Anda di halaman 1dari 11

Sediaan parenteral

Sediaan parenteral adalah


Injeksi adalah sediaan steril
sediaan obat steril yang
berupa larutan, emulsi atau
ditujukan untuk pemberian
suspensi atau serbuk yang
secara suntikan atau
harus dilarutkan atau
implantasi kulit atau lapisan
disuspensikan terlebih dahulu
luar yang lain, diberikan
sebelum digunakan, yang
langsung kedalam cairan
disuntikkan dengan cara
tubuh atau organ, salah satu
merobek jaringan kedalam
contoh sediaan parenteral
kulit atau melalui kulit atau
adalah injeksi.
selaput lendir.
Jenis Sediaan Parenteral

1. Sediaan parenteral dalam volume kecil (sediaan


parenteral dalam volume kecil diartikan sebagai obat
steril yang dikemas dalam wadah di bawah 100ml)
2. Sediaan parenteral dalam volume besar (sediaan cair
steril yang mengandung obat yang dikemas dalam wadah
100ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia)
Keuntungan dan kerugian sediaan parenteral

Keuntungan Kerugian
1. Respon biologisnya dapat 1. Pemberian dapat diberikan oleh
diperoleh dengan cepat personal yang telah terlatih dan
2. Pemberian secara parenteral membutuhkan waktu yang lama
diperlukan untuk obat-obat yang dalam pemberian
tidak efektif bila diberikan secara 2. Dibutuhkan secara aseptik yang
oral ketat dan menimbulkan sedikit
3. Sediaan parenteral dapat diberikan rasa sakit
kepada pasien yang tidak sadarkan 3. Obat yang sudah diberikan akan
diri dan tidak dapat menerima obat sulit dihilangkan efek
secara oral fisiologisnya
4. Pemberian secara parenteral dapat 4. Masalah lain dapat timbul pada
dikontrol oleh dokter pemberian obat secara parenteral
5. Pemberian secara parenteral dapat dan interaksi obat secara
memberikan efek local bila parenteral seperti septisema,
diinginkan seperti dalam dentistry infeksi jamur, inkompabilitas
dan anestesi. karena pencampuran sediaan
parenteral dan interaksi obat.
5. Harga nya lebih mahal
Rute pemberian sediaan parenteral
1. Pemberian subkutan, pemberiannya nya persis dibawah kulit yaitu lapisan lemak
(lipoid).
2. Pemberian intramuskular, diantara jaringan otot
3. Pemberian intravena, penyuntikan langsung ke dalam pembuluh darah vena untuk
mendapatkan efek segera
4. Pemberian intrathekal-intraspinal, penyuntikan langsung ke dalam cairam
serebrospinal pada beberapa tempat.
5. Intraperitonial, penyuntikan langsung kedalam rongga perut, dimana obat secraa cepat
diabsorpsi
6. Intradermal, penyuntikan melalui lapisan kulit superficial, tetapi volume pemberian
lebih kecil, kemudian absorpsi nya lambat
7. Intratekal (sumsum tulang belakang),
Komposisi sediaan parenteral

1) Bahan aktif
2) Bahan tambahan (antioksidan, bahan
pengawet, buffer, bahan pengkhelat, gas inert,
kosolven, surfaktan, bahan pengisotonis,
bahan pelindung, bahan penyerbuk).
3) Bahan pembawa :
a) Pembawa air (pelarut bercampur air : gliserin, etil
alkohol, propilen glikol, polietilenglikol 300)
b) Pembawa non air dan campuran (minyak nabati :
minyak jagung, minyak biji kapas, minyak kacang,
minyak wijen)
1. Jurnal 1
Kurkumin, merupakan senyawa fenolik alami yang diisolasi dari rimpang dari
tumbuhan Curcuma longa Linn (Kunyit), famili Zingiberaceae, yang telah
digunakan ribuan tahun secara luas sebagai obat herbal diberbagai negara di
Asia. Curcuminoid yang disebut juga diferuloylmethane adalah komponen
utama dari Curcumin (77 wt%), juga kedua kurkuminoid lainnya yaitu
demethoxy curcumin (17 wt%) dan bisdemethoxy curcumin (3 wt%).
Ada 3 rute pemberian yaitu melalui :
 Pengobatan terhadap penyakit memerlukan rute pemberian yang tepat untuk
memaksimalkan efek terapinya. Andrografolida sendiri perlu diformulasikan
dalam sediaan injeksi intravena untuk memaksimalkan efeknya.
 Formulasi adrografolida yang diinjeksikan secara intramuskular telah diteliti
oleh Hu et al., (2016) dengan tujuan untuk mengatasi rasa pahit dari
adrografolida dan meningkatkan tingkat kepatuhan pemakaian obat pasien
 Penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman et al., (2010) bertujuan untuk
mengevaluasi pemberian secara subkutan aktivitas antinosiseptif dan
antiedematogenik adrografolida yang diberikan kepada hewan uji secara
subkutan
 Jurnal 2
Dalam pembuatannya, sediaan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
untuk sediaan parenteral, seperti syarat isohidris, steril, bebas pirogen, dan
isotonis Hal ini dikarenakan, pemberiaan sediaan ini langsung diinjeksikan
melalui pembuluh darah. Zat pengisotonis yang digunakan pun tidak hanya
NaCl, namun dapat pula digunakan dextrose. Tetapi karena sediaan yang dibuat
kali ini hanya berisi elektrolit, maka bahan pengisotonis yang digunakan hanya
NaCl.
Selain isotonis, sediaan juga harus bersifat isohidri, yaitu pH sediaan
harus sama atau paling tidak mendekati pH fisiologis tubuh, yaitu 6,8 – 7,4. Hal
ini dimaksudkan agar sediaan tidak menyebabkan phlebesetis (inflamasi pada
pembuluh darah) dan throbosis (timbulnya gumpalan darah yang dapat
menyumbat pembuluh darah). Selain itu, tujuan dari pengaturan pH ini adalah
agar sediaan yang dibuat tetap stabil pada penyimpanan.
Formulasi

No Bahan Jumlah (mg)

1. Furosemid 10

2. Sodium klorida 1,4

3. Water of injection 1 ml
 Jurnal 3
Pemberian cairan infus intravena (parenteral) merupakan pemberian
cairan dan elektrolit kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan cairan
rumatannya karena tidak dapat dilakukan pemberian secara oral atau
untuk memberikan cairan pengganti secara cepat akibat kehilangan
cairan. Pemberian cairan intravena juga merupakan tindakan yang
sering dilakukan pada kondisi gawat darurat yang sangat menentukan
keselataman hidup pasien (life saving), seperti pendarahan hebat, diare
berat dan luka bakar. Selain untuk pemberian cairan dan elektrolit, jalur
untuk memasukkan obat dan nutrisi.
Formulasi

Bahan Jumlah

Dexamethason Nasulfat 0,5 mg

Na2EDTA 0,1%

Benzyl alkohol 0,5%

Aqua pro injeksi ad 500 ml


KESIMPULAN

Jurnal 1
Kurkumin merupakan senyawa
aktif yang ulasan pembahasan Jurnal 2
pengembangannya dapat furosemida diberikan sebagai
diberikan melalui intravena tambahan dalam infus
(IV), intramuscular (IM), elektrolit
subkutan (SC), dan
Intradermal (ID).

Jurnal 3
Infus dexamethason Na sulfat
dapat diberikan tanpa
diencerkan atau dapat
ditambahkan dengan glukosa
intravena atau normal salin
dan diberikan melalui infus,
untuk IV digunakan 24mg/ml
dan im digunakan 4 mg/ml

Anda mungkin juga menyukai