Anda di halaman 1dari 5

IV.

PROSEDUR PERCOBAAN

4.1 Penentuan kurva pertumbuhan normal bakteri

Disiapkan 5 tabung reaksi steril dan berikan label pada masing-masing tabung
dengan tanda T1-T5, setelah itu dimasukan media agar NB pada masing-masing
tabung reaksi steril pada tabung T1-T5 sebanyak 7,5 mL lalu ditambahkan
suspensi bakteri pada masing-masing tabung sebanyak 3 tetes .kemudian
diinkubasi semua tabung T1-T5 pada inkubator dengan suhu 37C selama 30
menit.setelah 30 menit T1 diambil untuk dilakukan pengukuran pada
spektrofotometri dan T2-T5 tetap diinkubasi dan setiap akan diukur pada
spektrofotometri setiap tabung harus divortex terlebih dahulu sehingga kedua
campuran homogen.kemudian sebelum tabung dimasukan kedalam
spektrofotometri untuk diukur terlebih dahulu harus dikalibrasi menggunakan
larutan NB sebagai blanko.lalu ukur pada spektrofotometri dengan cara
memasukan kuvet tersebut dengan menekan tombol set dan tunggu hingga nilai
absorbansi keluar. Setelah itu dilakukan hal yang sama untuk mengukur T2-T5
setiap 30 menit.

4.2 Penentuan bakterid-bakteriostatik suatu antibiotika pada konsentrasi


tertentu

Dimasukan media agar NB pada masing-masing 10 tabung reaksi steril pada


T1-T5 sebanyak 7,5 mL yaitu 5 tabung untuk antibiotik tetrasiklin dan 5 tabung
untuk antibiotik ampisilin,kemudian masing-masing tabung ditambahkan dengan
suspensi bakteri sebanyak 3 tetes jika semuaya sudah terisi diinkubasikan semua
tabung reaksi dari T1-T5 baik itu tabung antibiotik tetrasiklin maupun tabung
antibiotik ampisilin yang sudah berisi campuran media NB dan suspensi bakteri
selama 30 menit pada suhu 37C . setelah 30 menit ambil tabung T1 untuk diukur
nilai absorbansinya kemudian T2-T5 diambil dari inkubator untuk ditambahkan
antibiotik dengan konsentrasi tertentu sebanyak 0,5 mL pada tabung T2-
T5.kemudian lakukan pengerjaan yang sama pada konsentrasi dan antibiotik yang
berbeda.setelah ditambahkan antibiotik kedalam tabung T1-T5 kemudian semua
tabung diinkubasi dan diukur nilai absorbansinya setiap 30 menit seperti pada
pengerjaan pertumbuhan normal bakteri.

V. DATA PENGAMATAN

5.1 Pembuatan Larutan Induk

 Tetrasiklin
Dosis tetrasiklin HCl = 500 mg
Larutan induk = 1000 µg/ml atau 1 mg/ml
Tetrasiklin 100 mg/100 ml
500 mg 100 mg
Bobot serbuk yang dibutuhkan = x
505 , 9 mg x
X = 101,18 mg ad 100 ml
 Ampisiln Na
Kekuatan sediaan 1 gr/ 5 ml (vial)
= 0,2 gr/ml x 1.000.000 µg
= 200.000 µg/ml
Dibuat konsentrasi1000 µg/ml sebanyak 100 ml
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 200.000 µg ml = 100 ml × 1000 µg ml
V1 = 0,5 ml ad 100 ml

5.2 Pengenceran Larutan Induk

Larutan induk 1000 µg/ml

Konsentrasi pengenceran : 50, 100, 200, 300, 400 µg/ml

1. Konsentrasi 400 µg/ml


V1 × N1 = V2 × N2
V1 ×1000 µg/ml = 100 ml × 400 µg/ml
V1 = 40 ml ad 100 ml
2. Konsentrasi 300 µg/ml
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 400 µg/ml = 100 ml × 300 µg/ml
V1 = 75 ml ad 100 ml
3. Konsentrasi 200 µg/ml
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 300 µg/ml = 100 ml × 200 µg/ml
V1 = 66,67 ml ad 100 ml
4. Konsentrasi 100 µg/ml
V1 × N1 = V2 × N2
V1 ×200 µg/ml = 100 ml × 100 µg/ml
V1 = 50 ml ad 100 ml
5. Konsentrasi 50 µg/ml
V1 × N1 = V2 × N2
V1 ×100 µg/ml = 100 ml × 50 µg/ml
V1 = 50 ml ad 100 ml

Tabel 1. Data Absorben Pertumbuhan Normal Bakteri


No. Tabung t (jam) Absorbansi
1 T0 jam 0,035
2 t1 jam 0,210
3 t1½ jam 0,253
4 t2 jam 0,274
5 t2½ jam 0,297

Tabel 2. Data Absorbansi Pengaruh Tetrasiklin

No. t (jam) Absorbansi


Tabung 50µg/ml 100µg/ml 200 µg/ml 300µg/ml 400 µg/ml
1 T0 jam 0,028 0,032 0,030 0,020 0,015
2 t1 jam 0,185 0,180 0,165 0,160 0,145
3 t1½ jam 0,225 0,210 0,156 0,143 0,125
4 t2 jam 0,248 0,195 0,140 0,130 0,115
5 t2½ jam 0,245 0,190 0 0,115 0,081
Tabel 3. Data Absorbansi Pengaruh Ampisilin

No. t (jam) Absorbansi


Tabung 50µg/ml 100µg/ml 200 µg/ml 300µg/ml 400 µg/ml
1 T0 jam 0,028 0,032 0,030 0,020 0,015
2 t1 jam 0,187 0,175 0,165 0,160 0,120
3 t1½ jam 0,172 0,165 0, 156 0,120 0,065
4 t2 jam 0,165 0,143 0,125 0,091 0,032
5 t2½ jam 0,142 0,119 0,092 0,075 0,015

Grafik

Anda mungkin juga menyukai