Anda di halaman 1dari 53

Batuk, Batuk

Pilek, &
Batuk Flu
KELOMPOK 6
01
Arfi Ksurnia
(202110471011020

02
Wardah Firdausiyah
Kelompok (202110471011021)

6 Dwi Meilyca Ratna S.


(202110471011022)
03
04
Denny Kurniawan A
. (202110471011025)
BATUK
DEFINISI

● Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh pada saluran pernapasan dan


merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan
yang disebabkan oleh adanya lendir, makanan, debu, asap, dan sebagainya (Khuluqiyah
et al, 2016)
● Batuk terjadi jika ujung serabut saraf di saluran napas teriritasi oleh mediator
peradangan yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi atau akibat adanya
lendir. Sebagian besar reseptor batuk terletak di laring dan trakhea (Pujiarto, 2014)
ETIOLOGI
Kebiasaan merokok
Paparan asap rokok
Paparan polusi lingkungan.
Asma
Rhinitis alergi
Rangsangan bahan kimia
Alergi terhadap makanan 
Infeksi virus common cold, influenza, bronchitis,
pharyngitis

(Purwanto et al, 2018)


MEKANISME BATUK

(Fitriah dan Juniati, 2010)


01 FASE
IRITASI
Fase iritasi ditandai dengan
terangsangnya reseptor batuk oleh
berbagai jenis iritan. Batuk timbul
dapat diakibatkan karena Iritasi
pada laring, trakea, esophagus,
bronkus, atau serat aferen cabang 02 FASE
faring. INSPIRASI
Inspirasi terjadi secara dalam dan
cepat, sehingga udara dengan cepat
Mekanisme dan dalam jumlah banyak masuk ke
03 FASE dalam paru-paru. Volume udara yang
Batuk KOMPRESI
Fase kompresi dimulai
dengan tertutupnya glottis
diinspirasi berkisar antara 200-3500 ml
diatas kapasitas residu fungsional. 
selama 0.2 detik sehingga
mengakibatkan terjebaknya
udara di dalam paru. 04 FASE
Tekanan di paru dan EKSPIRRASI
Pada fase ini glottis terbuka
abdomen akan meningkat secara tiba-tiba akibat kontraksi
sampai 50 – 100 mmHg. aktif otot-otot ekspirasi, sehingga
terjadilah pengeluaran udara
dalam jumlah besar dengan
kecepatan tinggi disertai dengan
(Guyton, 2008) pengeluaran benda asing 
BATUK
PILEK
DEFINISI

Batuk pilek adalah infeksi virus yang menyerang saluran nafas atas
(hidung sampai tenggorokan) dan menimbulkan gejala ingus meler
atau hidung mampet, batuk sering disertai demam dan sakit kepala

(Arifianto, 2018)
Etiolog
i
Penyebab batuk pilek hampir selalu virus. Lebih dari dua
ratus virus dikenal sebagai penyebab batuk-pilek
(termasuk rhinovirus, virus parainfluenza, dan virus sinsitial
pernafasan), dan diduga ada lebih dari 1.500 virus batuk
pilek atau kombinasi virus (Arifianto, 2018)

Rhinovirus Parainfluenza Sinsitial


Patofisiologi
Virus yang masuk ke tubuh dan menginfiltrasi
saluran pernafasan akan memicu rangkaian reaksi
sistem pertahanan tubuh. Infiltrasi terjadi pada
leukosit, mula-mula sel monokleus kemudian juga
polimorfonukleus. Sel epitel superfisial banyak
yang lepas dan regenerasinya baru terjadi setelah
lewat stadium akut. Terjadi pembekakan pada
submukosa hidung yang disertai vasodilatasi
pembuluh darah. (Arifianto, 2018)
BATUK FLU
DEFINISI

