“Fluida”
DI SUSUN OLEH :
NIM : B1A119349
KELAS : I/019
UNIVERSITAS MEGEREZKY
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bias disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
D. Manfaat 5
Bab II Pembahasan 6
D. Persamaan Kontinuitas 19
E. Persamaan Bernouli 20
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
Daftar Pustaka 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam
secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam,
baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi
Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron
mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar
berbagai pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain
membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu
fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk
Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan fluida. Cairan adalah
salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya
lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan
Fluida merupakan zat yang dapat berubah bentuk secara terus menerus jika terkena
tegangan geser meskipun tegangan geser itu kecil. Tegangan geser adalah gaya geser
dibagi dengan luas permukaan tempat adanya gaya geser tersebut. Gaya geser adalah
Fluida mempunyai dua sifat fisik yaitu viskositas dan densitas. Dimana viskositas
adalah sifat fluida yang diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida
tersebut. Besar kecilnya viskositasn fluida tergantung pada suhu fluida tersebut. Untuk
4
fluida cair, makin tinggi suhunya, maka viskositas makin kecil, sedangkan untuk fluida
gas, makin tinggi suhunya, maka viskositasnya makin besar. Sedangkam densitas atau
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Fluida
adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak
partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas
juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat cair dan gas
karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau
seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir
(Saripudin, 2009).
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair
itu dapat dikelompokkan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas
juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan
contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain (Saripudin, 2009).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung
di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya.
Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia
6
Fluida mempunyai dua sifat fisik yaitu viskositas dan densitas. Dimana
viskositas adalah sifat fluida yang diberikannya tahanan terhadap tegangan geser
oleh fluida tersebut. Besar kecilnya viskositasn fluida tergantung pada suhu fluida
tersebut. Untuk fluida cair, makin tinggi suhunya, maka viskositas makin kecil,
sedangkan untuk fluida gas, makin tinggi suhunya, maka viskositasnya makin besar.
Sedangkan densitas atau kerapatan suatu fluida dedefenisikan sebagai massa per
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni: (Saripudin, 2009).
a. Fluida statis
b. Fluida Dinamis
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada
dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis,
a. Massa Jenis/Kerapatan
pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya
kurang tepat, karena segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada
sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi
merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume.
Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
7
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air)
(Handayani, 2009).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3). Massa
jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang
berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
m
ρ=
v
Untuk volume (V) adalah m3, sehingga satuan SI untuk massa jenis () adalah
kg/m3 atau kg.m3. Satuan lain yang masih sering digunakan adalah g/cm3.
Massa jenis relatif adalah nilai perbandingan massa jenis suatu bahan terhadap
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Massa Jenis
Bahan Massa Jenis (g/cm3) Nama Bahan
(g/cm3)
Air 1,00 Gliserin 1,26
8
Aluminium 2,7 Kuningan 8,6
atau
Keterangan
V = Volume (m3)
Rapat massa relatif didefinisikan sebagai perbandingan dari rapat massa zat tersebut
9
Juga berlaku :
Atau
(Palupi, 2009).
b. Tekanan
tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya
tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas
dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya. Mari kita lihat orang
memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku dengan gaya yang
tancapan paku bila paku runcing dan paku tumpul. Paku runcing menancap
lebih dalam dari pada paku yang tumpul walaupun dipukul dengan gaya yang
sama besar. Dari sini terlihat bahwa luas permukaan yang terkena gaya
menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan yang lebar.
tekanan. Jadi, tekanan dinyatakan sebagai gaya per satuan luas. Pengertian
10
tekanan ini digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan
untuk tekanan dapat diperoleh dari rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau
disebut dengan pascal. Jadi 1 N/m2=1 Pa (pascal). Bila suatu cairan diberi
tekanan dari luar, tekanan ini akan menekan ke seluruh bagian cairan dengan
Jika gaya F bekerja tegak lurus bekerja pada benda seluas A, besarnya
F
p = A
Keterangan :
F = Gaya (N)
dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang
sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar
Satuan lain yang digunakan adalah atmosfer (atm), cmHg, dan milibar
(mb) dimana
1 mb = 0,001 bar
1 bar = 105 Pa
1) Tekanan gauge
tidak diketahui dan tekanan atmosfer (tekanan udara luar). Nilai tekanan
11
yang diukur oleh alat pengukur tekanan sesungguhnya dikenal sebagai
2008).
