UJI MUTU
Disusun oleh :
Kelompok 3
IIM SUHAEMI (3351141024)
MARLIANA (3351141074)
RESTU PLORINDA (3351141093)
KELAS : B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Tablet
Menurut USP XXVI, Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung
substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau kompresi. Sedangkan
Menurut British Pharmacopolea, tablet adalah sediaan padat yang mengandung
satu dari beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah
partikel yang seragam.
Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
persyaratan
Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
Memilki keseragaman bobot
Secara visual memiliki penampilan yang memenuhi persyaratan
Memiliki waktu hancur dan laju disolusi memenuhi persyaratan
Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
Bebas dari kerusakan fisik
Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu
10. Harus memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku.
2.1.2
Keseragaman Ukuran
Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya satu per satu
menggunakan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya. Kecuali
dinyatakan lain garis tengah tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 1/3 kali tebal tablet.
2.1.3
Kekerasan Tablet
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet
yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur
dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet. Tablet harus
mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu serta dapat bertahan dari
berbagai goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan
transportasi. Alat yang biasa digunakan adalah hordness tester (Banker and
Anderson, 1984). Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti goncangan,
kikisan dan terjadi keretakan tablet selama pembungkusan, pengangkutan
dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan
pengempaan (Parrott, 1971).
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasa tablet
diantaranya Monsanto tester, Pfizer tester dan Strong cobb hardness tester.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan
kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini dipakai sebagai
ukuran dari tekanan pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan
saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet
yang keras memiliki waktu hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan
disolusi yang rendah, namun tidak selamanya demikian. Pada umumnya
tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-10 kg. Namun
hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat lebih kecil dari 4 atau
lebih tinggi dari 8 kg. Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat
diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang
diterapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki
kerapuhan yang tinggi dan lebih sulit penanganannya pada saat
pengemasan dan transportasi. Kekerasan tablet lebih besar dari 10 kg
masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu
hancur/disintegrasi dan disolusiyang dipersyaratkan (Sulaiman, 2007). Uji
kekerasan dilakukan dengan mengambil masing-masing 10 tablet dari tiap
batch yang kemudian diukur kekerassannya dengan alat pengukur
kekerasan tablet. Persyaratan untuk tablet lepas terkendali non swellable
adalah 10-20 kg/cm2 (Nugrahani, 2005).
2.1.4
Kerapuhan(Friability)Tablet
Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur
Keragaman Bobot
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode,
yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan
untuk sediaan mengandung satu zat aktif dan sediaan mengandung dua atau lebih
zat aktif (Depkes RI, 1995).
Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak
berisi cairan atau pada produk yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang
merupakan 50% atau lebih, dari bobot, satuan sediaan. Persyaratan keseragaman
bobot dapat diterapkan pada sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) tanpa
mengandung zat aktif atau inaktifyang ditambahkan, yang telah dibuat dari larutan
asli dan dikeringkan dengan cara pembekuan dalam wadah akhir dan pada etiket
dicantumkan cara penyiapan ini (Depkes RI, 1995).
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang
ditetapkan sebagai berikut : Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet.
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Jika tidak
mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet : tidak satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A
dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot ratarata yang ditetapkan kolom B.
Bobot rata-rata
25 mg atau kurang
26 mg s/d 150 mg
151 s/d 300 mg
Lebih dari 300 mg
dari 6,0% atau jika kedua kondisi tidak dipenuhi, dilakukan uji 20 satuan
tambahan. Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari 1 satuan dari 30 terletak
diluar rentang 85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada etiket dan tidak ada
satuan yang terletak diluar rentang 75,0% hingga 125,0% dariyang tertera pada
etiket dan simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8%
(Depkes RI, 1995).
2.1.6
Waktu Hancur
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur
Keseragaman Sediaan
2.3
Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi
yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul,
kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Ada dua jenis alat
yang
dapat
digunakan
untuk
uji
disolusi,
untuk
uji
disolusi
tablet
Monografi
Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat ( anonim, 1995)
Khasiat : Analgetik
Dosis : 400 mg tiap 4-6 jam (Charles, 2009)
2.4.1
seperti
bradikinin,
histamin,
serotonin,
prostasiklin,
2.4.3
Farmakokinetik
Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat melalui saluran pencernaan dengan
bioavailabilitas lebih besar dari 80%. Puncak konsentrasi plasma dapat
dicapai setelah 1-2 jam. Amoxicillin menunjukkan pengikatan (99%) yang
Farmakodinamik
Mekanisme kerja Amoxicillin melalui inhibisi sintesa prostaglandin
danmenghambat siklooksigenase -I (COX I) dan siklooksigenase -II (COX
II). Namuntidak seperti aspirin hambatan yang diakibatkan olehnya
bersifat reversibel. Dalam pengobatan dengan Amoxicillin, terjadi
penurunan pelepasan mediator dari granulosit, basofil dan sel mast, terjadi
penurunan kepekaan terhadap bradikinin dan histamin, mempengaruhi
produksi limfokin dan limfosit T, melawan vasodilatasi dan menghambat
agregasi platelet (Stoelting, 2006).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
IV.1. Alat
Hardness tester, friabilator, alat penguji waktu hancur, jangka sorong,
spektrofotometri UV-Vis, timbangan analitik, labu ukur 25 ml,50ml,100ml, pipet
tetes, pipet volume 1ml,2ml,3ml,4ml,5ml,10ml, gelas ukur, beaker glass, corong,
mortir dan stamper.
IV.2. Bahan
2.
F=
ab
100 %
a
Keterangan :
-
F : Friabilatas
a : bobot tablet sebelum uji
b : bobot tablet setelah uji
Bobot rata-rata
< 25 mg
26 mg - 150 mg
10%
20%
7,5%
15%
5%
10%
150 mg - 300 mg
>300 mg
sediaan. Keseragaman dari zat aktif lain, jika ada dalam jumlah lebih
kecil, ditetapkan dengan persyaratan keseragaman kandungan.
Prosedur Uji Keragaman Bobot
Ambil 20 satuan tablet dan lakukan sebagai berikut :
Timbang seksama 10 tablet satu persatu dan hitung bobot
rata-rata. Dari hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti
yang tertera dalam masing-masing monografi, hitung jumlah
zat aktif dari masing-masing dari 10 tablet dengan anggapan
zat aktif terdistribusi homogen.
Kriteria Penerimaan
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi,
persyaratan keseragaman dosis dipenuhi, jika jumlah zat aktif
dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan seperti yang
ditetapkan dari cara keragaman bobot atau keseragaman
kandungan terletak antara 85,0 % hingga 115,0 % dari yang
tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dari
atau sama dengan 6,0%. Jika 1 satuan terletak diluar rentang
85,0% hingga 115,0% seperti yang tertera pada etiket dan
tidak ada satu satuan terletak antara 75,0% hingga 125,0%
dari yang tertera pada etiket atau jika simpangan baku relatif
lebih besar dari 6,0% atau jika kedua kondisi tidak dipenuhi,
lakukan uji 20 satuan tablet tambahan. Persyaratan dipenuhi
jika tidak lebih dari 1 satuan teblet dari 30 tablet terletak
diluar rentang 85,0% hingga 115,0% dari yang tertera pada
etiket dan tidak ada satuan yang terletak diluar rentang
75,0% hingga 125,0% dari yang tertera pada etiket dan
simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari
7,8%.
f. Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada
etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet
isap atau kunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
1. Organoleptis
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
2. Keseragaman Ukuran
Tablet Amoxicillin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
Diameter (cm)
Tebal (cm)
Hasil :
3 x tebal rata-rata
=3x
= cm
1
1 3
1
=1 3
x tebal rata-rata
x
= cm
3. Kekerasan Tablet
Tablet Amoxicillin
Rata-rata
Keterangan
x 100
f=
x 100
f= %
Keterangan
5. Keseragaman Bobot
Tablet Amoxicillin
Berat Tablet (mg)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
Keterangan
Tablet Amoxicillin
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
ada
dua
tablet
yang
masing-masing
Oleh
karena
memenuhi syarat.
7. Analisis Kandungan
Tablet
Kandungan
itu,
tablet
Amoxicillin
1
2
3
Rata-rata
Keterangan
8. Keragaman Bobot
Tablet
Amoxicillin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan
Hasil % kadar
9. Disolusi
Menit
5
10
15
% Amoxicillin terlarut
20
25
30
Keterangan
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Stoelting, R.K., dan Hillier, S.C. 2006. Pharmacology & Physiology in Anesthetic
Practice. Edisi IV. Philadelphia: Lipincott William & Wilkins.
LAMPIRAN
1). Perhitungan
a. Keseragaman Bobot
Bobot rata-rata
: 413,66 cm
Bobot rataratabobot tablet n
x 100
Rumus penyimpangan:
Bobot ratarata
Tablet
Amoxicillin
1
410,7
Penyimpangan
=
413,66410,7
x 100
413,66
411,8
= 0,71%
=
413,66411,8
x 100
413,66
414
= 0,44%
413,66414
x 100
=
413,66
412
= 0,08%
413,66412
x 100
=
413,66
421,2
= 0,40%
=
413,66421,2
x 100
413,66
414
= 1,82%
413,66414
x 100
=
413,66
= 0,08%
412
412,7
413,66412
x 100
413,66
= 0,40%
=
413,66412,7
x 100
413,66
411,8
= 0,23%
=
413,66411,8
x 100
413,66
10
412,7
= 0,44%
=
413,66412,7
x 100
413,66
11
414,6
= 0,23%
=
413,66414,6
x 100
413,66
12
413,5
= 0,227%
=
413,66413,5
x 100
413,66
13
417,8
= 0,03%
=
413,66417,8
x 100
413,66
14
412
15
417,4
= 1,0%
413,66412
x 100
=
413,66
= 0,40%
=
413,66417,4
x 100
413,66
16
411,7
= 0,90
=
413,66411,7
x 100
413,66
17
411,6
= 0,47
=
413,66411,6
x 100
413,66
18
411,9
= 0,49%
=
413,66411,9
x 100
413,66
19
415,8
= 0,42%
=
413,66415,8
x 100
413,66
20
414
= 0,5
413,66414
x 100
=
413,66
= 0,08%
Pengenceran
Absorbansi
0,223
0,3052
0,3721
0,4553
0,517
0,605
0,663
0.6
0.5
0.4
Absorban 0.3
Linear ()
0.2
0.1
0
2
10 12 14 16 18
Konsentrasi
massa 1000
x
40
1388
KH2PO4
8000mL
x 50 mL
200 mL
= 2000 mL
0,2 M =
massa 1000
x
136,07 2000
= 54,428 mL
d. Uji Keragaman Bobot
413,66 mg add 100 ml
4000 ppm
1 mL add 50 mL
80 ppm
Kadar
Amoxicillin
tablet Amoxicillin
16 ppm
2 mL
add 10 mLdalam
Hasil kurva kalibrasi
: y = 0,0369 x + 0,08
Absorban
0,3534
0,3627
0,3489
X1
X2
X3
Faktor pengenceran
50 10
x
= 100 x 1
2
= 25.000
1). y = 0,3534
Kadar tablet X1
2). y = 0,3627
y = 0,0369 x + 0,08
0,3534 = 0,0369 x + 0,08
0,35340,08
x=
0,0369
= 7,4092g/mL x faktor pengenceran
= 7,4092g/mL x 25.000
= 185,2304 mg
185,2304 mg
x 100
=
200 mg
= 92,6152 % b/b
y = 0,0369 x + 0,08
0,3627 = 0,0369 x + 0,08
x=
0,36270,08
0,0369
Kadar tablet X1
= 92,2656 % b/b
y = 0,0369 x + 0,08
3). y = 0,3489
Kadar tablet X1
0,34890,08
0,0369
= 91,1572 % b/b
92,6152+ 95,7656+91,1572
3
= 93,1571% b/b
bobot tablet
x kadar tablet ( )
bobot tablet ratarata
Tablet
Amoxicillin
1
2
Perhitungan
Hasil % kadar
410,7
x 93,1517
413,66
92,48514 %
411,8
x 93,1517
413,66
92,73285 %
3
4
5
6
7
8
9
10
414
x 93,1517
413,66
93,22826 %
412
x 93,1517
413,66
92,77789 %
412
x 93,1517
413,66
92,77789 %
412,7
x 93,1517
413,66
92,93552 %
414,6
x 93,1517
413,66
93,36338 %
417,8
x 93,1517
413,66
94,08398 %
417,4
x 93,1517
413,66
93,99391 %
415,8
x 93,1517
413,66
93,6336 %
e. Disolusi
Kurva kalibrasi
Volume disolusi
Faktor pengenceran
Menit
ke-5
: y = 0,0369 + 0,08
: 900 mL dapar fosfat pH 7,2
25
: 1
A
0.2843
Amoxicillin terlarut
Tablet 1
: 0,2843
= 0,0369 + 0,08
= 5,5366 g/mL
=
x vol . media disolusi x faktor pengenceran
1000
5,5366 g /mL x 900 x 25
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 124,573 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
124,573 mg
x 100
200 mg
b
b
= 62,2865 %
Menit
A
0.3849
ke-10
Faktor koreksi
: 0.3849
= 0,0369 + 0,08
= 8,2628 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
124,573 mg x 10
900
= 1,3842 mg
8,2628 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 185,913 mg + 1,3841 mg
= 187,2972 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
187,2927 mg
x 100
200 mg
= 93,648 %
Menit
ke-15
A
0.3831
Faktor koreksi
b
b
: 0,3831
= 0,0369 + 0,08
= 8,2141 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
187,2972 mg x 10
900
= 2,0810 mg
8,2141 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 184,8173 mg + 2,0810 mg
= 186,8982 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
186,8982 mg
x 100
200 mg
= 93,4491 %
Menit
A
0.3508
ke-20
Faktor koreksi
b
b
: 0,3508
= 0,0369 + 0,08
= 7,3387 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
186,8982 mg x 10
900
= 2,0766 mg
7,3387 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 165,1207mg + 2,0766 mg
= 167,1973 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
167,1973 mg
x 100
200 mg
= 83,5986 %
Menit
ke-25
A
0.3625
b
b
: 0,3625
= 0,0369 + 0,08
= 7,6558 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Faktor koreksi
=
167,1973 mg x 10
900
Amoxicillin terlarut
% Amoxicillin
terlarut
= 1,8577 mg
7,6558 x 900 x 25
=
1000
= 172,1132 mg + 1,8577 mg
= 174,1132 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
174,1132 mg
x 100
200 mg
= 87,0566 %
Menit
A
0.3516
ke-30
Faktor koreksi
b
b
: 0,3516
= 0,0369 + 0,08
= 7,3604 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
174,1132 mg x 10
900
= 1,9346 mg
7,3604 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 165,609 mg + 1,9346 mg
= 167,5436 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
167,5436 mg
x 100
200 mg
= 83,7718 %
Menit
ke-5
A
0,3135
Amoxicillin terlarut
b
b
Tablet 2
: 0,3135
= 0,0369 + 0,08
= 6,3279 g/mL
=
= 142,378 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
142,378 mg
x 100
200 mg
= 71,189 %
Menit
A
0.3547
ke-10
Faktor koreksi
b
b
: 0,3547
= 0,0369 + 0,08
= 7,445 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
142,378 mg x 10
900
= 1,5819 mg
7,445 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 167,5 mg + 1,5819 mg
= 169,082 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
169,082 mg
x 100
200 mg
= 84,5401 %
Menit
ke-15
A
0,3660
Faktor koreksi
b
b
: 0,3660
= 0,0369 + 0,08
= 7,7506 g/mL
=
169,082 mg x 10
900
= 1,862 mg
7,7506 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 174,391 mg + 1,862 mg
= 176,2514 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
176,2514 mg
x 100
200 mg
b
b
= 88,126 %
Menit
A
0.3691
ke-20
Faktor koreksi
: 0,3691
= 0,0369 + 0,08
= 7,835 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
176,2514 mg x 10
900
= 1,9376 mg
7,835 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
= 176,2504 mg + 1,9376 mg
= 178,2182 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
terlarut
178,2182 mg
x 100
200 mg
= 89,11 %
Menit
: 0,3606
b
b
ke-25
0.3606
Faktor koreksi
= 0,0369 + 0,08
= 7,6043 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
178,2182 mg x 10
900
= 1,9802 mg
7,6043 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 171,096 mg + 1,9802 mg
= 173,0762 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
173,0762 mg
x 100
200 mg
= 86,5381 %
Menit
A
0.3553
ke-30
: 0,3553
= 0,0369 + 0,08
= 7,4607 g/mL
=
Faktor koreksi
Amoxicillin terlarut
% Amoxicillin
terlarut
b
b
173,0762 mg x 10
900
= 1,9377 mg
7,4602 x 900 x 25
=
1000
= 167,8658 mg + 1,9377 mg
= 169,8035 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
169,8035 mg
x 100
200 mg
= 84,9017 %
Menit
A
0,2025
ke-5
Amoxicillin terlarut
b
b
Tablet 3
: 0,2025
= 0,0369 + 0,08
= 3,3197 g/mL
=
x vol . media disolusi x faktor pengenceran
1000
3,3197 g /mL x 900 x 25
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 74,6591 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
74,6591 mg
x 100
200 mg
= 37,3475 %
Menit
A
0.334
ke-10
Faktor koreksi
b
b
: 0,334
= 0,0369 + 0,08
= 6,8835 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
74,6591 mg x 10
900
= 0,8299 mg
6,8835 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 154,8780 mg + 0,8299 mg
= 155,7079 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
155,7079 mg
x 100
200 mg
= 77,8539 %
Menit
A
0.3389
ke-15
Faktor koreksi
b
b
: 0,3389
= 0,0369 + 0,08
= 7,0162 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
7,0162 mg x 10
900
= 1,7286 mg
7,0162 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 157,8658 mg + 1,7286 mg
= 159,5944 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
159,5944 mg
x 100
200 mg
= 79,7933 %
Menit
ke-20
A
0.355
Faktor koreksi
b
b
: 0,355
= 0,0369 + 0,08
= 7,4525 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
159,5944 mg x 10
900
= 1,7540 mg
7,4525 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
= 167,6829 mg + 1,7540 mg
terlarut
= 169,4369 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
189,4369 mg
x 100
200 mg
= 84,7185 %
Menit
A
0.3362
ke-25
Faktor koreksi
b
b
: 0,3362
= 0,0369 + 0,08
= 6,9431 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
189,4369 mg x 10
900
= 1,8631 mg
6,9431 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 156,2195 mg + 1,8631 mg
= 158,0826 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
158,0826 mg
x 100
200 mg
= 79,0413 %
Menit
ke-30
A
0.3475
Faktor koreksi
b
b
: 0,3475
= 0,0369 + 0,08
= 7,2493 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
158,0862 mg x 10
900
= 1,7357 mg
% Amoxicillin
7,2493 x 900 x 25
1000
= 163,1097 mg + 1,7357 mg
= 164,8454 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
terlarut
164,8454 mg
x 100
200 mg
= 82,4227 %
Menit
A
0,2426
ke-5
Amoxicillin terlarut
b
b
Tablet 4
: 0,2426
= 0,0369 + 0,08
= 4,4065 g/mL
=
x vol . media disolusi x faktor pengenceran
1000
4,4065 g /mL x 900 x 25
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 99,1463 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
99,1463 mg
x 100
200mg
= 49,5731 %
Menit
ke-10
A
0.3542
Faktor koreksi
b
b
: 0,3542
= 0,0369 + 0,08
= 7,4208 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
99,1463 mg x 10
900
= 1,1016 mg
7,4208 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 167,1951 mg + 1,1016 mg
= 168,2967 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
168,2967 mg
x 100
200 mg
= 84,1483 %
Menit
A
0.3732
ke-15
Faktor koreksi
b
b
: 0,3732
= 0,0369 + 0,08
= 7,9458 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
168,2967 mg x 10
900
= 1,8577 mg
7,9458 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 178,7804 mg + 1,8577 mg
= 180,6381 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
180,6381 mg
x 100
200 mg
= 90,3191 %
Menit
ke-20
A
0.3527
Faktor koreksi
b
b
: 0,3527
= 0,0369 + 0,08
= 7,3902 g/mL
=
180,6381 mg x 10
900
= 1,9864 mg
7,3902 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 166,2804 mg + 1,9864 mg
= 168,2668 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
168,2668 mg
x 100
200 mg
= 84,1334 %
Menit
A
0.3513
ke-25
Faktor koreksi
b
b
: 0,3513
= 0,0369 + 0,08
= 7,3523 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
168,2668 mg x 10
900
= 1,8475 mg
7,3523 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
= 165,4268 mg + 1,8475 mg
= 167,2743 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
terlarut
167,2743 mg
x 100
200 mg
= 83,6372 %
Menit
: 0,3397
b
b
ke 30
0.3397
Faktor koreksi
= 0,0369 + 0,08
= 7,0379 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
167,2743 mg x 10
900
= 1,8380 mg
7,0379 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 158,3536 mg + 1,8380 mg
= 160,1916 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
160,1916 mg
x 100
200 mg
= 80,0958 %
Menit
A
0,2332
ke-5
Amoxicillin terlarut
b
b
Tablet 5
: 0,2332
= 0,0369 + 0,08
= 4,1517 g/mL
=
x vol . media disolusi x faktor pengenceran
1000
1,1517 g /mL x 900 x 25
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 93,4146 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
93,4146 mg
x 100
200 mg
= 46,7073 %
b
b
Menit
A
0.3667
ke-10
Faktor koreksi
: 0,3667
= 0,0369 + 0,08
= 7,4986 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
93,4146 mg x 10
900
= 1,0379 mg
7,4986 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 168,7195 mg + 1,0379 mg
= 169,7574 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
169,7574 mg
x 100
200 mg
= 84,877 %
Menit
A
0.3927
ke-15
Faktor koreksi
b
b
: 0,3927
= 0,0369 + 0,08
= 8,4742 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
169,7574 mg x 10
900
= 1,8746 mg
8,4742 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 190,6707 mg + 1,8746 mg
= 192,5454 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
192,5454 mg
x 100
200 mg
= 96,2727 %
Menit
A
0.3676
ke-20
Faktor koreksi
b
b
: 0,3676
= 0,0369 + 0,08
= 7,794 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
192,5454 mg x 10
900
= 2,1185 mg
7,794 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 175,3658 mg + 2,1185 mg
= 177,4844 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
177,4844 mg
x 100
200 mg
= 88,7422 %
Menit
ke-25
A
0.3545
Faktor koreksi
b
b
: 0,3545
= 0,0369 + 0,08
= 7,4390 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
177,4844 mg x 10
900
= 1,9485 mg
7,4390 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 167,3780 mg + 1,9485 mg
= 169,3266 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
169,3266 mg
x 100
200 mg
= 84,6633 %
Menit
A
0.3626
ke-30
Faktor koreksi
b
b
: 0,3626
= 0,0369 + 0,08
= 7,6585 g/mL
=
Berat ibuprofen seblmnya x vol disolusi diambil
volume media disolusi
Amoxicillin terlarut
169,3266 mg x 10
900
= 1,8597 mg
7,6586 x 900 x 25
=
1000
% Amoxicillin
terlarut
= 172,3170 mg + 1,8597 mg
= 174,1768 mg
mgibuprofenterlarut
x 100
=
dosis pada etiket
=
174,1768 mg
x 100
200 mg
= 87,0884 %
% Amoxicillin terlarut
53,4206 %
85,0157 %
89,591 %
86,591 %
84,514 %
83,656 %
b
b