Kerugian
Keuntungan •Pendistribusian
• Pemberian mandiri •Sangat cair
•Non-parenteral •Volume besar
•Kontainer bisa pecah
•Mudah ditelan
•Disenangi pasien •Akurasi dosis
•1 sendok teh?
•Dosis fleksibel
•Stabilitas!!!!!
•Ketersediaan hayati •Pengaruh penyimpanan
•Absorpsi cepat •Kontaminan mikroba
•Etc.
Sistem Dispersi
Stabilitas fisik
Settling & Creaming
Hukum stoke
η⇑v⇓
Stabilitas
Partikel-partikel kontak sesamanya
(collide) membentuk coalesce
Oleh sebab itu, partikel dengan
konsentrasi yang lebih tinggi (via
creaming/settling) mendorong
terbentuknya coalescence atau caking
SISTEM
SISTEM DISPERSI
DISPERSI
Penting untuk
Aerosols (emulsion or suspension)
Multiple dose
Penggunaan berulang – jika dosis yang
diberikan tidak seragam akan diperoleh dosis
yang berlebih atau kurang dari setiap
pemberian
Single dose -> same process but less
important
Results in over- or under- dosing
Example
Steroids like Betamethasone can lead to side
effects or ineffective therapy
Suspensi
Suspensi farmasetika merupakan dispersi yang
uniform dari partikel obat solid dalam suatu
pembawa yang mana obat tidak larut dalam
sejumlah pelarut yang dibutuhkan
Colloidal suspension 1 nm to 0.5 µm
Coarse suspension 1 to 100 µm
Sediaan di pasaran:
ready-to-use
dry powders which must be reconstituted before
administration
SUSPENSIONS
Examples of Pharmaceutical
Suspensions:
1. Antacid oral suspensions
2. Antibacterial oral suspension
3. Dry powders for oral suspension
(antibiotic)
4. Analgesic oral suspension
5. Anthelmentic oral suspension
6. Anticonvulsant oral suspension
7. Antifungal oral suspension
Suspensi: Keuntungan
Sedimentasi
Bila konsentrasi zat terdispersi 0,5 – 2 % Hk. Stokes
berlaku
Bila konsentrasi zat terdispersi 5 – 10 % Hk. Stokes
tak berlaku (partiekel saling mempengaruhi sehingga
cepat terjadi pengendapan
Flokulasi
Susunan yang terbentuk merupakan ikatan yang
lemah (Van der Waals)
Cepat memisah kembali apabila dikocok perlahan
Mudah membentuk suspensi yang homogen kembali
Tidak membentuk caking
Pemisahan Zat-zat Terdispersi (lanjutan)
Deflokulasi
Susunan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat
Tidak mudah memisah dari endapannya apabila
dikocok
Sulit tersuspensi kembali
Dapat membentuk caking
Agglomerasi
gumpalan dengan ikatan yang kuat
Caking
Gumpalan yang mengendap dengan masa yang keras
Teori Sedimentasi
-Mineral oil
Wetting agent
Flokulasi terkontrol (Controlled flocculation)
Seringkali digunakan flocculating agents yang merupakan
electrolit.
Examples :
Antacid oral suspensions
Antibiotics for oral suspension
Parenteral penicillin suspension
Fig. The four basic types of size reduction
equipment used to produce fine solid particles.
Drug
Suspending agent
Wetting agent
Buffer
Preservative
Also, coloring, sweetening, and flavoring
agents
Suspending Agent
Akasia/Gom Arab (2,5 %)
Tragacanth (1 – 2 %)
Tragacanth + air 20 x dicampur homogen
Na Alginat (1 – 2 %)
Metilselulosa (0,5 – 2 %)
Metilselulossa + air panas 10 x aduk selama 2 jam, + sisa
air
Na CMC (0,25 – 2 %)
Na CMC + air panas 20 X biarkan 15 menit
Bentonit (2 – 5 %), untuk eksternal
Veegum (0,5 – 2,5 %)
Veegum + air 16 kalinya
Sering dikombinasi dengan CMC 1 % dan veegum 0,5 %
CMC (0,5 – 2 %)
Wetting Agent
Tween 80
Span untuk sediaan
Alkohol oral
Propilenglikol
Na benzoat : 0,1 %
Desain Pengembangan Formula
Mudah dituang
Desain Pengembangan Formula (lanjutan)
Sedimentation volume-
F = Vsed/Vtot
(Vsed/Vtot)floc
=-------------------
(Vsed/Vtot)defloc
ß = (Vsed)floc/(Vsed)defloc
Evaluasi sediaan
(diterima)
Setelah rekonstitusi sampai pemakaian yang tertera pada
label, penampilan & kadar masih baik
saat rekonstitusi jml pelarut yang
ditmbhkan harus = label
Pengemas dan Penyimpanan Suspensi:
1) Harus dikemas dalam wadah bermulut
lebar yang memiliki rongga udara diatas
cairan.
dispersion
m
Water
Oil
m
Water
Oil
Emulsifier
Teori-teori emulsifikasi:
1) Teori tegangan antarmuka:
- menurunkan tegangan antarmuka.
2) Oriented-Wedge Theory:
- Lapisan mono molecular dari emulsifying
agents membentuk kurva sekitar tetesan
tetesan dari fase internal dari emulsi.
3) Teori film antarmuka (Interfacial film
theory):
- Suatu film dari emulsifying agent
mencegah kontak dan coslescing dari fase
terdispersi.
Emulsifying Agents:
1) Carbohydrate Materials:
- Acacia, Tragacanth, Agar, Pectin. o/w emulsion.
2) Protein Substances:
-Gelatin, Egg yolk, Caesin o/w emulsion.
3) High Molecular Weight Alcohols:
- Stearyl Alcohol, Cetyl Alcohol, Glyceryl Mono stearate
o/w emulsion, cholesterol w/o emulsion.
4) Wetting Agents:
Anionic, Cationic, Nonionic
o/w emulsion
w/o emulsion
5) Finely divided solids:
Bentonite, Magnesium Hydroxide, Aluminum
Hydroxide o/w emulsion
Surfactants
HLB ?
Cara Menentukan HLB
Metoda Aligasi
R/ Parafin cair 25 Fase % HLB HLB butuh
minyak
Setilalkohol 20
Parafin cair 2 8 25/45 x 8 =
Emulgator 2 5 4,5
Pengawet 0,2 Setilalkohol 2 15 20/45 x 15 =
Air ad 100 0 6,7
Jumlah 4
Mis. Emulgator yang digunakan : 5 11,2
Span 60 (HLB 4,7)
Tween 60 (HLB 14,9)
Mechanical stirrers
Homogenizers
Colloid mills or Rotor-stator
Ultrasonifiers
Mechanical Stirrers
Keuntungan
Skala besar - 1000 gal
Vacuum Homogenizer
Colloid Mills
1000-20000 rpm
High sheer rates
Heat build up a problem
1. Pemerian
• Warna, bau, rasa
2. Pemeriksaan pH sediaan
3. Pemeriksaan tipe emulsi
• Pengenceran
• Pewarnaan
• Fluoresensi
• Daya hantar listrik
4. Pemeriksaan BJ sediaan
5. Pemeriksaan ukuran partikel
6. Penentuan viskositas dan sifat alir
7. Volume sedimentasi
EMULSIONS