Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI SEDIAAN TABLET

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan uji fisik sediaan tablet

B. DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuktabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Farmakope Indonesia edisi
III).

Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak
mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet
adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya
lebih praktis dibanding sediaan yang lain. Selain mengandung bahan aktif, tablet
biasanya mengandung bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan
tambahan yang umum digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan
pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok. Bahan tambahan yang digunakan
pada pembuatan tablet harus inert , tidak toksik dan mampu melepaskan obat dalam
keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu.

Tablet yang dibuat kualitasnya telah ditentukan pada saat formulasi dibuat untuk
mengendalikan kualitas tablet yang dihasilkan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap
tablet yang dibuat. Evaluasi tablet, meliputi :
A. Keseragaman bobot
Keseragaman bobot, yaitu ukuran penyimpangan bobot tablet terhadap bobot rata-rata
dari sejumlah tablet yang masih diperolehkan menurut persyaratan yang ditentukan
F.I memberikan batasan penyimpangan dengan variasi berdasarkan bobot tablet yang
dikehendaki. Kontrol terhadap bobot tablet secara teratur dalam selang waktu
tertentu, pada proses penabletan, distribusi ukuran granul yang tidak normal akan
mengakibatkan granul mengalir kurang bebas, menimbulkan adanya kecenderungan
partikel-partikel granul memisah menjadi lapisan-lapisan dengan ukuran berbeda
selama mengalir melalui hopper pada saat penabletan, sehingga variasi bobot tablet
yang dihasilkan semakin bertambah. Variasi bobot minimum dengan granul
Bobot rata – rata Penyimpangan bobot rata – rata (%)
A B
≤ 25 mg 15 % 30 %
26 – 150 mg 10 % 20 %
151 – 300 mg 7,5 % 15 %
≥ 300 mg 5% 10 %
mempunyai ukuran diameter 400 mm sampai dengan 800 mm (Rawlins, 1977).
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan
sebagai berikut :
Timbang 20 tablet, hitung bobot rata – rata tiap tablet. Jika ditimbang satu per satu
tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang dari
bobot rata – ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu
tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih lebih besar dari bobot rata – ratanya dari
lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat
digunakan 15 tablet. Tidak satu tablet pun yang bobotnya menimpang lebih besar dari
bobot rata – rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu pun yang bobotnya
menyimpang lebih besar dari kolom B.

B. Kekerasan tablet
Kekerasan tablet, adalah suatu parameter yang menggambarkan ketahan tablet dalam
melawan tekanan mekanik seperti goncangan, tekanan dan kemungkinan terjadinya
keretakan tablet pada saat pembungkusan/pengepakan, pengangkutan dan
penyimpanan. Faktor yang dapat mempengaruhi kekerasan tablet antara lain metoda
granulasi, tekanan kompresi, kekrasan granul, serta macam, dan jumlah bahan
pengikat yang akan digunakan. Tablet yang baik mempunyai kekerasan antara 4-8 kg
(Parrott, 1971). Tablet yang pembuatannya melalui tahap granulasi kekarasan
dipengaruhi oleh ikatan yang terjadi antara partikel setelah tablet mengalami
pengempaan (Rawlins, 1977). Kekuatan peregangan tablet, dapat dihitung lewat
kekuatan tablet, yaitu jika beban yang diperlukan untuk menghancurkan tablet telah
dapat ditentukan. Apabila penentuan kekerasan tablet menggunakan arah diameter
tablet maka kekuatan peregangan tablet dapat dihitung melaui rumus :
2 Fd Dimana: σd=kekuatan peregangantablet
σd=
πDH

Fd=kekuatan yang diperlukan untuk menghancurkantablet


D=diameter tablet
H=ketebalantablet
Sedangkan bila penentuan kekrasan dari tebalnya tablet, rumus :
Dimana: σd=kekuatan peregangantablet
3 Ff D
σf =
4 D H2

F f =kekuatan yang diperlukan untuk menghancurkantablet


D=diameter tablet
1
D = jarak antara puncak tablet
H=ketebalantablet

Kerapuhan
Kerapuhan, yaitu parameter lain dari ketahanan tablet terhadap goncangan dan
pengikisan. Nilai kerapuhan yang baik menurut Parrot (1971, yaitu tidak boleh dari 1
%. Sedangkan menurut Gunsel dan Kanig (1976) nilai kerapuhan tidak boleh lebih
dari 0,8 %. Rumus perhitungan untuk kerapuhan :

W
B=100[1− ]
ω
Dimana : B=kerapuhan ( )
W =bobot setelah diputar ( dalam friability tester ) , setelah dibebasdebuka
ω=bobot mula−mula , setelah setelah dibebas debukan

Waktu hancur
Waktu hancur, yaitu waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet didalam media
yang sesuai. Sehingga tidak add lagi tablet yang tertinggal diatas kasa. Faktor yang
mempengaruhi antara lain sifat fisik granul, porositas dan kekerasan tablet. Semakin
besar kekerasan tablet waktu hancurnya semakin lama (Parrot, 1971).
Keseragaman kadar
Keseragaman kadar, yaitu parameter yang diperoleh dari penetapan kadar setiap tablet
dari sejumlah 20 tablet, dimana koefisien variasi hasil penetapan kadarnya dipakai
sebagai patokan keseragaman kadar memenuhi syarat jika koefisien variasi kurang
dari atau sama dengan 5% (Parrot,1971).
Keseragaman ukuran
Keseragaman ukuran meliputi diameter danketebalan tablet. Menurut FI ed. III,
diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dantidakkurangdari 1 1/3 tebal tablet.

Dapus :
- Departemen Kesehatan RI.1974. Farmakope Indonesia edisi III.Jakarta
- Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3th,
Burgess Publishing Company, Minneapolis. 76–82.
- Gunsel, W. C., and Kanig, J. L., 1976, Tablet in Lachman, L., Lieberman, H. A.,
Kanig J. L., (Editors) The Theory And Practices Of Industrial Pharmacy, 2 nd
Edition, Lea and febiger, Philadelpia.
- Rawlins, E.A., 1977, Textbook of Pharmaceutics, 295-299, Marcel Dekker Inc.,
New York and Basel.
-

Anda mungkin juga menyukai