Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI BAB 2.

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Tujuan Pembelajaran :
1. Ciri-ciri benda
2. Ciri-ciri makhluk Hidup
3. 3. Pengklasifikasian makhluk Hidup

1. Ciri – ciri Makhluk Hidup


Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki ciri – ciri
kehidupan. Makhluk tak hidup atau disebut juga dengan benda mati adalah benda yang
tidak memiliki ciri – ciri kehidupan.
Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, tumbuh dan berkembang,
peka terhadap rangsang, berkembangbiak, memerlukan makanan dan minuman, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bernapas artinya menghirup udara yang mengandung oksigen ( ) dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida ( ). Makhluk hidup juga
membutuhkan makanan dan minuman untuk memperoleh energi. Energi tersebut
digunakan untuk bergerak, tumbuh dan berkembang.
Makhluk hidup memiliki kemampuan peka terhadap rangsang yang disebut
dengan Iritabilitas. Selain itu, juga memiliki kemampuan berkembangbiak (reproduksi)
untuk melestarikan keturunannya agar tidak punah.

2. Pengklasifikasian Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup
adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup.
Dasar – dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu :
1) Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan ciri – ciri yang dimiliki
2) Klasifikasi berdasarkan ciri – ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan organ dalam tubuh
(anatomi)
3) Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, cara hidup, dan manfaatnya
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu
sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson. Takson adalah urutan klasifikasi
makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum hingga ciri yang paling khusus. Ilmu
yang mempelajari takson disebut Taksonomi.
Urutan Takson pada Makhluk Hidup

Ket. : Divisi untuk tumbuhan sedangkan Filum untuk hewan

Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


1) Berdasarkan organ reproduksinya : menggunakan spora atau bunga
2) Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu, semak, atau pohon
3) Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk melengkung, menjari, sejajar,
atau menyirip
4) Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif)
Kriteria Klasifikasi Hewan
1) Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat rendah tidak punya, hewan tingkat
tinggi punya saluran pencernaan makanan.
2) Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka dalam
(endoskeleton).
3) Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki
Kunci Determinasi adalah keterangan tentang ciri – ciri makhluk hidup yang disusun
berdasarkan ciri umum hingga ciri khusus untuk menemukan jenis (spesies) dari
makhluk hidup. Kunci determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu
keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Cara membuat kunci determinasi
1) Baca kunci dikotom dengan teliti
2) Cocokkan ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci dikotom
3) Apabila ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci dikotom
sudah sesuai, maka catatlah nomornya dan lanjutkan membaca nomor berikutnya
4) Buatlah daftar kunci determinasi sesuai dengan kunci dikotom
3. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat makhluk hidup yang berukuran
kecil (mikroskopis). Mikroskop yang sering digunakan yaitu mikroskop cahaya.
Mikroskop memiliki 2 bagian yaitu bagian optik dan mekanik.
Mikroskop cahaya beserta bagian – bagiannya

Setiap bagian pada mikroskop mempunyai fungsi tersendiri seperti pada tabel berikut

Langkah – langkah menggunakan mikroskop :


1) Ambil mikroskop dari tempatnya. Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan
tangan kiri memegang alas mikroskop.
2) Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan cukup cahaya
3) Putar revolver agar lensa objektif dengan perbesaran lemah sejajar dengan lensa
okuler hingga berbunyi “klik”
4) Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran sedang.
5) Siapkan preparat yang akan diamati.
6) Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah dengan penjepit objek
7) Aturlah fokus untuk memperjelas objek dengan cara berikut :
 Putar pemutar kasar (makrometer) sambil dilihat dari lensa okuler agar lensa
objektif dekat dengan meja preparat
 Putar pemutar halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa okuler untuk
memperjelas bayangan objek
 Jika letak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan meja preparat
8) Setelah preparat terlihat, putarlah revolver untuk mendapatkan perbesaran 10x, 40x,
atau 100x sesuai dengan kebutuhan.
9) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dan letakkan kembali pada
tempatnya

2. MONERA, PROTISTA, JAMUR, DAN TUMBUHAN


1. Monera dan Protista
Monera adalah makhluk hidup tingkat rendah yang bersifat mikroskopis. Ciri –
ciri Monera yaitu bersel satu (uniseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), dan
berkembangbiak dengan membelah diri. Contoh dari Monera yaitu Bakteri dan Alga
biru.
Bakteri ada yang menguntungkan manusia seperti Eschericia Coli untuk
memproduksi vitamin K pada proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang
berbahaya bagi manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
penyakit TBC (penyakit yang menyerang paru – paru).
Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu
mikroskopis dan makroskopis. Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki
membran inti (eukariotik), dan mampu berkembangbiak.
Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir (Dyctostelium discoideum),
Blob (Physarium polycephalum), jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora
infestans) dan sebagainya. Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah
(Euchema spinosum), Alga hijau (Ulva sp), dan Alga Coklat (Fucus sp).
Protista ada juga yang menyerupai hewan, dinamakan Protozoa. Contoh dari
Protozoa yaitu Paramecium sp., Entamoeba holystica yang terdapat pada usus besar
dan menyebabkan diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah
merah dan menyebabkan penyakit malaria.
2. Jamur (Fungi)
Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan bahan organik yang sudah mati. Ciri – ciri jamur : tidak memiliki akar,
batang, daun, dan klorofil; memiliki spora; hidup ditempat lembab; ada yang bersifat
saprorit dan parasit.
Jamur saprofit adalah jamur yang hidup dan makan dari bahan organik yang
sudah mati atau busuk. Jamur parasit adalah jamur yang hidup dan menghisap
makanan dari makhluk yang ditempeli (inangnya).
Jamur terdiri atas benang – benang halus yang disebut hifa. Hifa ini saling
berhubungan membentuk miselium. Jamur bersifat mikroskopis seperti ragi tape
(Saccharomyces cereviciae), Rhizopus sp., Aspergillus sp. dan makroskopis contohnya
jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya.
Jamur terdiri dari 6 Divisi yaitu : Cytridiomycota, Zygomicotina, Glomeromycota,
Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Jamur ada yang masuk
kelompok Protista yang disebut Protista mirip jamur yaitu Divisi Myxomycota dan
Oomycota.

3. Tumbuhan (Plantae)
Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu : Lumut (Bryophyta), Paku –
pakuan (Pterydophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta). Berdasarkan
morfologinya, tumbuhan ada 2 jenis yaitu : 1). tumbuhan tidak berpembuluh
(Tallophyta) seperti Lumut 2). Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) seperti Paku –
pakuan dan tumbuhan berbiji.
Tumbuhan Tallophyta tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tumbuhan Traceophyta disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan akar,
batang, dan daunnya. Traceophyta dibagi menjadi 2 yaitu Kormophyta berspora seperti
paku – pakuan dan Kormophyta berbiji seperti Spermatophyta.
Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki struktur seperti akar yang disebut rizoid,
berspora, dan berklorofil. Contohnya : Lumut Hati (Marchantia polymorpha) yang bisa
digunakan untuk obat penyakit hati (liver), Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut
tanduk (Anthecerotopsida sp.)
Tumbuhan lumut dan bagian – bagiannya :

Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar, batang, daun, berspora,
berklorofil, daun muda menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora disebut
sporofil, yang tidak berspora disebut tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae),
paku kawat (Liicopodinae), paku ekor kuda (Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae).

Tumbuhan Paku dan bagian – bagiannya :


Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) contohnya Melinjo (Gnetum gnemon), Pinus (Pinus merkusii) dan
berbiji tertutup (Angiospermae) contohnya Mangga (Mangifera indica), Belimbing
(Averrhoa carambola).

Ciri – ciri Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) :


1) Biji tidak dibungkus dengan daun buah
2) Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan strobilus betina
3) Batang besar dan berkambium
4) Berakar tunggang dan serabut
5) Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku

Ciri – ciri Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup):


1) Biji dibungkus dengan daun buah (carpels)
2) Memiliki bunga
Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan dikotil (berkeping dua) contohnya
kacang tanah, mangga  dan monokotil (berkeping satu) contohnya padi (Oriza sativa),
jagung (Zea mays).

Ciri – ciri monokotil :


yaitu daun lembaga berkeping satu, berakar serabut, tulang daun sejajar atau
melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan kelopak bunga berkelipatan 3. Ciri –
ciri dikotil yaitu daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, tulang daun menyirip
atau menjari, berkas pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4 atau 5.
 

