TEORI DASAR
Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root berasal dari kata Rot
bahasa Anglosaxon (Inggris). Root is the descending axis of a plant, artinya akar
adalah poros tanaman yang arah geraknya ke bawah (Agustina. 2004). Secara
umum, tanaman tingkat tinggi mempunyai empat bagian penting akar, yaitu akar
utama atau akar primer, akar lateral atau akar sekunder atau akar cabang, rambut
atau bulu akar, dan tudung akar (Hidayat, 1995).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke
tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman.
Fungsi tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi,
tempat penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat
penghasil fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina. 2004). Akar bagi tumbuhan
mempunyai tugas untuk Memperkuat berdirinya tumbuhan, Untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, Mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan, Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
(Hidayat, 1995).
1. Tudung Akar
2. Epidermis
3. Korteks Akar
Korteks akar lebih lebar daripada korteks batang, karena itulah korteks
akar berperan lebih banyak dalam penyimpanan. Lapisan paling dalam dari
korteks merupakan endodermis.
4. Eksodermis
Pada sebagian besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks
akan membentuk gabus, sehingga terbentuk jaringan pelindung baru yaitu
eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel
eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi suberin dan lapisan itu
dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga ditemukan disana (Hidayat,1995).
5. Endodermis
Endodermis tersusun oleh satu lapis sel yang berbeda secara fisiologi,
struktur, dan fungsi dengan lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan perkembangan
dicincin selnva, endodermis dapat dibedakan menjadi:
1. Endodermis primer yang mengalami penebalan berupa titik-tirik Caspary
dari suberin dan kutin.
2. Endodermis sekunder, apabila penebalan berupa pita Caspary dari zat
lignin.
3. Endodermis tersier apabila penebalan membentuk huruf U yang
mengandung lapisan suberin dan selulose pada dinding radial dan
tangensial bagian dalam. Di antara sel-sel endodermis terdapat beberapa
sel yang tidak mengalami penebalan dinding, yaitu sel-sel yang terletak
berhadapan dengan protoxilem. Sel-sel ini disebut sel
peresap (Nugroho,2006).
DAPUS
Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: PT Rineka Cipta.
anonim. 2009. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
Bhutkar, M.A. & Bhise, S. B. 2011. Spices and condiments in the management of
diabetes mellitus. Research Journal of Pharmacy and Technology. 4(1), 1-
6.
BPOM, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, Jakarta
Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta : Penebar Swadaya
Departemen Pertanian. 1989. Upaya Peningkatan Produksi Kedelai. Balai
Informasi Pertanian Sumatra Utara. Medan. diakses pada tanggal 5
November 201
Dessisa, D. 2001. Preliminary Economic Evaluation Of Medicinal Plants In
Ethiopia. Prosiding Seminar. Halaman 176-188
Fahn A. 1982. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
gung, Adi Nugroho. 2006. : Menumbuhkan Service Loyalty melalui Kualitas
Pelayanan dan Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada Perusahaan
Jasa. Jurnal Manajemen. Vol. 5, No. 2.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
Hidayat, Syamsul, Rodame & Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Penerbit
Agriflo: Jakarta.
Nugroho, L.H., Purnomo dan I. Sumardi. 2006. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumardi I.; Pudjoarinto , 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan .
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . DIKTI Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan Tinggi.
Weier T.E., C.R. Stocking, and M.G. Barbour. 1974. Botany: An Introduction to
Plant Biology. 5 th edition. John Wiley and Sons. New York