Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN

LIKUID DAN SEMISOLID


SEDIAAN LIP TINT

Kelompok 3
SHIFT C 2020

Nama NPM Tugas

Kirana Fayruz S. 260110200030 IPC, Preformulasi

Salsabil Ghaliya 260110200032 Formulasi, Preformulasi

Audry Rahma D. 260110200034 Formulasi, Preformulasi

Natashya Parameswari 260110200036 Preformulasi, QC

Alya Puteri A. P. 260110200040 Sediaan di Pasaran,


Prosedur

Husna Muharram A. 260110200042 Kemasan, Preformulasi

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2021
LIP TINT

1. Formula dan Perhitungan Sediaan 2500 g


Formula:
Karmoisin 1%
Gliserin 5,8%
Propilen glikol 3%
Isopropil miristat 10%
Dipentaerythrityl tripolyhidroxystearate 5%
Metil paraben 0,18%
Propil paraben 0,02%
PEG-9-Dimetikon 4%
Gliseril monostearat 1%
Sorbitol 11%
Strawberry essence 1%
Perhitungan 2500 mL :
1
Karmoisin 1% = 100
× 2500 = 25 𝑔
5.8
Gliserin 5,8% = 100
× 2500 = 145 𝑚𝐿
3
Propilen glikol 3% = 100
× 2500 = 75 𝑚𝐿
10
Isopropil miristat 10% = 100
× 2500 = 250 𝑚𝐿
5
Dipentaerythrityl tripolyhidroxystearate 5% = 100
× 2500 = 125 𝑚𝐿
0.18
Metil paraben 0,18% = 100
× 2500 = 4. 5 𝑔
0.02
Propil paraben 0,02% = 100
× 2500 = 0. 5 𝑚𝐿
4
PEG-9-Dimetikon 4% = 100
× 2500 = 100 𝑚𝐿
1
Gliseril monostearat 1% = 100
× 2500 = 25 𝑔
11
Sorbitol 11% = 100
× 2500 = 275 𝑔
1
Strawberry essence = 100
× 2500 = 25 𝑚𝐿
2. Preformulasi dan Data Farmakologi
2.1. Data Preformulasi
A. Preformulasi Karmoisin
1. Pemerian Kristal coklat kemerahan NCBI, 2021
atau bubuk merah marun.
2. Kelarutan Larut dalam air dan NCBI, 2021
sedikit larut dalam etanol
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Pewarna kosmetik NCBI, 2021

B. Preformulasi Gliserin
1. Pemerian Cairan jernih seperti FI VI, 2020
sirup, tidak berwarna;
rasa manis; hanya boleh
berbau khas lemah
(tajam atau tidak enak).
Higroskopik; larutan
netral terhadap lakmus.
2. Kelarutan Dapat bercampur FI VI, 2020
dengan air dan dengan
etanol; tidak larut dalam
kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak,
dan dalam minyak
menguap.
3. Stabilitas terhadap panas terurai pada pemanasan HOPE, 2006
4. Stabilitas terhadap Gliserin murni tidak HOPE, 2006
hidrolisis/oksidasi rentan terhadap oksidasi
oleh atmosfer dalam
kondisi penyimpanan
biasa
5. Stabilitas terhadap cahaya Perubahan warna HOPE, 2006
menjadi hitam
gliserin terjadi dengan
adanya cahaya, atau
pada kontak dengan
seng oksida
atau bismut nitrat dasa
6. Stabilitas terhadap pH
7. Inkompatibilitas Gliserin dapat meledak HOPE, 2006
jika dicampur dengan
zat pengoksidasi kuat
seperti:
kromium trioksida,
kalium klorat, atau
kalium permanganat.
Dalam larutan encer,
reaksi berlangsung
lebih lambat dengan
beberapa produk
oksidasi yang terbentuk.
8. Titik lebur/titik didih TD : 290OC HOPE, 2006
TL : 17,8 OC
9. Polimorfisme
10. Ukuran partikel
11. Bobot jenis Tidak kurang dari 1,249 FI VI, 2020
12. pH larutan
13. Kegunaan/fungsi Humektan, pemanis, NCBI, 2021
dan pelembab

