Anda di halaman 1dari 25

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANGGUN PRATIWI MEWAL

NIM : B1A119349

KELAS : I/019

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGEREZKY

MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan Rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Fisika

Dasar tentang hukum Newton I II III, berat dan massa, gaya gesekan kerja atau usaha energi

potensial dan energi kinetik kekekalan energi, dan daya ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman – teman yang telah berkontribusi

dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bias disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun

terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,

sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi

terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Bab I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan 6

D. Manfaat 8

Bab II Pembahasan 10

A. Hukum Newton I II III 10

B. Berat dan Massa 12

C. Gaya Gesekan 13

D. Kerja atau Usaha 16

E. Energi Potensial dan Kinetik 18

F. Kekekalan Energi 20

G. Daya 21

Bab III Penutup 23

A. Kesimpulan 23

B. Saran 24

Daftar Pustaka 25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan

sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam

secarakeseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam,

baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi

Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron

mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar

berbagai pengembangan ilmudan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain

membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu

astrofisika, denganbiologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk

fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk

geofisika, dan lain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang dasar dasar ilmu fisika.

Hukum Newton adalah sebuah rumusan yang menggambarkan kaitan antara gaya

dengan gerak sebuah benda. Dinamakan demikian karena yang merumuskan dan

mepublikasikan ke khayalak luas secara sistematis adalah Sir Isaac Newton (1643-1727),

seorang fisikawan Inggris.

Berat benda adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

(gravitasi). Sedangkan, massa adalah ukuran mendasar dari kuantitas materi dalam

benda dan dinyatakan dalam kilogram dan ton.

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul oleh dua permukaan yang bergesekan.

Gaya gesekan termasuk gaya sentuh, karena kedua permukaan yang bergesakan pasti

bersentuhan. Jika kamu mencoba menodorong meja di kelas secara pelahan, meja itu

4
belum tentu akan bergerak. Namun, jika kamu menambah tenaga doronganmu,

barulah meja itu bergerak.

Dalam kehidupan sehari-hari, usaha didefenisikan sebagai pekerjaan yang

dilakukan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Usaha dalam fisika selalu

berhubungan dengan transfer energi dan gaya

Energi potensial adalah energy yang tersimpan pada suatu benda akibat

bentuknya, letaknya, atau keadaannya. Sedangkan, energi kinetik adalah energi yang

dimiliki benda karena mempunyai kecepatan (gerak)

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya

dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pernyataan ini dikenal dengan

hukum kekekalan energi.

Daya defenisikan sebagai kecepatan dalam melakukan usaha, yaitu besar

usaha yang lakukan dibagi waktu yang diperlukan untuk melakukannya. Daya sering

disebut laju perubahan energi. Satuan daya menurut SI adalah watt (W).

B. Rumusan Masalah

a. Hukum Newton I II III

1. Apa yang dimaksud dengan hukum newton ?

2. Bagaimana bunyi hukum newton I ?

3. Bagaimana bunyi hukum newton II ?

4. Bagaimana bunyi hukum newton III ?

b. Berat dan Massa

1. Apa yang dimaksud dengan berat ?

2. Apa yang dimaksud dengan massa ?

3. Jelaskan perbedaan berat dan massa !

4. Jelaskan hubungan berat dan massa !

5
c. Gaya Gesekan

1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek ?

2. Jelaskan asal terjadinya gaya gesek !

3. Jelaskan macam – macam gaya gesek !

4. Jelaskan aplikasi, manfaat serta kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek

dalam kehidupan sehari – hari !

d. Kerja atau Usaha

1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam fisika ?

2. Jelaskan usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya !

3. Jelaskan tentang usaha negatif !

4. Bagaimana menghitung usaha dari grafik gaya dan perpindahan ?

e. Energi Potensial dan Energi Kinetik

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian energi potensial ?

