SEMI SOLID
PRAKTIKUM III
PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN SIRUP
Di Susun Oleh :
Nama : Nila Apriyana
NIM : 34210379
Kelas : A/DF/III
Kelompok : A
Instruktur : apt. Ari Wahyudi, S.Farm.,M.Pharm.
Pembuatan sirup
I. TUJUAN
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, Sirup adalah sediaan cair berupa
larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak
kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang
mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995).
Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat
atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah
a. PH, Sejumlah besar zat kemoterapi modern adalah asam lemah atau basa
lingkungannya.
bercampur dengan air dimana dalam pelarut tersebut obat mempunyai kelarutan
yang baik.
larut dsalam air secara spontanke dalam larutan air dari suatu sabun atau
f. Hidrotopi
g. Modifikasi kimia obat. Banyak obat yang sukar larut dapat dimodifikasi
a. Pemanis
laktosa
b. Pengawet antimikroba
jamur.
pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup.
yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma ini harus sesuai dengan
rasa sediaan sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk diberi aroma
citrus.
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi
dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran
e. Kosolven
kelarutan.
a. Viskositas
Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang
bila lebih tinggi akan terjadi pengkristalan, tetapi bila lebih rendah
menjadi glukosa dan fruktosa ) dan bila sirup yang bereaksi asam
i. Bila kadar sakarosa turun karena inversi, maka jamur dapat tumbuh.
Bila dalam resep, sirup diencerkan dengan air dapat pula ditumbuhi
jamur.
l. Bila cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap maka
pembawa yang memberikan rasa enak pada obat yang ditambahkan kemudian,
standar untuk sirup obat, yaitu sirup yang mengandung bahan terapeutik atau
bahan obat. Sirup obat dalam perdagangan dibuat dari bahan-bahan awal yaitu
Jenis obat yang diberikan dalam bentuk sirup-sirup obat yang sering
ditemukan adalah antitusif dan antihistamin. Ini tidak berarti bahwa jenis obat-
obat lainnya tidak ada yangdiformula menjadi sirup, tentu saja banyak macam zat-
zat obat dapat ditemukan dalam bentuk sirup dalam compendia resmi dan diantara
lain dalam jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatnyakelarutan obat dan
66%, kecuali dinyatakan lain. Larutan gula yang encer, merupakan medium
pertumbuhan bagi jamur, ragi, dan bakteri (Anief,1994). Ada tiga macam sirup
yaitu:
1. Sirup simpleks mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v.
2. Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat
3. Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau
penyedap lain. Tujuan pengembangan sirup ini adalah untuk menutupi rasa
disamping airmurni dan semua zat – zat obat yang ada seperti gula, biasanya
sukrosa atau pengganti gulayang digunakan untuk memberi rasa manis dan
paling sering dibuat dengan satu dari empat cara umum, tergantung dari sifat
3. Penambahan sukrosa pada cairan obat yang dibuat atau pada cairan yang
diberi rasa.
Nipagin, dan aquadestilata. Parasetamol yang akan dibuat sediaan sirup untuk
anak-anak yaitu sirup parasetamol non alkoholik. Masalah yang dihadapi dalam
memiliki struktur seperti di atas memiliki kelarutan dalam air (1:70), propilen
berasap
Kelarutan :-
mempunyai rasa
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselen
3. Corong kaca
4. Gelas beker
5. Gelas ukur
6. kertas saring
8. Piknometer
9. timbangan analitik
10. Viscometer.
2. Aquadest ad 60 mL
4. Essence qs
5. Pewarna qs
6. Propilenglikol 7 mL
a. Cara pembuatan
Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dan mengkalibrasi botol 60 mL.
Mengukur etanol 70% sebanyak 5 mL - 10 mL, dimasukkan ke dalam mortir untuk melarutkan
parasetamol, diaduk sampai larut.
Timbang asam benzoat, setelah itu dimasukkan ke dalam mortir,aduk hingga tercampur dengan
bahan lainnya.
sirupus simplex dimasukkan ke dalam mortir dan ditambahkan dengan pewarna dan essence yang
diinginkan diaduk sampai homogen.
Memasukkan semua bahan yang ada di dalam mortir ke dalam corong yang sudah dilapisi dengan
kertas saring.
Memasukkan hasil sirup yang disaring ke dalam botol, menambahkanaquadest sampai tanda batas
kalibrasi.
b. Evaluasi Sediaan
1. Pemeriksaan Organoleptis
a. Memeriksa sirup yang telah dibuat yang meliputi bau, warna, dan rasa
b. Kelarutan (Pemerian dikatakan baik, jika warna sirup tidak berubah dan
2. Uji pH
a. Menyiapkan pH meter,
berisi air es
4. Uji Viskositas
c. Disedot dari lubang yang kecil, hingga air naik sampai batas tanda atas
e. Dicatat waktu air turun dari batas atas hingga batas bawah.
5. Uji kejernihan
A. Uji organoleptic
Sediaan Sirup
Bentuk Cair
Bau Jeruk
Rasa Manis
tembus cahaya.
B. Uji viskositas
Percent : 0,1%
: 10 cp
No Penimbangan Bobot
= 38,06 – 27,58
= 10,48 gr
kosong )
= 38,83 gr – 27,58 gr
= 11,25 gr
g/ml)
ρ sampel 1, 1 25 gr
Berat jenis sampel (d) = ρ air
= 1 , 0 48 = 1,073
VII. PEMBAHASAN
sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Zat aktif yang
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
tabung Reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan suatu zat. Corong kaca
digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit atau dalam
dan dapat membantu memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lain.
Beaker Glass digunakan sebagai tempat cairan, gelas ukur yang berfungsi
yang pertama yaitu siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
dan mengkalibrasi botol 60 mL. Lalu timbang parasetamol, masukkan ke
dalam mortir untuk melarutkan parasetamol, diaduk sampai larut, lalu ukur
semua bahan yang ada di dalam mortir ke dalam corong yang sudah
dilapisi dengan kertas saring, masukkan hasil sirup yang disaring ke dalam
melakukan Uji Bobot Jenis Langkah yang dilakukan yaitu siapkan alat
bak yang berisi air essetelah itu ukur hingga suhunya mencapai 20°C isi
ditimbang dan dicatat hasilnya. Untuk Uji Viskositas yang dilakukan yaitu
menyiapkan Alat dan bahan lalu masukkan 10 ml air pada lubang yang
besar pada viscometer Ostwald, sedot dari lubang yang kecil, hingga air
Dalam praktikum kali ini ada beberapa uji yang dilakukan untuk
mengevaluasi hasil dari sediaan yang telah dibuat, antara lain adalah :
dalam penerapan mutu, dalam hal ini yang dilihat adalah warna, bau,
2. Uji pH Dalam uji kali ini menggunkan bantuan alat pH meter untuk
mengetahui apakah pH obat sudah sesuai atau belum dengan apa yang
4.
sediaan sirup. Nilai viskositas yang baik yaitu antara 10- 30 cp. Pada
percobaan ini, didapat hasil viskositas pada sediaan sirup yaitu 10 cP,
4. Pemeriksaan BJ Uji yang dilakukan yaitu uji bobot jenis. Uji bobot
kemudian piknometer diisi air dan ditimbang kembali. Untuk uji bobot
1,198 g/mL (Ansel, 2014). Sementara hasil uji bobot jenis yang
cairan yang tumpah yang membuat hasil bobot jenis dari sediaan lebih
didalamnya.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih
dari 66%.
2. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan
sediaan tidak terlalu jernih tapi masih bisa tembus cahaya, untuk
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh . 1997 . Ilmu Meracik Obat . Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas
Press
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1979 . Farmakope Indonesia Edisi
III Jakarta : Dekpes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1995 . Farmakope Indonesia Edisi
IV . Jakarta : Dekpes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978 . Formularium Nasional Edisi 2
Jakarta : Dekpes RI
Syamsuni . 2007 . Ilmu Resep . Jakarta : EGC
LAMPIRAN