SOLID
PRAKTIKUM I
Di Susun Oleh :
Nama : Nila Apriyana
NIM : 34210379
Kelas : A/DF/III
Kelompok :A
Instruktur :apt. Ari Wahyudi, S.Farm.,M.Pharm.
YOGYAKARTA
2022
PERCOBAAN I
A. Tujuan
B. Dasar teori
sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi
dalam fase cair. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III (1979 : 32) suspensi
adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam fase cairan pembawa. Suspensi juga dapat
1. Bahan obat tidak larut tapi masih dikehendaki dalam bentuk cair,
misalnya: untuk pasien yang tidak bisa menelan tanlet atau kapsul.
3. Untuk obat tertentu, rasa dalam bentuk suspensi lebih enak daripada
A. Stabilitas Suspensi
partikel. Cara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas
1. Ukuran partikel.
tersebut serta daya tekan keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara
hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas
2. Kekentalan (viscositas)
tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar , maka
partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering
terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi
yang singkat.
4. Sifat/muatan partikel
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada
yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah
dimana partikel tidak mengalami agregasi dan tetap terdistribusi merata. Bila
saling melekat oleh suatu kekuatan untuk membentuk agregat dan selanjutnya
1. Ukuran partikel
2. Sedikit banyaknya pergerakan partikel
3. Tolak menolak antar partikel karena adanya muatan listrik pada partikel
4. Konsentrasi suspensoid
1. Sistem flokulasi
Partikel yang terflokulasi adalh terikat lemah, cepat mengendap, dan pada
Sifat-sifatnya:
(kumpulan partikel)
Dalam sistem ini biasanya mencegah pemisahan tergantung pada partikel padat
2. Sistem deflokulasi
Sifat-sifatnya:
flokulasi yang baik adalah tidak ada perubahan atau penambahan endapan
dari menit akhir perhitungan dengan volume sedimentasi pada waktu tak
terhingga.
mengendap secara cepat dan menghasilkan endapan dan cairan yang jernih. Untuk
suatu saat dengan volume endapan mula-mula yang merupakan harga volume dari
pengendapan.
Rumus :
𝑉𝑢
F=𝑉𝑜
Dimana :
F : volume pengendapan
suspensi terflokulasi dengan volume pengendapan suspensi yang sama jika suspensi
𝑉~
F>𝑉𝑜
Pemerian : Serbuk putih sampai agak kuning tidak berbau atau Hampir
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,mudah larut dalam asam Mineral
2. Alcl (RPS:319)
bentuk pellet.
1. Sulfadiazina
3. AICI
4. Air Suling
B. Cara Kerja
Formula A B C D E
Sulfadiazina ( gram ) 2 2 2 2 2
DSS ( mg) 20 20 20 20 20
Alcl3 (mg ) - 2 4 6 10
Aquadest ad (ml) 20 20 20 20 20
2. Cara pembuatan :
Dispersi kemudian dituang ke dalam tabung reaksi berskala ditambah air suling
20ml, digojog homogen.
Tempatkan tabung dalam rak. Catat tinggi pengenapan pada waktu tertentu :
0:5:10: 15:20:25: 30 dan 60 menit. Amati pula supernatannya.
Tentukan suspensi yang deflokasi dan suspensi yang flokulasi serta gambarkan
grafik waktu vs harga F untuk kelima formula tersebut