Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UNDANG-UNDANG DAN ETIKA FARMASI

RANGKUMAN PEDOMAN DISIPLIN DAN KODE ETIK

Disusun oleh :
Muhammad Fermadianto (20344006)
Kelas : D Angkatan 40
Dosen : .Fauzi Kasim, Drs.M.Kes. Apt.

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
JAKARTA
2020
PENDALAMAN TENTANG PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER
NO 1
Butir Pedoman Disiplin : Melakukan Praktik Kefarmasian Dengan Tidak Kompeten
Contoh Penerapan Melakukan Pelayanan Kefarmasian Dengan Kompeten Dan
Dilapangan : Memberikan Informasi Ke Pasien Dengan Benar
Contoh Kemungkinan Memberikan informasi cara pemakaian yang salah ke pasien
Terjadinya Pelanggaran Sanksi
& Sanksi: 1. Pemberian peringatan tertulis;
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda
Registrasi Apoteker, atau Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat
Izin Kerja Apoteker;
dan/atau
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi
pendidikan apoteker.

NO 2
Butir Pedoman Disiplin : Membiarkan berlangsungnya praktek kefarmasian yang menjadi
tanggung jawabnya, tanpa kehadirannya, ataupun tanpa Apoteker
penggantidan/ atau Apoteker pendamping yang sah.
Contoh Penerapan Datang ke apotek setiap hari sesuai jam praktek dan atau
Dilapangan : mengambil apoteker pendamping untuk menggantikannya saat
tidak praktek di apotek
Contoh Kemungkinan Indra yang bekerja di Apotek AA sebagai APA (Apoteker
Terjadinya Pelanggaran Pengelola Apotek) dan hanya datang ke Apotek AA satu kali
& Sanksi: seminggu untuk memeriksa dan mengkontrol apotek tersebut,
sedangkan APING (Apoteker Pendamping) tidak berpraktik juga
Sanksi
Pemberian peringatan tertulis

NO 3
Butir Pedoman Disiplin : Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan tertentu dan/
atau tenaga-tenaga lainnya yang tidak memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut
Contoh Penerapan Mendelegasikan tugas ke tenaga teknis kefarmasian yang
Dilapangan : kompeten dan sudah diberikan pelatihan
Contoh Kemungkinan Tidak mendelegasikan pekerjaan di apotek ke lulusan sma yang
Terjadinya Pelanggaran tidak memiliki kompetensi di bidang kefarmasian
& Sanksi: Sanksi
Pemberian peringatan tertulis

NO 4
Butir Pedoman Disiplin : Membuat keputusan profesional yang tidak berpihak kepada
kepentingan pasien/masyarakat
Contoh Penerapan Membuat keputusan profesional yang berpihak kepada
Dilapangan : kepentingan pasien / masyarakat
Contoh Kemungkinan Memberikan obat atau produk yang mahal padahal ada obat /
Terjadinya Pelanggaran produk yang lebih terjangau harganya oleh pasien / masyarakat.
& Sanksi: Sanksi
Pemberian peringatan tertulis
NO 5
Butir Pedoman Disiplin : Tidak memberikan informasi yang sesuai,relevan dan “up to
date” dengan cara yang mudah dimengerti oleh
pasien/masyarakat,sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan
dan/ atau kerugian pasien.
Contoh Penerapan Memberikan informasi yang sesuai, relevan, dan “up to
Dilapangan : date”dengan cara yang mudah dimengerti oleh pasien /
masyarakat
Contoh Kemungkinan Memberikan informasi berbelit belit atau menggunakan istilah
Terjadinya Pelanggaran medis yang tidak dimengerti pasien / masyarakat
& Sanksi:

NO 6
Butir Pedoman Disiplin : Tidak membuat dan/atau tidak melaksanakan Standar Prosedur
Operasional sebagai Pedoman Kerja bagi seluruh personil di
sarana pekerjaan/pelayanan kefarmasian,sesuai dengan
kewenangannya
Contoh Penerapan membuat dan/atau tidak melaksanakan Standar Prosedur
Dilapangan : Operasional sebagai Pedoman Kerja bagi seluruh personil di
sarana pekerjaan/pelayanan kefarmasian,sesuai dengan
kewenangannya
Contoh Kemungkinan Tidak memantau kinerja personil apotek apakah sudah sesuai
Terjadinya Pelanggaran prosedur nya sehingga menyebabkan kesalahan dalam bekerja
& Sanksi:

NO 7
Butir Pedoman Disiplin : Memberikan sediaan farmasi yang tidak terjamin
‘mutu’,’keamanan’,dan ’khasiat/manfaat’ kepada pasien
Contoh Penerapan Memberikan sediaan farmasi yang terjamin
Dilapangan : ‘mutu’,’keamanan’,dan ’khasiat/manfaat’ kepada pasien
Contoh Kemungkinan Membeli obat dari distributor yang tidak resmi atau tempat yang
Terjadinya Pelanggaran tidak memiliki perijinan.
& Sanksi: Sanksi
1. Pemberian peringatan tertulis
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat
Tanda Registrasi Apoteker, atau Surat Izin Praktik
Apoteker, atau Surat Izin Kerja Apoteker;

NO 8
Butir Pedoman Disiplin : Melakukan pengadaan (termasuk produksi dan distribusi) obat
dan/atau bahan baku obat, tanpa prosedur yang berlaku,sehingga
berpotensi menimbulkan tidak terjaminnya mutu,khasiat obat.
Contoh Penerapan Melakukan pengadaan (termasuk produksi dan distribusi) obat
Dilapangan : dan/atau bahan baku obat, sesuai prosedur yang berlaku,sehingga
berpotensi menimbulkan tidak terjaminnya mutu,khasiat obat.
Contoh Kemungkinan Melakukan distribusi obat tidak sesuai dengan cara distribusi obat
Terjadinya Pelanggaran yang baik
& Sanksi: Sanksi
Pemberian peringatan tertulis
NO 9
Butir Pedoman Disiplin : Tidak menghitung dengan benar dosis obat, sehingga dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugian kepada pasien.
Contoh Penerapan menghitung dengan benar dosis obat, sehingga dapat
Dilapangan : menimbulkan kerusakan atau kerugian kepada pasien.
Contoh Kemungkinan Salah menghitung dosis obat pada resep sehingga menyebabkan
Terjadinya Pelanggaran efek samping ke pasien
& Sanksi: Sanksi
1. Pemberian peringatan tertulis;
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda
Registrasi Apoteker, atau Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat
Izin Kerja Apoteker;
dan/atau
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi
pendidikan apoteker.

NO 10
Butir Pedoman Disiplin : Melakukan penataan,penyimpanan obat tidak sesuai standar,
sehingga berpotensi menimbulkan penurunan kualitas obat.
Contoh Penerapan Melakukan penataan,penyimpanan obat sesuai standar, sehingga
Dilapangan : berpotensi menimbulkan penurunan kualitas obat.
Contoh Kemungkinan Menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung
Terjadinya Pelanggaran sehingga terjadi penurunan kualitas dari obat tersebut
& Sanksi: Sanksi
Pemberian peringatan tertulis

NO 11
Butir Pedoman Disiplin : Menjalankan praktik kefarmasian dalam kondisi tingkat
kesehatan fisik ataupun mental yang sedang terganggu sehingga
merugikan kualitas pelayanan profesi.
Contoh Penerapan Menjalankan praktik kefarmasian dalam kondisi tingkat
Dilapangan : kesehatan fisik ataupun mental yang sehat
Contoh Kemungkinan Kerja dalam kondisi tidak sehat sehingga kinerja kurang
Terjadinya Pelanggaran maksimal.
& Sanksi:

NO 12
Butir Pedoman Disiplin : Dalam penatalaksanaan praktik kefarmasian, melakukan yang
seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan yang
seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab
profesionalnya, tanpa alasan pembenar yang sah, sehingga dapat
membahayakan pasien
Contoh Penerapan Dalam penatalaksanaan praktik kefarmasian, melakukan yang
Dilapangan : seharusnya dilakukan atau tidak melakukan yang seharusnya
dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, tanpa
alasan pembenar yang sah, sehingga dapat membahayakan pasien
Contoh Kemungkinan kesepakatan yang dilakukan oleh pihak Apotek  dan
Terjadinya Pelanggaran PBF (Pedagang Besar Farmasi), dimana keduanya mengadakan
& Sanksi: perjanjian kerjasama yang diwakili oleh APJ agar mendapatkan
keuntungan lebih dibanding melalui prosedur norma
Sanksi 1. Pemberian peringatan tertulis;
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda
Registrasi Apoteker, atau Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat
Izin Kerja Apoteker
NO 13
Butir Pedoman Disiplin : Melakukan pemeriksaan atau pengobatan dalam pelaksanaan
praktik swa-medikasi (self medication) yang tidak sesuai dengan
kaidah pelayanan kefarmasian
Contoh Penerapan Melakukan pemeriksaan atau pengobatan dalam pelaksanaan
Dilapangan : praktik swa-medikasi (self medication) yang sesuai dengan
kaidah pelayanan kefarmasian
Contoh Kemungkinan
Terjadinya Pelanggaran
& Sanksi:

NO 14
Butir Pedoman Disiplin : Memberikan penjelasan yang tidak jujur, dan/ atau tidak etis,
dan/atau tidak objektif kepada yang membutuhkan
Contoh Penerapan Memberikan penjelasan yang jujur, dan/ atau etis, dan/atau
Dilapangan : objektif kepada yang membutuhkan
Contoh Kemungkinan Tidak memberikan informasi obat sesuai manfaatnya yang
Terjadinya Pelanggaran sebenarnya
& Sanksi:

NO 15
Butir Pedoman Disiplin : Menolak atau menghentikan pelayanan kefarmasian terhadap
pasien tanpa alasan yang layak dan sah
Contoh Penerapan Melakukan pelayanan kefarmasian terhadap pasien yang layak
Dilapangan : dan sah
Contoh Kemungkinan Memilih-milih pasien untuk diberikan pelayanan kefarmasian
Terjadinya Pelanggaran
& Sanksi:

NO 16
Butir Pedoman Disiplin : Membuka rahasia kefarmasian kepada yang tidak berhak
Contoh Penerapan Merahasiakan informasi kefarmasian kepada yang tidak berhak
Dilapangan :
Contoh Kemungkinan Memberikan informasi identitas pasien di resep kepada sales
Terjadinya Pelanggaran distributor atau medrep untuk keperluan promosi obat ..
& Sanksi: Sanksi
1. Pemberian peringatan tertulis;

NO 17
Butir Pedoman Disiplin : Menyalahgunakan kompetensi Apotekernya
Contoh Penerapan Tidak menyalahgunakan kompetensi Apotekernya
Dilapangan :
Contoh Kemungkinan Melakukan kerjasama sepihak dengan sales obat untuk
Terjadinya Pelanggaran mendapatkan keuntungan pribadi
& Sanksi: Pemberian peringatan tertulis
NO 18
Butir Pedoman Disiplin : Membuat catatan dan/atau pelaporan sediaan farmasi yang tidak
baik dan tidak benar
Contoh Penerapan Membuat catatan dan/atau pelaporan sediaan farmasi yang baik
Dilapangan : dan benar
Contoh Kemungkinan Memanipulasi data pelaporan pemakaian narkotika dan
Terjadinya Pelanggaran psikotropika
& Sanksi: Sanksi pemberian peringatan tertulis

NO 19
Butir Pedoman Disiplin : Berpraktik dengan menggunakan Surat Tanda Registrasi
Apoteker (STRA) atau Surat Izin Praktik Apoteker/Surat Izin
kerja Apoteker (SIPA/SIKA) dan/atau sertifikat kompetensi yang
tidak sah.
Contoh Penerapan Berpraktik dengan menggunakan Surat Tanda Registrasi
Dilapangan : Apoteker (STRA) atau Surat Izin Praktik Apoteker/Surat Izin
kerja Apoteker (SIPA/SIKA) dan/atau sertifikat kompetensi yang
sah.
Contoh Kemungkinan APJ juga menjadi Penanggung Jawab (PJ) pada Pedagang Besar
Terjadinya Pelanggaran Farmasi C. Sedangkan , diatur dalam peraturan tersebut bahwa
& Sanksi: SIPA atau SIKA hanya boleh untuk satu fasilitas kefarmasian,
artinya satu apoteker hanya boleh memiliki Surat Izin Praktik
Apoteker (SIPA) dan Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) untuk
bekerja di dua tempat yang berbeda, hanya untuk satu tempat dan
satu profesi saja.
Sanksi
1. Pemberian peringatan tertulis;
2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda
Registrasi Apoteker, atau Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat
Izin Kerja Apoteker;
dan/atau
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi
pendidikan apoteker.

NO 20
Butir Pedoman Disiplin : Tidak memberikan informasi, dokumen dan alat bukti lainnya
yang diperlukan MEDAI untuk pemeriksaan atas pengaduan
dugaan pelanggaran disiplin
Contoh Penerapan memberikan informasi, dokumen dan alat bukti lainnya yang
Dilapangan : diperlukan MEDAI untuk pemeriksaan atas pengaduan dugaan
pelanggaran disiplin
Contoh Kemungkinan Memberikan informasi bohong dan tidak benar
Terjadinya Pelanggaran
& Sanksi:
NO 21
Butir Pedoman Disiplin : Mengiklankan kemampuan / pelayanan atau kelebihan
kemampuan/ pelayanan yang dimiliki yang tidak benar atau
menyesatkan
Contoh Penerapan Mengiklankan kemampuan / pelayanan atau kelebihan
Dilapangan : kemampuan/ pelayanan yang dimiliki yang benar
Contoh Kemungkinan
Terjadinya Pelanggaran
& Sanksi:

NO 22
Butir Pedoman Disiplin : Membuat keterangan farmasi yang tidak didasarkan kepada hasil
pekerjaan yang diketahuinya secara benar dan patut.
Contoh Penerapan Membuat keterangan farmasi yang didasarkan kepada hasil
Dilapangan : pekerjaan yang diketahuinya secara benar dan patut.
Contoh Kemungkinan
Terjadinya Pelanggaran
& Sanksi:
PENDALAMAN TENTANG KODE ETIK APOTEKER

