PERCOBAAN I
OLEH :
KELOMPOK I
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia.
Hewanpun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang
tergolong tumbuhan adalah semua organisme eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil,
menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan
tumbuhan parental.
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi
golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang
sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan/Divisio
(tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis). Tujuan
klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari
makhluk hidup.Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk
hidup.
Dasar pengelompokan makhluk hidup antara sistem klasifikasi yang satu dengan yang lain mungkin saja
berbeda. Namun, pada umumnya klasifikasi makhluk hidup tersebut mempunyai tujuan dan manfaat
yang hampir sama. Tujuan klasifikasi antara lain yaitu, mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar
mudah dikenali, mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri, melihat hubungan
kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut, menyederhanakan
objek studi, dan mengurutkan proses evolusi/perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan
hubungan kekerabatan dengan golongan lain.
Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan manusia. Adapun manfaat
klasifikasi antara lain untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup, mengetahui hubungan kekerabatan
antar makhluk hidup.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadu tumbuhan tidak berpembuluh atau non-traecheophyta dibagi
dalam dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (yunani, trachoia = Saluran Kecil, phyton =
Tumbuhan). Tumbuhan non-tracheophyta adalah kelompok lumut sedangkan kelompok tracheophyta
adalah tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat
membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan
tingkat tinggi.
B. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengamati beberapa
divisi pada tumbuhan.
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mengamati beberapa Divisi pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Tumbuhan adalah organisme eukariotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, dan autotrop. Dunia
tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non- tracheophyta (tumbuhan
lumut), dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji) yaitu
xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam dari akar ke daun.Floem berfungsi
mengangkut hasil-hasil fotosintesis.Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi yaitu Bryophyta (tumbuhan
lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Tumbuhan lumut termasuk golongan tumbuhan tingkat rendah yang filogenetiknya lebih tinggi dari
pada golongan algae karena dalam susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian diri terhadap lingkungan
hidup di darat, gametangium dan sporangiumnya multiseluler, dan dalam perkembangan sporofitnya
sudah membentuk embrio. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk
dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, lumut). Tumbuhan ini sudah menunjukkan
diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan
daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ
penyerap haranya adalah rizoid (Anggraini, 2013).
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dapat dijumpai
pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam satu divisi yang jenis-jenisnya
telah jelas mempunyai kormus dan dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan
daun. Bagi manusia, tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain sebagai tanaman hias,
sayuran dan bahan obatobatan. Namun secara tidak langsung, kehadiran tumbuhan paku turut
memberikan manfaat dalam memelihara ekosistem hutan antara lain dalam pembentukan tanah,
pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu proses pelapukan serasah hutan (Anonim, 2000).
Biji adalah bakal biji (Ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh
organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut
pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Dengan demikian biji telah
memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta
(tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji; Gr. sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan
tanaman yang lebih primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan
menggunakan cara lainc untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji
mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis
maupun daerah beriklim dingin (Hariana, A., 2007).
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Bangsa : Selaginellales
Suku : Selaginellaceae
Marga : Selaginella
Jenis : Selaginella doederleinii
Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4-5 mm lebar
2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah
hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai
cakar ayam dengan sisik-sisiknya. Cakar Ayam mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang
bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun
tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau.Spora 28
berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul dari batang yang
berdaun dan berwarna coklat kehitaman (Hutapea, 1999).
Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah, antitoksik,
antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan bengkak. Selain itu
Selaginella doederleinii Hieron juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang
paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).
Regnum : Plantae
Division : Hepaticophyta
Kelas : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoceales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticopsida sp
Lumut hati adalah tumbuhan tanpa bunga, memproduksi spora dengan spora yang dihasilkan dalam
kapsul kecil. Seperti yang kita tahu bahwa lumut memiliki tahap gametofit dan tahap sporofit. Spora
kapsul (mungkin didukung dengan tangkai, atau seta) adalah sporofit dan ini tumbuh dari tahap
gametofit. Berikut akan mengulas ciri-ciri tumbuhan lumut hati atau Hepaticopsida. Untuk
mengidentifikasi lumut hati sering memerlukan penggunaan mikroskop.
2. Tris-normonoterpenoid
3. Homomonoterpenoid
4. Tris-norsesquiteroenoid
5. Sesquiterpenoid
6. Diterpenoid
Kingdom : Plantae
Divisi : Cycadophyta
Kelas : Cycadospsida
Ordo : Cycadales
Family : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Monilophyta
Tumbuhan paku atau paku-pakuan atau istilah lainnya Pteridophyta adalah sekelompok tumbuhan
dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi
seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan
perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme seperti lumut dan jamur.
Tumbuhan paku juga merupakan tumbuhan tingkat rendah, sama seperti lumut. Meskipun ciri dan
struktur tubuh tumbuhan paku sangat berbeda dibandingkan lumut, yakni sudah memiliki cormusatau
dapat dibedakan bagian akar, daun, dsb. Tetapi tumbuhan paku tidak menghasilkan biji.
2. Alkaloid
3. Teroid.
1. Serat (fiber)
4. Makanan antioksidan
5. Anti- inflamasi
6. Kaya Vitamin A
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tachebionto
Subdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Rumput tekiatau yang dikenal dalam bahasa latin adalah Cyperus rotundus adalah salah satu tumbuhan
rumput semu menahun yang tingginya bisa mencapai 10 hingga 95 cm. Tumbuhan i
tingginya bisa mencapai 10 hingga 95 cm. Tumbuhan ini tumbuh liar dan biasanya sangat mudah di
jumpai dan digunakan sebagai bahan praktikum dan sebagai objek penelitian.
Jenis batang atau habitus tumbuhan dari rumput teki adalah herba atau terna (rumput-rumputan).