2. Apa yang dimkasud dengan energi potensial gravitasi ?

3. Apa yang dimaksud dengan energi potensial pegas ?

4. Apa uang dimaksud dengan pengertian dari energi kinetik ?

f. Kekekalan Energi

1. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi ?

2. Apa yang dimaksud dengan energi mekanik ?

3. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi mekanik ?

g. Daya

Bagaiamana penjelasan dan penjabaran rumus dari daya ?

C. Tujuan

a. Hukum Newton I II III

1. Untuk mengetahui pengertian hukum newton

6
2. Untuk mengetahui bunyi hukum newton I

3. Untuk mengetahui bunyi hukum newton II

4. Untuk mengetahui bunyi hukum newton III

b. Berat dan Massa

1. Untuk mengetahui pengertian berat

2. Untuk mengetahui pengertian massa

3. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa

4. Untuk memahami hubungan berat dan massa

c. Gaya Gesekan

1. Untuk mengetahui pengertian dari gaya gesek

2. Untuk mengetahui asal terjadinya gaya gesek

3. Untuk mengetahui macam – macam gaya gesek

4. Untuk mengetahui aplikasi, manfaat serta kerugian yang ditimbulkan oleh gaya

gesek dalam kehidupan sehari – hari

d. Kerja atau Usaha

1. Untuk mengetahui pengertian dari usaha dalam fisika

2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya

3. Untuk mengetahui usaha negatif

4. Untuk memahami cara menghitung usaha dari grafik gaya dan perpindahan

e. Energi Potensial dan Energi Kinetik

5. Untuk mengetahui pengertian energi potensial

6. Untuk mengetahui energi potensial gravitasi

7. Untuk mengetahui energi potensial pegas

8. Untuk mengetahui pengertian dari energi kinetik

f. Kekekalan Energi

7
4. Untuk mengetahui huum kekekalan energi

5. Untuk mengetahui energi mekanik

6. Untuk mengetahui hukum kekekalan energi mekanik

g. Daya

Untuk mengetahui penjabaran dan penjelasan dari daya

D. Manfaat

a. Hukum Newton I II III

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian hukum newton

2. Mahasiswa dapat mengetahui bunyi hukum newton I

3. Mahasiswa dapat mengetahui bunyi hukum newton II

4. Mahasiswa dapat mengetahui bunyi hukum newton III

b. Berat dan Massa

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian berat

2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian massa

3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan berat dan massa

4. Mahasiswa dapat memahami hubungan berat dan massa

c. Gaya Gesekan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari gaya gesek

2. Mahasiswa dapat mengetahui asal terjadinya gaya gesek

3. Mahasiswa dapat mengetahui macam – macam gaya gesek

4. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi, manfaat serta kerugian yang ditimbulkan

oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari – hari

d. Kerja atau Usaha

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari usaha dalam fisika

2. Mahasiswa dapat mengetahui usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya

8
3. Mahasiswa dapat mengetahui usaha negatif

4. Mahasiswa dapat memahami cara menghitung usaha dari grafik gaya dan

perpindahan

9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Newton

1. Pengertian Hukum Newton

Hukum Newton adalah sebuah rumusan yang menggambarkan kaitan antara

gaya dengan gerak sebuah benda. Dinamakan demikian karena yang merumuskan

dan mepublikasikan ke khayalak luas secara sistematis adalah Sir Isaac Newton

(1643-1727), seorang fisikawan Inggris (Setiawan, 2008).

2. Hukum Newton I

“Jika gaya total yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol maka

benda tersebut akan tetap berada dalam keadaan gerak awalnya”

Maksud dari penyataan di atas adalah jika total gaya yang bekerja pada sebuah benda

sama dengan nol maka benda yang awalnya diam, akan tetapi diam dan tidak mungkin

bergerak. Sebaliknya, benda yang awalnya bergerak, akan tetapi bergerak dengan

besar kecepatan yang sama (konstan) dan arah yang sama, tidak mungkin melambat

atau bertambah cepat atau berbelok (Setiawan, 2008).

