan pneumonia.
Tetanus, dengan infeksi
Kaku dan kram pada otot
melalui berbagai cara, yaitu:
sekitar luka, hypereflexi
luka tusuk, patah tulang
pada tendon extremitas yang
Clostridium terbuka, luka bakar,
10. dekat dengan luka, kaku
tetani pembedahan, penyuntikan,
pada leher, rahang dan
gigitan binatang, aborsi,
muka, dan gangguan
melahirkan atau luka
menelan.
pemotongan umbilicus
Menimbulkan keracunan
Tenggorokan terasa kering,
makanan, hal ini karena
penglihatan menjadi kabur,
Clostridium bakteri tersebut tumbuh
11. gangguan akomodasi,
botulinium dalam makanan dan
gangguan suara, kelumpuhan
menghasilkan toxin yang
otot, gangguan jantung.
berbahaya bagi manusia
Tuberculosa yang
Mycobacterium Batuk yang tidak kunjung menyerang paru-paru,
12.
tuberculosis sembuh. tulang, kelenjar lympha,
ginjal, otak bahkan kulit.
Penebalan pada kulit yang
Mycobacterium berubah warna, berupa
13. Penyakit lepra
leprae bercak keputih-putihan,
hilang perasaannya.
Demam, sakit kepala, sakit Penyebab penyakit pada
otot, betis, paha, punggung, tikus, namun dapat menular
Leptospira
14. conjuctivis, diare, konstipasi, pada manusia melalui
interrogans
anemiadan gangguan fungsi makanan dan minuman yang
ginjal. terkontaminasi.
Penyakit pada hewan ternak.
Demam yang terus menerus, Jika memasuki tubuh
menggigil, lesu, berkeringat, manusia dapat menyebabkan
15. Brucella sp. sakit kepala, sakit otot, nafsu pneumonia, meningitis,
makan berkurang, berat epistaxis, pembengkakan
badan menurun, sakit sendi. kelenjar lympha, spleen dan
liver.

Anda mungkin juga menyukai