Anda di halaman 1dari 18

ELIXIR

Arisyia Fairuz M. (03422119045)


Dahlia Attinnia (03422119066)
Nurul Aulia M (03422119226)
APA ITU ELIXIR (Eliksir) ??
Menurut farmakope indonesia edisi III 1979.

Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang


mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung
obat dan selain obat seperti pemanis, pewangi dan
pengawet, digunakan secara oral.

Menurut Depkes RI, 1979.

Eliksir merupakan sediaan berupa larutan yang


mempunyai rasa dan bau sedap serta mengandung zat
tambahan seperti gula atau zat pemais lainnya, zat
pewangi dan pngawet
Tujuan Pembuatan Sediaan Elixir

Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat.


 Agar homogenitas lebih terjamin.
 Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi dalam keadaan
terlarut
 Sediaan berasa manis dan aroma lebih sedap.
 Dapat digunakan oleh orang yang sukar menelan obat seperti
Ciri khas eliksir yaitu : 
a. Mengandung alkohol 5-24% 
b. Rasa manis, tidak semanis sirup 
c. Warna sesuai aroma (Anief, 1997) 
Kelebihan Elixir

Mudah ditelan dibandigkan tablet atau kapsul, sehingga


banyak disukai anak-anak, bayi, maupun usia lanjut 
 Rasanya dan baunya menyenangkan 
 Absorbsi obat lebih cepat karena telah berbentuk sediaan
cair (tidak mengalami proses penghancuran/disintegrasi
maupun pelarutan seperti pada tablet, kapsul, pil, dll) 
Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung 
Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi 
(Syamsuni, 2007) 
Kekurangan Elixir

 Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak 


 Mengandung bahan mudah menguap sehingga
harus disimpan dalam botol gelap dan jauh
dari
sumber api (Syamsuni, 2007) 
Perbedaan Elixir dan Sirup
1. Eliksir menggunakan etanol sebagai pelarut utama yang
dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Sedangkan
sirup digunakan aquades sebagai pelarut utama untuk bahan
aktif yang larut dalam air dan jika bahan aktif yang digunakan
tidak larut air maka digunakan campuran air dengan alkohol 
2. Jika dibandingkan dengan sirup, eliksir kurang manis dan
kurang
kental karena mengandung gula dengan kadar rendah,
sehingga kurang efektif untuk menutupi rasa yang tidak enak. 
3. Eliksir berupa hidroalkoholik, sehingga lebih mudah dibuat
menjadi larutan untuk bahan-bahan yang larut dalam air
maupun yang larut dalam alcohol. Oleh karena itu, dari sisi
pembuatannya eliksir lebih sederhana dibandingkan sirup. 
4. Eliksir dengan konsentrasi 10 - 12% alkohol merupakan
self-preserving sehingga tidak perlu ditambahkan anti
mikroba lagi (Anief, 1997) 
Jenis Jenis Elixir

1. Medicated Elixir
2. Non medicated elixir
Medicated Elixir

Medicated Elixir, mengandung bahan berkhasiat


obat dan pemilihan cairan pembawa zat aktif obat
dalam sediaan eliksir harus mempertimbangkan
kelarutan dan kestabilannya dalam air dan alkohol 

Contoh Medicated Eliksir:


•  Eliksir Antihistamin
• Eliksir Hipnotik sedatif barbiturat 
• Eliksir Fenobarbital
• Dll…
Non Medicated Elixir

Non medicated elixir


Sebagai zat tambahan dan ditambahkan pada sediaan dengan
tujuan meningkatkan rasa. Sebagai zat tambahan diusahakan tidak
mempengaruhi atau menghilangkan khasiat dari zat aktif. Eliksir
ini juga bisa digunakan sebagai bahan pelarut yang mengandung
bahan aktif obat (Syamsuni, 2007) 

Contoh Non medicated elixir:


1. Compound benzaldehyde Elixir NF
2. Iso-Alcoholic Elixir NF
3. Aromatic Elixir NF (Anief, 2002)
Komponen-Komponen Elixir 

1. Zat aktif 
Zat aktif merupakan zat utama/zat berkhasiat dalam sediaan
eliksir 
2. Pelarut 
Pelarut merupakan cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau
biasa disebut sebagai zat pembawa. Pelarut utama yang digunakan
yaitu etanol unutk mempertinggi kelarutan 
3. Pemanis 
Pemanis merupakan zat tambahan untuk memberikan rasa
manis pada eliksir. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol sebagai pengganti gula atau sukrosa. 
4. Zat penstabil 
Zat penstabil merupakan zat tambahan untuk menjaga eliksir
dalam keadaan stabil 
5. Pengawet Pengawet merupakan zat tambahan yang digunkan
untuk menjaga agar eliksir dapat tahan lama dan tetap stabil
dalam penyimpanan yang lama. Eliksir dengan kadra alkohol 10-
12% dapat berfungsi sebagai pengawet  (Anief, 1997) 
Cara Pembuatan Elixir

1. Mencampur zat padat dengan pelarut atau campuran pelarut


(kosolven) sambil diaduk hingga larut.
2. Bahan yang larut dalam air dilarutkan terpisah dengan zat
yang larut dalam pelarut alkohol. Larutan air ditambahkan
kedalam larutan alkohol, agar penurunan kekuatan alkohol
dalam larutan secara gradien mencegah terjadinya
pemisahan atau endapan.
3. Gliserin, sirup, sorbitol, dan propilenglikol dalam eliksir
memberikan peranan pada kestabilan zat terlarut dan dapat
meningkatkan viskositas.
Evaluasi Sediaan Elixir

A. Evaluasi Fisika
 Evaluasi organoleptik : bau, rasa, warna, kejernihan,
selain itu juga diperiksa kelengkapan etiket,brosur
dan penandaan pada kemasan.
 Evaluasi kejernihan FI IV hal 998 (881) : 5 ml
 Berat jenis FI IV hal 1030 (981) : 10 ml
 pH FI IV hal 1039 (1071) : 1 botol
 Volume terpindahkan FI IV hal 1089 (1201) : 30
wadah (tetapi dapat dipakai untuk uji-uji lainnya
 Viskositas (petunjuk prak farmasi fisika hal 9-12 atau
Physical Pharmacy, Martin, hal. 463).Viskosimeter
Hoppler membutuhkan kurang lebih 120 ml (2 botol).
B. Evaluasi Kimia
Identifikasi
Penetapan kadar (termasuk dalam pengujian
keseragaman sediaan suplemen FI IV hal 1543-
1544 (sesuai monografi)

C.Evaluasi Biologi
Identifikasi
Penetapan kadar (termasuk dalam pengujian
keseragaman sediaan suplemen FI IV hal 1543-
1544 (sesuai monografi)
Contoh Sediaan Elixir

Anda mungkin juga menyukai