Anda di halaman 1dari 5

TEHNOLOGI SEDIAAN SEMI PADAT

PEMBUATAN SUPPOSITORIA PARACETAMOL


DENGAN BASIS OLEUM CACAO

DISUSUN OLEH:

 WAFIQAH H LATUAPO (4820117198)


 WA ODE JAITUN KAIMUDIN ( )
 WA SARPIA ( )
 ZELIKA SITTI. A ( )
 ZAM HARIRA. K ( )

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

AMBON

2019
PARACETAMOL
1. Uraian Bahan
 Paracetamol (FI Edisi III hal 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : Acetaminnofen, Paracetamol
Rumus Molekul : C8H9NO2
Pemerian : Hablur atau serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) p
dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p, dan 9
bagian propilenglikol p, larut dalam larutan alkali hidroksida.

 Cera Flava ( FI Edisi III hal 40)


Nama Resmi : CERA FLAVA
Nama Lain : Malam Kuning
Rumus Molekul : C11H12C112N2O5
Pemerian : Zat padat, coklat kekuningan bau enak seperti madu, agak
rapuh jika dingin; menjadi elastic jika hangat dan bekas
patahan buram dan berbutir-butir.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalamm etanol
(95%) p, pelarut dalam kloroform p, dalam eter p hangat,
dalam minyak lemak dan minyak atsiri.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan

 Oleum Cacao (FI Edisi III hal 453)


Nama Resmi : OLEUM CACAO
Nama Lain :Lemak Coklat
Pemerian : Lemak padat, putih kekuningan, bau khas aromatic, rasa khas
lemak, agak rapuh.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%), mudah larut dalam
kloroform p, dalam eter p, dan dalam eter minyak tanah p.
Penyimmpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Analgetikum, antipiretikum

2. Formulasi
1. Bahan yang digunakan
- Cera Flava (Bahan dasar)
Cera Flava atau malam lebah yang merupakan hassil proses metabolisme
yang dihasilkan dari lebbah pekerja jenis Apis Mellifera Linn dari nectar dan
pollen, warna pada malam lebah bervariasi yaitu putih, kuning, orange, hingga
coklat keabu-abuan. Berbentuk padatan namun mudah dipatahkan atau pecah.
- Oleum Cacao (Bahan dasar/ Basis)
Oleum cacao atau lemak coklat yang merupakan trigliserida dari asam oleat,
asam stearat, asam folufat, berwarna putih kekuningan, padat seperti coklat,
dan melelh pada suhu 31-34 derajat celcius.

- Paracetamol (Bahan aktif)


Adalah obbat antipiretik dan analgesic yang digunakan untuk meredakan
demam, sakit kepala, sengal-sengal, serta sakit ringan lainnya.

2. Perhitungan menggunakan metode nilai tukar


- Berat normal suppositoria :8 x 3,92 g = 31,36 g
- Paracetamol :8 x 250 g =2g
- Nilai tukar Pct :2g x 0,921 g = 1,84 g
- Basis : 31,36 g – 1,84 g = 29,52 g
Cera Flava : 5% x 29, 52 g = 1, 476 g
Oleum Cacao : 29,52 g - 1,476 g = 28,044 g

3. Dosis
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter
- Anak 4-8 tahun (4 x 1) 250 mg
- Anak 2-4 tahun (4 x 1) 125 mg

Obat ini dimasukan melalui dubur

4. Evaluasi
Suppositoria yang dibuat sebanyak 10
Suppositoria yang jadi sebanyak 8
Barat tiap suppositoria
1. 3,94
2. 3,90
3. 3,94
4. 3,90
5. 3,90
6. 3,90
7. 3,91
8. 3,34

Berat total 8 suppositoria 31,36

5. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
Alat ( batang pengaduk, cawan porselin, cetakan suppositoria, gelas arloji,
kulkas, penangas air, sendok porselin, timbangan analitik)
Bahan ( cera flava, oelum cacao, PCT)
- Ditimbang PCT 2g ditambahkkan 1/3 Oleum cacao lalu digerus hingga
homogeny (campuran I)
- Diitmbang 1, 476g Cera flava lau dilebur diatas penangas setelah leur
ditambahkan 2/3 Oleum cacao diaduk hingga homogeny (campuran II)
- Diturunkan Campuran II dari penangas lalu ditambahkan Campuran I aduk
hinngga homogeny, selagi masih mencair dimasukkan kedalam 1 buah cetakan
- Dinginkan, diratakan, lalu dikemas.

6. Alasan Penggunaan Bahan


- Oleum Cacao dibuat dalam bentuk suppositoria ditunjukan untuk melebur
pada suhu tubuh. Karena oleum cacao dibuat sebagai bahan dasar suppositoria
yang ditambahkan pada zat aktif. Jadi titik leburnya akan menjadi 30-37
derajat.
1. Merupakan trigliserida dari asam oleat, asam stearat, palmitat, berwarna
putih kekuningan, padat, berbau seperti coklat, dan meleleh pada suhu 31-
34 derajat Celsius.
2. Karena mudah berbau tengik, harus disimpan didalam wadah atau tempat
yang sejuk, kering, dan terlindungi dari cahaya
3. Oleum cacao dapat menunukan polimarfisme (sifat senyawa yang
memiliki lebbih dari satu bentuk Kristal) dari bentuk kristalnya pada
pemanasan tinggi. Diatas titik leburnya, oleum cacao akan melelh
sempurna seperti minyak dan akann kehilangan inti Kristal stabil yang
bergunna untuk membentuk kristalnya kembali. (bentuk alpha, Beta, Beta
stabil, Gamma)
4. Lemak cokklat melelh pada suhu tubuh dan tidak tercampur dengan cairan
tubuh, oleh karena itu dapat menghambat difusi obat yang larut pada
tempat yang diobati.
- PCT dalam bentuk suppositoria rektal dengan basis oleum cacao bertujuan
untuk menurukan panas dan meredakan nyeri pada keadaan dimana pemberian
secara oral tidak memungkinakan. Biasanya diberikan kepada bayi.
- Penggunaan cera flava hanya sebagai tambahan saja, dikarenakan oleum cacao
relative mempunyai titik lebur dibawah suhu lingkungan maka untuk
menaikkan titik leburnya dapat ditambahkan cera flava (4% - 6%), pada
formulasi inni digunakan 5% dari basis oleum cacao.

7. Alasan penggunaan sediaan suppositoria


- Dapat menghindari iritasi pada lambung
- Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim didalam saluran gastrointestinal
pencernaan dan asam lambung
- Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek
lebih cepat daripada obat penggunaan oral
- Baik bagi pasien yang mudah muntah dan tak sadar

Anda mungkin juga menyukai