Batang tumbuhan jenis ini lunak, mengandung banyak air, berbuku-buku atau tidak. Contoh selain
rumput teki adalah pada padi (Oryza sativa). Arah tumbuh batang pada tumbuhan rumput teki adalah
tegak (erectus) karena batang tegak, tumbuh lurus ke atas. Contoh lain dari arah tumbuh batang yang
tegak adalah pepaya (Carica papaya). Percabangan pada rumput teki adalah monopodial. Cara
percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Air, Karbohidrat, Serat, Abu, monitol, senyawa K, sakarosa, glukosa, malic acid, citric
acid, arundoin, cyllindrin, fernenol, simiarenol, anemonin.
3. Sebagai kompetitor yang membuat tanaman utama memiliki akar yang kuat.
4. Sebagai kompetitor yang membuat tanaman utama lebih subur – rumput gambut
6. Mengurai pupuk lebih dulu sehingga tidak merusak akar tanaman utama.
7. Menjaga vegetasi tanah (kandungan mikroorganisme dan serangga juga cacing tanah).
Kingdom : Plantae
Superkingdom : Trachebionta
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
a. Akar
Akar daun sirih tunggang, berbentuk bulat memanjang, dengan tumbuha tunas baru yang banyak,
berwarna kecokaltan hingga kekuningan dan tumbuh dengan menjalar.
b. Batang
Batang bulat memanjang, dengan mencapai ketinggian 5-1 m, dan tumbuh dengan menjalar atau
merambat. Selain itu, batang ini juga bersulur, beruas, berbuku dengan jarak 5-10 cm, dan memiliki
pertunasan yang banyk dibagian batang. Pada umumnya, batang ini berwarna kecoklatan hingga
kehijauan.
c. Daun
Daun berbentuk bulat oval atau telur, pangkal daun berberbentuk hampir menyerupai jantung,
pertulangan menyirip, permukaan bagian tepi merata, dan juga berbulu pada permukaan bagian bawah.
Daun ini tebal, dengan lebar 2-10 cm, panjang 5-15 cm yang berwarna kehijauan muda hingga tua.
d. Bunga
Bunga daun sirih termasuk majemuk, perbungaannya sirih ini termasuk bulir yang berdiri dengan
sendirinya yang terletak pada cabang daun yang berhadapan. Bulir ini lengkap yaitu bulir jantan dan
betina, bulir jantan memiliki panjang mencapai 1-3 cm, benang sari pendek. Sedangkan bulir betina
panjang 2-6 cm dan panjang kepala putik mencapai 3-5 cm, pada umumnya bunga daun sirih ini
berwarna merah muda hingga kemerahan tua serta keputihan.
e. Buah
Buah daun sirih ini berbentuk bulat telur kecil, dengan bagian ujung yang gundul, berwarna abu – abu
hingga kehitaman, dan terdapat bulu banyak. Selain itu, dalam buah memiliki biji yang ada didalamnya
berbentuk bulat, pipih dan berwarna kehitaman yang mencapai sekitar 10-20 biji perbuahnya.
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula
dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur
4. Melancarkan haid
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Kamera
2. Pensil/warna/penggaris
B. Bahan
C. Cara Kerja
2. Difoto tumbuhannya
BAB IV
A. Hasil Percobaan
sisik-sisiknya.Cakar Ayam
perbanyakannya, menyerupai
dan jamur.
penelitian.
B. Pembahasan
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih
menyukai tempat lembab, tidak memilki akar, batang dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh
pengangkut (xylem dan floem). Merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus (Talofita)
dengan tumbuhan berkormus (Kormofita) dan mengalami pergiliran keturunan.
Tumbuhan paku adalah tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun sejati.
Berkembangbiak dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xylem dan floem,
memiliki klorofil, berkas serabut dan mengalami pengiliran keturunan.
3. Divisi Spermatophyta
Tumbuhan berbiji terbuka atau biasanya disebut dengan Gymnospermae merupakan tumbuhan
yang bijinya tidak tertutup oleh bakal buah.
Tumbuhan berbiji tertutup atau biasa disebut dengan Angiospermae, memiliki suatu cirri yang
paling khas, yaitu sumua tumbuhan yang termasuk kedalam tumbuhan biji tertutup ini merupakan
tumbuhan berbunga. Organ reproduksi dari tumbuhan ini merupakan bunga yang memiliki bakal biji dan
bakal buah.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tumbuhan cakar ayam
ini merupakan tumbuhan yang termasuk kedalam divisi Pteryophyta (tumbuhan paku). Tanaman ini
memiliki batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4-5
mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua,
bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang
menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya. Cakar Ayam mempunyai habitus terna, merayap, sedikit
tegak.Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih
kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus
dan hijau.Spora 28 berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih.Akar serabut,
muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman.
Tumbuhan pakis/pinus ini termasuk kedalam divisi pteryophyta. Tumbuhan paku atau paku-
pakuan atau istilah lainnya Pteridophyta adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati
(Tracheophyta) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok
tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai
kelompok organisme seperti lumut dan jamur.
Tumbuhan sirih ini termasuk kedalam divisi spermatophyta (tumbuhan berbiji) dengan ciri
tumbuhnya merambat pada pohon induk, memiliki batang berwarna kecoklatan dengan daun berbentuk
oval pada bagian unjung merincing dan bagian pangkal daun tumpul.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan asisten agar selalu memperhartikan jalannya percobaan sehingga tejadinya ketentraman
dalam proses pengamatan. Diharapkan juga bagi mahasiswa, agar tenang pada saat praktikum sehingga
tidak mengganggu temannya yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, F., A. Suryanto, dan N. Aini. 2013. Sistem tanam dan umur bibit pada
Husada: Jakarta.
Hariana, A., 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, 1-5, 104.Penebar Swadaya:
Jakarta.
Republik Indonesia.