AVERTEBRATA DAN VERTEBRATA


1. Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Avertebrata dibagi
menjadi 8 yaitu :  hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing
pipih (Plathyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku – buku
(Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan beruas – ruas (Arthropoda) dan hewan
berkulit duri (Echinodermata).
Porifera adalah hewan berpori – pori dan tubuhnya seperti spons. Habitatnya di
perairan dan tubuhnya berwarna seperti merah, hijau, atau kuning. Contoh porifera
yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion dan Scypha.
Coelenterata adalah hewan berongga dan memiliki tentakel. Tentakel berfungsi
untuk menangkap mangsa dan setiap tentakelnya mampu mengeluarkan racun.
Tubuhnya berbentuk polip (menempel pada tempat hidupnya) atau medusa (melayang-
layang di air). Contoh Coelenterata yaitu ubur–ubur (Aurelia aurita), bunga karang,
obelia dan anemon laut.
Cacing (Vermes) merupakan hewan bertubuh lunak, tak bercangkang dan
tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, cacing dibagi menjadi 3 yaitu
cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) dan cacing berbuku–
buku (Annelida).
Platyhelminthes contohnya cacing pita dan cacing
hati. Nemathelminthes tubuhnya bulat dan tidak bersegmen, contohnya tambang,
cacing kremi, dan cacing perut. Annelida tubuhnya beruas–ruas seperti cincin
contohnya cacing tanah, lintah dan pacet.
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan terkadang ada yang memiliki
cangkang. Habitatnya di darat atau di air. Contohnya udang, cumi–cumi, siput, kerang,
tiram, dan sebagainya.
Arthropoda adalah hewan berbuku–buku dan tubuhnya terdiri atas kepala,
dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, peka terhadap sentuhan
dan bau, memiliki mata faset : mata majemuk terdiri atas ribuan mata.

2. Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata ada 5 filum
yaitu Kelompok Ikan (Pisces), Amphibia, Kelompok unggas (Aves), hewan melata
(Reptilia) dan hewan menyusui (Mammalia).
Contoh dari Pisces yaitu ikan nila (Oreochromus niloticus). Contoh
dari Amphibia yaitu katak sawah (Rana sp.). contoh dari Aves yaitu ayam (Galllus
gallus). Contoh dari Reptilia yaitu kadal (Mabouya multifasciata). Contoh
dari Mammalia yaitu mencit (Mus musculus).
Ikan merupakan hewan air yang memiliki tubuh streamline, memiliki rangka
dalam dan luar (berupa sisik). Permukaan tubuhnya berlendir dan bernapas dengan
insang. Ikan dibagi menjadi 3 yaitu : ikan tak berahang, ikan bertulang rawan dan ikan
bertulang keras.
Amphibia adalah hewan yang bisa hidup di darat dan di air. Hewan amphibia
ketika masih kecebong hidupnya di air dan bernapas dengan insang, ketika dewasa
hidup di darat dan bernapas dengan paru–paru.
Amphibia dibagi menjadi 3 yaitu : katak, kodok, dan salamander. Beda katak
dengan kodok yaitu katak selalu hidup di tempat yang lembab dan basah, sedangkan
kodok hidup di tempat kering.
Reptilia reptilia adalah hewan yang memiliki kulit bersisik dari zat tanduk. Kulit
bersisik tersebut untuk melindungi tubuhnya. Pada kura – kura dan penyu memiliki
pelindung tubuh sangat keras yang disebut karapaks. Reptilia terdiri dari golongan
kadal, ular, kura – kura dan buaya.
Aves merupakan kelompok hewan unggas yang memiliki paruh dan bulu. Paruh
hewan unggas bentuknya bermacam – macam menyesuaikan makanannya. Mammalia
adalah hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan berambut (bukan bulu).
Semua hewan Mammalia hidup di darat kecuali ikan paus.
Carolus Linnaeus
Carolus Linnaeus merupakan salah satu ilmuwan yang menemukan Sistem
Klasifikasi makhluk hidup agar mudah untuk klasifikasi dan pemberian nama pada
makhluk hidup. Sistem klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus disebut sistem
binomial nomenklatur (sistem nama ganda).

Sistem binomial nomenklatur memiliki aturan yaitu :


1) Nama spesies terdiri atas 2 kata yaitu kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan penunjuk spesies.
2) Kata pertama diawali dengan huruf besar, kata kedua diawali dengan huruf kecil.
3) Menggunakan Bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan.
4) Nama spesies jika ditulis tangan harus diberi garis bawah, jika diketik harus dicetak
miring (Italic)

Contoh sistem binomial nomenklatur :


Nama latin dari padi adalah Oriza sativa. Apabila ditulis tangan maka menjadi
Oriza sativa. Oriza merupakan nama genus dan sativa merupakan petunjuk spesies.

Contoh dari penulisan takson tumbuhan


Klasifikasi tumbuhan jagung (Zea mays)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Familia : Gramineae
Genus : Zea
Species : Zea mays

Contoh dari penulisan takson hewan


Klasifikasi hewan anjing
Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Carnivora
Familia : Canidae
Genus : Canis
Species : Canis familiaris

Anda mungkin juga menyukai