Anda di halaman 1dari 35

Evaluasi Tablet

apt. Habibie Deswilyaz Ghiffari, M.Farm


Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan parameter
mutu sediaan tablet
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis
evaluasi sediaan tablet
Mahasiswa mengetahui persyaratan baku
mutu sediaan tablet
Mahasiswa mampu menentukan mutu
sediaan tablet yang ada.
PENDAHULUAN
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet
kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan
tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja.
Tablet dapat dibuat dengan cara menekan massa serbuk
lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak
diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan
dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet
adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah
pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding
sediaan yang lain.
PENDAHULUAN
Selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung
bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan
tambahan yang umum digunakan adalah bahan pengisi, bahan
pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang
cocok. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan
tablet harus inert, tidak toksik dan mampu melepaskan obat
dalam keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui karakteristik suatu sediaan tablet maka
diperlukan serangkaian evaluasi atau  pengujian terhadap
sediaan tersebut.  Karena sebagian besar diantara kita tidak
mengetahui karakteristik tablet yang kita gunakan.  Untuk itu
beberapa parameter-parameter uji sediaan tablet perlu untuk
diketahui.
Parameter uji sediaan tablet
 
• UJI KESERAGAMAN BOBOT
• UJI KEKERASAN TABLET
• UJI KERAPUHAN
• UJI WAKTU HANCUR
• UJI DISOLUSI
• UJI KESERAGAMAN UKURAN
KESERAGAMAN BOBOT
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua
metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan.
Persyaratan ini digunakan untuk sediaan mengandung satu zat aktif
dan sediaan mengandung dua atau lebih zat aktif (Depkes RI, 1995).
Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk
kapsul lunak berisi cairan atau pada produk yang mengandung zat
aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih, dari bobot,
satuan sediaan. Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan
pada sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) tanpa
mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan, yang telah
dibuat dari larutan asli dan dikeringkan dengan cara pembekuan
dalam wadah akhir dan pada etiket dicantumkan cara penyiapan ini
(Depkes RI, 1995).
KESERAGAMAN BOBOT
 Caranya : Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata2
tiap tablet → jika ditimbang satu-persatu, tidak boleh
lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-
rata harga yang ditetapkan kolom A & tidak boleh 1
tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot
rata-rata harga dalam kolom B
ALAT KESERAGAMAN BOBOT

ANALYTICAL
BALANCE
CARA MENGHITUNG KESERAGAMAN
BOBOT

Syarat :
2 tablet ≠ menyimpang
kolom A & 1 tablet ≠
kolom B
UJI KEKERASAN
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji
kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara
keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan
terhadap diameter tablet.
Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu
serta dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik
pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi.
Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester(Banker
and Anderson, 1984).
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti
goncangan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan
ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
UJI KEKERASAN
 Alat : Hardness Tester
 Caranya : Ambil 20 tablet ukur kekerasan
menggunakan alat “hardness tester” → hitung
rata-rata dan Standard Deviation (SD)
 Persyaratan : Ukuran yang didapat per tablet
minimal 4 kg/cm2, maksimal 10 kg/cm2
ALAT UJI KEKERASAN

AUTOMATIC MANUAL

HARDNESS TESTER
CARA MENGHITUNG
UJI KEKERASAN

Syarat : Kekerasan tablet


4 kg/cm2 – 10 kg/cm2
UJI KEKERASAN
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur
kekerasan tablet diantaranya
 Monsanto tester
Pfizer tester, dan 
Strong cobb hardness tester.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet
adalah
tekanan kompresi dan
sifat bahan yang dikempa.

Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.


Semakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan
meningkatkan kekerasan tablet.
UJI KEKERASAN TABLET
• Pada umumnya tablet yang keras memiliki waktu hancur yang lama (lebih
sukar hancur) dan disolusi yang rendah, namun tidak selamanya demikian.
• Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara
4-10 kg.
• Namun hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat lebih kecil dari
4 atau lebih tinggi dari 8 kg.
• Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat diterima dengan syarat
kerapuhannya tidak melebihi batas yang diterapkan.
• Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang
tinggi dan lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi.
• Kekerasan tablet lebih besar dari 10 kg masih dapat diterima, jika masih
memenuhi persyaratan waktu hancur/disintegrasi dan disolusi yang
dipersyaratkan (Sulaiman, 2007). U
• Uji kekerasandilakukan dengan mengambil masing-masing 10 tablet dari
tiap batch, yang kemudian diukur kekerasannya dengan alat pengukur
kekerasan tablet. Persyaratan untuk tablet lepas terkendali non swellable adalah
10-20 kg/cm2 (Nugrahani, 2005).
UJI KERAPUHAN
Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk
mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan
yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Kerapuhan diukur dengan friabilator

Prinsipnya adalah
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar
dalam friabilator selama waktu tertentu.
Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan
25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit.
Jadi ada 100 putaran (Andayana, 2009). Kerapuhan dapat dievaluasi
dengan menggunakan friabilator (contoh nya Rosche friabilator).
UJI KERAPUHAN
 Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih
dahuludibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan
seksama.
 Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke
dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran
selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran
per menit. 
 Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari
debu dan timbang dengan seksama. 
 Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot
sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet dianggap baik
bila kerapuhan tidak lebih dari 1% (Andayana, 2009).
UJI KERAPUHAN
Uji kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi
yang terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga persentase
kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang.
Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif
yang masih terdapat pada tablet.
 Tablet dengan konsentrasi zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot
kecil), adanya kehilangan massa akibat rapuh akan mempengaruhi
kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika
dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau
terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.
Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar),
maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan
nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (Andayana, 2009).
UJI KERAPUHAN
 Alat : Friabilator
 Caranya : Ambil 20 tablet → bersihkan dari serbuk
halus, timbang → masukkan ke dalam alat uji
“friabilator” → putar sebanyak 100 putaran →
keluarkan tablet, bersihkan dari serbuk yang terlepas,
timbang kembali → hitung % friabilitas
 Perhitungan : F = W0 - W1 x 100%
W0
F = Persen friabilitas
W0 = Bobot awal
W1 = Bobot setelah pengujian
UJI KERAPUHAN
Persyaratan : Nilai F dinyatakan baik jika < 1%,
jika F > 1% maka tablet dapat diperbaiki
dengan cara meningkatkan/menambah
kekerasan tablet
ALAT UJI KERAPUHAN

FRIABILITY TESTER
CARA MENGHITUNG UJI KERAPUHAN

Syarat : Nilai F dinyatakan


baik jika < 1%
UJI WAKTU HANCUR
Waktu hancur adalah
waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul/partikel
penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat
uji. Alat yang digunakan adalah disintegration tester, yang berbentuk keranjang,
mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas, sementara dibagian bawah
dilapisi dengan ayakan/screen no.10 mesh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu sediaan tablet yaitu 


sifat
fisik granul
kekerasan
porositas tablet, dan 
daya serap granul.

Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan penurunan porositas dan


menaikkan kekerasan tablet. Dengan bertambahnya kekerasan tablet akan
menghambat penetrasi cairan ke dalam pori-pori tablet sehingga memperpanjang
waktu hancur tablet. Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut tidak > 15
menit (Voiqt.R, 1984 )
UJI WAKTU HANCUR
 Alat : Disintegration tester
 Caranya : Masukkan masing-masing 1 tablet ke
dalam tabung dari alat uji waktu hancur →
masukkan 1 cakram pada tiap tabung & jalankan
alat → Gunakan air sebagai media dengan suhu
37 ± 2˚ C.
Semua tablet harus hancur sempurna → bila 1
atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi
pengujian dengan 12 tablet lainnya → tidak
kurang dari 16 dari 18 tablet yang diuji harus
sempurna.
UJI WAKTU HANCUR
Persyaratan : Kecuali dinyatakan lain semua
tablet harus hancur tidak lebih dari 15 menit
untuk tablet tidak bersalut & tidak lebih dari 60
menit untuk tablet salut selaput
ALAT UJI WAKTU HANCUR

DISINTEGRATION
TESTER
CARA MENGHITUNG
UJI WAKTU HANCUR

Syarat : - tablet ≤ 15 menit


- tablet salut ≤ 60
menit
KESERAGAMAN UKURAN
 Alat : Jangka Sorong
 Caranya : Menggunakan 20 tablet ukur diameter
dan ketebalannya menggunakan jangka sorong
→ hitung rata-rata dan SD nya
 Persyaratan : Menurut FI edisi III, kecuali
dinyatakan lain, tidak lebih dari 3x diameter
tablet dan tidak kurang dari 4/3x tebal tablet
ALAT UJI
KESERAGAMAN UKURAN

MANUAL AUTOMATIC

JANGKA SORONG
CARA MENGHITUNG UJI
KESERAGAMAN UKURAN

Syarat : ≤ 3x diameter tablet


&
≤ 4/3x tebal tablet
UJI DISOLUSI
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi
yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul,
kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.
Ada dua jenis alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi:
misal :
untuk uji disolusi tablet parasetamol digunakan alat jenis 2 dengan kecepatan 50 rpm
selama 30 menit.
Uji kesesuaian alat dilakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet
Kalibrator Disolusi FI jenis diintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan
disintegrasi. 
Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang yang
diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang bersangkutan.
Untuk media disolusi digunakan 900 mL larutan dapar fosfat pH 5,8. Kemudian
lakukan penetapan jumlah parasetamol yang terlarut dengan mengukur serapan filtrat
larutan uji dan larutan baku pembanding parasetamol BPFI dalam media yang sama
pada panjang gelombang maksimum 243 nm.
Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80 % parasetamol dari jumlah
yang tertera pada etiket.
KESIMPULAN
Di antara parameter-parameter uji sediaan tablet adalah
• Uji ketetapan kadar
• Uji organoleptik
• uji keseragaman bobot
• uji kekerasan
Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari berbagai goncangan
mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi
uji kerapuhan (friabilitas)
Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%.
uji disolusi
digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing
monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah
 uji waktu hancur
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu sediaan tablet yaitu sifat fisik granul, kekerasan,
porositas tablet, dan daya serap granul
uji Keseragaman Ukuran.

“Dengan adanya pengujian tablet ditinjau dari berbagai parameter diharapkan karakteristik suatu sediaan tablet
dapat diketahui.”
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI 1979 Farmakope Indonesia Edisi III Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta
Depkes RI 1995 Farmakope Indonesia Edisi IV Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta
Anderson NR GS Banker Dalam : Lachman L
Lieberman HA Kanig JL 1984 Teori dan Praktek Farmasi
Industri Vol 2 Edisi 3 UI Press Jakarta
Andayana N 2009 Teori Sediaan Tablet
Voiqt.R, 1984, Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, UGM, Yogyakarta
Terima Kasih
Selamat Belajar
TUGAS
Hubungan antara karakteristik zat obat ataupun
zat tambahan dengan stabilitas sediaan tablet
ataupun masa siap kempa
(PREFORMULASI)Sifat-sifat yang harus diketahui
selama proses formulasi seperti luas permukaan
zat, pemeriaan, sifat aliran dan pH dari suatu zat
obat ataupun zat tambahan

BUATLAH PPT MINIMAL 25 SLIDE

Anda mungkin juga menyukai