Flu (influenza) adalah gangguan pada


saluran pernafasan yang disebabkan
oleh adanya infeksi dari virus
influenza. Penyakit ini bersifat
menular dari satu orang ke orang
lain, bahkan hewan (Ipang dan
Yosephine, 2011)
Etiolog
i
Flu disebabkan oleh virus influenza yang terbagi
menjadi tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C.  Flu bersifat
self-limitting disease atau dapat sembuh sendiri
dengan meningkatnya daya tahan tubuh
(Ipang dan Yosephine, 2011).
Patofisiologi
Virus influenza terhirup

Menumpuk dan menembus mukosa sel


pada saluran pernafasan bagian atas

Sel lisis dan epihelium silia rusak

Neuraminidase mengurasi kekentalan


mukosa
MANIFESTASI
KLINIS
Batuk
Batuk Pilek
● Nyeri atau gatal pada tengorokan ● Sakit tenggorokan
● Demam ● Pilek
● Pengeluaran udara dari saluran pernafasan yang kuat dan biasanya ● Batuk
disertai dengan pengeluaran dahak atau bisa tidak ● Bersin
● Nyeri muskoskeletal ● Sakit kepala sakit
● Suara serak ● Sakit tubuh
● Inkontinensia urin
Batuk
Flu
● Demam * atau merasa demam / menggigil
● Batuk
● Sakit tenggorokan
● Berair atau hidung tersumbat
● Otot atau badan sakit
● Sakit kepala
● Kelelahan (kelelahan)
● Beberapa orang mungkin mengalami muntah dan diare, meskipun hal
ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
KLASIFIKASI
BATUK

Durasi Gejala PRODUKTIFITAS


Batuk Akut: ≤ 3 minggu Batuk Produktif
Batuk Sub-akut: 3-8 mingu   Batuk produktif / Batuk berdahak ditandai dengan
Batuk kronis: lebih dari 8 minggu, mengeluarkan sputum dari saluran pernapasan
perlu dilakukan evaluasi  bagian bawah apabila tertahan dapat mengganggu
ventilasi dan kemampuan paru-paru untuk
melawan infeksi.
Batuk Non-Produktif
 Batuk Non-Produktif / Batuk kering adalah batuk
tanpa adanya dahak , suaranya nyaring, dan timbul
Handbook of Nonprescription 18 ed, 2015; The Centers for Disease
th
rasa sakit di tenggorokan.
Control and Prevention (CDC)
SWAMEDIK
ASI

Swamedikasi dilakukan terutama untuk mengobati beberapa penyakit ringan yang bisa
diobati dengan jenis-jenis obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek (Kurniawati
dan Atmoko, 2009). Salah satu penyakit ringan yang dapat diobati melalui swamedikasi
adalah batuk-pilek.

Perawatan diri adalah tindakan independen untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati
penyakit seseorang tanpa meminta nasihat tenaga medis profesional, pada penyakit ringan
atau penanganan penyakit jangka pendek, dan sebagian besar tenaga kesehatan penyedia
layanan (apoteker) memperingatkan pengguna untuk menghubungi penyedia layanan
kesehatan (dokter) jika kondisinya tidak membaik dalam waktu singkat.
PENATALAKSAN
AAN BATUK
PILEK
NON FARMAKOLOGI

1 Minum banyak cairan (air atau sari buah) jangan minum soda atau kopi
2 Hindari makanan yang bisa merangsang batuk dan pilek ( berminyak dan
dingin)
3 Istirahat yang cukup
4 Menghindari asap rokok dan berhenti merokok

5 Tutup dengan tisu atau sapu tangan bila bersin atau batuk
6 Hindari penyebab – penyebab alergi (udara dingin, minuman dingin, dan
debu)
7 Menghirup uap air panas agar melegakan jalan napas

(Djunarko dan Hendrawati, 2011; Tietze, 2004; Tietze, 2006).


Pemilihan obat batuk didasarkan
pada jenis batuk yang dialami.

