Anda di halaman 1dari 8

III.

TEORI DASAR
Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root berasal dari kata Rot
bahasa Anglosaxon (Inggris). Root is the descending axis of a plant, artinya akar
adalah poros tanaman yang arah geraknya ke bawah (Agustina. 2004). Secara
umum, tanaman tingkat tinggi mempunyai empat bagian penting akar, yaitu akar
utama atau akar primer, akar lateral atau akar sekunder atau akar cabang, rambut
atau bulu akar, dan tudung akar (Hidayat, 1995).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke
tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman.
Fungsi tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi,
tempat penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat
penghasil fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina. 2004). Akar bagi tumbuhan
mempunyai tugas untuk Memperkuat berdirinya tumbuhan, Untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, Mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan, Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
(Hidayat, 1995).

Akar (radix) merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam


tanah. Tugas akar selain memperkuat tegaknya tumbuhan, menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah, kadang-kadang juga sebagai tempat untuk menimbun
makanan. Menurut bentuknya, dibedakan 2 macam akar yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang hanya terdapat pada tumbuhan yang di tanam dari
biji. Akar untuk simplisia bisa dari tanaman rumput, perdu, atau tanaman kayu
keras. Simplisia akar dikumpulkan ketika proses pertumbuhannya terhenti.
Contoh akar yang kerap dijadikan simplisia adalah akar tanaman kompri
(Setiawan,2008).
Akar merupakan organ yang tumbuh dari radikula. Sifat akar geotropis
karena tumbuh ke arah pusat bumi. Pergerakan akar mencari air disebut
hidrotropisme. Akar tidak memiliki kloroplas dan tidak berbuku-buku, pada
ujungnya meruncing karena bertugas menembus tanah. Fungsi akar menyerap air
dan mineral dari tanah, selain itu dapat juga sebagai penimbun cadangan
makanan. Contohnya akar Manihot utilissima, Ipomoea batatas, Daucus
carota .Akar terdiri dari ujung akar, tudung akar, batang akar. Ujung akar disebut
apeks radixis. Tudung akar disebut calyptra yang berfungsi untuk melindungi
ujung akar. Batang akar disebut corpus radices. Leher akar disebut
kolum.Susunan jaringan primer dalam akar pada jarak tertentu dari inisial apikal
akar akan dapat dibedakan dalam berbagai zona yaitu tudung akar, epidermis,
korteks akar dan silinder pembuluh atau silinder tengah (Fahn, 1981).

1. Tudung Akar

Tudung akar terletak pada ujung akar, berfungsi melindungi promeristem


akar serta membantu penembusan tanah oleh akar. Tudung akar terdiri atas sel-sel
parenkimatis dengan berbagai tingkatan diferensiasi. Selnya terkadang tersusun
atas deretan radial yang berasal dari permulaan tudung akar. Pada beberapa
tumbuhan, sel sentral di tudung akar membentuk struktur yang lebih jelas dan
tetap yang disebut kolumela. Tudung akar akan berkembang secara terus menerus.
Bila sel paling luar mati, maka pemula akan membentuk sel-sel baru yang
menggantikan fungsi sel yang mati (Hidayat,1995).

2. Epidermis

Pada kebanyakan akar, epidermis berdinding tipis. Rambut-rambut akar


berkembang dari yang khusus, dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda
dengan sel epidermis, dinamakan trikhoblas. Trikhoblas sendiri berasal dari
pembelah protoderm. Epidermis akar yang berfungsi untuk penyerapan serta bulu-
bulu akar yang memiliki kutikula tipis.(Sumardi,1993).

3. Korteks Akar

Korteks akar lebih lebar daripada korteks batang, karena itulah korteks
akar berperan lebih banyak dalam penyimpanan. Lapisan paling dalam dari
korteks merupakan endodermis.

4. Eksodermis

Pada sebagian besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks
akan membentuk gabus, sehingga terbentuk jaringan pelindung baru yaitu
eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel
eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi suberin dan lapisan itu
dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga ditemukan disana (Hidayat,1995).

5. Endodermis

Endodermis tersusun oleh satu lapis sel yang berbeda secara fisiologi,
struktur, dan fungsi dengan lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan perkembangan
dicincin selnva, endodermis dapat dibedakan menjadi:
1. Endodermis primer yang mengalami penebalan berupa titik-tirik Caspary
dari suberin dan kutin.
2. Endodermis sekunder, apabila penebalan berupa pita Caspary dari zat
lignin.
3. Endodermis tersier apabila penebalan membentuk huruf U yang
mengandung lapisan suberin dan selulose pada dinding radial dan
tangensial bagian dalam. Di antara sel-sel endodermis terdapat beberapa
sel yang tidak mengalami penebalan dinding, yaitu sel-sel yang terletak
berhadapan dengan protoxilem. Sel-sel ini disebut sel
peresap (Nugroho,2006). 

Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya


tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi
dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada
tubuh tumbuhan yang memerlukan, kadang-kadang sebagai tempat untuk
penimbunan makanan (Hidayat,1995).
Klasifikasi dan Deskripsi Menurut Badan POM RI (2008),sebagai berikut :
1. Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus)
Divisi : Plantae
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Gentianales
Suku : Apocynaceae
Marga : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don

Habitus tapak dara berupa tumbuhan semak, termasuk tumbuhan


tahunan, tingginya sekitar 1-2 m, memiliki batang berkayu, bulat,
bercabang, beruas-ruas dan berwarna hijau. Daun tapak dara tergolong
daun tunggal dengan letaknya silang berhadapan, mempunyai morfologi
bulat telur dengan ujungnya terdapat getah dan pangkal tumpul, tepi rata,
mengkilat, memiliki tangkai dengan panjang 2-6 cm, lebar daun 1-3 cm,
pertulangan menyirip, serta berwarna hijau. Bunga tapak dara ialah jenis
bunga tunggal, terletak di ketiak daun, memiliki mahkota berbentuk
terompet, panjang tangkai 2,5-3 cm, memiliki kelopak bertajuk lima,
berbentuk runcing, benang sari berjumlah lima, kepala sari berwarna
kuning,dan tangkai putik putih. Buahnya kotak dengan bentuk pipih,
ketika masih muda berwarna hijau setelah tua maka akan berwarna coklat.
Menurut Mangan (2003), suatu senyawa yang diduga dapat
mengobati kanker (antikanker) idealnya dapat segera membunuh sel
kanker tanpa efek samping seperti merusak jaringan normal, namun
hingga kini belum ada obat kanker dengan kriteria tersebut. Selain efek
tersebut, justru terdapat efek samping yang dirasakan seperti harga obat-
obatan tersebut juga mahal sehingga bagi sebagian masyarakat sulit
dijangkau. Upaya untuk mengatasi penyakit kanker dengan obat-obatan
tradisional semakin marak dilakukan karena biaya yang ekonomis,mudah
didapat dan memiliki efek samping yang relatif kecil (Dessisa, 2001).

2. Akar Tapak Dara ( Elephantopus scaber)


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Elephantopus
Spesies: Elephantopus scaber L.
Tapak liman (Elephantopus scaber L.), termasuk family
Asteraceae merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh
sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan
berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang
pendek;bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar
sekitar 4-35 x 2-7cm. Bunganya berwarnamerah-ungu, terbagi menjadi
lima bagian dan mulai muncul sekitar bulan April sampai Oktober.
Bunganya mekar antara Jam 13-14 siang, dimana bunganya siap untuk
dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam 16 bunga telah tertutup
kembali.Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung daun. Pada
tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. Akar pada tanaman ini besar, kuat
dan berbulu seperti pohon sikat.  Sifat kimiawi dan efek farmakalogi :  rasa
pahit, pedas, sejuk. Penurun panas, Antibiotik, anti radang, peluruh air
seni, menghilangkan pembengkakan, menetralkan racun.  Kandungan
Kimia : Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-
contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin,
Bunga: Luteolin-7-glucoside. Khasiat  Daunnya digunakan sebagai obat
demam, batuk, sariawan, mencret menahun, panas, penyakit cacing dan
sebagai perangsang nafsu kelamin. Akarnya bila ditumbuk halus, bisa
dijadikan sebagai obat malaria pada anak-anak.
3. Akar Kelembak (Rheum Officinale Baillon)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poligonales
Famili : Poligonaceae
Genus : Rheum
Spesies : Rheum officinale

Akar kelembak adalah akar dari tumbuhan Rheum officinale.


Fragmen yang ditemukan padasimplisia sampel dengan menggunakan
reagen kloral hidrat berupa kristal kalsium oklasat berbentukroset yang
terlihat banyak dan terpisah-pisah dibawah mikroskop, selain itu terlihat
juga butiran patiyang terlihat berbentuk agak bulat dan berbentuk topi baja
dengan hilus berupa titik ditengah danterlihat berkelompok.Ciri-ciri yang
ditemukan dalam pengindentifikasian sama persis dengan fragmen-
fragmen yangterdapat dalam litelatur (Materia Medika Indonesia Jilid VI,
hal. 231-235). Dalam litelatur inidisebutkan bahwa ciri amilum pada
Rheum officinale secara organoleptis warna kuning kecoklatan;bau khas
aromatik; rasa agak pahit dan agak kelat. Sedangkan secara mikroskopik
pada penampangmelintang akar tampak jaringan gabus, berdinding tipis,
bentuk segi empat memanjang letaknyateratur. Sel parenkrim korteks
berdinding tipis, berisi butir pati, bentuk bundar atau setengahbundar
mempunyai hilus, tunggal atau berkelompok, juga terdapat kristal kalsium
oksalat bentukroset besar dan tersebar. Floem terdiri dari sel parenkim
floem dan lebih kecil dari sel parenkimkorteks, jari-jari empulur terdiri
dari 1 sampai 2 lapis sel. Endodermis terdiri dari satu sampaibeberapa
lapis sel berdinding tipis, pada parenkim floem juga terdapat butir pati dan
kristal kalsiumoksalat bentuk roset besar.Kegunaaan dari akar kelembak
ini antara lain adalah sebagai purgatif, antipiretik,
antispasmodik,stomakik, obat pencahar, nyeri lambung, skrofura,
melancarkan haid, membantu mengatasi sakitkuning, dan membantu
menghentikan pendarahan.

4. Akar Wangi (Vetiveria zizanioide)


Klasifikasi menurut Tjitrosoepomo (1993)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Ordo : Graminales
Family : Graminae
Genus : Vetiveria
Species : Vetiveria zizanioides
Tanaman akar wangi adalah tanaman rumput menahun yang
membentuk rumpun yang besar, padat dengan arah tumbuh tegak lurus,
kompak, beraroma, bercabangcabang, memiliki rimpang dan sistem akar
serabut yang dalam. Rumpun tumbuh hingga mencapai tinggi 1-1,5 m,
berdiameter 2-8 mm. Daun berbentuk garis, 6 pipih, kaku dan permukaan
bawah daun licin. Perbungaan malai (tandan majemuk) terminal, tiap
tandan memiliki panjang mencapai 10 cm; ruas yang terbentuk antara
tandan dengan tangkai bunga berbentuk benang, namun di bagian
apeksnya tampak menebal (Anonim, 2009)

Tanaman ini merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri


yang biasa disebut vetiver oil. Minyak ini banyak digunakan dalam
pembuatan parfum, kosmetik, pewangi sabun, obat-obatan, serta
pembasmi dan pencegah serangga. Minyak vetiver mempunyai aroma
yang lembut dan halus karena ester dari asam vetinenat dan adanya
senyawa vetivenol (Departemen Pertanian, 1989).

5. Acalyphae indicae Radix (Acalypha indica)


Klasifikasi Tanaman akar kucing
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatofita
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Acalypha
Jenis : Acalypha indica Linn.

Acalypha indica Linn. merupakan tanaman semusim, tegak, dengan


tinggi 30 s.d. 50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, dan
berambut halus. Selain itu, tanaman ini memiliki daun tunggal, bertangkai
panjang, dan letaknya tersebar. Helaian daunnya berbentuk bulat telur
sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi dengan
panjang 2,5 s.d. 8 cm, lebar 1,5 s.d. 3,5 cm, dan berwarna hijau. Tanaman
ini juga memiliki bunga majemuk, berkelamin satu yang keluar dari ketiak
daun, kecil-kecil, dan dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah
kotak, bulat, dan hitam. Biji bulat panjang, berwarna cokelat. Akarnya
akar tunggang, berwarna putih kotor.

DAPUS
Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: PT Rineka Cipta.
anonim. 2009. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
Bhutkar, M.A. & Bhise, S. B. 2011. Spices and condiments in the management of
diabetes mellitus. Research Journal of Pharmacy and Technology. 4(1), 1-
6.
BPOM, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, Jakarta
Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta : Penebar Swadaya
Departemen Pertanian. 1989. Upaya Peningkatan Produksi Kedelai. Balai
Informasi Pertanian Sumatra Utara. Medan. diakses pada tanggal 5
November 201
Dessisa, D. 2001. Preliminary Economic Evaluation Of Medicinal Plants In
Ethiopia. Prosiding Seminar. Halaman 176-188
Fahn A. 1982. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
gung, Adi Nugroho. 2006. : Menumbuhkan Service Loyalty melalui Kualitas
Pelayanan dan Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada Perusahaan
Jasa. Jurnal Manajemen. Vol. 5, No. 2.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
Hidayat, Syamsul, Rodame & Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Penerbit
Agriflo: Jakarta.
Nugroho, L.H., Purnomo dan I. Sumardi. 2006. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumardi I.; Pudjoarinto , 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan .
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . DIKTI Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan Tinggi.
Weier T.E., C.R. Stocking, and M.G. Barbour. 1974. Botany: An Introduction to
Plant Biology. 5 th edition. John Wiley and Sons. New York

Anda mungkin juga menyukai