PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seriring dengan perkembangan teknologi, pembuatan obat pun mengalami
perkembangan. Berbagai obat juga diproduksi untuk menyembuhkan penyakit
pada hewan atau sebagai terapi. Obat tersebut diproduksi dalam jumlah tertentu
untuk memenuhi kebutuhan pasien yaitu hewan.
Pembuatan suatu bentuk sediaan obat harus didasarkan atas sifat fisik dan
kimia bahan obat. Sifat fisik bahan obat meliputi bentuk kristal / hablur / bubuk /
tablet, untuk bahan kental misalnya ekstrak kental atau bahan setengah padat
seperti lanolinum atau adeps lanae, bentuk higroskopis atau tidak higroskopis,
berwarna atau tidak berwarna, dan berat jenis. Sifat kimia bahan obat meliputi
bahan tersebut mudah menguap atau tidak, kestabilan dan kelarutannya dalam
bentuk sediaan cair. Selain sifat-sifat tersebut, jumlah bahan obat atau volume
ukuran juga berpengaruh dalam hal peracikan percampuran bahan obat. Suatu
peracikan bahan obat solid harus memenuhi tiga persyaratan yaitu homogen,
kering, dan halus. Sedangkan untuk bentuk sediaan obat setengah padat dan cair
harus memenuhi dua persyaratan yaitu homogen dan stabil.
Bentuk sediaan obat berupa sirup merupakan bentuk yang mempunyai
keuntungan sekaligus kerugian. Bentuk ini memberikan efek psikologis juga
terhadap pasien karena rasanya, warnanya, atau baunya. Diperlukan keterampilan
sederhana dengan peralatan sederhana untuk membuat sediaan sirup ini.
Praktikum yang dilakukan akan memberikan pengalaman sekaligus menambah
keterampilan praktikan dalam mempersiapkan diri untuk membuat racikan
sediaan liquid dalam skala kecil untuk pengobatan.
1.2 Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara
pembuatan sediaan sirup untuk obat batuk dengan baik dan benar. Sirup ini di
buatkan untuk anjing (B) milik Tn. Opik.
tinggi,
namun
hampir
tidak
memiliki
dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi
berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan
berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut
seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (peripheral
neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.
2.5 Aquadest
Aquadest atau water DI adalah air destilasi yang didapatkan dengan cara
proses destilasi berupa pemurnian. Proses destilasi termasuk pendidihan air dan
kemudian dikondensasikan dengan steam ke dalam container pembersih.
Beberapa laboratorium dan industri dalam penggunaan air steril umumnya
menggunakan air yang di deionisasi dibandingkan dengan air destilasi, karena dari
segi proses pembuatan jauh lebih murah. Namun, air deionisasi ini tidak semurni
air destilasi, sehingga penggunaan air destilasi masih merupakan satu cara yang
terbaik yang dapat dipakai (Anonim 2010).
3.2 Pembahasan
Sediaan liquid merupakan sediaan yang berbentuk cair dengan mengandung
satu atau lebih zat kimia berkhasiat yang dapat larut atau terdispersi dalam
pembawa. Sirup termasuk dalam golongan sediaan liquid atau cair. Sirupus
simpleks merupakan contoh bentuk sirup dimana kandungan sukrosanya
dan