Anda di halaman 1dari 2

“UJI KEKERASAN PADA SAMPEL MALE FORMULA”

 Pengertian

Menurut farmakope Indonesia Edisi V, Kekerasan tablet menggambarkan


ketahanan tablet terhadap tekanan, goncangan, maupun pengikisan selama proses
produksi, pengemasan, transportasi, maupun distribusi. Kekerasan tablet
dipengaruhi oleh tekanan kompresi, kekerasan granul dan jumlah bahan pengikat.

Proses pengerjaan uji kekerasan pada sampel “Male Formula” dengan


memperhatikan skala:

a) Quality = sampel Male Formula


b) Quantity = 2gr
c) Time = 10-15 menit

Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan tablet yang mencerminkan


kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan
terhadap diameter tablet tersebut. Alasan uji kekerasan dilakukan yaitu
menggambarkan menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan
mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian.

 Bahan dan Alat


a) Bahan = sampel yang mau diuji
b) Alat = hardness tester

 Prosedur Kerja
a) Diambil 1 tablet dan diletakkan secara vertikal pada alat Hardness Tester
b) Ditekan tombol start sehingga tablet tertekan yang dinyatakan sebagai
keadaan awal dengan skala nol (0)
c) Diputar sekrup pada ujung yang lain sehingga tablet tertekan yang
dinyatakan sebagai keadaan awal dengan skala pada skala nol (0).
d) Diamati skala yang ditujukkan oleh alat Hardness tester sebagai nilai
kekerasan dari tablet
e) Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah.
f) Dilakukan untuk masing-masing 10 tablet dan dihitung rata-ratanya.

 Hasil

8,62 8,27 8,46 8,61 8,37

8,93 8,00 8,05 8,23 8,54

 Pembahasan (missal tidak ada pertumbuhan koloni untuk uji cemaran


ecoli)

Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan yang tertentu agar dapat
bertahan dalam berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan,
dan pengapalan. Kekerasan yang cukup dari suatu tablet merupakan salah satu
persyaratan penting dari suatu tablet. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan
tablet adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini yang
dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. Semakin besar tekanan yang
diberikan saat pengempaan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya
tablet dikatakan baik, apabila mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (Parrott, 1970).
Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat diterima asalkan kerapuhannya
tidak melebihi batas yang ditetapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan
mengalami kerapuhan pada saat pengemasan dan transportasi. Kekerasan tablet
yang lebih dari 10 kg masih dapat diterima, asalkan masih memenuhi persyaratan
waktu hancur/desintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan (Rhoihana, 2008). 

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tablet ranitidin yang


digunakan dalam pengujian memenuhi persyaratan untuk uji kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai