Anda di halaman 1dari 8

MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3

UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

Nama : Meidy Siti Aisyah

Nim : 2013015004

I. HASIL PENGAMATAN

Perhitungan harga Volume Sedimentasi (F)


Waktu Volume Sedimentasi (ml)
Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV Tabung V
(Menit)
0 50 50 50 50 50
5 25 42 50 50 50
10 16 36 50 48 50
20 3 22 50 40 45
40 3 10 50 35 41
60 3 3 50 30 30
90 3 3 48 23 25
120 3 3 48 19 20
~ 2 2 45 12 10

Perhitungan harga Derajat Flokulasi (β)


Derajat Flokulasi
Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV Tabung V
25 25 1,11 4,16 5
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

II. PERHITUNGAN

Perhitungan jumlah NaH2PO4 yang harus ditimbang

NaH2PO4 0,1%
0,1 gram
= x 50 mL = 0,05 gram
100 mL

Perhitungan jumlah NaCMC yang harus ditimbang

NaCMC 0,5%
0,5 gram
= x 50 mL = 0,25 gram
100 mL

Perhitungan jumlah Tween 80 yang harus ditimbang

Tween 80 0,1%
0,1 gram
= x 50 mL = 0,05 gram
100 mL

III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini yang telah dilakukan berjudul suspensi, adalah sediaan cair
yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk halus yang terdispersi ke
dalam fase cair. Dalam praktikum ini memiliki tujuan, yaitu :
1. Membedakan sistem flokulasi dan deflokulasi
- Sistem flokulasi : dalam sistem flokulasi, partikel flokulasi terikat
lemah, cepat mengendap dan pada penyimpanan tidak terjadi cake dan
mudah tersuspensi kembali.
- Sistem deflokulasi : partikel deflokulasi mengendap perlahan dan
akhirnya membentuk sedimen, akan terjadi agregasi, dan akhirnya
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

terbentuk cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali.


Secara umum sifat partikel flokulasi bdan deflokulasi adalah :
a. Deflokulasi
 Partikel suspense dalam keadaan terpisah satu dengan
yang lainnya.
 Sedimentasi yang terjadi lambat, masing-masing partikel
mengendap terpisah dan partikel berada dalam ukuran
paling kecil.
 Sedimen terbentuk lambat.
 Akhirnya sedimen akan membentuk cake yang keras dan
sukar terdispersi kembali.
 Wujud suspense bagus karena zat tersuspensi dalam
waktu relative lama. Terlihat bahwa ada endapan dan
cairan atas berkabut.
b. Flokulasi
 Partikel merupakan agregat yang bebas.
 Sedimentasi terjadi cepat.
 Sedimen terbentuk cepat.
 Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan
mudah terdispersi kembali seperti semula.
 Wujud suspense kurang bagus sebab sedimentasi terjadi
cepat dan di atasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan
nyata.
2. Menerangkan usaha yang dapat dilakukan untuk menstabilkan suspensi
Stabilitas suspensi : salah satu masalah yang dihadapi dalam proses
pembuatan suspensi adalah cara memperlambat penimbunan partikel serta
menjaga homogenitas partikel. Cara tersebut merupakan salah satu tindakan
untuk menjaga stabilitas suspensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
stabilitas suspensi ialah :
1) Ukuran Partikel
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

Ukuran partikel erat hubungannya denga luas penampang partikel


tersebut serta daya tekan ke atas dari cairan suspense itu. Hubungan
antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan
luasbpenampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan
daya tekan ke atas terdapat hubungan linear. Artinya semakin kecil
uran partikel semakin besar luas penampangnya (dalam volume
yang sama). Sedangkan semakin besar luas penampang partikel,
daya tekan ke atas cairan semakin besar, akibatnya memperlambat
gerakan partikel untuk mengendap sehingga untuk memperlambat
gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran
partikel.
2) Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan suatu cairan memengaruhi pula kecepatan aliran cairan
tersebut, semakin kental suatu cairan, kecepatan alirannya semakin
turun atau semakin kecil. Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan
mempengaruhi pula gerakkan turun partikel yang terdapat di
dalamnya. Dengan demikian, dengan menambah kekentalan atau
viskositas cairan, gerakan turun partikel yang dikandungnya akan
diperlambat. Perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh
terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
3) Jumlah Partikel (Konsentrasi)
Jika di dalam suatu ruagan terdapat partikel dalam jumlah besar,
maka partikel akan sulit melakukan gerakan bebas karena sering
terjadi benturan antara partikel tersebut. Oleh benturan ini akan
menyebabkan terbentuknya endapan zat tersebut, oleh karena itu
semakin makin besar konsentrasi partikel, maka makin besar
kemungkinannya terjadi endapan partikel dalam waktu yang
singkat.
4) Sifat atau Muatan Partikel
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri atas beberapa macam
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian,
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

ada kemungkinan terjadi interkasi antar bahan yang menghasilkan


bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan
tersebut sudah merupakan sifat alam, kita tidak dapat
mempengaruinya.
Satabilitas fisik suspensi farmasi didefenisikan sebagai kondisi
suspensi dimana partikel tidak mengalami agregasi dan tetap
terditribusi merata. Jika partikel mengendap, partikel tersebut akan
mudah tersuspensi kembali dengan pengocokan ringan. Partikel
yang mengendap ada kemungkinan dapat saling melekat oleh suatu
kekuatan untuk membentuk agregasi dan selanjutnya membentuk
compacted cake, peristiwa ini disebut “caking”.

3. Menerangkan proses pembasahan partikel (wetting)


Dikarenakan umumnya bahan yang disuspensikan bersifat hidrofobik maka
pada pembuatannya, wetting agent sering ditambahkan pada formula. Hal
ini bertujuan untuk mempermudah pembasahan partikel sehungga mudah
terdispersi. Wetting agent tersebut dapat berupa surfaktan, koloid hidrofilik,
dan beberapa pelarut tertentu.
Bahan pelarut tertentu yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Sulfamerazin/sulfamerazinum
Pemerian : serbuk atau hablur; putih atau putih agak kekuningan;
tidak berbau atau hamper tidak berbau; rasa agak pahit. Mantap di
udara kalua kena cahaya langsung lambat laun warna menjadi tua.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P; sukar larut dalam etanol (90%) P; agak sukar larut
dalam aseton P; mudah larut dalam asam mineral eneer dan dalam
larutan alkali hidroksida.
b. Propilenglikol /propylenglycolum
Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau; rasa
agak manis; higroskopik.
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P dan
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

dengan kloroform P; larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat campur


dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
c. CMC Na (Natrium Karboksimetilselulosa)
Pemerian : serbuk atau butiran; putih atau putih kuning gading;
tidak berbau atau hamper tidak berbau; higroskopik.
Kelarutan : mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi
koloida; tidak larut dalam etanol (95%) P dan dalam pelarut organic
lain.
4. Menentukan volume sedimentasi dan derajat flokulasi dari suatu suspensi
- Volume sedimentasi
Adalah perbandingan antara volume sedimentasi akhir (Vꭒ) terhadap
volume mula-mula suspensi (Vο) sebelum mengendap.
Vꭒ
F=
Vο
- Derajat flokulasi
Adalah perbandingan antara volume sedimen akhir dari suspense
flokulasi (Vꭒ) terdapat volume sedimen akhir suspensi deflokulasi
(Vοϲ).
Vꭒ
Derajat flokulasi :
Vοϲ
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

KESIMPULAN
Bedasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
2. Dalam sistem flokulasi, partikel flokulasi terikat lemah, cepat mengendap
dan pada penyimpanan tidak terjadi cake dan mudah tersuspensi kembali.
Sedangkan partikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya
membentuk sedimen, akan terjadi agregasi, dan terbentuk cake yang keras
dan sukar tersuspensi kembali.
3. Usaha yang dapat dilakukan untuk menstabilkan suspensi yaitu dengan cara
memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel.
4. Faktor faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi yaitu ada ukuran
partikel, viskositas, konsentrasi, sifat dan muatan partikel.
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK – D3
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021

TUGAS AKHIR
1. Jelaskan manfaat digunakannya wetting agent pada sediaan suspensi!
Jawaban :
Manfaat digunakannya wetting agent pada sediaan suspensi adalah untuk
menurunkan tegangan permukaan antara pertikel zat padat dengan cairan
tersebut ditambahkan zat pembasah atau wetting agent.
2. Jelaskan tujuan penentuan derajat flokulasi pada sediaan suspensi!
Jawaban :
Tujuan penentuan derajat flokulasi pada sediaan suspensi adalah untuk menilai
kestabilan suspensi selama proses penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai