Kelompok 3
SHIFT C 2020
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2021
LIP TINT
B. Preformulasi Gliserin
1. Pemerian Cairan jernih seperti FI VI, 2020
sirup, tidak berwarna;
rasa manis; hanya boleh
berbau khas lemah
(tajam atau tidak enak).
Higroskopik; larutan
netral terhadap lakmus.
2. Kelarutan Dapat bercampur FI VI, 2020
dengan air dan dengan
etanol; tidak larut dalam
kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak,
dan dalam minyak
menguap.
3. Stabilitas terhadap panas terurai pada pemanasan HOPE, 2006
4. Stabilitas terhadap Gliserin murni tidak HOPE, 2006
hidrolisis/oksidasi rentan terhadap oksidasi
oleh atmosfer dalam
kondisi penyimpanan
biasa
5. Stabilitas terhadap cahaya Perubahan warna HOPE, 2006
menjadi hitam
gliserin terjadi dengan
adanya cahaya, atau
pada kontak dengan
seng oksida
atau bismut nitrat dasa
6. Stabilitas terhadap pH
7. Inkompatibilitas Gliserin dapat meledak HOPE, 2006
jika dicampur dengan
zat pengoksidasi kuat
seperti:
kromium trioksida,
kalium klorat, atau
kalium permanganat.
Dalam larutan encer,
reaksi berlangsung
lebih lambat dengan
beberapa produk
oksidasi yang terbentuk.
8. Titik lebur/titik didih TD : 290OC HOPE, 2006
TL : 17,8 OC
9. Polimorfisme
10. Ukuran partikel
11. Bobot jenis Tidak kurang dari 1,249 FI VI, 2020
12. pH larutan
13. Kegunaan/fungsi Humektan, pemanis, NCBI, 2021
dan pelembab
H. Preformulasi PEG-9-Dimetikon
1. Pemerian Cairan tidak berwarna NCBI, 2021
atau berwarna kuning
cerah, cairan transparan
2. Kelarutan Dalam air 0.93 mg/L NCBI, 2021
pada 25°C
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Pengental NCBI, 2021
I. Preformulasi Gliseril monostearat
1. Pemerian Padatan seperti lilin putih NCBI, 2021
hingga kuning pucat
dengan bau lemak ringan
2. Kelarutan Tidak larut dalam air; NCBI, 2021
larut dalam minyak
panas, pelarut organik
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Emollient NCBI, 2021
J. Preformulasi Sorbitol
1. Pemerian Serbuk, granul atau FI VI, 2020
lempengan; higroskopis;
warna putih; rasa manis.
2. Kelarutan Sangat mudah larut FI VI, 2020
dalam air; sukar larut
dalam etanol, dalam
metanol dan dalam asam
asetat.
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Humektan NCBI, 2021
Payatint
Karmoisin 1% 0,05 g 25 g
Dipentaerythrityl
tripolyhidroxystearate 0,25 mL 125 mL
5%
Gliserin monostearat
0,05 g 25 g
1%
Strawberry Essence
0.05 mL 25 mL
1%
7. Pengemasan
Primer
Sekunder
8. QC (Quality Control)
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada sediaan liptint dibutuhkan agar diperoleh sediaan
liptint yang homogen.Artinya zat aktif dan zat tambahan lainya dapat
menyatu dengan baik. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar.
Prosedur
1. Sediaan liptint di oleskan ke kaca transpara
2. Diamati
(Dwicahyani dkk,2019)
b. Uji pH
Uji pH bertujuan untuk mengetahui sediaan pewarna bibir apakah telah
sesuai dengan pH fisiologis kulit bibir. Lipstik yang baik mempunyai nilai
keasaman mendekati nilai pH fisiogis kulit bibir yaitu 4,5-6,5 (Haq dkk.,
2021)
Prosedur
1. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu 1 gram sampel
dilarutkan dlam 10 mL aquades
2. Celupkan kertas pH universal
3. Disesuaikan perubahan warna pada kertas pH
4. Penentuan pH dilakukan tiga kali
(Risnawati et al., 2012).
c. Uji Daya Oles
Daya oles yang baik diketahui dengan banyaknya zat warna yang
menempel pada punggung tangan sedangkan daya oles yang kurang baik
ditunjukkan dengan sedikitnya zat warna yang menempel pada kulit (Haq,
2021). Selain itu lip tint dikatakan memiliki daya oles yang baik jika
mampu menempel secara merata dengan 5 kali pengolesan dengan tekanan
tertentu (Keitler, 1956)
Prosedur
1. Mengoleskan sediaan lip tint pada kulit punggung tangan dan bibir
2. Mengamati pelepasan zat warna yang terjadi
(Unirah, 2011)
d. Uji stabilitas Sediaan
Sediaan lip tint dievaluasi selama 28 hari yang meliputi pengamatan
organoleptis (warna, bau, bentuk) apakah terjadi perubahan selama
penyimpanan suhu kamar (Ratih dkk., 2014)
e. Uji Iritasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui keamanan sediaan ketika digunakan
pada bibir. Iritasi ditunjukkan dengan kulit yang memerah dan
menghasilkan rasa panas atau gatal pada permukaan yang dioles sediaan.
Prosedur
1. Memilih 10 orang panelis
2. Mengoleskan lip tint pada lengan bagian bawah biarkan terbuka,
dilakukan 3 kali sehari selama 3 hari berturut turut
3. Tanda yang ditimbulkan reaksi kulit akan tampak kulit kemerahan,
gatal-gatal atau bengkak
(Haq dkk., 2021)
d. Uji Kesukaan
Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa suka panelis pada sediaan yang
telah dibuat. Uji ini dilakukan dengan mengisi kuisioner yang dibagi
kepada 20 panelis. Panelis akan memberikan penilaian dengan skor 1
hingga 3. Dimana nilai 1 bila tidak suka , 2 bila netral, dan 3 bila suka.
Parameter pengamatan pada uji kesukaan adalah kemudahan pengolesan,
aroma, homogenitas, dan kelembaban yang dirasakan pada bibit.
Kemudian dihitung persentase kesukaan terhadap masing masing sediaan
(Haq, 2021; Hutami dkk., 2014)
DAFTAR PUSTAKA