BATUK BERDAHAK
Obat-obat golongan mukolitik (pengencer dahak)

Ekspektoran (membantu mengeluarkan dahak)

BATUK KERING
Obat-obat golongan antitusif (penekan batuk)

Djunarko dan Hendrawati, 2011.


TERAPI
FARMAKOLOGI

 EKSPEKTORAN
 MUKOLITIK
 ANTITUSIF
 DEKONGESTAN
EKSPEKTORAN
Ekspektoran merupakan obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran
pernafasan

Mekanisme kerjanya adalah merangsang reseptor-reseptor di mukosa lambung yang kemudian


meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran lambung-usus dan sebagai refleks
memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di saluran nafas (Linnisa dan Wati, 2014).

Obat ini digunakan untuk meningkatkan sekresi mukus di saluran napas sehingga bermanfaat
untuk mengurangi iritasi dan batuknya akan berkurang dengan sendirinya. (Estuningtyas,
2008)
Gliseril Guaiacolat

◈ Indikasi : Mengencerkan lendir saluran nafas


◈ Aturan pakai :
- Dewasa : 2-4 tablet tiap 4 jam, maks. 24 tab/hari
- 6-12 tahun : 1-2 tablet tiap 4 jam, maks. 12 tab/hari
- 2-6 tahun : ½-1 tablet tiap 4 jam, maks. 6 tab/hari
◈ Efek samping : Pusing, mual, muntah, mengantuk, kulit kemerahan
◈ Perhatian: Jika digunakan pada anak < 2 tahun dan ibu hamil menyusui, harus dibawah pengawasan dokter
OBH (Obat Batuk Hitam)

◈ Kandungan : Tiap 5 mL mengandung : Succus Liquiritiae Extract : 167


mg, Ammonium Chloride :50 mg, Anise Oil : 0.99 mg,
Ammonium Liquid : 7 mcL, Menthol Crystal : 4.44 mg, Peppermint
Oil : 3.16 mg, Alkohol : 2%
◈ Indikasi : Membantu mengeluarkan dahak di tenggorokan sehingga
meringankan pernafasan
◈ Dosis :
- Dewasa : 1 – 4 x sehari 3 sendok takar (@ 5 mL)
- Anak 6 - 12 tahun : 1 – 4 x sehari 1 sehari sendok takar (@ 5 mL)
◈ Perhatian: Jangan digunakan pada pasien yang hipersensitif terhadap
komposisi obat
MUKOLITIK
Mukolitik merupakan obat yang bekerja dengan cara mengencerkan sekret saluran pernafasan
dengan jalan memecah benangbenang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum. Agen
mukolitik berfungsi dengan cara mengubah viskositas sputum melalui aksi kimia langsung
pada ikatan komponen mukoprotein.
Agen mukolitik yang terdapat di pasaran adalah bromheksin, ambroksol, dan asetilsistein
(Estuningtyas, 2008).
Ambroxol
◈ Indikasi : Mempermudah pengeluaran sekret
◈ Dosis :
- Dewasa : 30- 60 mg 3 kali sehari (maks 75 mg/hari) (PO)
- 6 – 12 tahun : 15-30 mg 3 kali sehari (PO)
- 2 – 6 tahun : 7.5-15 mg 2 kali sehari (PO)
◈ Efek Samping : Mual, muntah, nyeri pada ulu hati, kemerahan, bengkak pada wajah, dispnea,
sesak nafas, dan kadang-kadang demam
◈ Perhatian :
- Wanita hamil trimester 1 dan wanita menyusui
- Anak-anak < 2 tahun
- Penderita gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal dan tukak peptik
Asetilsistein

◈ Indikasi : Mengencerkan dahak yang kental dan tebal pada saluran


pernapasan
◈ Dosis :
- Dewasa & anak >14 tahun : 2-3x sehari 1 kapsul
- Anak 6-14 tahun : 2x sehari 1 kapsul
◈ Perhatian : Hati-hati pada penderita asma, bronkospasme, tukak lambung, farises
esofagus, anak-anak, wanita hamil dan menyusui
Bromoheksin

◈ Indikasi : Mengencerkan dahak yang ada di


saluran pernapasan
◈ Dosis :
- Dewasa dan Anak > 12th : 3 x sehari 1 tablet
- Anak 6-12 th : 3 x sehari ½ tablet
- Anak 2-6 tahun : 2 x sehari ½ tablet
◈ Efek Samping : Gangguan sistem pencernaan, gangguan kulit seperti
ruam, gangguan pernapasan
◈ Perhatian : Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita
tukak lambung dan wanita hamil 3 bulan pertama
ANTITUSIF
Antitusif adalah obat batuk yang digunakan untuk batuk tidak berdahak atau batuk kering.
Obat ini bekerja secara sentral pada susunan saraf dengan menekan pusat batuk dan
menaikan ambang rangsang batuk (Depkes RI, 1997; Dewoto, 2007a).
Dekstrometorfan HBr (DMP HBr)

◈ Indikasi : Penekan batuk cukup kuat kecuali untuk


batuk akut yang berat
◈ Dosis :
- Dewasa : 10-20 mg setiap 8 jam
- Anak : 5-10 mg setiap 8 jam
- Bayi : 2,5-5 mg setiap 8 jam
◈ Efek Samping :
- Efek samping jarang terjadi, efek samping yang dialami ringan seperti mual dan pusing
- Dosis terlalu besar dapat menimbulkan depresi pernapasan
◈ Perhatian :
- Hati-hati atau minta saran dokter untuk penderita hepatitis
- Jangan minum obat ini bersamaan obat penekan susunan syaraf pusat
- Tidak digunakan untuk menghambat keluarnya dahak
Difenhidramin HCl

◈ Indikasi : Penekan batuk dan mempunyai efek antihistamin (antialergi)


◈ Dosis :
- Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
- Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam
◈ Efek Samping : Pengaruh pada kardiovaskular dan SSP seperti sedasi, sakit
kepala, gangguan psikomotor, gangguan darah, gangguan saluran cerna, reaksi
alergi dan efek antimuskarinik
◈ Perhatian :
- Karena menyebabkan kantuk, jangan mengoperasikan mesin selama
meminum obat ini
- Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita asma, ibu hamil,
ibu menyusui dan bayi/anak
DEKONGESTAN
Dekongestan adalah stimulan reseptor alpha-1 adrenergik. Mekanisme kerjanya melalui
vasokonstriksi pembuluh darah hidung sehingga mengurangi sekresi dan pembengkakan
membran mukosa saluran hidung, sehingga membantu membuka sumbatan hidung. (Biaggioni
and Robertson, 2012)

Obat dekongestan : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin

Namun, dekongestan juga dapat menyebabkan vasokonstriksi di tempat-tempat lainnya pada


tubuh, sehingga dikontraindikasikan bagi penderita hipertensi yang tidak terkontrol, hipertiroid
serta penderita penyakit jantung.
Flucadex

◈ Kandungan : Acetaminophen, Glyceryl Guaiacolate,


Phenylpropanolamine HCl,
Dextromethorphan HBr, &
Chlorpheniramine Maleate
◈ Indikasi : Mengobati gejala flu, seperti demam,
sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin, yang disertai batuk
◈ Dosis :
Kaplet :
- Dewasa : 3 x sehari 1 kaplet
- 6-12 tahun : 3 x sehari ½ kaplet
Sirup :
- Dewasa : 3 x sehari 2 sendok takar
- 6-12 tahun : 3 x sehari 1 sendok takar
◈ Perhatian : Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma,
hipertrofiprostat, hipertiroid, dan retensi urin. Tidak dianjurkan penggunaan pada anak dibawah 6
tahun, wanita hamil dan menyusui.
Demacolin

◈ Kandungan : Parasetamol, Pseudoefedrin HCl, Klorfeniramin Maleat


◈ Indikasi : Meredakan gejala flu seperti demam, pusing, bersin-bersin, mata berair, hidung
tersumbat dan batuk
◈ Dosis :
- Tablet :
Dewasa :3xsehari 1 tablet
Anak :6-12th : 3xsehari ½ tablet
- Sirup :
Anak 2-5th : 3xsehari 1 sendok takar
Anak 6-12th : 3xsehari 2 sendok takar
Bisolvon

◈ Kandungan : Bromhexine HCl 4mg, Fenilefrin HCl 5mg, Parasetamol 150mg,


Chlorpheniramin Maleat 2mg
◈ Indikasi : Obat Flu dan Batuk
◈ Dosis :
- Dewasa & Anak > 12 tahun : 3 kali sehari 10 mL
- Anak (6-12 tahun) : 3 kali sehari 10 mL
◈ Perhatian :
Pada penderita fungsi hati, glaucoma, hipertrofi prostat, retensi urin
ANTIHISTAMIN
Antihistamin adalah golongan obat yang berfungsi sebagai anti- alergi. Antihistamin sering
ditambahkan pada obat pilek, fungsinya untuk menghilangkan reaksi tubuh apabila tubuh
mengalami atau menghirup sesuatu yang menimbulkan alergi.
Contoh: CTM dan tripolodin HCl.
ANTIVIRUS
Tamiflu

◈ Kandungan : Oseltamivir 75mg


◈ Indikasi : Mengobati gejala penyakit yang disebabkan oleh virus seperti virus
influenza tipe A dan B dan untuk mencegah tertular virus influenza
◈ Dosis :
- Dewasa : 75 mg setiap 12 jam selama 5 hari (PO)
- Anak : (0-1 bln) 2 mg/kg(>1-3 bln) 2.5 mg/kg, (>3-12 bln) 3 mg/kg, (>1 th ≤15
kg) 30 mg
◈ Efek Samping : Mual, muntah, pusing
Golongan Obat Batuk
NO GOLONGAN ZAT AKTIF CONTOH

1 Mukolitik Bromhexin Asecrin®, Bisolvon®, Bromifar®, Bronex®, Bronkris®, Celovon®, Dexolut®,


Erphahexin®, Ethisolvan®, Farmavon®, Hexolyt®, Hexon®, Hustab P®,
Lexavon®, Miravon®, Mosavon®, Mucobron®, Mucohexin®, Mucosulvan®,
Novaheksin®, Opalex®, Phytovon®, Poncosolvon®, Siladex mucolytic &
Expectorant®, Solvax®, Solvinex®, Thepidron®, Solvax®, Poncosolvon®,
Solvinex®, Wibrom®
dan Wood’s Expectorant®

2 Ekspektoran Gliseril Guaiakolat Guaiacolat Berlico®, Graxine®, Guaiapim®,Probat®, Wood’s dan Peppermint
Child®

3 Antitusif Aditusin®, Benilin®, Citosiv®, Dexitab®, Dextromeorphane®, Dextronova®,


Dekstrometorphan HBr Dextrop®, Dextropin®, Erpha Methor®, Metorfan®, Milaro®, Scanidi®, Tusilan®,
Vicks formula 44®, Wood’s antitsif®, Yukadex®,
Zenidex® dan Code®
Golongan Obat Pilek
NO GOLONGAN ZAT AKTIF CONTOH

1 Antihistamin CTM (klorfeniramin Actifed®, Lapifed®, Librofed®, Stop Cold®, Tremenza®, Trifed®,
maleat/klortrimeton) Trifedrin® dan Zentra®
dan tripolidin HCl

2 Dekongestan Pseudoefedrin Nasamex®, Trifedrin®, Valved®, Actifed® sirop, Alco®, Alfered® sirop,
Disudrin®, Lapifed® sirop, Nafarin®, Protifed®, Quantidex®, Rhinos Neo®,
Tremenza® sirop dan Zentra® sirop

Fenilpropanolamin Decotan® dan Nalgestan®

Fenilefrin Coricidin® dan Nipe®

Oksimetazolin Afrin® dan Iliadin®


Skenario

Suatu hari ibu Arfi datang ke apotek, mengeluhkan batuk sekitar


kurang lebih 7 hari. Batuknya mulai sekitar 3 hari setelah bu Arfi
masuk angin. Batuk bertambah parah pada malam hari atau saat
bu Arfi berbaring hendak tidur.

