1. Medicated Elixir
2. Non medicated elixir
Medicated Elixir
1. Zat aktif
Zat aktif merupakan zat utama/zat berkhasiat dalam sediaan
eliksir
2. Pelarut
Pelarut merupakan cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau
biasa disebut sebagai zat pembawa. Pelarut utama yang digunakan
yaitu etanol unutk mempertinggi kelarutan
3. Pemanis
Pemanis merupakan zat tambahan untuk memberikan rasa
manis pada eliksir. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol sebagai pengganti gula atau sukrosa.
4. Zat penstabil
Zat penstabil merupakan zat tambahan untuk menjaga eliksir
dalam keadaan stabil
5. Pengawet Pengawet merupakan zat tambahan yang digunkan
untuk menjaga agar eliksir dapat tahan lama dan tetap stabil
dalam penyimpanan yang lama. Eliksir dengan kadra alkohol 10-
12% dapat berfungsi sebagai pengawet (Anief, 1997)
Cara Pembuatan Elixir
A. Evaluasi Fisika
Evaluasi organoleptik : bau, rasa, warna, kejernihan,
selain itu juga diperiksa kelengkapan etiket,brosur
dan penandaan pada kemasan.
Evaluasi kejernihan FI IV hal 998 (881) : 5 ml
Berat jenis FI IV hal 1030 (981) : 10 ml
pH FI IV hal 1039 (1071) : 1 botol
Volume terpindahkan FI IV hal 1089 (1201) : 30
wadah (tetapi dapat dipakai untuk uji-uji lainnya
Viskositas (petunjuk prak farmasi fisika hal 9-12 atau
Physical Pharmacy, Martin, hal. 463).Viskosimeter
Hoppler membutuhkan kurang lebih 120 ml (2 botol).
B. Evaluasi Kimia
Identifikasi
Penetapan kadar (termasuk dalam pengujian
keseragaman sediaan suplemen FI IV hal 1543-
1544 (sesuai monografi)
C.Evaluasi Biologi
Identifikasi
Penetapan kadar (termasuk dalam pengujian
keseragaman sediaan suplemen FI IV hal 1543-
1544 (sesuai monografi)
Contoh Sediaan Elixir