KELAS B KELOMPOK 2
Batuk
● Merokok
Batuk ➜ pengeluaran sejumlah ● Polusi udara (asap rokok atau debu)
● Aspirasi benda asing
volume udara secara mendadak dari ● Postnasal drip
rongga toraks melalui epiglotis dan ● Reaksi alergi
● Infeksi virus atau bakteri
mulut ● Asma
● Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
(Setyanto, 2004).
(Irwin et al., 1998).
GEJALA
Bronkitis Batuk
1. Batuk dengan atau tanpa dahak 1. Demam
2. Muncul rasa sakit pada bagian 2. Nyeri pada bagian dada
dada 3. Pusing atau sakit kepala
3. Mudah lelah 4. Sakit tenggorokan
4. Pusing atau sakit kepala
5. Nyeri pada tubuh
6. Sakit tenggorokan (American Lung Association, 2020)
Bronkitis Akut
- Infeksi virus
- Bakteri
- Penebalan mukosa
- Deskuamasi sel epitel
- Denudasi atau pengikisan sel
membran
1 Sesak napas timbul bila berjalan di jalanan datar atau jika sedikit landai
2 Jika berjalan bersama teman seusia di jalan datar, selalu lebih lambat atau jika
berjalan sendirian dijalan datar sering beristirahat untuk mengambil napas
3 Perlu istirahat untuk menarik napas setiap berjalan 100 meter atau setelah
berjalan beberapa menit
(Dipiro, 2020)
GUIDELINE
BRONKITIS
AKUT
Terapi Farmakologi Bronkitis
Tidak Demam
LINI I: tanpa
antibiotika Terapi Pendukung
Bronkitis Akut Bronkodilatasi
Demam dan LINI II: amoksisilin, (Salbutamol,
batuk amoksi-klav, makrolida Albuterol)
LINI II:
LINI I: Quinolon,
Analgesik atau
Tidak Ada
Komplikasi
amoksisilin, amoksi-klav, Antipiretik
quinolon azitromisin, (Parasetamol,
kotrimoksazol
NSAID)
Bronkitis LINI II:
LINI I:
Kronik Dengan Komplikasi ceftazidime,
Quinolon Menekan Batuk
cefepime
(Antusiv,Codein,
LINI I: Quinolon oral atau parenteral,
Dextrometorfan)
Dengan Infeksi
meropenem atau ceftazidime/cefepime +
Bakteri
ciprofloksasin oral
(Smith et al, 2010; Tackett and Atkins, 2012; Kerstjens et al, 2019)
ANTIBIOTIK PADA BRONKITIS KRONIK
(Dipiro, 2020)
Terapi Farmakologi Batuk
Sirkulasi
Olahraga
Baik
(Ikawati,2011)
Terapi Non Farmakologi Batuk
Menghindari
Perbanyak Menghindari minuman dan
Minum air Paparan makanan yang
Putih Debu merangsang
tenggorokan
(Ikawati,2011)
Monitoring
Mendidik pasien
Berhenti merokok, kepatuhan obat, dan cuci tangan
4. Other Antibiotic :
- Kodein → gangguan pernapasan
- Dekstrometorfan → halusinasi,
- Doxycycline → Anoreksia, kemerahan, hiperaktif, dan depresi pernapasan
dan tinnitus jika diminum dalam dosis besar. Informasi Cara Penggunaan Obat →
- Amoxicillin → mual, muntah, diare, 2. Bronkodilator : Oral, Aerosol
ruam - Salbutamol, Formoterol→ Aritmia,
5. Mukolitik : Takikardia, Jantung berdebar
- Bromheksin → bronkospasme, mual, 3. Antibiotik :
- Azithromycin→ Anoreksia,
muntah, hipersensitivitas
mengantuk, sakit kepala, pusing
- Ambroxol → Mual, muntah, dyspepsia, - Clarithromycin → Gangguan indera
mulut kering/tenggorokan kering pengecap & penciuman, mual
muntah, gangguan pencernaan
Konfirmasi Ulang
Penutup
Daftar Pustaka
American Lung Association. 2021. Tersedia secara online di
https://www.lung.org/lung-health-diseases/warning-signs-of-lung-disease/cough/learn-about-cough [diakses pada 9 September 2021].
Center of Disease Control and Prevention. 2021. Tersedia secara online di https://www.cdc.gov/antibiotic-use/bronchitis.html [diakses pada 9
September 2021].
Cohen J., Powderly W., Opal S. 2010. Infectious Diseases 3rd ed. Philadelphia, PA, USA: Mosby (Elsevier).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan. Jakarta: Depkes RI.
Dipiro, J. T., Wells, B. G., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Posey, L. M. Ellingrod. M., Haines. S., Posey, V. 2020. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach. New York : McGraw-Hill Companies.
Ikawati, Zullie. 2011. Sistem Pernapasan dan Tata Laksana Terapinya. Yogyakarta: Bursa Ilmu .
Jetmalani, K., Thamrin, C., Farah, C.S., Bertolin, A., Chapman, D. G., Berend, N., Salome, C. M., dan King , G.G. 2018. Peripheral airway
dysfunction and relationship with symptoms in smokers with preserved spirometry. Journal of Respirology. Vol 23(5): 512-518.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Petunjuk teknis penerapan pendekatan praktis kesehatan paru di Indonesia. Jakarta: Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kerstjens, H.A.M., Upham, J.W., and Yang, I.A. 2019. Airway pharmacology: treatment options and algorithms to treat patients with chronic
obstructive pulmonary disease. Journal of Thoracic Disease. Vol.11(17).
Putra TR, Suega K, Artana B. 2013. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Denpasar: SMF Penyakit Dalam FK Unud.
Daftar Pustaka
Scarlata, S., Finamore, P., Meszaros, M., Dragonieri, S., dan Bikov, A. 2020. The ROle of Electronic Noses in Phenotyping Patient with
Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Biosensors. Vol 10(11): 171.
Setyanto, D. B. 2004. Batuk Kronik pada Anak: Masalah dan Tata Laksana. Sari Pediatri. Vol.6(2): 64-70.
Singh, A., Avula, A., dan Zahn, E. 2021. Acute Bronchitis. Tersedia online di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448067/ [Diakses 6
November 2021]
Smith, S.M., Fahey, T., Smucny, J., and Becker, L.A. 2010. Antibiotics for Acute Bronchitis. Cochrane Database Syst Rev. Vol.4.
Tackett, K.L., and Atkins, A. 2012. Evidence-Based Acute Bronchitis Therapy. Journal of Pharmacy Practice. Vol.25(6) : ) 586-590.