41
A : Apoteker P : Pasien
● A : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Wardah Apoteker yang bertugas pada hari ini. Ada yang bisa saya bantu?
(Sambil tersenyum ramah)
● P : Pagi mbak. Saya ingin membeli obat demam & pilek
● A : Mohon maaf Ibu, boleh saya meminta waktunya sebentar sekitar 5 sampai 10 menit untuk melengkapi data di
apotek kami, apakah Ibu bersedia?
● P : Iya mbak boleh
● A : Mohon maaf sebelumnya, dengan Ibu siapa saya berbicara?
● P : Ibu Arfi Mbak
● A : Baik Ibu, apakah saya boleh tahu alamat dan nomor telepon ibu?
● P : Rumah saya di jalan juraang no 4, Malang. Nomor teleponnya 082213144
● A : Baik Ibu, sebelumnya mohon maaf Ibu kalo boleh saya tau usia & pekerjaannya Ibu?
● P : Usia saya 35 tahun, pekerjaan saya dosen

42
● A : Baik ibu, untuk keluhannya apa saja yang ibu rasakan selain demam & pilek?
● P : Ada batuk juga mbak, tenggorokan saya juga sakit
● A : batuk nya kering atau ada dahak nya Ibu?
● P : Tidak, tidak ada dahak.
● A : Kalau boleh saya tahu apakah ibu beberapa terakhir melakukan aktifitas di luar kebiasaan ibu, selain
mengajar? Apakah di rumah ada yang sakit? Atau mungkin ibu pernah mengunjungi rekan kerja ibu yang sakit?
● P : Ohh iya Mbak, beberapa hari sebelumnya saya ada kegiatan tambahan setelah jam mengajar saya sehingga
membuat saya harus stay di kampus hingga larut malam.
● A : Baik, apakah saat ini Ibu sedang hamil?
● P : Tidak Mbak
● A :Apakah sebelumnya Ibu Arfi sudah pernah mengonsumsi obat? Atau mungkin sudah diobati dengan cara
alami Bu, seperti minum madu hangat?
● P : Belum Mbak. Saya sama sekali belum minum apa-apa
● A : Apakah Ibu mempunyai alergi? Seperti alergi obat atau makanan?
● P : Tidak ada Mbak
43
● A : Mohon maaf, apakah Ibu memiliki riwayat penyakit sebelumnya?
● P : Tidak ada Mbak
● A : Sedang mengonsumsi obat lain mungkin dirumah Bu?
● P : saat ini megkonsumsi Yasmin (etinil estradiol 30 mcg, drospirenone 3 mg) untuk kontrasepsi oral mbak
● A : Ibu nya mau obat tablet atau sirup mungkin?
● P : Yang mana aja mbak.
● A : Baik Ibu mohon ditunggu sebentar, saya ambilkan dulu obatnya.
● P : Iya mbak

Beberapa menit kemudian


● A : Terimakasih sudah menunggu, Ibu Arfi untuk obatnya ada kita ada obat tablet dengan nama Alpara, harganya
Rp. 10.000 per stripnya, ada yang dalam bentuk sirupnya juga, harganya 11.500. Ibu Arfi mau yang mana?
● P : Saya ambil tablet nya saja Mbak

44
● A : Baik Ibu. Mohon izin menjelaskan kepada ibu terkait obatnya dan cara penggunaan nya ya Bu, di sini ibu
mendapatkan obat Alpara dalam bentuk tablet. Obat ini mengandung Paracetamol, dextromethorphan, chlorphenamine maleate,
phenylpropamin maleate. Obat ini untuk meredakan gejala flu seperti demam, pilek dan batuk kering, serta hidung tersumbat.
Obat ini diminum sehari 3x1 tablet dan diminumnya 15 sampai 30 menit setelah makan ya Ibu, Jika sudah sehat sebelum obat
habis, penggunaan nya bias dihentikan. Namun jika sakit masi berlajut saya anjurkan untuk ibu ke dr saja untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
● Untuk informasi terdapat kandungan dalam obat ini yang dapat membuat ibu merasa mengantuk Bu, jadi nanti minum obatnya
bisa disesuaikan dengan aktivitas Ibu sehingga tidak mengganggu ketika Ibu bekerja. Selain itu juga harus istirahat yang cukup
ya Bu, perbanyak minum air atau menghirup uap hangat yang dapat sedikit membantu meredakan hidung tersumbat. Bagaimana
Ibu Fatimah, apakah ada yang ingin ditanyakan atau ada yang kurang jelas terkait denga penjelasan saya tadi?
● P : Jadi saya minumnya 3 kali sehari 1 tablet diminumnya 15 sampai 30 menit setelah makan, begitu ya mbak?
● A : Iya ibu benar.
● P : Terimakasih ya mbak
● A : Sama-sama Ibu, semoga lekas sembuh.

45
Scenario

One day Mrs. Arfi came to the pharmacy, complained of a


coughing for about 7 days. Her cough started about 3 days
after she caught a cold. His cough gets worse at night or
when she lies down to sleep.

46
● A: Good morning, I am Wardah as a pharmacist, can I help you?
● P: Morning. I want to buy a medicine for cough please
● A : I'm sorry, may I ask for about 5 to 10 minutes to complete the data in our pharmacy, are you willing?
● P : Sure
● A: Im sorry but , with whom am I talking to?
● P: Mrs. Arfi
● A : May I ask for the address and phone number?
● P : I live in juraang street no 4, Malang. My phone number 082213144
● A: alright, im sorry before but, May I know how old are you? And how about your daily activity?
● P: Its oke,I am 35 years old, I’m lecturer
● A: Excited, So what do you feel about your complaint now?
● P: I started coughing about 3 days after I caught a cold. Symptoms of colds include sore throat, stuffy nose, rhinorrhea,
and the cough gets worse at night or when I lie down to sleep.
● A: There is sputum or not and is it the cough bleeding, Ma’am?
● P: No, nothing at all.
● A: I’m sorry for asking, maybe there are some activities that caused why you got a cough before ?
● P: I coughed after catching a cold 3 days ago

47
● A: OK, are you currently pregnant?
● P: No
● A: Have you ever taken medicine before? Or maybe it has been treated naturally, Mom, like drinking warm honey?
● P: Not yet. I haven't drunk anything at all.
● A: sorry, do you have an allergiy to food, medicine or something else?
● P: Hmm... I think,I don’t have
● A: Do you have any medical history?
● P: No
● A: Are you currently taking other medicines, maybe at your house?
● P: Actually, I took Yasmin (ethinyl estradiol 30 mcg, drospirenone 3 mg) for oral contraception this time
● A: Ok, wait a moment please! I’ll prepare and bring your medicine
● P: OK

A few minutes later


● A: Thank you for waiting, Mrs. Arfi for the medicine, we have a tablet with the name Alpara, the price is Rp. 10,000
per strip, the other one is syrup, the price is 11,500. Which one do you want?
● P: I'll just take the tablet

48
● A: Okay mom. Please allow me to explain to you about the medicine and how to use it, ma'am, here you get Alpara
medicine in tablet form. This medicine contains Paracetamol, dextromethorphan, chlorphenamine maleate,
phenylpropamine maleate. This medicine is used to relieve flu symptoms such as fever, runny nose and dry cough, and
nasal congestion. This medicine is taken 3x1 tablets and taken 15 to 30 minutes after eating, Mom. If you feel better
before the medicine runs out, you can stop using it. However, if the pain persists, I recommend that you go to a doctor
to get further treatment.

For information, there are ingredients in this medicine that can make you feel sleepy, so that later you can take the
medicine according to your activities so that it doesn't interfere when you work. In addition, you should also get
enough rest, ma'am, drink plenty of water or inhale warm steam which can help relieve a stuffy nose a little. How
about Mrs. Fatimah, is there anything you want to ask or is there something that is not clear regarding my explanation?
● P: So I drink it 3 times a day every time I take 1 tablet, I drink it 15 to 30 minutes after eating, is that so?
● A : Yes Mom, that’s right
● P: Okey, Thankyou so much
● A: You’re welcome ma’am, I hope you get well very soon.

49
50
Daftar Pustaka
● Ari Estuningtyas., Azalia Arif. 2008. Obat Lokal. In Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Hal 517-41.
● Arifianto, 2018. Orangtua Cermat anak Sehat. Gagas Media. Jakarta.
● Biaggioni, I., Robertson, D., 2012. Chapter 9 : Adrenoceptor Agonists and Sympathomimetic
Drugs. Basic and Clinical Pharmacology (online), http://accesspharmacy.mhmedical.com/content.aspx?
bookid=388&sectionid=45764228, diakses pada tanggal 9 Januari 2017.
● Departemen Kesehatan RI. 1997. Kompendia Obat Bebas Edisi 2. Jakarta: Sarwono-Sagung Seto.
● Dewoto, H. R. (2007a). Analgesik opioid dan antagonis. In S. G. Gunawan, R. Setiabudy, Nafrialdi, & Elysabeth (Ed.).
Farmakologi dan terapi (Ed. Ke-5, p. 228). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
● Djunarko, I., dan Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra Aji Parama, Yogyakarta, hal. 6-7, 34-41.
● Fitriah, H., dan Juniati, S. H. (2010) ‘Peran Traktus Trakeo-Bronkial Dalam Proteksi Paru’, Jurnal THT-KL, 3(gambar 2), pp. 143–
160.
● Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
● Handbook of Nonprescription Drugs, 18th Edition. The Nurse Practitioner, (12), 43. doi: 10.1097/00006205-200102000-00009
● Ipang, Djunarko; Yosephine. 2011. Swamedikasi Yang Baik Dan Benar. Klaten : PT Intan Sejati.
● Khuluqiyah, Ikrimatul Nurrahmah, N. et al. (2016) ‘Tingkat Pengetahuan Masyarakat mengenai Penggunaan Obat Batuk
secara Swamedikasi’, Jurnal Farmasi Komunitas, 3(2), pp. 33–36.

51
● Linnisa U.H, dan Wati W.E, 2014. Rasionalitas Peresepan Obat Batuk Ekspektoran dan Antitusif di Apotek Jati Merdeka
Periode Oktober – Desember 2012. Indonesian Journal On medical Science. Volume 1 no.1.
● Pujiarto, P. S. (2014) ‘Batuk pilek (common cold) pada anak’, (November), Inhealth gazatte pp. 1–8.
● Purwanto, I. F., Imandiri, A. and Arifanti, L. (2018) ‘Combination of Acupuncture Therapy and Turmericliquorice Herbs for
Chronic Coughing Case’, Journal Of Vocational Health Studies, 1(3), p. 121. doi: 10.20473/jvhs.v1.i3.2018.121-125.
● Tietze, K.J., 2004, Disorder Related to Cold and Allergy dalam Handbook of Non Prescription Drugs, 14th ed., American
Pharmaceutical Association, Washington DC, pp. 239-240.
● Tietze, K.J., 2006, Cough dalam Handbook of Non Prescription Drugs, 15th ed., American Pharmaceutical Association,
Washington DC, pp. 229-231.

52
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai