Anda di halaman 1dari 16

SUSPENSI DAN EMULSI

NAMA KELOMPOK :
1. FIFIN INDARTI (18020200009)
2. VINKA LUFITA SARI (18020200029)
3. CHOMZAH NUR MARTIKA (18020200051)
4. VIEOLITHA DHEBIRA P.I (18020200052)
SUSPENSI
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdipersi dalam cairan pembawa. Nama lain suspensi yaitu : mikstur kocok / mixturae Agitandae.

Jenis-jenis suspensi :
1. Suspensi oral
2. Suspensi topikal
3. Suspensi tetes telinga
4. suspensi optamik
5. suspensi untuk injeksi
6. suspensi untuk injeksi terkonstitusi
KELEBIHAN SEDIAAN KEKURANGAN SEDIAAN
SUSPENSI SUSPENSI
Mudah diabsorpsi Alirannya lebih susah
dituang dibandingkan
sediaan larutan biasa

Baik untuk pasien yg sulit Ketepatan dosis rendah


menelan dibandingkan larutan

Rasanya lebih baik Sering terjadi perubahan


sistem dispersi karena
perubahan suhu
Mengurangi penguraian zat Harus dikocok terlebih
aktif dahulu
Ketentuan Sediaan Suspensi Syarat-syarat zat terdispersi
 Suspensi obat suntik harus steril, o Harus halus
mudah disuntikkan dan tidak o Tidak boleh cepat
menyumbat jarum suntik.
 Suspensi obat mata harus steril dan mengendap
zat yang terdispersi harus sangat o Bila dikocok segera
halus terdispersi kembali
 Pada etiket tertera: ‘kocok dahulu’, o Kekentalannya harus
dan disimpan dalam wadah tertutup
menjamin sediaan mudah
baik dan disimpan ditempat sejuk.
 Tidak boleh diinjeksikan secara dikocok
intravena dan intratekal
STABILITAS SUSPENSI
1. Ukuran partikel
Makin kecil ukuran partikel, makin besar luas penampangnya, daya tekan ke atas semakin besar akan
memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
Makin besar ukuran partikel, makin kecil luas penampangnya, daya tekan keatas semakin kecil akan mempercepat
gerakan partikel untuk mengendap.
Jadi untuk memperlambat laju pengendapan, dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel dengan
menggunakan mixer, homogenizer, colloid mill, dan mortir.
2. Kekentalan (Viskositas)
Dengan menambah kekentalan (viskositas) cairan, gerakan turun partikel yang dikandungnya akan diperlambat
(laju pengendapan diperlambat), sehingga suspensi tetap stabil. Tapi kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi
agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
3. Jumlah partikel (Konsentrasi)
Jika didalam suatu ruangan terdapat patikel dalam jumlah besar, maka partikel akan sulit melakukan gerakan bebas
karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut, benturan ini akan mengakibatkan terbentuknya endapan zat
tersebut. Semakin besar konsentrasi partikel, semakin besar pula kemungkinan terjadinya endapan partikel
dalam waktu cepat.
4. Sifat atau muatan partikel tersuspensi
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari campuran bahan yang sifatnya tidak
selalu sama. Maka ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan yang menghasilkan
bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Sifat dan muatan partikel merupakan
bawaan alam yang tidak dapat diubah.Sehingga yang dapat kita lakukan adalah dengan
menyesuaikan ukuran partikel dan mengubah viskositas sediaan.

5. Flokusai dan deflokulasi


Ketidakstabilan suatu suspensi menyebabkan suspensi dapat mengalami pengendapan
dan penggumpalan partikel. Tipe pengendapan yang dapat terjadi adalah flokulasi dan
deflokulasi.
KANDUNGAN SUSPENSI
a. Bahan aktif
b. Surfaktan (wetting agent). Penggunaan surfaktan diperlukan untuk
menurunkan tegangan antar muka antara partikel padat dan cairan pembawa,
menurunkan sudut kontak dan pembasahan akan dipermudah.
Contoh surfaktan yang sering digunakan : gliserin, propilenglikol,koloid
gom.
c. Pemanis. Karena sediaan ini untuk diminum, maka diperlukan pemberi rasa
enak atau pemanis. Biasanya digunakan sirup simpleks.
d. Antibakteri, untuk sediaan dosis ganda khususnya untuk sediaan tetes mata.
Ex : butil, etil, atau propil parabenzoat, nipagin, nipasol
CARA MENGERJAKAN OBAT DALAM SUSPENSI

1. Metode disperse 2. Metode Presipitasi 3. Cairan organik


Metode ini dilakukan Zat yang akan didispersikan Etanol, propilenglikol,
dibasahkan dahulu kedalam polietilenglikol
dengan cara
pelarut organik yang hendak
menambahkan serbuk
dicampur dengan air. Setelah
bahan obat kedalam
larut dalam pelarut organik,
mucilago yang telah
larutan zat ini kemudian
terbentuk, kemudian baru diencerkan dengan larutan
diencerkan. pensuspensi dalam air.
EMULSI
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara
termodinamika yang mengandung paling sedikit dua fase cair
yang tidak bercampur, satu diantaranya didispersikan sebagai
globul dalam fase cair lain. Sistem ini dibuat stabil dengan
bantuan suatu zat pengemulsi atau emulgator (Martin, 1993).
KELEBIHAN SEDIAAN KEKURANGAN
EMULSI SEDIAAN EMULSI
Bagi orang yang susah menelan tablet Sediaan emulsi mempunyai stabilitas
dapat menggunakan sediaan emulsi yang rendah daripada sediaan tablet,
karena cairan merupakan media yang
baik untuk pertumbuhan bakteri
Dapat menutupi rasa tidak enak obat Takaran dosis sediaan emulsi kurang
dalam bentuk cair teliti
Dapat membentuk sediaan yang Pembuatan sediaan emulsi lebih
saling tidak tercampur menjadi susah daripada sediaan tablet
bersatu membentuk sediaan yang
homogen dan stabil
METODE PEMBUATAN EMULSI
1. Metode gom kering (Metode continental dan Metode 4:2:1)
Emulsi dibuat dengan jumlah 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator.
Pertama gom didispersikan kedalam minyak, lalu ditambahkan air sebagian dan diaduk
/digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. Setelah terbentuk korpus
emulsi kemudian sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit hingga habis sambil diaduk.

2. Metode gom basah (Metode Inggris)


Cocok untuk penyiapan emulsi dengan mucilago atau melarutkan gom sebagai emulgator,
dan menggunakan perbandingan 4:2:1 sama seperti metode gom kering.
Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebih
dahulu kedalam air misalnya metil selulosa.
1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi
sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.
3. Metode botol (Metode Forbes)
Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak
dengan kekentalan yang tinggi
Emulsi dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.
Dalam botol kering, emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak. Ditambahkan
dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan
minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama
terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.
ZAT PENGEMULSI
1. Surfaktan
Senyawa ini memiliki mekanisme kerja menurunkan tegangan antar muka minyak dan air dengan
membentuk lapisan film monomolekuler pada permukaan globul fase terdispersi. Ada beberapa
jenis surfaktan berdasarkan muatan ionnya, yaitu surfaktan anionik, surfaktan kationik, dan
surfaktan non ionik.
- Surfaktan anionik, Ex : Na-lauril sulfat, Na-oleat, dan Na-stearat.
- Surfaktan kationik Ex : Zehiran klorida dan setil trimetil ammonium bromida.
- Surfaktan non ionik, Ex : Tween 80 dan Span 80.
2. Koloid Hidrofil
- Zat pengemulsi ini diadsorpsi pada antar muka minyak air dan membentuk lapisan film
multimolekuler di sekeliling globul terdispersi.
- Beberapa contoh kelompok ini adalah protein, gom, amilum dan turunan dari zat sejenis
dekstrin, metil selulosa, dan beberapa polimer sintetik seperti polivinil alkohol.
3. Partikel Padat Halus Tidak Larut
Zat pengemulsi ini akan teradsorpsi pada antar muka minyak-air dan akan
membentuk lapisan film mono dan multimolekuler oleh adanya partikel halus
yang teradsorpsi pada antar muka minyak-air. Contohnya adalah bentonit dan
veegum.
KETIDAKSTABILAN EMULSI

Flokulasi : Peristiwa terbentuknya kelompok-kelompok globul yang posisinya tidak


beraturan di dalam emulsi.
Creaming : Merupakan suatu peristiwa terjadinya lapisan-lapisan dengan konsentrasi
yang berbeda-beda di dalam emulsi.
Koalesen : Peristiwa terjadinya penggabungan globul-globul menjadi lebih besar.
Demulsifikasi : Terjadi akibat proses lanjutan dari koalesen
Inversi fasa : Terjadi bila emulsi yang semula merupakan emulsi minyak dalam air
berubah menjadi emulsi air dalam minyak.

Anda mungkin juga menyukai