Contoh hukum newton I adalah saat mengendarai sepeda motor. Jika awalnya

motor diam, ketika digas maka badan akan tertarik ke belakang yang menandakan

bahwa badan kita berusaha tetap diposisi awalnya. Sedangkan, jika awalnya motor

bergerak kemudian direm makan badan akan terdorong kedepan yang menunjukkan

bahwa benda berusaha untuk terus bergerak (Ainiyah, 2018).

Secara sistematis hukum newton I ditulis sebagai berikut

(Ainiyah, 2018).

10
3. Hukum Newton II

“Percepatan yang ditimbulkan oleh satu atau lebih gaya yang bekerja pada

sebuah benda sebanding dengan besar resultan gaya dan berbanding terbalik

dengan massa benda, serta arah dengan arah resultan gaya” (Setiawan, 2008).

Secara sistematis hukum newton II dinyatakan sebagai

(Ainiyah, 2018).

4. Hukum Newton III

Hukum III sering disebut hukum interaksi atau hukum aksi-reaksi. Hukum ini

menyatakan:

“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut

memberikan gaya terhadap benda pertama dengan besar yang sama tetapi

berlawanan arah”. Jadi, untuk setiap gaya, selalu ada gaya lain yang menjadi

pasangan yang sama besar tapi berlawanan arah (Setiawan, 2008).

Secara sistematis, hukum III newton ditulis sebagai berikut:

Faksi = −Freaksi

Contoh hukum aksi reaksi adalah saat kita menendang tembok atau memukul benda

yang keras. Saat kita menendang tembok, kita memberikan gaya pada tembok(gaya

aksi), tembok juga memberikan gaya yang besarnya sama kepada kaki kita sehingga

kita merasakan sakit (gaya reaksi). Semakin besar yang kita berikan maka semakin

sakit kaki kita karena semakin besar juga reaksi yang diberikan tembok ke kita

(Ainiyah, 2018).

11
B. Berat dan Massa

1. Pengertian Berat dan Massa

Berat benda adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

(gravitasi)(Untoro, 2009).

Massa adalah ukuran mendasar dari kuantitas materi dalam benda dan

dinyatakan dalam kilogram dan ton (Laksamono, 2015).

2. Perbedaan Berat dan Massa

Massa merupakan besaran fisika yang nilainya selalu tetap dimana pun benda

tersebut berada. Penyebab adalah massa merupakan ukuran jumlah materi yang

dikandung benda. Jika benda tidak dibagi atau ditambah, jumlah materi yang

dikandung tetap sama dimanapun benda ditempatkan (Mikrajuddin, 2004).

Di kutub dan di khatulistiwa mass benda tetap, tetapi beratnya berbeda. Hal ini

disebabkan adanya perebedaan percepatam gravitasi bumi pada kedua tempat

tersebut. Di permukaan bumi laut dan di puncak Gunung Everest massa benda tetap.

Tetapi, berat benda di puncak Gunung Everest lebih kecil daripada di permukaan

lakut. Penyebabnya adalah percepatan gravitasi bumi di puncak Gunung Everest

lebih kecil daripada percepatan gravitasi bumi di permukaan laut (Mikrajuddin,

2004).

Massa Suatu benda di permukaam bumi dan di permukaan bulan sama saja.

Berat benda di bulan enam kaki lebih kecil daripada beratnya di bumi, karena

percepatan gravitasi bulan enam kali lebih kecil daripada percepatan gravitasi bumi.

JIka di bumi seorang atlet angkat besi mampu mengangkat barbell bermassa 100 kg,

maka di bulan ia sanggup mengangkat beban bermassa 600 kg (Mikrajuddin, 2004).

12
3. Hubungan Berat dan Massa

Berat benda adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

(gravitasi). Benda yang massanya 1 kg beratnya adalah massa benda itu dikalikan

gravitasi di tempat tersebut (Untoro, 2009).

Rumus :
W=mxg

Keterangan

W = berat benda (Newton = N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2) (Untoro, 2009).

Contoh :

Jika percepatan gravitasi (g) di bumi adalah 9,8 m/s2. Berapakah berat seorang yang

massanya 60 kg?

Diketahui : g = 9,8 m/s2

M = 60 kg

Ditanya : W = ….?

Penyelesaian: W = m x g

= 60 x 9,8

= 588 N

Jadi, berat orang tersebut adalah 588 Newton (Untoro, 2009).

C. Gaya Gesekan

1. Pengertian Gaya Gesekan

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul oleh dua permukaan yang bergesekan.

Gaya gesekan termasuk gaya sentuh, karena kedua permukaan yang bergesakan pasti

13
bersentuhan. Jika kamu mencoba menodorong meja di kelas secara pelahan, meja itu

belum tentu akan bergerak. Namun, jika kamu menambah tenaga doronganmu,

barulah meja itu bergerak. Hal itu menunjukkan bahwa ada suatu gaya yang besarnya

sama dengan besar gaya tarik, tetapi arahnya berlawanan. Itulah gaya gesekan. Jadi,

gaya gesekan adalah gaya yang diberikan bidang sentuh pada benda dan arahnya

selalu berlawanan dengan arah gerak benda (Mikrajuddin, 2004).

2. Asal Terjadinya Gaya Gesek

Gaya gesek terjadi akibat adanya pergerakan benda-benda yang saling

bersentuhan. Gaya gesek tersebut bekerja pada permukaan benda-benda yang

bersentuhan dengan arah yang berlawanan (Panut, 2007).

Gaya gesek yang timbul pada benda-benda yang bergesekan tidak sama besar.

Ada kalanya gaya gesek begitu besar sehingga benda yang bergerak segera berhenti.

Ada kalanya pula gaya gesek yang terjadi tidak besar sehingga benda masih sempat

bergerak jauh sebelum berhenti (Panut, 2007).

3. Macam-macam Gaya Gesek

a. Gaya gesekan statis

Adalah gaya gesekan yang bekerja pada saat benda belum bergerak (Wahyono,

2008).

b. Gaya gesekan kinetis

adalah gaya gesekan yang bekerja pada saat benda bergerak (Wahyono, 2008).

Gaya gesekan statis suatu permukaan selalu lebih besar daripada gaya gesekan

kinetisnya (Wahyono, 2008).

14
4. Aplikasi, Manfaat serta Kerugian Yang Ditimbulkan Oleh Gaya Gesek dalam

Kehidupan Sehari-hari

a. Aplikasi

1) Gaya gesek menghambat gerakan

Gaya gesek selalu menghambat gerekan benda. Ketika kita mendorong

meja atau kursi pada lantai yang licin, gerakan meja atau kursi akan lebih

cepat dibandingkan saat kita mendorong pada lantai yang kasar. Hal itu terjadi

karena adanya gaya gesek yang menghambat gerakan meja atau kursi

(Panut,2007).

2) Cara mempercepat atau memperbesar gaya gesekan

Untuk menghentikan gerak suatu benda diperlukan gaya gesek yang

besar, sedangkan untuk memperlancar gerak suatu benda diperlukan gaya

gesek yang kecil. Gaya gesek berarti dapat diperkecil atau diperbesar. Cara

memperkecil gaya gesek antara lain dengan menghaluskan permukaan kedua

benda yang bergesekan atau melicinkan permukaan benda dengan

menggunakan pelumas (oil, lilin, atau vaselin). Makin halus dan makin licin

suatu permukaan benda yang akan bergesekan, makin kecil gaya gesek yang

terjadi (Panut, 2007).

b. Manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari (Mikrajuddin, 2004).

1) Jalan raya dibuat kasar. Jalanan yang licin menyebabkan kendaraan yang

melintas diatasnya bias di selip dan berakibat fatal

2) Udara melakukan gaya gesekan ke atas pada penerjun dan parasutnya. Karena

gaya gesekan ini, penerjun dapat mengatur kecepatannya ketika turun,

sehingga ia dapat mencapai bumi dengan selamat. Jika ridak ada gaya

gesekan udara, sulit dibayangkan nasib penerjun paying tadi.

15
3) Gesekan antara sepatu pemain bola dengan rumput menyebabkan ia tidak

mudah jatuh. Pada bagian bawah sepatu pemain bola terdapat paku-paku agar

ia tidak tergelincir saat berlari mengejar bola.

c. Kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari (Mikrajuddin, 2004).

1) Gaya gesekan pada mesin kendaraan menyebabkan mesin cepat aus, mesin

cepat panas, dan penggunaan bahan bakar tidak efesien. Untuk mengurangi

gaya gesekan, mesin diberi minyak pelumas.

2) Gaya gesek pada permukaan yang edang bergerak menimbulkan panas pada

permukaan tersebut. Ban dalam mobil yang melakukan perjalanan menjadi

panas dan mudah pecah.

3) Gesekan antara air hujan dengan tanah pegunungan yang tandus

menyebabkan erosi. Akibatnya kesuburan tanah menjadi hilang.

D. Kerja atau Usaha

1. Pengertian Usaha

Dalam kehidupan sehari-hari, usaha didefenisikan sebagai pekerjaan yang

dilakukan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Usaha dalam fisika selalu

berhubungan dengan transfer energi dan gaya (Indrajit, 2007).

2. Satuan Usaha

Sebuah mobil mogok didorong oleh Togar dengan gaya F sehingga mobil

berpindah tempat sejauh s dari posisi awalnya. Ketika Togar mendorong mobil

tersebut sehingga mobil bergerak, Togar melakukan usaha, yaitu mentransfer energi

melalui gaya dorong pada mobil sehingga mobil bergerak dan berpindah sejauh s.

Besar usaha (W) yang dilakukan Togar untuk mendorong mobil oleh gaya sama

dengan hasil kali gaya F dengan perpindahan s.

W = F.s

16
Keterangan

W = Usaha (joule)

F = Gaya (N)

s = Perpindahan (m) (Indrajit, 2007).

3. Usaha Yang Dilakukan Oleh Beberapa Gaya

a. Usaha oleh gaya-gaya searah

Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya searah terhadap suatu benda

sehingga benda itu berpindah adalah

W = (F1 + F2 + F3…) . s

(Alfatah, 2009).

b. Usaha oleh gaya-gaya yang berlawanan arah

Jika ada dua gaya berlawanan bekerja pada sebuah benda sehingga benda

itu berpindah, maka usaha yang dilakukan

W = (F1 - F2 ) . s

(Alfatah, 2009).

4. Usaha Negatif

Contoh usaha negatif, yaitu seorang pengendara sepeda yang sedang memacu

sepedanya, tiba-tiba mengerem sepedanya. Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek

yang terjadi antara kedua ban sepeda dengan jalan, bernilai negative karena gaya

gesek berlawanan arah dengan arah perpindahan sepeda. Besarnya usaha negatif

tersebut sebanding dengan gaya gesek dan perpindahan yang ditempuh sepeda selama

gaya gesek bekerja. Dengan demikian, sepeda mengalami gerak diperlambat (Indrajit,

2007).

17
5. Menentukan Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan

Gaya F yang digunakan bernilai konstan untuk menghasilkan usaha pada

benda yang berpindah sejauh s. Berdasarkan grafik , besar usaha yang dihasilkan oleh

gaya konstan F sehingga benda berpindah sejauh sama dengan luas daerah di

bawah kurfa F(t) (Indrajit, 2007).

