Anda di halaman 1dari 6

LEMBAGA PENDIDIKAN PERCONTOHAN

RUMAH MATEMATIKA DAN SAINS


Jl. Sungai Raya Dalam Ruko Puri Akcaya 1 No.1
Telp. (0561) 6714075
Pontianak, Indonesia

045/ KEP/LKP/ 1991 050/DPMTKPTSP/2018 AHU-870.AH.02.01 NO 22

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Lingkungan di sekitar tersusun atas 2 jenis komponen, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang tersusun atas semua jenis makhluk hidup yang ada di
sekitar kita. Contohnya, manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Komponen abiotik adalah
komponen yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Tanah, adalah salah satu contoh dari komponen
abiotik. Selain itu, juga ada air, cahaya matahari, bahkan udara yang kamu hirup.  

Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, tumbuh dan berkembang, peka terhadap
rangsang, berkembangbiak, memerlukan makanan dan minuman, dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
a. Bergerak
Bergerak merupakan kemampuan suatu organisme berpindah tempat atau posisi
b. Bernapas
menghirup udara yang mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida (CO2).
c. Membutuhkan Makanan
Ada 2 macam cara untuk mendapatkan makanan bagi makhluk hidup, yaitu autotrof dan
heterotrof. Autotrof adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri, contohnya
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat
menghasilkan makanan sendiri, contohnya manusia yang harus makanan nasi untuk dapat energi.
d. Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat ditandai dengan penambahan tinggi, berat, dan volume.
Perkembangan adalah fase makhluk hidup menjadi dewasa atau pematangan fungsi organ pada
makhluk hidup. Contohnya, pubertas yang dialami manusia.
e. Berkembang Biak
Makhluk hidup akan terus berkembang biak atau bereproduksi untuk menghasilkan keturunan dan
memperbanyak diri. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan jenis dari makhluk hidup tersebut
agar tidak punah.
f. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Iritabilitas adalah ciri-ciri makhluk hidup yang mengandalkan indera-indera yang ada pada
tubuhnya untuk mendeteksi rangsangan, lalu merespon rangsangan tersebut.
g. Melakukan Eksresi
Ekskresi merupakan pembuangan zat sisa dari tubuh, misalnya keringat dan CO2
h. Mampu Beradaptasi
Makhluk hidup akan melakukan adaptasi terhadap lingkungannya untuk bertahan hidup. Contohnya,
anjing kutub yang hidup di tempat bersalju akan memiliki rambut yang sangat tebal agar tetap
hangat
B. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri
yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. 

Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup yaitu:


1. Klasifikasi berdasarkan ciri-ciri bentuk tubuh (morfologi) dan organ dalam tubuh (anatomi)
2. Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, dan manfaatnya.

Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi
makhluk hidup berdasarkan takson. Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri
yang paling umum hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari takson disebut Taksonomi

Urutan Takson pada Makhluk Hidup

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


1). Berdasarkan organ reproduksinya : menggunakan spora atau bunga
2). Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu, semak, atau pohon
3). Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk melengkung, menjari, sejajar, atau menyirip
4). Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)

Kriteria Klasifikasi Hewan


1). Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat rendah tidak punya, hewan tingkat tinggi punya
saluran pencernaan makanan 
2). Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka dalam (endoskeleton)
3). Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki 

C. Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi 5 kingdom menurut Carolus linnaeus adalah sebagai berikut:
1. Monera
Makhluk hidup tingkat rendah yang bersifat mikroskopis. Ciri – ciri Monera yaitu bersel satu
(uniseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), dan berkembangbiak dengan membelah diri.
Contoh dari Monera yaitu Bakteri dan Alga biru.

2. Protista
Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis dan
makroskopis. Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki membran inti (eukariotik),
dan mampu berkembangbiak. Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir (Dyctostelium
discoideum), Blob (Physarium polycephalum), jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora
infestans) dan sebagainya. Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah (Euchema
spinosum), Alga hijau (Ulva sp), dan Alga Coklat (Fucus sp). 

3. Fungi (Jamur)
Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan
organik yang sudah mati. Ciri – ciri jamur : tidak memiliki akar, batang, daun, dan klorofil; memiliki
spora; hidup ditempat lembab; ada yang bersifat saprorit dan parasit. Jamur saprofit adalah jamur
yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau busuk. Jamur parasit adalah jamur
yang hidup dan menghisap makanan dari makhluk yang ditempeli (inangnya). Jamur terdiri atas
benang – benang halus yang disebut hifa. Hifa ini saling berhubungan membentuk miselium. 

4. Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu : Lumut (Bryophyta), Paku – pakuan
(Pterydophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).

Berdasarkan morfologinya, tumbuhan ada 2 jenis yaitu :


1). tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta) seperti Lumut
2). Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) seperti Paku – pakuan dan tumbuhan berbiji.

Tumbuhan Tallophyta tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tumbuhan Traceophyta
disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. Traceophyta dibagi
menjadi 2 yaitu Kormophyta berspora seperti paku – pakuan dan Kormophyta berbiji seperti
Spermatophyta.

A. Lumut
Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki struktur seperti akar yang disebut rizoid, berspora, dan
berklorofil. Contohnya : Lumut Hati (Marchantia polymorpha) yang bisa digunakan untuk obat
penyakit hati (liver), Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut tanduk (Anthecerotopsida sp.).

B. Paku
Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar, batang, daun, berspora, berklorofil, daun
muda menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora disebut sporofil, yang tidak berspora
disebut tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae), paku kawat (Liicopodinae), paku ekor
kuda (

C. Tumbuhan Berbiji (Spermatohpyta)


Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
contohnya Melinjo (Gnetum gnemon), Pinus (Pinus merkusii) dan berbiji tertutup (Angiospermae)
contohnya Mangga (Mangifera indica), Belimbing (Averrhoa carambola).

Ciri – ciri Gymnospermae :


1). Biji tidak dibungkus dengan daun buah
2). Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan strobilus betina
3). Batang besar dan berkambium
4). Berakar tunggang dan serabut
5). Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku

Ciri – ciri Angiospermae :


1). Biji dibungkus dengan daun buah (carpels)
2) Memiliki bunga

Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan dikotil (berkeping dua) contohnya kacang tanah,
mangga dan monokotil (berkeping satu) contohnya padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays). Ciri –
ciri monokotil yaitu daun lembaga berkeping satu, berakar serabut, tulang daun sejajar atau
melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan kelopak bunga berkelipatan 3.Ciri – ciri dikotil yaitu
daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, tulang daun menyirip atau menjari, berkas
pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4 atau 5.

5. Hewan (Animalia)
Kingdom hewan terbagi ke dalam dua filum yaitu vertebrata dan invertbrata
1). Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi 8 yaitu : hewan
berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Plathyhelminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing berbuku – buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan beruas –
ruas (Arthropoda) dan hewan berkulit duri (Echinodermata).
1. Porifera adalah hewan berpori – pori dan tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan dan
tubuhnya berwarna seperti merah, hijau, atau kuning. Contoh porifera yaitu Spongilla, Euspongia,
Poterion dan Scypha.
2. Coelenterata adalah hewan berongga dan memiliki tentakel. Tentakel berfungsi untuk menangkap
mangsa dan setiap tentakelnya mampu mengeluarkan racun. Tubuhnya berbentuk polip
(menempel pada tempat hidupnya) atau medusa (melayang – layang di air). Contoh Coelenterata
yaitu ubur – ubur (Aurelia aurita), bunga karang, obelia dan anemon laut.
3. Cacing (Vermes) merupakan hewan bertubuh lunak, tak bercangkang dan tubuhnya simetris
bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, cacing dibagi menjadi 3 yaitu cacing pipih
(Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) dan cacing berbuku – buku (Annelida).
Platyhelminthes contohnya cacing pita dan cacing hati. Nemathelminthes tubuhnya bulat dan
tidak bersegmen, contohnya tambang, cacing kremi, dan cacing perut. Annelida tubuhnya beruas
– ruas seperti cincin contohnya cacing tanah, lintah dan pacet.
4. Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan terkadang ada yang memiliki cangkang. Habitatnya di
darat atau di air. Contohnya udang, cumi – cumi, siput, kerang, tiram, dan sebagainya.
5. Arthropoda adalah hewan berbuku – buku dan tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, peka terhadap sentuhan dan bau, memiliki mata faset :
mata majemuk terdiri atas ribuan mata

2). Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata ada 5 filum yaitu Kelompok
Ikan (Pisces), Amphibia, Kelompok unggas (Aves), hewan melata (Reptilia) dan hewan menyusui
(Mammalia). Contoh dari Pisces yaitu ikan nila (Oreochromus niloticus). Contoh dari Amphibia
yaitu katak sawah (Rana sp.). contoh dari Aves yaitu ayam (Galllus gallus). Contoh dari Reptilia
yaitu kadal (Mabouya multifasciata). Contoh dari Mammalia yaitu mencit (Mus musculus).

1. Ikan merupakan hewan air yang memiliki tubuh streamline, memiliki rangka dalam dan luar
(berupa sisik). Permukaan tubuhnya berlendir dan bernapas dengan insang. Ikan dibagi menjadi
3 yaitu : ikan tak berahang, ikan bertulang rawan dan ikan bertulang keras.
2. Amphibia adalah hewan yang bisa hidup di darat dan di air. Hewan amphibia ketika masih
kecebong hidupnya di air dan bernapas dengan insang, ketika dewasa hidup di darat dan
bernapas dengan paru – paru.
3. Amphibia dibagi menjadi 3 yaitu : katak, kodok, dan salamander. Beda katak dengan kodok
yaitu katak selalu hidup di tempat yang lembab dan basah, sedangkan kodok hidup di tempat
kering.
4. Reptilia reptilia adalah hewan yang memiliki kulit bersisik dari zat tanduk. Kulit bersisik
tersebut untuk melindungi tubuhnya. Pada kura – kura dan penyu memiliki pelindung tubuh
sangat keras yang disebut karapaks. Reptilia terdiri dari golongan kadal, ular, kura – kura dan
buaya.
5. Aves merupakan kelompok hewan unggas yang memiliki paruh dan bulu. Paruh hewan unggas
bentuknya bermacam – macam menyesuaikan makanannya. Mammalia adalah hewan yang
memiliki kelenjar susu (mammae) dan berambut (bukan bulu). Semua hewan Mammalia hidup
di darat kecuali ikan paus.

SISTEM BINOMIAL NOMENKLATUR

1). Nama spesies terdiri atas 2 kata yaitu kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua
merupakan penunjuk spesies 
2). Kata pertama diawali dengan huruf besar, kata kedua diawali dengan huruf kecil
3). Menggunakan Bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan
4). Nama spesies jika ditulis tangan harus diberi garis bawah, jika diketik harus dicetak miring
(Italic)

Anda mungkin juga menyukai