Anda di halaman 1dari 20

MENENTUKAN LAJU

SEDIMENTASI DAN DERAJAT


FLOKULASI SEDIAAN SUSPENSI
Farmasi Fisika II
Kelompok 2
Dasar Teori
• Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk membedakan
suspensi flokulasi dan suspensi deflokulasi?
Jawab:
Upaya untuk membedakan suspensi flokulasi dan
deflokulasi adalah dengan melakukan percobaan
sedimentasi dan mengamati paramater (volume
sedimentasi, derajat flokulasi, dan kecepatan sedimentasi)
Flokulasi Deflokulasi

Laju sedimentasi Lambat Cepat (flokulat cenderung


jatuh bersama-sama)

Di atas antara endapan Samar-samar/kabur (>I Jelas (karena partikel-


dengan filtrat ukuran partikel) partikel kecil dalam sistem
tergantung flokulat

Volume sedimentasi Kecil Besar

Jika terbentuk endapan Bersifat hardcake (sulit Mudah terdispersi kembali


terdispersi kembali)

Sistem suspensi Lebih stabil Tidak stabil

Ukuran partikel Sangat kecil, bila terbentuk Volumenya sangat besar


endapan akan kompak dan tidak kompak
•  Bagaimanakah cara membedakan volume sedimentasi
dan derajat flokulasi
Jawab:
Volume sedimentasi (F) adalah perbandingan volume akhir
sedimentasi/endapan (Vv) terhadap awal suspensi
sebelum mengendap (Vb)
F= β=
F mempunyai nilai berjarak kurang dari 1 dan lebih dari 1
Derajat flokulasi (β) adalah perbandingan antara volume
akhir sedimen dalam sistem deflokulasi
• Apakah yang dimaksud volume akhir sedimen pada suspensi
flokulasi maupun pada suspensi deflokulasi?
Jawab:
Volume akhir sediaan pada suspensi flokulasi adalah volume
endapan yang didapat dengan menghitung banyaknya
endapan (yang terpisah dari cairan/filtratnya) dimana filtrat
yang terlihat jernih/bening berada di bagian atas dan partikel
yag jatuh bersama-sama membentuk endapan berada
dibagian bawah gelas ukur. Volume akhir sediaan suspensi
deflokulasi dibaca dengan mengeluarkan/membentuk filtrat
dari gelas ukur sehingga yang tertinggal adalah sedimennya
yang merupakan “Hard cake” jadi volume akhir sedimentasi
pada suspensi flokulasi dan deflokulasi caranya sama, haya
pada suspensi flokulasi tanpa penambahan suspending agent.
• Apakah artinya β= 2 dan β= 0,9, berikan penjelasan apabila
perlu dengan gambar
Jawab:
Β = 2  β >1  suspensi stabil
B = 2  dikatakan stabil karena endapan yang terbentuk
menjadi lebih lambat akibat adanya penambahan suspending
agent, maka β makin besar, berarti endapan yang terbentuk
pun makin stabil dan keras (sulit terdispersi kembali)
Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Tinggi Sedimen
Tabel 5.1. Tinggi Sedimen Berbagai Suspensi pada
Berbagai Waktu
Tabung Ke:
Waktu
(Menit) 1 2 3 4 5 6

15 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml
30 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml
45 23 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml
60 23 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml 25 ml
24 jam 21 ml 5,5 ml 22 ml 25 ml 25 ml 25 ml
48 jam 21 ml 5 ml 22 ml 25 ml 25 ml 25 ml
2. Hasil Perhitungan
a. Perhitungan harga Volume Sedimentas (=F)
Tabel 5.2. Volume Sedimentas Berbagai Suspensi pada
berbagai waktu
Tabung Ke:
Waktu 1 2 3 4 5 6
(Menit)

15 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1
45 0,92 0,92 1 1 1 1
60 0,92 0,92 1 1 1 1
24 jam 0,84 0,22 0,88 1 1 1
48 jam 0,84 0,20 0,88 1 1 1
B. Perhitungan harga Derajat Flokulasi (= β)
Tabel 5.3. Derajat Flokulasi Berbagai Suspensi
Derajat Flokulasi

1 2 1:3 2:3 1:4 2:4 1:5 2:5 1:6 2:6

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1

0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92

0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92

0,95 0,25 0,84 0,22 0,84 0,22 0,84 0,22

0,95 0,25 0,84 0,2 0,84 0,2 0,84 0,2


Pembahasan
• Manakah diantara kelima tabung kecepatan sedimentasinya
paling besar? Coba anda urutkan
Jawab:
Kecepatan sedimentasi dan paling cepat (berdasarkan tinggi
sedimentasi)
Tabung 2 > tabung 1 > tabung 3 > tabung 4 > tabung 5 >
tabung 6
Tabung 2 lebih cepat mengendap dibanding tabung 1 karena
adanya penambahan Na2HPO4 yang bermuatan – dan juga
pengaruh dari aqua purificata (OH−)
Tabung 3,4,5,6 sulit terbaca, kemungkinan terjadi endapan
tetapi endapan tsb belum sempurna mengendap. Hal ini dapat
disebabkan karena adanya perbedaan muatan dalam sediaan
• Apakah kegunaan CMC Na, propilen glikol dan Na2HPO4 dalam
pembuatan suatu sediaan suspensi ini?
Jawab:
a. CMC Na suspending agent yang berfungsi memperlambat sedimentasi
dengan permukaan antara partikel dengan pembawa (surfaktan), guna
mempertahankan agar partikel tidak cepat mengendap dan mendispersi
zat-zat yang tidak larut
b. Propilen glikol sebagai wetting agent yang berfungsi untuk membiarkan
air untuk berpentrasi ke celah-celah antara partikel dan membasahi
supaya lebih mudah bila ditambah pembawa dan memperbesar luas
permukaan sehingga saat dikocok tidak mudah terdispersi
c. Na2HPO4 sebagai elektrolit yang memflokulasi dengan mengurangi
barier elektrolit antar partikel Na bermuatan (+) akan mengikat sulfa
yang bermuatan (–) sehingga partikel lebih cepat mengendap dan
terjadi flokulasi (filtrat dan sedimen terpisah)
• Manakah diantara ke-enam tabung yang merupakan
sistem terflokulasi dan mana yang deflokulasi?
Jawab:
Sistem terflokulasi = Tabung 1 dan 2
Sistem deflokulasi = Tabung 3,4,5 dan 6
• Suspensi mana yang paling stabil? Mengapa?
Jawab:
Suspensi yang paling stabil adalah suspensi yang
mempunyai sistem deflokulasi (tabung 3-6) karena waktu
pendiaman tabung 4 kecepatan sedimentasinya lambat
karena adanya penambahan suspending agent dan
propilenglikol sehingga stabil namun sulit untuk dituang
• Apakah suspensi yang paling stabil tersebut merupakan suspensi
yang ideal? Apa yang dimaksud dengan suspensi yang ideal itu?
Jawab:
Suspensi yang paling stabil belum tentu merupakan suspensi yang
ideal.
Suspensi ideal adalah bila laju sedimentasinya lambat, ukuran
partikel seragam, mudah terdispersi kembali membentuk campuran
homogen sehingga dosisnya seragam
Suspensi stabil adalah suspensi yang meskipun laju
sedimentasinya lambar, tapi jika terbentuk endapan makan
endapan bersifat hard cake (sulit terdispersi kembali) partikel
dengan BM besar akan mengendapn lebih dahulu kemudian
diikuti dengan BM kecil yang akan mengisi pori-pori diantaranya
partikel BM besar tadi membentuk endapan kompleks.
Suspensi ideal
Zat terdispersi halus dan tidak boleh cepat mengendap
Jika dikocok perlahan-lahan endapan akan segera terdipersi kembali
Kekentalan suspensi tidak terlalu tinggi, agar sediaan mudah dikocok
dan dituang
Ukuran partikel relatif kecil dan beragam
Tidak terjadi interaksi antar partikel, baik yang yang berakibat
deflokulasi atau flokulasi
Deflokulasi :terjadi bila partikel sejenis muatannya tolak menolak, lebih
lama mengendap tapi jika mengendap partikel besar akan turun dan
rongga diisi partikel kecil. Hal ini mengakibatkan sulit terdispersi
kembali (cenderung memadat)
Flokulasi:terjadi bila partikelnya memiliki muatan tidak sejenis (tarik
menarik) lebih cepat mengendap, tapi mudah terdispersi kembali
• Gambar di bawah ini adalah gambar tiga formula
suspensi yang disimpan dalam gelas ukur. Pada gelas
ukur manakah yang menunjukkan nilai F < 1, F = 1, F >
1?
•Jawab:
 
Gelas ukur A = 0,5 F < 1, Gelas ukur B = 1 F = 1, Gelas ukur
C F>1
Kemungkinan yang terjadi:
• Pada gelas ukur A, perbandingan volume akhir sedimentasi
terhadap volume awal suspensi yaitu 0,5 dimana F > 1, dan
selebihnya adalah filtrat bening yang tidak mengedap
• Pada gelas ukur B dimana nilai F = 1 yaitu tida terlihat filtrat
karena sedimen tersebar/ merata ada yang melayang
kemungkinan karena penambahan flocculating agent
menyebabkan tegangan antara zat aktif dan pembawanya
menurun sehingga zat aktif dengan baik dalam pembawanya,
namun juga menyebabkan sedimennya berkembang.
• Laju sedimentasi terjadi pada sediaan dengan sistem flokulasi
maupun deflokulasi. Sistem seperti apakah yang diharapkan oleh
formulator untuk mendapatkan sediaan yang paling stabil?
Jelaskan!
Jawab:
Sistem yang diharapkan formulation untuk mendapatkan sediaan
yang stabil yaitu, sistem flokulasi deflokulasi yang merupakan
campuran dari sistem flokulasi deflokulasi, dimana:
1. Laju sedimennya lambat
2. Partikel terdispersi merata dan tidak membentuk agregat
3. Volume sedimentasinya kecil
4. Ukuran partikel kecil
5. Tidak membentuk hard cake
6. Bila terjadi endapan mudah terdispersi kembali
Kesimpulan
• Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
adalah:
• Berdasarkan pengamatan yang cepat mengendap adalah tabung 2
> 1 > tabung 3 > tabung 4 > tabung 5 > tabung 6
• Sistem flokulasi terjadi pada tabung 1 dan 2
• Sistem deflokulasi terjadi pada tabung 3, 4, 5 dan 6
• Sediaan yang stabil pada tabung 3, 4 ,5 dan 6
Saran
• Saran yang dapat diberikan dari percobaan ini adalah:
• Pada pengukuran volume akhir endapan dari sistem terflokulasi
dan terdeflokulasi perlu diperhatikan waktu setelah filtrat dituang
sampai pada saat pengamatan supaya hasil pengamatan kecil
• Propilenglikol dan sulfa, dihomogenkan terlebih dahulu (dibasahi)
di mortir lalu mucilago yang dibuat terpisah (di mortir lain)
dimasukkan dalam campuran sulfa dan propilenglikol

Anda mungkin juga menyukai