Anda di halaman 1dari 11

Pemerintah

Kota Surabaya

RUMAH IMUNISASI :
Upaya Peningkatan Cakupan Program Imunisasi
Melalui Peran Serta Masyarakat di Kota Surabaya

Surabaya, 23 Agustus 2019


TAHAPAN IMPLEMENTASI RUMAH IMUNISASI

1. Sosialisasi Rumah Imunisasi ke seluruh Koordinator Imunisasi


(Korim) Puskesmas dengan sumber dana APBD Kota Surabaya
Tahun 2018 pada Bulan Maret 2018

2. Sosialisasi Rumah Imunisasi ke seluruh Kader Posyandu di Wilayah


Kerja Puskesmas dengan sumber dana APBD Kota Surabaya Tahun
2018

3. Pengadaan Rumah Imunisasi di Seluruh Posyandu oleh Puskesmas


dengan dana operasional JKN
TAHAPAN IMPLEMENTASI RUMAH IMUNISASI

4. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Rumah Imunisasi


a. Tim yang melaksanakan monev :
- Tim Imunisasi Dinkes Kota Sby,
- Koordinator imunisasi (Korim) Puskesmas,
- Tim FKM Unair (melaksanakan monev pada Puskesmas prioritas
dengan cakupan rendah dan memiliki Kelurahan Non UCI)
b. Tools monev menggunakan kuesioner
c. Pada tahun 2018 monev dilakukan 2 kali dan dilanjutkan secara
rutin pada tahun 2019 oleh Puksesmas
d. Sumber pembiayaan menggunakan dana APBD
TAHAPAN IMPLEMENTASI RUMAH IMUNISASI
5. Follow Up Data Defaulter Tracking dengan Kegiatan Kunjungan Rumah dan
Pendampingan Oleh Tenaga Kesehatan Bekerja Sama dengan MUI Kota
Surabaya dan Lintas Sektor Kota Surabaya

Pengisian (updating) Data


Tersedianya data anak DOFU, Sweeping dan
Rumah Imunisasi oleh Ibu
yang belum lengkap Backlog Fighting oleh
Bayi dengan assistensi
imunisasi Tenaga Kesehatan
Kader

Bila tetap menolak

Monitoring &
Pendampingan oleh
Evaluasi Rutin
MUI dan Linsek
Oleh Puskesmas
UPAYA PENGUATAN PROGRAM
RUMAH IMUNISASI DI KOTA SURABAYA

1. Dukungan dari Pemerintah Kota melalui penganggaran pelaksanaan


program kesehatan
2. Dukungan Lintas Sektor (Kelurahan, Kecamatan, PKK) terhadap
pelaksanaan rumah imunisasi di Posyandu
3. Dukungan Lintas Program (Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat)
berupa pengadaan media Rumah Imunisasi bagi Posyandu
4. Terjalin kerjasama dalam sosialisasi, monitoring dan evaluasi dengan
Center of Excellent (CoE) Universitas Airlangga
5. Pendampingan oleh MUI Kota Surabaya dalam pelaksanaan DOFU,
Sweeping dan Back Log Fighting (BLF) bagi sasaran yang menolak
imunisasi di wilayah kerja Puskesmas
• Left Out (LO) adalah anak- anak tidak imunisasi (belum
pernah diimunisasi sama sekali) yang usianya dalam
sasaran program imunisasi (eligible)

• Drop Out (DO) adalah anak- anak yang tidak/belum lengkap


imunisasinya merupakan anak yang sudah mendapatkan
kesempatan pertama, namun tidak menyelesaikan atau
melengkapi rangkaian dosis pemberian.
Upaya untuk melengkapi status imunisasi

1. Sweeping adalah melengkapi imunisasi rutin dengan upaya aktif mencari dan
melengkapi imunisasi bagi bayi yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali.

Kegiatan mencari bayi yang tidak pernah datang pada jadwal imunisasi
dengan melihat buku kohort desa atau bila cakupan imunisasi di tingkat
desa/kelurahan tidak mencapai target selama 3 bulan berturut-turut.

2. Drop Out Follow Up (DOFU) adalah Melengkapi imunisasi dasar bagi bayi, sesuai
jenis antigen yang belum didapat (kegiatan mencari bayi yang tidak datang pada
jadwal imunisasi sesuai status imunisasi sebelumnya dengan melihat buku
kohort desa) sehingga dapat menekan angka Drop Out (DO).

DOFU bertujuan untuk memberikan kekebalan individu dan membentuk


kekebalan/imunitas kelompo untuk mencapai target UCI
Upaya untuk melengkapi status imunisasi

3. Back log fighting (BLF) adalah dilakukan di tingkat puskesmas. BLF bertujuan
untuk melengkapi IRL pada anak usia 3 tahun. Prioritas untuk desa yang selama
2 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
Model Rumah Imunisasi yang ada di Kota Surabaya
Model Rumah Imunisasi yang ada di Kota Surabaya
Model Rumah Imunisasi yang ada di Kota Surabaya

Defaulter
Tracking

Anda mungkin juga menyukai