KELOMPOK IV
3. FAJRIATIN (171040400154)
5. MISBAHUDDIN A (171040400169)
04FARE003
2019
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran konsolven.
Beberapa contoh sediaan larutan oral, antara lain: Sirup adalah sediaan pekat
dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan
pewangi dan zat obat. Komponen-komponen dari sirup : (1) gula, biasanya
sukrosa atau pengganti gula yang digunakan untuk memberi rasa manis dan
sediaan padat seperti tablet atau kapsul, sehingga lebih cocok untuk
pemberian pada bayi, anak-anak, dan usia lanjut yang susah menelan obat
dalam bentuk kapsul atau tablet. Sediaan tablet atau kapsul dihindari untuk
anak kurang dari 5 tahun. Disamping itu, larutan juga memberikan efek yang
lebih cepat karena obat cepat di absorbsi tanpa mengalami proses disintegrasi
dan pelarutan karena sudah berada dalam bentuk larutan. Untuk pemakaian
luar , larutan lebih mudah digunakan. Namun ada beberapa obat yang tidak
stabil atau mudah rusak bila dibuat dalam larutan, sehingga harus selalu
dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun
bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi
bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat
1.2 Tujuan
formula dan membuat sediaan sirup vitamin B kompleks yang bebas alkohol
yang sesuai dengan persyaratan mutu yaitu aman, stabil, efektif, serta dapat
diterima.
pembuatan sediaan.
TINJAUAN PUSTAKA
larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak
kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang
mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995).
Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat
atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Sirup adalah sediaan
sakarosa.
1. Komponen Sirup
a. Pemanis
Pemanis berungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori
b. Pengawet antimikroba
bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba atau jamur.
c. Perasa dan Pengaroma
Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-
bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mempunyai rasa yang
enak. Karena sirup adalah sediaan cair, pemberi rasa ini harus mempunyai
untuk memberikan aroma yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma ini
harus sesuai dengan rasa sediaan sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi dengan
komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama
dengan rasa. Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam
a. Viskositas
Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat
tertentu bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan
sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas tidak lebih dari 0,1 oC.
Uji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. Uji ini
akan semakin mudah dituang dan sebaliknya. Sifat fisik ini digunakan untuk
Kadar zat penstabil yang terlalu besar dapat menyebabkan sirup kental dan
sukar dituang.
tertentu.
3. Pembuatan Sirup
Buat cairan untuk sirup, panaskan, tambahkan gula, jika perlu didihkan
2. Absorpsi obat lebih cepat di bandingkan dengan sediaan oral lain. Urutan
pengocokan.
6. Beberapa obat atau senyawa obat dapat mengiritasi mukosa lambung atau
di rusak cairan lambung bila diberikan dalam bentuk sediaan padat. Hal ini
dapat di kurangi dengan memberikan obat dalam bentuk sediaan cair karena
faktor pengenceran.
1. Tidak dapat di buat untuk senyawa obat yang tidak stabil dalam air.
2. Bagi obat yang rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar di tutupi.
3. Tidak praktis.
4. Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi, kecuali sediaan dosis
Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-
garam anorganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent
2. Cosolvensi
larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.
3. Kelarutan
Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar
Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam nitrat
larut kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4, PbSO4,
CaSO4.
Semua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO3. Semua oksida
dan hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Kelarutan suatu zat yang tidak
Mudah larut 1- 10
Larut 10-30
4. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat
membutuhkan panas.
dipanaskan, misalnya :
c. Saturation
5. Salting Out
Salting Out adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai
kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air
6. Salting In
zat utama dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak
larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.
7. Pembentukan Kompleks
tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.
makin luas permukaan solute yang kontak dengan solvent, solute makin
cepat larut.
c. Pengadukan.
6. Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus
(sediaan parenteral).
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan
vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan
dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin
Jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin
ini akan segera dibuang tubuh bersama urine. Oleh karena hal inilah, tubuh
juga dikenal dengan nama retinol merupakan vitamin yang berperan dalam
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,
vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas
tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari,
dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain
susu, ikan sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga
akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi
bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan
l . Vitamin E
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan
ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa anti
oksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
2. Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau
pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamate. Oleh karena itu,
kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang
merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh.
Menurut Girindra (1986) vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat
kelabilan
1. Tiamin
Dinamakan pulsa sebagai vitamin B1, zat anti beri-beri, vitamin antineuritis,
aneurin. Fungsinya yaitu sebagai bentuk derivat tiamin, adalah koenzim Ko-
jaringan - jaringan tubuh ego, otak TPP-ase, yaitu enzim fosfatase yang
tiamin lipat dengan jumlah total energi yang dikeluarkan, dianjurkan 0,5 mg
2. Riboflavin
vena hati. Enzim flavokinase yang dihambat oleh oleh kloropr atau obat-obat
koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel. Bila terjadi
pelagra disertai dengan gejala 3-D sebagai berikut : Dermatitis, yaitu kulit
kiri dan kanan tubuh. Diare, yaitu buang air besar terus menerus dan terjadi
4. Piridoksin
pemberian 4.4 mcq niasin p tidak kurang dari 9 mcq sehari. Sumber vitamin
yang baik adalah daging, jero dan biji-bijian. Pellagra banyak dijajakan pada
5. Vitamin B12
pernisiosa, factor ekstrinsik Castle. Vitamin B12 adalah Kristal merah yang
larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan
rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahanbahan pengoksidasi dan
B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
merah.
6. Asam Askorbat
Dinamakan pula sebagai Vitamin C, adalah kristal putih yang mudah larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam
tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil
dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil. Vitamin C
yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan,
Warna : Putih
dalam 25 bagian etanol (95 %) P, dan dalam 3 bagian aseton P ; mudah larut
Pka/pkb : 8,4
pH larutan : 3-6
2. Vitamin B1
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam gliserin,sukar larut dalam
3. Vitamin B6
eter
OTT : tidak bercampur dengan larutan alkalis dan tetrasiklin, eritromisin dan
streptomisin.
Sterilisasi : Filtrasi
4. Vitamin B12
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol, tidak larut dalam
Sterilisasi : Otoklaf
5. Sirup Simpleks
Rumus struktur :-
Rumus kimia :-
6. Aquadest
Rumus struktur :-
Rumus kimia :
Kelarutan :-
Nama resmi :-
Nama lain :-
Rumus struktur :-
Rumus kimia :-
Bobot molekul :-
METODE PRAKTIKUM
PERSADA
a) Alat :
Gelas ukur
Timbangan
Batang pengaduk
Pipet tetes
Kertas perkamen
Spatel
Erlenmeyer
Beaker glass
Stopwatch
b) Bahan :
Sirup simplek
Aquadest
Essence Leci
C. Formulasi resep
R/ Vitamin B1 5 mg
Vitamin B2 2 mg
Vitamin B3 20 mg
Vitamin B5 3 mg
Vitamin B6 2,5 mg
Vitamin B12 3 mg
Nipagin 0,1%
Essence q.s
Aquadest ad 100 ml
Setarakan timbangan
Kalibrasi 100 ml
berisi air hangat sampai tidak ada endapan dan larutan menjadi
jernih
Tambahkan sirup simplek dan nipagin aduk sampai homegen
A. Evaluasi Sediaan
1. Organoleptis :
Rasa : manis
2. Uji PH
catat hasilnya
4. Uji viskositas
Alat dan bahan disiapkan
pada viscometer
B. Pembahasan
butuhkan.
aduk ad larut.
kalibrasi.
bobot jenis.
vitamin ini memiliki warna bening, memiliki bau khas leci dan
bersifat netral.
yang turun dari garis batas atas sampai garis batas bawah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas press
A. PERHITUNGAN BAHAN
- Vitamin B1 = 5 mg
- Vitamin B6 = 2,5 mg