ANALYTICAL
BALANCE
CARA MENGHITUNG KESERAGAMAN
BOBOT
Syarat :
2 tablet ≠ menyimpang
kolom A & 1 tablet ≠
kolom B
UJI KEKERASAN
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji
kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara
keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan
terhadap diameter tablet.
Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu
serta dapat bertahan dari berbagai goncangan mekanik
pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi.
Alat yang biasa digunakan adalah hardness tester(Banker
and Anderson, 1984).
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti
goncangan, kikisan dan terjadi keretakan talet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan
ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
UJI KEKERASAN
Alat : Hardness Tester
Caranya : Ambil 20 tablet ukur kekerasan
menggunakan alat “hardness tester” → hitung
rata-rata dan Standard Deviation (SD)
Persyaratan : Ukuran yang didapat per tablet
minimal 4 kg/cm2, maksimal 10 kg/cm2
ALAT UJI KEKERASAN
AUTOMATIC MANUAL
HARDNESS TESTER
CARA MENGHITUNG
UJI KEKERASAN
Prinsipnya adalah
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar
dalam friabilator selama waktu tertentu.
Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar dengan kecepatan
25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit.
Jadi ada 100 putaran (Andayana, 2009). Kerapuhan dapat dievaluasi
dengan menggunakan friabilator (contoh nya Rosche friabilator).
UJI KERAPUHAN
Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih
dahuludibersihkan dari debunya dan ditimbang dengan
seksama.
Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke
dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran
selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran
per menit.
Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari
debu dan timbang dengan seksama.
Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot
sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet dianggap baik
bila kerapuhan tidak lebih dari 1% (Andayana, 2009).
UJI KERAPUHAN
Uji kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi
yang terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar harga persentase
kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang.
Kerapuhan yang tinggi akan mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif
yang masih terdapat pada tablet.
Tablet dengan konsentrasi zat aktif yang kecil (tablet dengan bobot
kecil), adanya kehilangan massa akibat rapuh akan mempengaruhi
kadar zat aktif yang masih terdapat dalam tablet.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika
dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau
terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.
Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang hilang terlalu besar),
maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan
nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan (Andayana, 2009).
UJI KERAPUHAN
Alat : Friabilator
Caranya : Ambil 20 tablet → bersihkan dari serbuk
halus, timbang → masukkan ke dalam alat uji
“friabilator” → putar sebanyak 100 putaran →
keluarkan tablet, bersihkan dari serbuk yang terlepas,
timbang kembali → hitung % friabilitas
Perhitungan : F = W0 - W1 x 100%
W0
F = Persen friabilitas
W0 = Bobot awal
W1 = Bobot setelah pengujian
UJI KERAPUHAN
Persyaratan : Nilai F dinyatakan baik jika < 1%,
jika F > 1% maka tablet dapat diperbaiki
dengan cara meningkatkan/menambah
kekerasan tablet
ALAT UJI KERAPUHAN
FRIABILITY TESTER
CARA MENGHITUNG UJI KERAPUHAN
DISINTEGRATION
TESTER
CARA MENGHITUNG
UJI WAKTU HANCUR
MANUAL AUTOMATIC
JANGKA SORONG
CARA MENGHITUNG UJI
KESERAGAMAN UKURAN
“Dengan adanya pengujian tablet ditinjau dari berbagai parameter diharapkan karakteristik suatu sediaan tablet
dapat diketahui.”
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI 1979 Farmakope Indonesia Edisi III Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta
Depkes RI 1995 Farmakope Indonesia Edisi IV Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta
Anderson NR GS Banker Dalam : Lachman L
Lieberman HA Kanig JL 1984 Teori dan Praktek Farmasi
Industri Vol 2 Edisi 3 UI Press Jakarta
Andayana N 2009 Teori Sediaan Tablet
Voiqt.R, 1984, Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, UGM, Yogyakarta
Terima Kasih
Selamat Belajar
TUGAS
Hubungan antara karakteristik zat obat ataupun
zat tambahan dengan stabilitas sediaan tablet
ataupun masa siap kempa
(PREFORMULASI)Sifat-sifat yang harus diketahui
selama proses formulasi seperti luas permukaan
zat, pemeriaan, sifat aliran dan pH dari suatu zat
obat ataupun zat tambahan