FARMASI FISIKA
SUSPENSI
SHIFT C 2020
NATASHYA PARAMESWARI
260110200036
5 5 add 100 mL
1 3 5 1 3 5
0 menit 0 0 0 0 0 0
15 menit 0 0 3 0 0 8
30 menit 2 3 3 1 5 10
60 menit 5 6 8 3 9 15
24 jam 7 9 10 7 12 18
2.3. Tabel Volume Sedimentasi
1 3 5 1 3 5
0 menit 0 0 0 0 0 0
- 5%
5 = x / 100 mL
x = 5 gram
b. Na-CMC 0,5%
Na - CMC 0,5% = 0,5/100 X 100
= 0,5 gram
c. Tween 80 1%
Tween 80 1% = 1 / 100 x 100
= 1 gram
2.5. Perhitungan Volume Sedimentasi
a. Sampel 1 Sediaan 1
- Waktu 0 Menit
F = 0/100 = 0
- Waktu 15 Menit
F = 0/100 = 0
- Waktu 30 Menit
F = 2/100 = 0,02
- Waktu 60 Menit
F = 5/100 = 0,05
- Waktu 24 Jam
F = 7/100 = 0,07
b. Sampel 1 Sediaan 3
- Waktu 0 menit
F = 0 / 100 = 0
- Waktu 15 menit
F = 0 / 100 = 0
- Waktu 30 menit
F = 3 / 100 = 0,03
- Waktu 60 menit
F = 6 / 100 = 0,06
- Waktu 24 jam
F = 9 / 100 = 0,09
c. Sampel 1 Sediaan 5
- Waktu 0 menit :
F = 0/100 = 0
- Waktu 15 menit :
- F = 3/100 = 0,03
Waktu 30 menit
- F = 3/100 = 0,03
- Waktu 60 menit :
F = 8/100 = 0,08
- Waktu 24 jam :
F = 10/100 = 0,1
d. Sampel 2 Sediaan 1
- Waktu 0 menit
F = 0/100 = 0
- Waktu 15 menit
F = 0/100 =0
- Waktu 30 menit
F= 1/ 100 = 0,01
- Waktu 60 menit
F= 3/ 100 = 0,03
- Waktu 24 jam
F= 7/ 100 = 0,07
e. Sampel 2 Sediaan 3
- Waktu 0 menit
F = 0/100 = 0
- Waktu 15 menit
F = 0/100 =0
- Waktu 30 menit
F= 5/ 100 = 0,05
- Waktu 60 menit
F= 9/ 100 = 0,09
- Waktu 24 jam
F= 12/ 100 = 0,12
f. Sampel 2 Sediaan 5
- Waktu 0 menit
F = 0/100 = 0
- Waktu 15 menit
F = 8/100 =0,08
- Waktu 30 menit
F= 10/ 100 = 0,10
- Waktu 60 menit
F= 15/ 100 = 0,15
- Waktu 24 jam
F= 18/ 100 = 0,18
III. Pembahasan
Telah dilakukan praktikum farmasi fisika mengenai suspensi. Praktikum kali
ini bertujuan untuk mengamati bagaimana sedimentasi dari sediaan suspensi. suspensi
dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi
secara halus disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan
kelarutan yang sangat minimum (Ansel, 2008). Suspensi adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Deflokulasi Flokulasi
Pada praktikum kali ini, zat aktif (yang digunakan adalah Magnesium
Hidroksida. Magnesium Hidroksida merupakan zat aktif dengan rumus molekul
Mg(OH)2 dengan berat molekul 58,32. Memiliki bentuk serbuk putih yang cenderung
ringan. Magnesium Hidroksida memiliki sifat yang praktis tidak larus dalam air dan
dalam etanol , namun larut dalam asam encer (Kemenkes, 2020). Magnesium
hidroksida sendiri sering digunakan untuk dispesia. Dispepsia sendiri sekumpulan
gejala yang dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman pada perut, seperti perut terasa
penuh, kembung, sakit perut, dan nyeri ulu hati. Namun, perlu ditekankan bahwa
dispepsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau gangguan
pencernaan.(PIO Nas, 2015). Pada praktikum kali ini, akan dibuat larutan magnesium
hidroksida sebanyak 2,5 % dan 5 %, sehinnga dibutuhkan magnesium hidroksida
sebanyak 2,5 gram dan 5 gram.
Magnesium hidroksida sendiri punya sifat yang praktis tidak larut dalam air,
oleh karena itu diperlukan sebuah zat tambahan yang berfungsi menjaga kestabilan
dari suspensi. Zat tambahan tersebut adalah suspending agent. Suspending agent
sendiri adlaah zat tambahan bertujuan untuk menghasilkan struktur yang membantu
terdispersinya fase dalam suspensi (Ansel, 2005). Suspending agent dapat
meningkatkan kekentalan sehingga dapat mengurangi kecepatan sedimentasi partikel
dan medium dispersi untuk waktu yang lama (Aulton, 2013).
Pada praktikum kali ini suspending agent yang digunakan adalah Na-CMC dan
Tween 80. Setelah penambahan suspending agent, kemudian dilakukan penilaian
stabilitas suspensi. Penilaiannya sendiri dilakukan dengan menguji volume
sedimentasi yang dihasilkan setelah didiamkan selama beberapa waktu tertentu.
Volume sedimentasi adalah perbandingan antara volume akhir (Vu) terhadap volume
mula-mula suspensi (Vo) sebelum mengendap (Syamsuni, 2007). Volume sedimentasi
dapat memiliki nilai yang berjarak kurang dari satu sampai lebih dari satu dan dalam
hal ini volume akhir dari endapan (F) adalah lebih kecil dari volume awal dari
suspensi.
Perhitungan volume sedimentasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
F = Vu/Vo
Dimana : F = volume sedimentasi
Vu = volume akhir endapan
Vo = volume awal suspensi sebelum mengendap
IV. Simpulan
4.1. Telah diamati sedimentasi dari preparat suspensi dengan nilai F yang terbesar
Ansel, H.C. (2008). Pengantar bentuk sediaan farmasi. (Edisi IV). Penerjemah: Parida
Martin, A., Swarbrick, J., & Cammarata, A. (1993). Farmasi fisik jilid II (Edisi 3).
Utama
http://pionas.pom.go.id/monografi/magnesium-hidroksida.