E. Energi Potensial dan Energi Kinetik

1. Pengertian Energi Potensial

Energi potensial adalah energy yang tersimpan pada suatu benda akibat

bentuknya, letaknya, atau keadaannya. Contohnya tali busur yang sedang

ditegangkan. Pada keadaan ini, tali busur memiliki energi potensial. Jika tali busur

dilepaskan, anak panah dapat terlempar dengan jarak tertentu. Begitu juga pada

ketapel. Energi potensial muncul ketika karet ketapel ditegangkan, kemudian hilang

ketika karet ketapel dilepaskan. Bentuk energi potensial lain yang terdapat di alam

adalah energi potensial gravitasi dan energi potensial pegas (Indrajit, 2007).

2. Energi Potensial Gravitasi

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimuasnahkan, tetapi dapat

berubah dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Demikian juga energi potensial

gravitasi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Indrajit, 2007).

W = mgh
Keterangan:

m = massa benda (kg)

g = besar perecepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi benda (m) (Indrajit, 2007).

18
Benda yang berada pada ketinggian h dari titik acuan memiliki energi

potensial untuk melakukan usaha sebesar mgh. Jadi, benda memiliki potensial

gravitasi yang besarnya


Ep = mgh

(Indrajit, 2007).

3. Energi Potensial Elastis Pegas

Energi potensial elastis pegas berbeda dengan energi potensial pada umunya.

Energi potensial pegas adalah energi yang dimiliki pegas akibat adanya perubahan

panjang atau regangan pegas. Gaya yang bekerja pada pegas memungkinkan pegas

untuk merengang (Indrajit, 2007).

Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya pegas dinyatakan dengan persamaan
𝟏
Ep pegas = ky2
𝟐

(Indrajit, 2007).

4. Pengertian Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena mempunyai kecepatan

(gerak)
𝟏
Rumus: Ek = 𝟐. m.v2

Keterangan:
1 Joule = 1 Newton meter
Ek = energi kinetik (joule, erg)
1 Joule = 1 kg m2/s2
m = massa benda (kg, gr)

v = kecepatan benda (m/s, cm/s)

5. Hubungan Energi Kinetik dan Energi Potensial

Total energi yang dimiliki benda akibat bergerak dan posisinya disebut

sebagai energi mekanik. Secara sistematis dapat ditulis

EM = Ek + Ep

19
Keterangan :

EM = energi mekanik (Joule)

Ek = energi kinetik (Joule)

Ep = energi potensial (Joule) (Tim sigma, 2019).

Pada energi mekanik, berlaku hubungan kekalan energi sehingga dapat

dituliskan
EM1 = EM2

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2


Keterangan :

EM1,2 = energi mekanik diposisi 1 dan 2 (Joule)

Ek1,2 = energi kinetik diposisi 1 dan 2 (Joule)

Ep1,2 = energi potensial di posisi 1 dan 2(Joule) (Tim sigma, 2019).

F. Kekekalan Energi

1. Hukum Kekekalan Enrgi

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya

dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pernyataan ini dikenal dengan

hukum kekekalan energi (Mikrajuddin, 2004).

2. Energi Mekanik

Mekanika adalah salah satu cabang fisika yang khusus mempelajari gerak.

Oleh karena itu, energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena sifat

geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik

(Mikrajuddin, 2004).

a. Energi potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya terhadap

suatu acuan (Mikrajuddin, 2004).

20
b. Energi kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin cepat

kecepatan benda bergerak , maka makin besar energi kinetik yang dimilikinya

(Mikrajuddin, 2004).

3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya

dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Berdasarkan hukum tersebut dapat

kita simpulkan bahwa pada peristiwa batu dijatuhkan terjadi perubahan dari energi

potensial menjadi energi kinetik (Mikrajuddin, 2004).

Energi potensial tidak hilang begitu saja, tetapi berubah sedikit demi sedikit

sampai akhirnya menjadi energi kinetik semua. Karena hanya berubah, jumlah energi

potensial dan energi kinetik batu akan sama setiap saat. Dengan kata lain, energi

mekanik batu tetap. Inilah yang disebut sebagai hukum kekekalan energi mekanik

(Mikrajuddin, 2004).

G. Daya

Daya defenisikan sebagai kecepatan dalam melakukan usaha, yaitu besar usaha

yang lakukan dibagi waktu yang diperlukan untuk melakukannya. Daya sering disebut

laju perubahan energi. Satuan daya menurut SI adalah watt (W) (Mikrajuddin, 2004).

Karena usaha selalu muncul apabila terjadi perubahan bentuk energi, maka dapat

didefensisikan sebagai laju perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya

𝒘 𝐅 𝐬
P= P= P=F.V
𝒕 𝒕

Dalam hal ini,

P = daya (watt), 1 hp (hours power = 748 w)

W = usaha (J)

21
t = selang waktu (s)

s = perpindahan (m)

v = kelajuan (m/s) (Mikrajuddin, 2004).

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Hukum Newton adalah sebuah rumusan yang menggambarkan kaitan antara gaya

dengan gerak sebuah benda. Dinamakan demikian karena yang merumuskan dan

mepublikasikan ke khayalak luas secara sistematis adalah Sir Isaac Newton (1643-1727),

seorang fisikawan Inggris.

Berat benda adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

(gravitasi). Sedangkan, massa adalah ukuran mendasar dari kuantitas materi dalam benda

dan dinyatakan dalam kilogram dan ton.

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul oleh dua permukaan yang bergesekan.

Gaya gesekan termasuk gaya sentuh, karena kedua permukaan yang bergesakan pasti

bersentuhan. Jika kamu mencoba menodorong meja di kelas secara pelahan, meja itu

belum tentu akan bergerak. Namun, jika kamu menambah tenaga doronganmu, barulah

meja itu bergerak.

Dalam kehidupan sehari-hari, usaha didefenisikan sebagai pekerjaan yang

dilakukan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Usaha dalam fisika selalu

berhubungan dengan transfer energi dan gaya

Energi potensial adalah energy yang tersimpan pada suatu benda akibat

bentuknya, letaknya, atau keadaannya. Sedangkan, energi kinetik adalah energi yang

dimiliki benda karena mempunyai kecepatan (gerak)

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat

diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pernyataan ini dikenal dengan hukum

kekekalan energi.

23
Daya defenisikan sebagai kecepatan dalam melakukan usaha, yaitu besar usaha

yang lakukan dibagi waktu yang diperlukan untuk melakukannya. Daya sering disebut

laju perubahan energi. Satuan daya menurut SI adalah watt (W).

B. Saran

Agar lebih memahami bagaimana fungsi dan konsep dari berbagai materi yang

ada pada ilmu fisika dalam pendidikan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, Kurrotul. 2018. Bedah Fisika Dasar. Deepublish : Yogyakarta.

Alfatah, Arif. 2009. Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika SMP. Pustaka Widyatama : Yogyakarta.

Indrajit, Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Setia Purna Inves : Bandung.

Laksmono, Arief. 2015. Stabilitas dan Konstruksi Kapal Untuk Perwira Pelayaran Niaga.

Yayasan Bhakti Samudera : Surabaya

Mikrajuddin. 2004. IPA Fisika. Erlangga : Jakarta.

Panut. 2007. Dunia IPA. Yudhistira : Jakarta.

Setiawan, Ruslan Tri. 2008. Ringkasan dan Kumpulan Soal Fisika. Grasindo : Jakarta.

Tim Sigma. 2019. Top Book Supertrik Kuasai Materi dan Soal-soal Ujian. Gramedia Wid :

Jakarta

Untoro, Joko. 2009. Buku Pintar Fisika SMP. Wahyu Media : Jakarta.

Wahyono, Endro. 2008. Super Referensi Rumus Fisika dan Matematika SMP. Wahyu Media :

Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai