Anda di halaman 1dari 25

Bacillus anthracis

Penyebab penyakit anthraks.


Diisolasi pertama kali tahun 1877 oleh
Robert Koch
Ciri-ciri B.antrachis
Batang lurus dengan
ujung persegi
Ukuran 1 x 3-4
mikrometer
Ciri-ciri…
Penataan berantai
Membentuk spora
sentral
Gram positif
Non motil
Dapat membentuk
kapsul
Sifat pertumbuhan
 Tumbuh pada media sederhana dengan koloni
berbentuk bulat
 Aerob, suhu 37 C, pH 7,4
 Permukaan koloni seperti bulu dengan tepi tidak rata
 Pada BAP tidak menunjukkan hemolisa
 Mampu meragikan glukosa, maltosa dan sukrosa.
 Tidak meragikan manitol, laktosa dan galaktosa
 Spora tahan terhadap panas kering dan desinfektan
kimia. Spora dalam kondisi kering tahan selama
betrtahun-tahun
Sifat pertumbuhan
Patogenesis
 Toksin anthraks tersusun atas 3 protein:
protective antigen (PA), edema factor (EF),
dan Lethal Factor (LF).
 Mekanisme : PA berikatan dg reseptor
spesifik pd sel mbntk sal membran sebagai
media msuknya EF dan LF.
 PA dan EA --> toksin edema
 PA dan LF --> toksin lethal menyebabkan
kematian pada hewan.
Gambaran klinik
 Antraks kulit, penularan Antraks pernafasan, penularan
melalui luka pada kulit (95%) melalui saluran pernafasan (5%)
 terjadi pada lengan, wajah Periode ingkubas sampai 6
dan leher. minggu
 1-7 hari setelah infeksi--> Terjadi nekrosis hemoragik dan
papul pruritik edema mediastinum
Nyeri substernal, efusi pleura
 Tahap : bintik kecil--papul-- dan batuk.
vesikel--pustul--ulkus 85-90% pasien mengalami
nekrotik. kematian
 Ciri khas terdapat eschar
ditengah tonjolan.
 20% pasien mengalami
kematian.

•Antraks gastrointestinal sangat jarang terjadi, menyebar lewat


makanan yang dimakan.Gejala : nyeri perut, muntah dan diare
berdarah
Keadaan penyakit anthraks
Terapi dan pencegahan
Terapi Pencegahan
• Pembuangan bangkai
 Antraks kulit : Penisiin
hewan deg membakar atau
 Antraks pernafasan : mengubur pada sumur yang
Penisilin ditambah dalam disertai kapur
• Dekontaminasi produk-
dengan gentamisisn
produk hewan
atau streptomisin • Baju pelindung dan sarung
 Sebagai alternatif dapat pelindung waktu menangani
diganti dengan bahan yang mungkin
tercemar
doksisiklin, eritromisin,
• Imunisasi aktif dengan
atau siprofloksasin. vaksin.
Chlostridium tetani

Penyebab penyakit tetanus


Dilaporkan pertama kali oleh
Kitasato 1889
Ciri-ciri C. tetani
Berbentuk batang panjang Gram positif
Membentuk spora terminal (drum stick
appearance)
Motil dengan flagela peritrikus
Tidak membentuk kapsul
Sifat pertumbuhan
 Tumbuh dalam suasana anaerob mutlak
 Tidak meragikan karbohidrat
 Pembentukan spora umumnya 2 hari pada
suhu 37 C.
 Bila ditumbuhkan pada beef infusion yg
mengandung kasein, glukosa, karbohidrat,
potasium, magnesiaum dan fosfat -->
menghasilkan toksin yang banyak
Patogenesis
 C. tetani menghasilkan toksin tetanospasmin
yang dapat menyerang saraf pusat dan
mengakibatkan spasmodik.
 Untuk menmbulkan tetanus diperlukan beberapa
syarat:
 Adanya luka yg kecil dan dalam yg terkontaminasi
C.tetani
 Pada tempat luka potensial redoks rendah
 Adanya jaringan nekrosis pada tempat luka
 Adanya kuman aerob yang bersimbiose dengan
C.tetani
Gambaran klinik
 Masa ingkubasi 4 hari - beberapa minggu
 Terjadi kejang otot disekitar luka-->otot
rahang (trismus/lockjaw)--> spasme otot
pernafasan dan otot menelan.
 Kombinasi antara trismus dengan spasme
otot--> sardonic smile (muka kera)
 Kematian terjadi oleh karena kegagalan
pernafasan
Keadaan infeksi tetanus