C. Preformulasi Propilen Glikol


1. Pemerian Cairan kental, jernih, Farmakope
tidak berwarna; rasa Indonesia V, 2014,
khas; praktis tidak 1070
berbau; menyerap air
pada udara lembab
2. Kelarutan Dapat bercampur dengan Farmakope
air, dengan aseton dan Indonesia V, 2014,
dengan kloroform; larut 1070
dalam eter dan dalam
beberapa minyak
esensial; tidak dapat
bercampur dengan
minyak lemak.
3. Stabilitas terhadap panas Stabil dalam wadah HOPE, hal 439
tertutup rapat, pada suhu
tinggi/ di tempat terbuka
cenderung teroksidasi
sehingga menimbulkan
zat, seperti asam piruvat,
asam laktat, asam asetat,
dan propionaldehid
4. Stabilitas terhadap Propilen glikol dioksidasi Pubchem. 2020.
hidrolisis/oksidasi oleh alkohol CID 1030
dehidrogenase menjadi
laktaldehid, lalu menjadi
laktat oleh aldehid
dehidrogenase
5. Stabilitas terhadap cahaya Peka terhadap paparan Pubchem. 2020.
cahaya/panas yang CID 1030
berlebihan (cenderung
teroksidasi pada suhu
tinggi)
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas Inkompatibel dengan HOPE, hal 593
agen oksidasi seperti
kalium permanganat
8. Titik lebur/titik didih TL : 185–189°C / TD : Farmakope
187,6°C Indonesia III,
1979, 534
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis 1.04 pada 68 °F PubChem, 2020,
CID 7175
12. pH larutan 6-8 PubChem, 2020,
CID 7175
13. Kegunaan/fungsi Zat tambahan; pelarut Farmakope
Indonesia III,
1979, hal 534

D. Preformulasi Isopropil miristat


1. Pemerian Isopropil miristat adalah HOPE, 2006
cairan bening, tidak
berwarna, dan praktis
tidak berbau viskositas
rendah yang membeku
pada suhu sekitar 58C.
2. Kelarutan Larut dalam aseton, HOPE, 2006
kloroform, etanol (95%),
etil asetat, lemak, alkohol
lemak, minyak tetap,
hidrokarbon cair, toluena,
dan lilin. Melarutkan
banyak lilin, kolesterol,
atau lanolin. Praktis tidak
larut dalam gliserin,
glikol, dan air.
3. Stabilitas terhadap panas
4. Stabilitas terhadap Isopropil miristat tahan
hidrolisis/oksidasi terhadap oksidasi dan
hidrolisis, dan tidak
menjadi tengik
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan
bahan bahan karet,
plastik, nilon, polietilen,
parafin, dan agen
pengoksidasi kuat
8. Titik lebur/titik didih TD: 140OC HOPE, 2006
TL : -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
-
11. Bobot jenis -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi sebagai emolient dan HOPE, 2006
basis pada sddiaan
topikal

E. Preformulasi Dipentaerythrityl tripolyhidroxystearate


1. Pemerian Sediaan cair kental yang NCBI, 2021
berwarna kuning cerah
atau kuning, tidak berbau
atau sedikit berbau khas
2. Kelarutan -
3. Stabilitas terhadap panas -
4. Stabilitas terhadap -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya -
6. Stabilitas terhadap pH -
7. Inkompatibilitas -
8. Titik lebur/titik didih -
9. Polimorfisme -
10. Ukuran partikel -
11. Bobot jenis -
12. pH larutan -
13. Kegunaan/fungsi Emollient NCBI, 2021

F. Preformulasi Metil Paraben


1. Pemerian Hablur kecil, tidak Farmakope V,
berwarna atau serbuk 2014, 856
hablur, putih; tidak
berbau atau berbau khas
lemah; sedikit rasa
terbakar
2. Kelarutan Sangat mudah larut Farmakope
dalam air; lebih mudah Indonesia V, 2014,
larut dalam air mendidih; 856
sukar larut dalam etanol;
tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter
3. Stabilitas terhadap panas Dapat tahan pada suhu HOPE, hal. 443
120°C selama 20 menit
4. Stabilitas terhadap Serbuk metilselulosa HOPE, hal. 439
hidrolisis/oksidasi stabil, meski sedikit
higroskopis. Bahan curah
harus disimpan dalam
wadah kedap udara di
tempat yang sejuk dan
kering.
5. Stabilitas terhadap cahaya Dalam wadah tertutup Farmakope
baik Indonesia V, 2014,
856
6. Stabilitas terhadap pH Larutan metilselulosa HOPE, hal. 439
stabil menjadi basa dan
asam encer pada pH
3-11, pada suhu kamar.
Pada pH kurang dari 3,
terjadi hidrolisis katalis
asam dari hubungan
glukosa-glukosa dan
viskositas larutan
metilselulosa berkurang.
7. Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba HOPE, hal. 443
metil paraben berkurang
ketika ada surfaktan
nonionik seperti
polisorbat 80. Metil
paraben mengalami
perubahan warna ketika
terdapat besi dan akan
terhidrolisis dengan basa
lemah dan asam kuat.
8. Titik lebur/titik didih TL : 125–128°C / TD : HOPE, hal 442
270.5 °C
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel 3.5 µm EBI, 2020, CHEBI
32063
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan 4-8 HOPE, hal 442
13. Kegunaan/fungsi Pengawet Farmakope
Indonesia III,
1979, 378

G. Preformulasi Propil Paraben


1. Pemerian Serbuk putih atau hablur FI VI, 2020
kecil; tidak berwarna.
2. Kelarutan Sangat sukar larut dalam FI VI, 2020
air; sukar larut dalam air
mendidih; mudah larut
dalam etanol dan dalam
eter.
3. Stabilitas terhadap panas Stabil pada suhu 25°C Rowe et al, 2009
sehingga harus disimpan
pada tempat kering dan
sejuk.
4. Stabilitas terhadap Dapat terhidrolisis oleh Rowe et al, 2009
hidrolisis/oksidasi basa lemah/asam kuat.
5. Stabilitas terhadap cahaya Masih dalam keadaan Kumar et al, 2011
stabil bila terpapar
cahaya matahari.
6. Stabilitas terhadap pH Stabil pada pH 3-6 Rowe et al, 2009
hingga 4 tahun pada suhu
ruangan, sedangkan pada
pH di atas 8 akan
mengalami hidrolisis.
7. Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba Rowe et al, 2009
akan berkurang jika ada
surfaktan nonionik
sebagai hasil dari
miselisasi. Selain itu,
magnesium aluminium
silikat, magnesium
trisilikat, pigmen oksida
besi kuning, dan pigmen
biru laut menyerap propil
paraben sehingga
efikasinya berkurang.
8. Titik lebur/titik didih TL: 95ºC - 98ºC TD: FI VI, 2020 Rowe
295ºC et al, 2009
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel 3,5 μm EBI, 2020, CHEBI,
32063
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan 6.5-7.0 Pubchem, 2021
13. Kegunaan/fungsi Pengawet antimikroba Rowe et al, 2006

H. Preformulasi PEG-9-Dimetikon
1. Pemerian Cairan tidak berwarna NCBI, 2021
atau berwarna kuning
cerah, cairan transparan
2. Kelarutan Dalam air 0.93 mg/L NCBI, 2021
pada 25°C
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Pengental NCBI, 2021
I. Preformulasi Gliseril monostearat
1. Pemerian Padatan seperti lilin putih NCBI, 2021
hingga kuning pucat
dengan bau lemak ringan
2. Kelarutan Tidak larut dalam air; NCBI, 2021
larut dalam minyak
panas, pelarut organik
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Emollient NCBI, 2021

J. Preformulasi Sorbitol
1. Pemerian Serbuk, granul atau FI VI, 2020
lempengan; higroskopis;
warna putih; rasa manis.
2. Kelarutan Sangat mudah larut FI VI, 2020
dalam air; sukar larut
dalam etanol, dalam
metanol dan dalam asam
asetat.
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Humektan NCBI, 2021

K. Preformulasi Strawberry essence


1. Pemerian Cairan tidak berwarna The Good Scents
atau kuning pucat Company
Information
System, 2021.
2. Kelarutan - -
3. Stabilitas terhadap panas - -
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap cahaya - -
6. Stabilitas terhadap pH - -
7. Inkompatibilitas - -
8. Titik lebur/titik didih - -
9. Polimorfisme - -
10. Ukuran partikel - -
11. Bobot jenis - -
12. pH larutan - -
13. Kegunaan/fungsi Pengaroma The Good Scents
Company
Information
System, 2021.

2.2. Data Farmakologi


-
3. Sediaan di Pasaran

Peko Holika Holika Innisfree

By Lizzie Parra Dear Me Beauty Maybelline

4. Rancangan Formula yang Ditetapkan

Payatint

Nama Bahan Per 5 mL Per 2500 mL

Karmoisin 1% 0,05 g 25 g

Gliserin 5,8% 0,29 mL 145 mL


Propilen glikol 3% 0,15 mL 75 mL

Isopropil miristat 10% 0,5 mL 250 mL

Dipentaerythrityl
tripolyhidroxystearate 0,25 mL 125 mL
5%

Metil paraben 0,18% 0,009 g 4,5 g

Propil paraben 0,02% 0,001 g 0,5 g

PEG-9-Dimetikon 4% 0,2 mL 100 mL

Gliserin monostearat
0,05 g 25 g
1%

Sorbitol 11% 0,55 g 275 g

Strawberry Essence
0.05 mL 25 mL
1%

5. Proses IPC (In Process Control)


5.1 Organoleptik
- Tujuan : Memeriksa kesesuaian warna, aroma, dan tekstur sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan
- Syarat : Cairan kental, dengan warna dan aroma yang sesuai
- Hasil : Cairan kental, dengan warna dan aroma yang khas dari pengaroma
yang digunakan
5.2 Pemeriksaan pH
- Tujuan : Memeriksa pH
- Syarat : 4,5-6,5 ( Haq, 2021)
- Hasil : 5,5
5.3 Pengujian Homogenitas
- Tujuan : Memeriksa homogenitas
- Syarat : Homogen, tidak boleh mengandung bahan kasar yang bisa di raba
(Syamsuni, 2006).
- Hasil : Homogen dan tidak mengandung bahan kasar yang bisa di raba
6. Prosedur Pembuatan
A. Petunjuk Umum
1. Pemeriksaan kebersihan ruangan. Di dalam ruangan tidak terdapat bahan
dari produk yang dibuat sebelumnya.
2. Pemeriksaan kebersihan peralatan yang akan digunakan. Dilakukan
desinfeksi dengan alkohol 70%.
Alat yang digunakan

Automatic Filling Automatic Labeling Mechanical


Machine Machine Stirrer

Mixing Tank Neraca Analitik Tube Lip Tint

3. Pemberian label identitas pada ruangan yang dipakai.


B. Proses Penimbangan
Menimbang bahan-bahan sebagai berikut: metil paraben sebanyak 4,5 g,
propil paraben sebagian 0,5 g, propilen glikol sebanyak 75 ml, gliserin
sebanyak 145 mL, isopropil miristat sebanyak 250 ml, PEG-9-dimetikon
sebanyak 100 ml, gliseril monostearat 25 g, sorbitol sebanyak 275 g,
karmoisin sebanyak 25 g, dipentaerythrityl tripolyhidroxystearat sebanyak
125 ml, dan strawberry essence 25 mL.
C. Proses Pencampuran
1. Metil paraben 4,5 g, propil paraben 0,5 g, dan gliserin 145 mL
dimasukkan ke dalam mixing tank dan dilarutkan dengan propilen glikol
75 ml, sambil dipanaskan pada suhu 95℃ dan terus diaduk.
2. Ditambahkan isopropil miristat 250 ml sambil terus diaduk hingga
homogen.
3. Dimasukkan PEG-9-dimetikon 100 ml dan gliseril monostearat 25 g
sambil terus diaduk hingga homogen.
4. Dimasukkan sorbitol 275 g dan aduk hingga homogen.
5. Dimasukkan karmoisin 25 g dan dipentaerythrityl tripolyhidroxystearat
125 ml dan aduk hingga homogen.
6. Lip tint yang telah jadi dimasukkan ke dalam automatic filling machine
sehingga secara otomatis masuk ke dalam tube lip tint.
7. Tube lip tint yang sudah berisi diberi label dengan automatic labeling
machine.

7. Pengemasan
Primer
Sekunder

8. QC (Quality Control)
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada sediaan liptint dibutuhkan agar diperoleh sediaan
liptint yang homogen.Artinya zat aktif dan zat tambahan lainya dapat
menyatu dengan baik. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar.
Prosedur
1. Sediaan liptint di oleskan ke kaca transpara
2. Diamati
(Dwicahyani dkk,2019)
b. Uji pH
Uji pH bertujuan untuk mengetahui sediaan pewarna bibir apakah telah
sesuai dengan pH fisiologis kulit bibir. Lipstik yang baik mempunyai nilai
keasaman mendekati nilai pH fisiogis kulit bibir yaitu 4,5-6,5 (Haq dkk.,
2021)
Prosedur
1. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu 1 gram sampel
dilarutkan dlam 10 mL aquades
2. Celupkan kertas pH universal
3. Disesuaikan perubahan warna pada kertas pH
4. Penentuan pH dilakukan tiga kali
(Risnawati et al., 2012).
c. Uji Daya Oles
Daya oles yang baik diketahui dengan banyaknya zat warna yang
menempel pada punggung tangan sedangkan daya oles yang kurang baik
ditunjukkan dengan sedikitnya zat warna yang menempel pada kulit (Haq,
2021). Selain itu lip tint dikatakan memiliki daya oles yang baik jika
mampu menempel secara merata dengan 5 kali pengolesan dengan tekanan
tertentu (Keitler, 1956)
Prosedur
1. Mengoleskan sediaan lip tint pada kulit punggung tangan dan bibir
2. Mengamati pelepasan zat warna yang terjadi
(Unirah, 2011)
d. Uji stabilitas Sediaan
Sediaan lip tint dievaluasi selama 28 hari yang meliputi pengamatan
organoleptis (warna, bau, bentuk) apakah terjadi perubahan selama
penyimpanan suhu kamar (Ratih dkk., 2014)
e. Uji Iritasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui keamanan sediaan ketika digunakan
pada bibir. Iritasi ditunjukkan dengan kulit yang memerah dan
menghasilkan rasa panas atau gatal pada permukaan yang dioles sediaan.
Prosedur
1. Memilih 10 orang panelis
2. Mengoleskan lip tint pada lengan bagian bawah biarkan terbuka,
dilakukan 3 kali sehari selama 3 hari berturut turut
3. Tanda yang ditimbulkan reaksi kulit akan tampak kulit kemerahan,
gatal-gatal atau bengkak
(Haq dkk., 2021)
d. Uji Kesukaan
Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa suka panelis pada sediaan yang
telah dibuat. Uji ini dilakukan dengan mengisi kuisioner yang dibagi
kepada 20 panelis. Panelis akan memberikan penilaian dengan skor 1
hingga 3. Dimana nilai 1 bila tidak suka , 2 bila netral, dan 3 bila suka.
Parameter pengamatan pada uji kesukaan adalah kemudahan pengolesan,
aroma, homogenitas, dan kelembaban yang dirasakan pada bibit.
Kemudian dihitung persentase kesukaan terhadap masing masing sediaan
(Haq, 2021; Hutami dkk., 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Dwicahyani, U.,Isrul,M., Noviyanti, W.O.N. 2019. Formulasi Sediaan Lipstik


Ekstrak Kulit Buah Ruruhi ( Syzgium policephalum Merr) Sebagai
Pewarna. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia. Vol 5 (2) : 91-103
Hutami, R.A.P., Joshita, D., Abdul, M. 2014. Pemanfaatan ekstrak kelopak bunga
rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai pewarna dan antioksidan alami
dalam formulasi lipsik dan sediaan oles bibir. Universitas Indonesia. Hal.
12
Haq, A.A., Tivani,I.,dan Febriyanti,R. 2021. Formulasi dan Uji Sifat Fisik
Sediaan Liptint Dengan Kombinasi Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscs
sabdarifa) dan Ekstrak Buah Bit (Beta vulgaris) Sebagai Pewarna. Jurnal
Ilmiah Farmasi. Vol 10 (10) : 2-5
Keithler, W.R. 1956. Formulation of cosmetic and cosmetic specialites. New
York: Drug and Cosmetic Industry. Hal. 153-155.
National Center for Biotechnology Information. 2021. Carmoisine. Tersedia
online di https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Carmoisine.
[Diakses pada 1 Desember 2021].
National Center for Biotechnology Information. 2021. Glyceryl monostearate.
Tersedia online di
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Glyceryl-monostearate.
[Diakses pada 1 Desember 2021].
National Center for Biotechnology Information. 2021. Sorbitol. Tersedia online di
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sorbitol. [Diakses pada 1
Desember 2021].
National Center for Biotechnology Information. 2021. PEG-9-Dimethicone.
Tersedia online di
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/PEG-9-Dimethicone.[Diakse
s pada 1 Desember 2021].
Ratih, H., Titta, H., Ratna, C.P. (2014). Formulasi Sediaan Lip Balm Minyak
Bunga Kenanga (Cananga Oil ) Sebagai Emolien. Prosiding Simposium
Penelitian Bahan Obat Alami (SPBOA) XIV dan Muktamar XII
PERHIPBA 2014. Yogyakarta: Leutikaprio. Hal.3.
Risnawati, Naziniwaty., Danpurba, Djendakita. 2012, Formulasi lipstick
menggunakan ekstrak biji coklat (Theobroma Cacao L) Sebagai pewarna.
Journal Of Pharmaceutics And Pharmacology. Vol 1 : 78-86.
Rowe, R. C., Sheskey, R. P., dan Quinn, M. E. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients (6th edition). London: Pharmaceutical Press.
Syamsuni, H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC.
Unirah,U. 2011. Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Kubis Merah
(Brassica oleraceae) sebagai Pewarna. Medan : Universitas Sumatera
Utara .

Anda mungkin juga menyukai