p = pgauge + patmosfer
tekanan gauge 2 bar memiliki tekanan mutlak kira-kira 3 bar sebab tekanan
Tekanan adalah suatu besaran dari fluida (zat cair dan gas) yang
b) Gaya yang dikerjakan oleh tekanan dalam suatu fluida pada kedalaman
c) Suatu gaya luar yang bekerja pada suatu fluida diteruskan sama besar
keseluruh fluida.
Ini tidak berarti bahwa tekanan dalam suatu fluida adalah sama
dimana saja, sebab berat fluida itu sendiri mengerjakan tekanan yang
2008).
(Kanginan, 2008).
ph =ρ gh
12
Dengan adalah massa jenis fluida (kg/m3), g adalah percepatan
gravitasi bumi (m/s2), h adalah kedalaman fluida (m) dan ph adalah tekanan
p= pluar + p h
p= pluar + ρ gh
udara luar, maka udara luar (atmosfer) mengerjakan gaya luar pada fluida
1. Prinsip Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu tempat akan menambah
Tekanan akan diberikan pada suatu zat cair yang tertutup diteruskan tanpa
berkurang ke tiap titik dalam zat cair dan ke dinding bejana (Mundilarto, 2008).
a. Dongkrak hidrolik
13
Jika luas penampang kecil A1 ditekan dengan gaya input F1, maka pada luas
penampang yang besar akan dihasilkan gaya angkat output F2. Sesuai dengan
p1 =p 2
F2 F1 A2
= F2 = ×F 1
A2 A1 atau A1
1 1
×πd 21 ×πd 22
Untuk luas penampang berbentuk silinder, A1 = 4 dan A2 = 4 ,
1 2
πd
4 1
F2 = ×F 1
1 2
πd
4 2
d2 2
F2 =
d1 ( )
×F1
2. Prinsip Archimedes
Suatu benda dicelupkan ke dalam zar cair akan mendapat gaya angkat yang
sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan benda itu. Benda yang
dicelupkan sebagian atau seleruhnya akan mendapat gaya angkat oleh za cair.
Besarnya gaya angkat zat cair yang dipindahkan benda. Pernyataan ini merupakan
bunyi Hukum Archimedes. Oleh karena itu, gaya angkat oleh zat cair disebut juga
Sebuah benda di dalam air terasa lebih ringan. Berat batu ketika di dalam air
sesungguhnya tidak berkurang. Akan tetapi ketika batu tercelup dalam air, air
memberikan pada batu dengan arah ke atas. Hal ini menyebabkan berat batu
berkurang. Gaya berarah ke atas yang dikerjakan fluida pada benda tercelup dalam
fluida tersebut juga dengan gaya apung (buoyancy). Gaya ini bergantung pad
14
kerapatan fluida dan volume benda, tetapi tidak pada komposisi atau bentuk benda,
dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Prinsip ini
pertama kali dikemukakan oleh Archimedes (287-212 SM) yang kemudian dikenal
ke dalam fluida mengalami gaya keatas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh
F a=m f⋅g
F a= ρf⋅V bf⋅g
Dengan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3), V bf volume benda yang tercelup dalam
1
V bf = 2 V b
tenggelam serta prinsip kerja kapal laut, kapal selam, dan galangan kapal
(Mundilarto, 2008).
1) Mengapung
15
Contoh benda mengapung di air antara lain pelampung, kapal, itik, dab
bangkai ikan. Perlu diketahui bahwa, mengapung dapat juga terjadi di udara
(gas). Coba perhatikan balon udara yang naik, hal ini karena balon berisi gas
ringan (umumnya nitrogen) yang massa jenisnya lebih kecil daripada massa
2) Melayang
gabus tersebut akan melayang. Benda tersebut melayang karena gaya apung
sama dengan berat benda. Secara umum benda melayang di dalam zat cair,
jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. Hal ini dapat ditulis
matematis, yaitu:
Contoh benda melayang antara lain telur dalam larutan air garam dan
3) Tenggelam
tenggelam karena gaya apung leboh kecil daripada berat benda. Secara umum
benda yang tenggelam dalam zat cair, jika massa jenis benda lebih besar
daripada massa jenis zat cair. Hal ini dapat dituliskan secara matematis, yaitu:
Contoh benda tenggelam, antara lain batu di dalam kolam, uang logam
di dalam kolam, dan puin-puing kapal yang karam di laut (Mundilarto, 2008).
16
b. Kapal laut
Kapal laut yang sedang bergerak di lautan, tidak tenggelam walaupun bahan
pembuat kapal memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis air laut.
Diketahui massa jenis besi 7.800 kg/m3, sedangkan massa jenis air laut sekitar
900 kg/m3. Kapal laut sengaja dibuat berongga sehingga volume kapal menjadi
besar. Akibatnya, volume air yang dipindahkan juga besar. Dengan demikian,
gaya apung kapal juga besar, maka kapal tidak tenggelam (Mundilarto, 2008).
c. Kapal selam
Kapal selam dilengkapi dengan rongga atau tangki yang dilengkapi dengan
katup air dan udara. Untuk dapat tenggelam, maka katup air pada tangki dibuka
sehingga air dapat masuk dan udara keluar melalui kutup udara. Akibatnya, kapal
bertambah berat sehingga gaya apung lebih kecil daripada gaya beratnya.
Sebaliknya untuk dapat muncul lagi permukaan, air dalam tangki di pompa keluar
dan udara masuk lewat kutup udara didalamnya. Dengan cara ini, gaya apung
kapal lebih besar daripada berat kapal sehingga kapal terapung (Mundilarto,
2008).
d. Gelangan kapal
Untuk memperbaiki bagian bawah kapal yang rusak, maka kapal perlu
diangkat di atas permukaan air. Untuk itu digunakan galangan kapal. Caranya,
setelah kapal diberikan penopang yang kuat, air laut di antara dinding dalam
2008).
17
C. Vioskositas dan Tegangan Permukaan
1. Vioskositas
kecilnya gesekan dalam fluida. Gesekan dapat terjadi di antara partikel-partikel zat
cair atau gesekan antara zat cair dengan dinding permukaan zat cair. Semakin besar
vioskositas, semakin susah fluida itu mengalir dan semakin sulit pula suatu benda
bergerak dalam fluida tersebut. Fluida, baik zat cair maupun gas mempunyai
vioskositas. Zat cair lebih kental daripada gas sehingga gerak benda di dalam zat cair
Hukum Stokes
Fluida ideal adalah fluida yang tidak memiliki vioskositas (kekentalan). Jika
sebuah benda bergerak dalam fluida ideal, benda tersebut tidak akan mengalami
gaya gesekan. Jadi, tekanan fluida sebelum dan sesudah melewati suatu penghalang
tidak akan berubah, atau besarnya tetap. Resultan gaya akan bekerja pada setiap titik
F=6 πղvr
Dengan
r = jari-jari bola (m) Persamaan tersebut disebut dengan Hukum Stokes (Kamajaya,
2007).
18
2. Tegangan Permukaan
Pada permukaan temu (antarmuka) antara zat dan gas, atau antara dua zat cair
pergerakan air di dalam tanah dan media-media porous lainnya, aliran melalui lapisan
tipis (thin film), pembentukan gelombang udara, serta pecahnya jet zat cair bebas
(Indrajit, 2007).
cair yang dikarakteristikkan oleh gaya tegangan permukaan terkadang bias diabaikan
yang lain, seperti gaya inersia, gaya gravitasi, dan gaya viskos (Indrajit, 2007).
D. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas berbunyi: pada fluida yang tak termampatkan, hasil kali
antara kelajuan aliran fluida dalam suatu wadah dengan luas penampang wadah selalu
konstan. Jika suatu wadah (pipa) memiliki penampang berbeda maka secara matematis
A1v1 = A2v2
19
Atau
v2 A1
=
v1 A2
πd 21 πd 22
A 1 =πr 21= A 2 =πr 22=
4 , 4
πd 21
v 2 πr 21 4
= 2= 2 v 2 r 1 2 d1 2
v 1 πr 2 πd 2
4 sehingga
=
() ( )
v1 r2
=
d2
(Kanginan, 2008).
E. Persamaan Bernouli
fluida paling besar adalah bagian yang kelajuan alirannya paling kecil dan tekanan yang
paling kecil pada bagian yang kelajuan alirannya paling besar” (Kanginan, 2008).
Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli berlaku untuk fluida ideal dan diturunkan dari hukum
1
p+ ρ gh+ ρv2
kekekalan energi menurut persamaan ini besaran 2 memiliki nilai yang
sama dengan setiap titik dalam aliran fluida dengan massa jenis , dimana p adalah
tekanan mutlak, h adalah ketinggian diatas suatu bidang acuan, dan v adalah kecepatan
1 1
p1 + ρ gh1 + ρv 21 =p 2 + ρ gh2 + ρv 22
2 2
20
(Kanginan, 2008).
1 2
ρv
Besaran gh adalah energy potensial fluida per satuan volume, dan 2 adalah
energi kinetik fluida per satuan volume. Kedua besaran ini memiliki satuan tekana
(Kanginan, 2008).
1. Jenis Aliran
Fluida disebut bergerak atau mengalir jika fluida itu bergarak terus terhadap
sekitarnya. Fluida mengalir diasumsikan sebagai fluida ideal, yaitu fluida yang tak
2008).
Fluida tak kental adalah aliran fluida yang tidak mengalami gesekan. Pada
aliran fluida tak kental, antara satu lapisan fluida dengan lapisan fluida di dekatnya
tidak mengalami gesekan begitu pula antara fluida dengan dinding saluran (pipa)
sehingga gesekan antara fluida dengan dinding saluran tidak menghambat gerak
• Aliran Steady. Suatu aliran fluida disebut steady jika tidak ada perubahan
• Airan Unsteady jika terdapat perubahan kecepatan terhadap waktu dalam aliran
tersebut.
21
• Aliran Laminer jika gerakan dari partikel-partikel fluida membentuk lapisan yang
• Aliran Turbulen jika gerakan partikel fluida acak atau tidak teratur dan juga
• Compressible jika ada perubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida
di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida compressible adalah: udara, gas alam,
dll
• Aliran Uniform
2. Bilangan Reynolds
Jenis aliran suatu fluida dapat dilihat dari bilang reynold-nya. Ada empat hal
yang mempengaruhi nilai bilangan reynold yaitu massa jenis, kecepatan, diameter,
dan viskositas fluida. Rumus dari bilangan reynold dapat dihitung berdasarkan
persamaan
ρvD
NR =
ղ
Dimana
NR = bilangan Reynold
ρ = densitas (kg/m3)
22
Jika aliran dari suatu fluida dapat ditentukn berdasarkan bilangan Reynold-
nya untuk bilangan Reynold < 2000 maka alirannya laminar, antara 2000-4000 maka
(Fathuroya, 2017).
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas.
tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari – hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernouli yang
sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia
masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang,
B. Saran
dengan baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Fathuroya, Vivien. 2017. Fisika Dasar Untuk Ilmu Pangan. UB Press : Malang.
Handayani, Sri. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Pembukuan Departemen
Indrajit, Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Setia Budi Inves : Bandung.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga : Jakarta
Kironoto, Bambang Agus. 2018. Statika Fluida. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Palupi, Dwi. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. CV Sahabat : Jakarta.
Saripudin, Arip. 2009. Praktis Belajar Fisika. Visiondo Media Persada : Jakarta.
Tim Kompas Ilmu. 2019. Rumus Pocket Fisika SMA/MA Kelas X XI XII. Grasindo : Jakarta
25