Lokasi infeksi

Sardonik smile
spasmodik
Pencegahan dan pengobatan
Karena pengobatan tetanus tidak
memuaskan maka dilakukan kombinasi
dengan pencegahan dan pengobatan:
Imunisasi aktif dengan toksoid (ATS)
Perawatan yang baik pd luka yg
terkontaminasi tanah dsb.
Pemakaian antitoksin sebagai pencegahan
Pemberian antibiotik penisilin
……
Antitoksin dapat diberikan secara
intramuskuler dengan dosis 250-500
unit selama 2-4 minggu
Penderita yang sudah mengalami gejala
tetanus dapat diberikan obat pelemas
otot, sedativa dan bantuan ventilasi
Mycobacterium tuberculosa

Penyebab penyakit TBC


Diisolasi pertama kali oleh Robert Koch
(1882)
Ciri-ciri M. tuberculosa
 Berbentuk batang
langsing, lurus atau
sedikit bengkok
dengan ujung
tumpul
 Panjang 1-4
mikrometer dan
lebar 0,2-0,5
mikrometer
Ciri-ciri….
 Tidak bergerak
 Tidak membentuk
kapsul
 Tidak membentuk
spora
 Pewarnaan bersifat
Gram positif
Sifat pertumbuhan
 Tumbuh baik pada suhu 37 C, pH 6,8
 Waktu ingkubasi pertumbuhannya 3 - 8 minggu
 Pada media buatan, generating time = 20-24 jam,
dapat dipercepat menjadi 13-15 jam dengan
penambahan serum sapi.
 Biakan M.TBC masih dapat hidup dalam suhu 37 C
selama 12 tahun tanpa kehilangan virulensinya
 Dalam sputum kering tahan selama 6-8 bulan, bila
terkena sinra matahari langsung tahan sampai 20-30
jam.
Gambaran Klinik
 Gejala yang timbul
adalah demam, batuk
berkepanjangan, sesak
nafas, nyeri dada dan
malaise (tidak nafsu
makan), berat badan
menurun, kelelahan,
kelemahan. Batuk
berdarah akibat adanya
lesi (luka)
Lokasi infeksi tuberculosis
Terapi
 Perbaikan keadaan fisik dengan istirahat dan
makan bergizi
 Colaps therapy atau tindakan pembedahan
 Pengobatan dengan antibiotik:
 Obat lini pertama : INH, Streptomisin, etambutol,
dan rifampisin
 Obat lini kedua : pirazinamid, sikloserin, p-amino
asam salisilat (PAS) dan etionamid
Waktu yang diperlukan adalah 18-24 bulan.
TABLE 3
Treatment Regimens for Patients with Culture-Positive Pulmonary Tuberculosis Caused by Drug-
Susceptible Organisms
Evidence
Initiation phase Continuation phase rating*
Length
of
Dosage and Dosage and therapy
minimal minimal (total
Agents duration Agents duration doses) HIV- HIV+
ISONIAZID (INH), ONCE ISONIAZID ONCE 26 A (I) A (II)
RIFAM PIN DAILY AND DAILY FOR WEEKS
(RIFADIN), FOR 8 RIFAM PIN 18 WEEKS (130 TO
PYRAZINAMIDE, WEEKS (56 (126 182)
ETHAMBUTOL DOSES) DOSES)
(MYAMBUTOL) OR OR
FIVE FIVE
TIMES PER TIMES PER
WEEK FOR WEEK FOR
8 WEEKS 18 WEEKS
(40 (90
DOSES)†‡ DOSES)†‡

ISONIAZID TWICE 26 A (I) A


AND WEEKLY WEEKS (II)§
RIFAM PIN FOR 18 (76 TO
WEEKS (36 92)
DOSES)

ISONIAZID ONCE 26 B (I) E (I)


AND WEEKLY WEEKS
RIFAP ENTINE FOR 18 (58 TO
(PRIFTIN)|| WEEKS (18 74)
DOSES)

Anda mungkin juga menyukai