NO BUTIR- BUTIR PASAL KODE ETIK CONTOH CONTOH UPAYA UNTUK


PENERAPAN PELANGGARAN DAN PENINGKATAN
DILAPANGAN SANKSI KEPATUHAN
1 Sumpah / janji Apoteker Setiap Apoteker Tidak jujur memberikan Pemberian Peringatan
harus menjunjung informasi obat ke pasien Tertulis
tinggi, menghayati
dan mengamalkan
sumpah apoteker
2 Menghayati dan mengamalkan Kode Etik Apoteker Setiap Apoteker Memberikan informasi Pemberian peringatan
harus berusaha identitas pasien kepada tertulis
dengan sungguh- orang yang tidak
sungguh menghayati seharusnya
dan mengamalkan
kode etik Apoteker
Indonesia
3 Menjalankan profesi sesuai SKAI dengan prinsip Setiap Apoteker Tidak memberikan obat Pemberian Peringatan
kemanusiaan harus senantiasa yang mahal padahal ada Tertulis
menjalankan obat dengan harga
profesinya sesuai dibawahnya
Kompetensi
Apoteker Indonesia
serta selalu
mengutamakan dan
berpegang teguh
kepada prinsip
kemanusiaan dalam
melaksanakan
kewajibannya
4 Mengikuti perkembangan kefarmasian/kesehatan Setiap Apoteker Salah menginformasikan Kembali melakukan
harus selalu aktif cara pakai obat yang baru pembelajaran
mengikuti karna tidak
perkembangan di mengetahuinya
bidang kesehatan
pada umumnya dan
dibidang farmasi
pada khususnya
5 Menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri Melakukan Membuat pengadaan obat Pemberian Peringatan
pengadaan barang yang kerjasama dengan Tertulis
sesuai kebutuhan medrep padahal obat tsb
dan kepentingan jarang terjual demi
pasien dan mendapatkan uang tips
masyarakat
6 Berbudi luhur dan menjadi contoh Seorang Apoteker Judes atau kasar Pemberian Peringatan
harus berbudi luhur terhadap pasien Tertulis
dan menjadi contoh
yang baik bagi
orang lain
7 Menjadi sumber informasi Seorang Apoteker Tidak memberikan Pemberian Peringatan
harus menjadi informasi obat ke pasien Tertulis
sumber informasi saat pelayanan
sesuai dengan kefarmasian
profesinya
8 Mengikuti perkembangan peraturan perundangan Seorang Apoteker Tidak membuat papan Pemberian Peringatan
harus aktif reklame praktik apoteker Tertulis
mengikuti sesuai ketentuan
perkembangan
peraturan
perundang-
undangan dibidang
kesehatan pada
umumnya dan
dibidang farmasi
pada khususnya.
9 Mengutamakan kepentingan masyarakat dan Setiap apoteker Memaksa kehendak Pemberian Peringatan
menghormati hak azasi harus mementingkan terhadap pasien untuk Tertulis
kepentingan membeli obat yang tidak
masyarakat dan begitu diperlukan oleh
menghormati hak pasien
azasi
10 Memperlakukan teman sejawat Setiap Apoteker Sesama teman sejawat Pemberian Peringatan
harus tidak akur Tertulis
memperlakukan
teman sejawatnya
sebagaimana ia
sendiri ingin
diperlakukan
11 Saling mengingatkan dan saling menasehati Sesama Apoteker Ada teman sejawat yang Pemberian Peringatan
harus selalu saling melanggar kode etik Tertulis
mengingatkan dan tidak diingatkan tetapi
saling menasehati ikut melakukan
untuk mematuhi pelanggaran juga
ketentuan-ketentuan
Kode Etik
12 Meningkatkan kerja sama yang baik sesama apoteker Setiap Apoteker Bekerja masing-masing Pemberian Peringatan
harus saat bekerja , tidak Tertulis
mempergunakan terjalinnya komunikasi
setiap kesempatan yang abik antar teman
untuk meningkatkan
kerja sama yang
baik sesama
Apoteker didalam
memelihara
keluhuran martabat
jabatan kefarmasian,
serta mempertebal
rasa saling
mempercayai
didalam menunaikan
tugasnya
13 Hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai Setiap Apoteker Tidak menjalin hubungan Pemberian Peringatan
dan menghormati nakes lain harus kerja yang baik dengan Tertulis
mempergunakan dokter dan perawat di
setiap kesempatan rumah sakit
untuk membangun
dan meningkatkan
hubungan profesi,
saling mempercayai,
menghargai dan
menghormati
sejawat petugas
kesehatan lainnya
14 Menjauhkan diri dari yang dapat mengakibatkan Setiap Apoteker Memberikan informasi Pemberian Peringatan
berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat hendaknya yang berlebihan ke Tertulis
pada nakes lain menjauhkan diri dari pasien tentang kesalahan
tindakan atau dokter atau bidan saat
perbuatan yang menuliskan resep
dapat
mengakibatkan
berkurangnya/hilang
nya kepercayaan
masyarakat kepada
sejawat petugas
kesehatan lainnya
15 Bersungguh sungguh menghayati dan mengamalkan Setiap Apoteker Tidak mengamalkan Pemberian Peringatan
KEAI bersungguh-sungguh dengan baik kode etik Tertulis
menghayati dan apoteker.
mengamalkan Kode
Etik Apoteker
Indonesia dalam
menjalankan tugas
kefarmasiannya
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai