Anda di halaman 1dari 2

PEDOMAN STUDI KASUS FARMAKOTERAPI

UNTUK MAHASISWA

1) Setiap mahasiswa membuat jawaban setiap kasus dalam format word dikumpulkan dalam
drive khusus yang nantinya akan diberikan kepada tutor
2) Setiap kelompok mempresentasikan jawaban kasus yang telah diberikan pada hari yang telah
ditentukan/disepakati bersama
3) Pada hari presentasi studi kasus, mahasiswa memilih moderator untuk mengatur jalannya
diskusi dan memilih notulen untuk mencatat hasil diskusi, penanya dan yang menjawab.
Moderator dan notulen selalu berganti setiap kasusnya
4) Mahasiswa membuat form absensi per kelas tutor dalam format excel untuk pelaksanaan studi
kasus dan diserahkan kepada tutor maksimal 3 hari sebelum pelaksanaan studi kasus pertama
5) Template jawaban mahasiswa terdiri dari:

1. Definisi Penyakit
2. Gejala
3. Etiologi
4. Pathogenesis atau patofisiologi (didahului dengan anfisman normal), lebih baik dalam
bentuk bagan atau gambar jelas
5. Diagnosis (termasuk interpretasi data pemeriksaan)
6. Guideline pengobatan yang global atau nasional (lebih baik dalam bentuk bagan atau
tabel)
7. Pilihan obatnya apa dan mengapa
8. Terapi farmakologi: Gol obat dan mekanisme
9. Terapi non Farmakologi
10. Asuhan kefarmasian (poin-poin konseling sesuai dengan kasus dan monitoring)
STUDI KASUS FARMAKOTERAPI IMUNOLOGI, HEMATOLOGI DAN ONKOLOGI
SEMESTER 3
KASUS 1. MULTIPLE MYELOMA (MM)

Kasus:

Seorang pasien (Laki-laki) usia (61) dengan BB (70 Kg) dan TB (170 cm) mengeluh rasa sakit di
beberapa bagian tubuh (berpindah-pindah) dan terasa lemah, nyeri akut, dan nyeri di ruas tulang
punggung. Awalnya oleh dokter dirujuk ke klinik ortopedi, namun setelah 12 minggu tidak ada
perbaikan. Pasien melakukan beberapa pemeriksaan yaitu X-ray, MRI (terjadi lumbar fracture),
laktat dehydrogenase (300 U/ml), pengukuran kecepatan filtrasi glomerulus (GFR: 49,1
ml/min/1.73 m2, serum kreatinin (168 mol/l) dan analisis urin 24 jam untuk melihat proteinuria
(14,5 g/24h). Pemeriksaan urin dan serum elektroforesis, imunofiksasi dan biopsi bone marrow
juga dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut, pasien diagnosanya adalah Durie-Salmon stage IIIB
multiple myeloma dengan IgG gammopathy dan renal impairment dengan eksresi free light
chains pada urin.

Capaian Pembelajaran/Learning Outcome:

Mahasiswa dapat menjelaskan:

1. Definisi penyakit
2. Gejala
3. Etiologi
4. Patogenesis atau patofisiologi (didahului dengan anfisman normal), lebih baik dalam bentuk
bagan atau gambar jelas
5. Diagnosis (termasuk interpretasi data pemeriksaan)
6. Guideline pengobatan yang global atau nasional (lebih baik dalam bentuk bagan atau tabel)
7. Pilihan obatnya apa dan mengapa
8. Terapi farmakologi: golongan obat dan mekanisme
9. Terapi non Farmakologi
10. Asuhan kefarmasian (poin-poin konseling sesuai dengan kasus dan monitoring)

Anda mungkin juga menyukai