SEMI SOLID
PRAKTIKUM IV
Di Susun Oleh :
Nama : Siti Amanah Tunggal Putri
NIM 34210394
Kelas : A/DF/III
Kelompok B
Instruktur : apt. Ari Wahyudi, S.Farm.,M.Pharm.
I. TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi bentuk sediaan elixir untuk penggunaan obat
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis
lainnya, zat warna, zat wangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam.
1979)
untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan.
Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk
efek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup,
eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar
gula yang lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam
dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup. Juga karena
2
stabilitasnya yang khusus
3
dan kemudahan dalam pembuatannya, dari sudut pembuatan eliksir lebih disukai
a. Jenis-Jenis Eliksir
1. Medicated Elixir
pemilihan cairan pembawa bagi zat aktif obat dalam sediaan eliksir
2. Non-Medicated Elixir
diperhatikan bahwa kadar etanol sama, juga bau dan rasanya tidak
4
2. Pelarut Yaitu cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa
mempertinggi kelarutan.
4. Zat Penstabil Yaitu untuk menjaga agar eliksir dalam keadaan stabil.
hal 571)
5. Pengawet Yaitu untuk menjaga agar eliksir tahan lama dan tetap
alkohol 15%), Propilen glikol 15- 30%, Metil paraben 0,1- 0,25%,
5
Propil paraben 0,1- 0,25%, dan As. Benzoat 0,1- 0,5% (RPS 2005 hal
748)
6
e) Stabilitas yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan
anak-anak.
pengocokan.
larutan.
atau disimpan.
7
d) Ketepatan dosis tergantung pada kemampuan pasien
menakar.
e) Rasa obat yang kurang enak akan lebih terasa dalam bentuk
k) Jika terjadi wadah obat bentuk larutan pecah maka isi akan
terbuang semua.
8
pemilihan pelarut campur: toksisitas, kelarutan, konstanta
Karena itu perlu diberikan anti cap locking. Contoh anti cap
siklamat, aspartam.
9
biasanya pelarut campur yang digunakan sudah cukup kental
20 mg obat per sendok the eliksir. Eliksir umumnya diberi rasa dengan
minyak jeruk, diwarnai merah dengan pewarna yang diakui FDA dan pemanis
sirup.
1. Cawan porselin
3. Gelas ukur
4. Waterbath
5. Batang pengaduk
6. Stopwatch
1. Phenobarbital 0,4
3. Propilenglicol 10 ml
4. Etanol 10 ml
6. Coringencoloris qs
10
7. Aquadest.ad 100 ml
11
IV. FORMULA
R/ Phenobarbita 0,4
l
Ol. Citri 0,025
Propilenglicol 10 ml
Etanol 10 ml
Coringencoloris qs
Aquadest.a 100 ml
d
V. MONOGRAFI BAHAN
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat, tidak berbau,
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dalam eter,
12
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan
lemak.
pelarut organik.
rasa manis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol,
Pemerian : cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa
P.
13
VI. CARA KERJA
a. Cara pembuatan
Ditambahkan oleum citri dan air sampai batas tanda, tutup dan kocok beri etiket.
b. Evaluasi sediaan
1. Organoleptic meliputi :
Bentuk :
Bau :
Warna :
Rasa :
2. Uji Ph :
3. Uji kejernihan :
14
4. Uji bobot jenis
Viskositas
5. Uji viskositas
viscometer Ostwald
c. Disedot dari lubang yang kecil, hingga air naik sampai batas tanda
atas
e. Dicatat waktu air turun dari batas atas hingga batas bawah
15
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hal. 95-131
Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta:
Depkes RI. Jas, Admar. (2004). Perihal Obat dan Berbagai Sediaannya. Medan:
USU Press.
16