Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI GRANUL

&
EVALUASI TABLET
Aksal Eming Widiarta
F202303001
F1- Farmasi
Granul
 Granul merupakan gumpalan partikel –partikel yang lebih kecil umumnya berbentuk
tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih besar.
 Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual atau campuran serbuk
untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien dalam bentuk garnul yang lebih
besar dan lebih kuat daripada ukuran awal, sedangkan partikel awal masih dapat
diidentifikasi

Tujuan granulasi
Tujuan suatu sediaan diolah menjadi granul adalah :
 Untuk meningkatkan bobot jenis bulk secara keseluruhan
 Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free flowing)
 Mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan
 Mencegah terjadinya pemisahan akibat perbedaan bobot jenis dan pengempaan
 Untuk meningkatkan dan mengontrol kecepatan disolusi (wettability)
Pengaruh granulasi

1. Keseragaman bobot dalam pembuatan tablet yang disebabkan oleh aliran granul yang kurang
baik

2. Memberikan kelarutan pada massa tablet apabila menggranulasi dengan air pada zat aktif
yang larut air.

3. Kelengketan pada cetakan tablet saat dilakukan pencetakan, sehingga pada granulasi yang
kasar harus banyak dikurangi.

4. Granul yang teralalu halus dan kering akan menyebabkan tablet mudah hancur dan terbelah
efektifitas
Efektivitas dan hasil dari suatu granulasi dipengaruhi oleh:

Jumlah bahan pelicin Tipe bahan pelicin Besarnya ukuran obat


dan pengikat yang dan pengikat yang dan eksipien
digunakan digunakan

Efektvitas dan proses Kecepatan


pengadukan pengeringan.
Evaluasi granul
A. Kadar Air
 Alat : Heating Draying Oven
 Caranya
a. Timbang seksama 5,0 gram granul
b. Panaskan dalam lemari pengering sampai bobot konstan (105⁰ C) selama 2 jam
 Perhitungan

x 100
Wₒ=Bobot granul awal
W1=Bobot setelah pengeringan

 Persyaratan : 2-4%
B. Uji sifat alir
Uji sifat alir terdapat dua metode untuk mengujinya yang pertama dengan
metode corong dan kedua yaitu metode sudut istirahat. Prinsip dari metode sudut
istirahat ini yaitu pengukuran sudut yang terbentuk dari lereng tumbukan granul yang
mengalir bebas dari corong terhadap suatu bidang datar

 Alat : corong alat uji waktu alir


 Caranya :
1. Timbang seksama 25 gram granul tempatkan pada corong alat
2. Uji waktu alir dalam keadaan tertutup
3. Buka penutup biarkan granul mengalir
4. Lakukan sebanyak 3 kali
Kemudian untuk mengukur sudut istirahat dengan menghitung jari-jari dan tinggi dari
tumpukan granul setelah metode corong
5. Kemudian masukan rumus ,dan didapat α yang menentukan kecepatan alir dari suatu
granul tersebut
 Persyaratan : 100 gram granul waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik (>10 g/detik)
metode sudut istirahat mempunyai nilai α = arc tag h/r , diamana
α 25-35⁰= sangat mudah mengalir
α 30-38 ⁰= mudah mengalir
α > 38 ⁰ = kurang mengalir
C. Uji kompersibilitas
 Alat :Jolting Volumeter
 Caranya :
1. Timbang 100 gr granul masukan ke dalam gelas ukur dan dicatat vollumenya
2. Kemudian granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, cata volume
uji sebelum dimampatkan (Vo)
3. Volume setelah dimampatkan dengan penegetukan 500 kali (V)
 Perhitungan
I = x 100
Ket:
I = indeks kompersibilitas(%)
Vo = volume granul sebeum dimampatkan(mL)
V 500 = volume granul setelah dimampatkan sebanyak 500 kali ketuk (mL)

 Syarat : tidak lebih dari 20%


D. Distribusi ukuran partikel
 Alat : sieve shaker
 Caranya :
1. Masukan sejumlah 100 gram granul diletakan diatas ayakan yang telah tersusun dan ditata
2. Mulai dari ayakan mesh 20 sampai dengan ayakan mesh 100 pada alat sieve shaker
3. Setelah pengujian selesai , masing-masing ayakan ditimbang Kembali dan dihitung distribusi
granul pada tiap-tiap ayakan (%)
E. Bobot jenis
evaluasi granul dengan bobot jenis ini yaitu dengan mengetahui bobot jenis pada granul
tersebut , mulai bobot nyata , bobot mampat dan bobot sejati.
Evaluasi bobot jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat piknometer.

 Bobot jenis nayata

Diamana :
W= bobot granul
V= volume granul tanpa pemampatan
 Bobot jenis mampat

 Bobot jenis sejati

Dimana :
a= bobot piknometer kpsong
b= bobot piknometer + 1 gram granul
C= bobot piknometer + 1 gram granul + cairan pendispersi
D= bobot piknometer + cairan pendispersi
Evaluasi Tablet
A. Keseragaman ukuran tablet
Diameter tablet tidak leibh dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tablet
 Alat : jangka sorong
 Caranya: menggunakan 20 tablet kemudian diukur diameter dan ketebalan tablet
tersebut, kemudian di hitung rata-rata
B. Keseragaman bobot dan keseragaman kandungan
Farmakope Indonesia memberi aturan cara uji keseragaman bobot dan batas
toleransi yang masih dapat diterima ,yaitu tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat
kesergaman bobot yang ditetapkan.
 Alat : timbangan analitik
 Caranya:
1. Timbang 20 tablet satu per satu , hitung bobot rata-ratanya dan penyimpanan bobot rata-
ratanya. Persyaratan keseragaman bobot terpenuhi jika tidak lebih dari dua tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada
kolom A , dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata nya lebih
besar dari harga yang ditetapkan pada kolom B

2. Apabila tidak mencukupi dari 20 tablet dapat digunakan 10 tablet ,tidak satu tabletpun yang
bobotnya menyimpang lebih dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom B
Bobot rata-rata Penyimpangan
bobot rata-rata
A B
25 mg / kurang 15% 30%
26 mg- 150 mg 10% 20%
151 mg – 300 mg 7,5% 15%
Lebih dari 300 mg 5% 10%
C. Waktu Hancur
uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan
aktifnya terlarut sempurna . Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang
tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas.
Alat : disentregation tester
Caranya :
1. Tablet yang akan diuji ( sebanyak 6 tablet) dimasukan dalam tiap tube,
2. Ditutup dengan penutup dan dinaik –turunkan ke ranjang tersebut dalam medium air dengan
suhu 37⁰ ± 2⁰ C
3. Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik
4. Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur
 Persyaratan : waktu hancur untuk tablet tidsk bersalut adalah kurang dari 15 menit
untuk tablet salut gula dan salut nonenterik kurang dari 30 menit. Sementara untuk tablet
enteric tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam dan harus segera
hancur dalam medium basa.
D. Kekerasan
uji ini digunakan untuk mengetahui kekerasan tablet agar tidak terlalu rapuh atau
terlalu keras . Kekerasan tablet erat hubungannya dengan ketebalan tablet , bobot tablet, dan
waktu hancur tablet
 Alat : Hardness Tester
 Caranya : ambil 20 tablet ukur kekerasan menggunakan alat hardness tester , kemudian
hitung rata-rata dan standar deviation (SD)
 Pesryaratan : ukuran didapat pertablet minimal 4 kg/cm2 maksimal 10 kg/cm2
E. Keregasan ( friability)
friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang . Penentuan
kergasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapisi ( coating) .
Kerapuhan merupakan parameter yang menggambarkan kekuatan permukaan tablet dalam
melawan berbagai perlakuan yang menyebabkan abrasi pada permukaan tablet
Alat : Friability Tester
Caranya : tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu di bebas debukan dan
ditimbang. Tablet tersebut selanjutnya dimasukan ke dalam friabilator, dan di putar sebnyak 100
putaran ( 4 menit) . Tablet tersebut selanjutnya ditimbang Kembali dan dihitung persentase
kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan.
Persyartan : tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebi dari 1 %
F. Uji disolusi
disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa dari bentuk sediaan padat ke
dalam media pelarut .pelarut suatu zat aktif sangat penting artinya bagi ketersediaan suatu obat
sangat tergantung dari kemampuan zat tersebut melarut kedalam media pelarut sebelum
diserap ke dalam tubuh. Sedian obat yang harus diuji disolusinya adalah bentuk padat atau semi
padat , seperti kapsul, tablet atau salep.
Bagian- bagian pada alat
1. Motor pengaduk dengan kecepatan yang sudah diubah
2. Keranjang baja stainlees berbentuk silinder atau dayung untuk ditempelkan keujung batang
oengaduk
3. Bejana dari gelas atau bahan lain yang inert dan transparan dengan volume 1000 ml, bertutup
dan ditengahnya terdapat tempat untuk menempelkan pengaduk, dan ada lubang tempat
mengaduk pada tiga tempat ,dua untuk memindahkan sampel dan satu untuk menempatkan
thermometer
4. Penangas air yang sesuai untuk menjaga temperature pada media disolusi dalam bejana.
Alat uji disolusi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai